Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL

Disusun Oleh
Nama : Novi Andriyani
Nim :17.1359. S

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN PEKALONGAN
2018/2019
A. PENGERTIAN
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
permulaan persalinan. (Hanifah, 2008).
Kehamilan adalah proses yang normal, alamiah yang diawali dengan
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi
sampai persalinan (Dewi & Sunarsih, 2011).
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
periode yaitu triwulan pertama dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai
9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial dalam keluarga, pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan (Prawirohardjo, 2011).

B. ETIOLOGI
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut :
1. Ovum adalah suatu sel dengan diameter lebih dari 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nucleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiate
2. Spermatozoa berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala degan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
3. Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba falopi
4. Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium
5. Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar,
2010)
6. Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara di sebabkan
payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus dan duktus
berproliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron.
7. Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya di sadari
oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
8. Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan,
karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan
selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil
menjelang aterm.
9. Perubahan temperatur basal
temperatur basal lebih dari 3 minggu biasanya merupakan tanda telah
terjadinya kehamilan. (Pantikawati&saryono, 2010).

C. FISIOLOGI
Panggul mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
1. Rongga tulang pelvis membentuk tempat perlindungan bagi struktur-
struktur pelvis
2. Arsitektur pelvis sangat penting untuk mengkomodasi janin yang
sedang berkembang selama masa hamil dan selama proses melahirkan.
3. Kekokohannya membuat pelvis menjadi tempat berlabuh yang stabil
untuk perlekatan otot, fasia, dan ligament.
Pelvis disusun oleh 4 tulang :
1. Inominata kanan
2. Innominata kiri, masing-masing terdiri dari tulang pubis kanan dan
kiri, ilium dan iskium, yang berfungsi setelah pubertas
3. Sacrum
4. Kogsigis
Dibawah ilium ada iskium, suatu tulang berat yang dibagian
posterior pada protuberositas yang dikenal sebagai tuberositas
iskiadika, spina iskiadika, proyeksi tajam dari batas posterior iskium
kedalam rongga pelvis.
Pubis, membentuk bagian depan rongga pelvis. Pada garis tengah
kedua tulang pubis disatukan oleh ligament yang kuat dan kartilago
yang tebal untuk membentuk persendian yang disebut simpisis pubis.
Pada wanita sudut yang dibentuk oleh arkus pubis secara optimal
berukuran sedikit lebih besar dari 90 derajat.
Lima tulang vertebra yang berfungsi membentuk sacrum. Bagian
anterior atas korpus vertebra sakralis pertama, promontorium,
membentuk margin posterior dipinggir pelvis.
Koksigis (tulang ekor), terdiri dari 3 sampai 5 tulang vertebra yang
menyatu, berartikulasi dengan sacrum.
Pelvis dibagi menjadi 2 bagian, rongga atas yang dangkal atau
pelvis palsu (pelvis mayor) dan rongga bawah yang lebih dalam atau
pelvis sejati (pelvis minor).

D. TANDA GEJALA/MANIFESTASI KLINIS


1. Tanda tidak pasti
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
1) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel de graff dan ovulasi
2) Mengetahui HPHT dengan rumus niagle dapat ditentukan
perkiraan persalinan
b. Mual (Nausea) dan muntah (Emesis)
1) Pengaruh esterogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.
2) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness.
3) Dalam keadaan fisiologis keadaan ini dapat diatasi
4) Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam (Menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
d. Syncop (pingsan)
1) Terjadi gangguan srikulasi kedaerah kepala menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sincope atau
pingsan.
2) Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16 minggu
e. Payudara tegang
1) Pengaruh esterogen dan progesteron serta sommatropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
2) Payudara membesar dan tegang
3) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama
f. Sering Miksi (sering BAK)
1) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
2) Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau opstipasi
1) Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus,
sehingga menyebabkan kesulitan untuk BAB.
h. Pigmentasi kulit
1) Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melnopore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
2) Dinding perut, strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam
3) Sekitar payudara :
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Putting susu semakin menonjol
c) Kelenjar montgomeri menonjol
d) Pembuluh darah manifest sekitar payudara
i. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil.
j. Varises
1) Karena pengaruh dari esterogen dan prigesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat
2) Penampakan pembuluh itu terjadi disekitar genitalia eksterna,
kaki, betis, dan payudara.
3) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
2. Tanda mungkin
a. Pembesaran perut
Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilannya
b. Tanda hegar
Perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri
c. Tanda goodel
Perlunakan serviks pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga portio dan serviks
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah yang dekat dengan corpus
sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomyosin
didalam otot uterus. Kontraksi ini akan terus meningkat
frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa
h. Pemeriksaan teks biologis kehamilan positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsio
propoblastik sel selama kehamilan
3. Tanda pasti
a. Gerakan janin dalam rahim
1) Teraba gerakan janin
2) Teraba bagian-bagian janin
b. Denyut Jantung Janin
1) Didengar dengan leanex, alat kardiotokografi, alat Doppler
2) Dilihat dengan USG

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella.
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum
bulan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan
pada kondisi – kondisi :
 Diperlukan tanda pasti hamil
 Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
 Mencari sebab dari hidraamnion
 Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
 Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
 Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
 Mengetahui posisi plasenta
 Mengetahui adanya IUFD
 Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk,
2010;95-97)

F. PENATALAKSANAAN
1. Perawatan Konservatif
Perawatan konservatif dilakukan dengan indikasi usia kehamilan < 37
minggu tanpa gejala impending eklamsia dan keadaan janin baik, maka
kehamilan tidak diakhiri. Perawatan konservatif meliputi:
a. Observasi tanda-tanda vital terutama tekanan darah secara ketat
setiap 4 jam. (Cunningham, 2013)
b. Observasi keseimbangan cairan
Keseimbangan cairan harus diobservasi secara ketat agar tidak
menjadi faktor penyebab edema paru dan oliguria. Pemantauan
keseimbangan cairan harus mencakup input cairan, meliputi :
intravena, oral, produk darah dan semua obat yang diberikan dan
output cairan, meliputi : urine dan feses. Menghitung IWL (Insensible
Water Loss) yaitu jumlah cairan keluar yang tidak disadari dan sulit
dihitung seperti jumlah keringat dan uap hawa nafas. Cara
mengukur keseimbangan cairan : input (cairan masuk)–output
(cairan keluar). Untuk rumus hitung IWL yaitu 15cc/kg/BB/hari.
Pemberian cairan elektrolit dapat menggunakan Infus 5% ringer
Dekstrose < 125 cc/jam atau infus Dekstrose yang tiap 1 liternya
diselingi dengan infus Ringer laktat (60-125 cc/jam) 500 cc.
c. Pemberian O2 3 liter per menit diberikan untuk memenuhi
kebutuhan oksigen
d. Diet makanan rendah garam, rendah lemak dan tinggi protein
e. Pemeriksaan laboratorium meliputi hitung darah lengkap, profil
pembekuan, urea, elektrolit, kreatinin dan tes fungsi hati termasuk
kadar albumin. Sampel darah sebaiknya diambil 12-24 jam.
f. Pemantauan dan evaluasi janin dengan CTGserta USG untuk
mengetahui denyut jantung janin dan gerakan janin. (Fraser, 2009)
g. Terapi medikamentosa, meliputi:
1. Antikonvulsan (MgSO4) diberikan untuk mencegah kejang,
cara kerjanya menghambat kadar asetilkolin pada rangsangan
serat saraf dengan menghambat transmisineuromuscular.
Transmisi tersebut membutuhkan kalsium pada sinaps. MgSO4
akan menggeser kalsium, sehingga aliran rangsangan atau
kejang tidak terjadi. MgSO4dosis awal 4 gram pada bokong kanan
dan 4 gram pada bokong kiri. Pemberian MgSO4dihentikan jika
dalam 24 jam ibu mengalami tanda-tanda preeklamsia ringan.
Kehamilan harus diterminasi jika tidak ada perbaikan setelah 24
jam pemberian antikejang (Saifuddin, 2014)
2. Antihipertensi diberikan nifedipine secara oral merupakan jenis
M Blocker kanal kalsium yang efektif digunakan pada
kehamilan, sublingual tidak direkomendasikan karena tidak
mempercepat efek maksimal. Antihipertensi yang paling umum
digunakan meliputi: Nifedipine dosis 10 - 20 mg per oral setiap
6 – 8 jam atau metildopadosis 500 mg per oral 3 x 1 dapat juga
diberikan Labetalol dosis 10 – 20 mg bolus intravenadapat
diulang setiap 10 menit hingga dosis maksimal 300 mg.
2. Perawatan Aktif
Indikasi perawatan aktif, meliputi:
a) Umur kehamilan ibu ≥ 37 minggu
b) Adanya gejala impending eklamsia
c) Kegagalan terapi yaitu keadaan klinik dan laboratorik memburuk
d) Diduga terjadi solutio plasenta
e) Terjadi ketuban pecah dini dan perdarahan
f) Oligohidramnion
g) Adanya tanda-tanda IUFDdan IUGR
h) NST (Non Stressed Test) non reaktif dengan profil biofisik
abnormal
i) Adanya gejala sindroma HELLP (Hemolysis, Elevated, Liver
Enzime, Low Platelets count)terutama menurunnya trombosit dengan
cepat (Saifuddin, 2014 dan Nugroho, 2012)
Observasi, evaluasi dan pengobatan hipertensi pada perawatan aktif
sama seperti perawatan konservatif tetapi harus dilakukan terminasi
kehamilan, meliputi:
a. Tirah baring ke kiri
b. Pemberian antikejang (MgSO4) secara intravena:
1. Loading dose(Dosis awal) 4 gram MgSO4(40 % dalam 10 ml
ringer laktat atau dektrose 5 %) selama 10 menit dengan tetesan
IV lambat.
2. Maintenance dose(Dosis jaga) 1 – 2 gram per jam dengan
tetesan IV lambat dimulaisetelah dosis awal sampai 24 jam
setelah persalinan.(Saifuddin, 2014 dan Edwin, 2013)

G. KOMPLIKASI
1. Perdarahan
Perdarahan yang berhubungan dengan persalinan dibedakan dalam
dua kelompok utama yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum. Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang
terjadi sebelum bayi lahir. Perdarahan yang terjadi sebelum kehamilan 28
minggu seringkali berhubungan dengan aborsi atau kelainan. Perdarahan
kehamilan setelah 28 minggu dapat disebabkan karena terlepasnya
plasenta secara prematur, trauma, atau penyakit saluran kelamin bagian
bawah.
2. Pre-Eklamsi
Per-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema,
dan proteinuria yang timbul karena kehamilan yang dapat menyebabkan
kematian pada ibu dan janinnya. Penyakit ini pada umumnya terjadi
dalam triwulan ke-3 kehamilandan dapat terjadi pada waktu antepartum,
intrapartum, dan pascapersalinan.
3. Infeksi
Infeksi pascapersalinan ialah meningkatnya suhu tubuh > 38ºC dan
demam berturut-turut selama dua hari sesudah persalinan dan yang
disertai keluarnya cairan yang berbau dari liang rahim. Infeksi jalan lahir
dapat terjadi pada ibu bersalin yang pertolongan persalinannya tidak
bersih atau pada wanita yang menggugurkan kandungan dengan cara
berbahaya. Tanda-tandanya adalah panas tinggi lebih dari dua hari setelah
melahirkan atau setelah keguguran. Keadaan ini berbahaya dan ibu perlu
mendapatkan perawatan intensif. Infeksi ini dapat dicegah dengan
pertolongan persalinan yang bersih dan aman.
4. Hipertensi
Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda yang
lain. Untuk menegakkan diagnosis pre-eklamsi, kenaikan tekanan sistolik
harus 30 mm Hg atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan, atau
mencapai 140 mm Hg atau lebih dan tekanan diastolik naik dengan 15
mmHg atau lebih atau menjadi 90 mm Hg maka diagnosis hipertensi
dapat ditegakkan.
5. Edema
Edema ialah penimbunan cairan secara umum yang berlebihan dalam
jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan
serta pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Kenaikan berat badan ½
kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal tetapi
bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu menimbulkan
kewaspadaan.

H. PENGKAJIAN FOKUS
1. Pengkajian Data.
Tanggal....................Jam.........Tempat........
a. Data Subyektif
1. Biodata.
 Nama suami/istri : Memudahkan mengenali ibu dan suami
serta mencegah kekeliruan (marjati dkk,2010;87)
 Umur : kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun
akan sangat menentukan proses kelahirannya. Proses
pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun
jika dibandingkan dengan sel telur pada wanita usia reproduksi
(20-35 tahun) (Ari S,2009:99)
 Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan saat hamil dan bersalin
 Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk
memberikan konseling sesuai pendidikannya. Tingkat
pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas
perawatan bayinya. (Ari S, 2009;104)
 Pekerjaan : Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja (Ari
S,2009;105)
 Alamat : Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk kunjungan
rumah jika diperlukan. (marjati,dkk:2010:87)
 Penghasilan : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh
apabila sewaktu – waktu ibu dirujuk. Juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil (Ari
S,2009;104)
2. Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau
kunjungan ulang ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)
3. Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi,
pada saat hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III),
Hemoroid (TM II dan III), Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit
(TM II dan III), Kram kaki (TM II dan III), napas sesak (TM II dan
III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III), Pusing/sinkop
(TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan III)
(Ari S, 2009; 123 - 127)
4. Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis atau
sebaliknya, kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila
tidak diatasi dapat berakibat serius bagi ibu.
5. Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC,
jantung, DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan
berdampak pada kehamilan.
6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
7. Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi atau
kandungan, meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada
wanita indonesia umumnya sekitar 12 –16 tahun) (Ari S,2009;157),
lamanya (frekuensi haid bervariasi 7 hari atau lebih), siklus haid
(lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28 hari),
banyaknya darah, HPHT (membantu penetapan tanggal perkiraan
kelahiran) keluhan saat haid (keluhan yang disampaikan dapat
menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan
atau jumlah darah yang banyak) (Ari S, 2009;157)
8. Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama
menikah dan berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126).
Jika hamil diluar nikah dan kehamilan tersebut tidak diharapkan,
maka secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya.
(Ari S,2009;101)
9. Riwayat kehamilan sekarang.
 Trimester I : berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya
kehamilan, ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
 Trimester II : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali,
keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta
KIE yang didapat. Sudah atau belum merasakan gerakan
janin, usia berapa merasakan gerakan janin(gerakan
pertama fetus pada primigravida dirasakan pada usia 18
minggu dan pada multigravida 16 minggu), serta imunisasi
yang didapat. (Marjati dkk,2010; 81)
 Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali,
keluhan selama hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta
KIE yang didapat.(Marjati dkk, 2010;126)
10. Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu
menggunakan KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan
selama ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan.
Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor gagal
KB atau tidak.,
11. Pola kebiasaan sehari-hari.
a. Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari(
trimester akhir membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata
3,5 mg/hari, fosfor 2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh
dari 3xmakan dengan komposisi 1 entong nasi, satu entong
nasi, satu potong daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk
sayuran dan satu gelas susu dan buah.
b. Pola Istirahat
Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang
maupun malam untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan
bayinya, kebutuhan istirahat ibu hamil:
Malam + 8-10 jam/hari
Siang + 1-2 jam/hari
c. Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos
dan kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar.
Sedangkan untuk Bak ibu trimester III mengalami
ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d. Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak
terlalu lelah dan berat karena dikhawatirkan mengganggu
kehamilannya, ibu hamil utamanya trimester I dan II
membuuhkan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas akan
banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil
misalnya perdarahan dan abortus.
e. Pola seksual
 Trimester I : Tidak boleh terlalu sering karena dapat
menyebabkan abortus
 Trimester II : Boleh melakukan tetapi harus hati-hati
karena perut ibu yang mulai membesar.
 Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati
karena dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan
persalinan prematur.
12. Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi
sosial, persepsi tentang hamil, apakah kehamilannya
direncanakan/diinginkan. Bagaimana dukungan keluarga.
13. Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan,
kemudian meningkat pada trimester kedua karena ibu sudah
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tubuhnya.
I. FOKUS INTERVENSI
a. Keputihan
Tujuan : ibu tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
Kriteri hasil : keputihan berkurang dan kembalinya rasa nyaman
Intervensi:
1. Jelaskan pada ibu bahwa keputihan adalah hal yang fisiologis dan
sering terjadi pada ibu hamil
Rasional : penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan
ibu sehingga dapat mengurangi kecemasan pada ibu
2. Anjurkan ibu untuk sering mansi, minimal 2 x sehari
Rasional : dengan sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap
terjaga
3. Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam dari bahan katun
Rasional : penggunaan celana dalam dari bahan katun akan
menyerap keringat sehingga daerah genitalia tak lembab
4. Sarankan ibu untuk sering mengganti celana dalam
Rasional : penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat
kelamin terlalu lama, sebagau tempat berkembangnya bakteri.
b. Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
Kriteria hasil : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi:
1. Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan ibu mengalami konstipasi
Rasional : penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan
ibu sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu
2. Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan
menu seimbang
Rasional : makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu
padat sehingga mempermudah penegaluaran feses.
3. Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi
dan menambah konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10
gelas/ hari)
Rasional : minum air hangat akan merangsang peristaltik usus
sehingga dapat merangsang pengosongan kolon lebih cepat.
Mengkonsumsi air yang cukup dapat mencegah timbulnya
reabsorbsi yang berlebihan. (Ari S,2009; 123-127)

J. PATHWAYS
Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisasi Tidak terjadi


fertilisasi

Konsepsi dan pertumbuhan


zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Fetus ( >5 minggu)

Embrio (3-5 minggu)


K. DAFTAR PUSTAKA
Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA
PKP
Cunningham.2013.Obstetri Williams.Jakarta:EGC
Dewi&Sunarsih.2011.Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan.Jakarta:
Salemba Medika.
Fraser, Diane M : Cooper, Margaret A. Myles.2009.Buku Ajar
Bidan.Jakarta:EGC
Hanifa, W.2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:
Salemba Medika
Mochtar, Rustam.2010.Sinopsis Obsetri.Jakarta:EGC
Nugroho T.2012.Obsgyn Obstetri Dan Ginekologi Untuk Mahasiswa
Kebidanan dan Keperawatan.Yogyakarta:Muha Medika
Pantikawati&Saryono.2010.Asuhan Kebidanan I (kehamilan).Yogyakarta:
Muha Medika.
Sulistyawati,Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.
Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai