GARIS BESAR HALAUAN ORGANISASI

IKATAN MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PERIODE 2018-2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
1. Garis Besar Haluan Organisasi disingkat GBHO merupakan suatu penjabaran
AD/ART untuk mencapai tujuan IMSAKA.
2. GBHO merupakan implementasi dari AD/ART yang menyangkut keseluruhan
dinamika organisasi masa kini dan akan datang. Aplikasinya dilakukan secara utuh,
teratur, terpadu, berkesinambungan dan sistematik.
3. GBHO difokuskan pada tujuan IMSAKA yaitu terwujudnya mahasiswa yang ber-
IMTAQ, ber-Ilmu, berwawasan luas dan mandiri.
4. GBHO merupakan program umum IMSAKA yang selanjutnya dituangkan dalam
program jangka panjang dan program jangka pendek.
5. GBHO akan ditinjau kembali untuk disesuaikan dengan kondisi internal dan
eksternal IMSAKA dalam Musyawarah Tinggi IMSAKA (MUSTIKA).

B. MAKSUD DAN TUJUAN

GBHO dimaksudkan untuk memberi dasar, arah dan sasaran serta langkah-
langkah konkret organisasi dalam pencapaian tujuan secara terpadu,
bertahap,berkesinambungan antara periode sebelumnya dan periode berikutnya.

C. LANDASAN
GBHO ini disusun berlandaskan pada AD/ART IMSAKA.

D. SISTEMATIKA
GBHO ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan.
Bab II : Program Jangka Panjang.
Bab III : Program Jangka Pendek.
Bab IV : Pelaksanaan.
Bab V : Penutup.
 BAB II
PROGRAM JANGKA PANJANG

A. PENGERTIAN
Program jangka panjang merupakan program umum IMSAKA yang disusun
untuk jangka waktu 5 tahun guna memberi arah bagi penyusunan program jangka pendek.

B. ARAH DAN SASARAN

Program jangka panjang ini diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Program jangka panjang dilaksanakan dalam rangka memelihara, melanjutkan dan
mewujudkan tujuan organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang :
a. Peningkatan dan pengembangan pelaksanaan pengkaderan.
b. Peningkatan kualitas pengurus dan organisasi.
c. Peningkatan dan pengembangan peran aktif mahasiswa.
d. Pengembangan profesionalitas kader.

2. Sasaran utama program jangka panjang adalah mewujudkan organisasi yang

berkualitas dan mandiri dalam IMTAQ dan IPTEK yang menghasilkan output kader
profesional sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan
rohani, sejahtera dan beradab yang berkeadilan sosial.

3. Untuk mencapai tujuan program jangka panjang perlu ditetapkan penjabaran yang
dilakukan secara teratur, terencana, dan konsisten meliputi :
Tahap I : Konsolidasi organisasi dan perbaikan sistem pengkaderan dalam rangka
meningkatkan kualitas kader dan organisasi.
Tahap II : Peningkatan dan pengembangan sistem pengaderan serta pengembangan
budaya berlembaga di kalangan mahasiswa.
Tahap III : Revitalisasi peran kritis mahasiswa serta pemahaman mendalam akan
potensi keilmuan dalam proses terbentuknya kader yang profesional.
Tahap IV : Memberdayakan secara optimal segala potensi kader yang ada dalam
keluarga besar S-1 keperawatan.

BAB III
 PROGRAM JANGKA PENDEK 1 (SATU) PERIODE

A. TUJUAN
1. Memantapkan konsolidasi organisasi dan perbaikan sistem pengkaderan melalui
lokakarya dan aktivitas-aktivitas lain dalam rangka meningkatkan kualitas kader dan
organisasi.
2. Memelihara konsistensi pelaksanaan semua program yang merupakan bagian integral
dari program jangka panjang.

B. PRIORITAS
1. Sesuai arah dan sasaran yang digariskan pada program jangka panjang, maka prioritas
untuk 1 periode kedepan adalah konsolidasi organisasi untuk menunjang daya gerak
aktivitas, dan menciptakan sistem pengkaderan untuk meningkatkan kualitas kader
dan organisasi.
2. Penanganan bidang lain disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

C. ARAH DAN KEBIJAKAN

1. Peningkatan dan Pengembangan Pelaksanaan Pengaderan
a) Pengkaderan menempati posisi utama dalam kehidupan organisasi, seluruh
kegiatan IMSAKA pada hakikatnya adalah dalam rangka pengkaderan.
Karenanya, seluruh kegiatan bidang-bidang lain dalam struktur organisasi harus
menciptakan suasana kondusif bagi perkembangan kegiatan pengaderan.
b) Orientasi, pola kurikulum dan manajemen pengaderan harus dikaji ulang
melalui ITC (Imsaka Training Center )dan kegiatan-kegiatan lain.
c) Pedoman pengaderan hasil lokakarya pengaderan harus disosialisasikan dan
dilaksanakan secara konsisten.
d) Pembinaan kader selain diorientasikan pada peningkatan kemampuan
kepemimpinan dan keorganisasian juga harus diarahkan pada pengembangan
minat, bakat, dan keilmuan.

2. Peningkatan Kualitas Pengurus dan Organisasi

a) Peningkatan pemahaman seluruh pengurus terhadap AD/ART dan Pedoman-
pedoman Pokok Organisasi melalui Up-Grading dan kajian-kajian lain.
 b) Untuk menjaga kinerja organisasi, maka diperlukan standarisasi dan
rasionalisasi kepengurusan baik menyangkut pelimpahan wewenang,
rekruitmen pengurus, promosi, mutasi dan reshuffle.
c) Agar pengelolaan organisasi dapat dilakukan secara efisien, maka diperlukan
peningkatan kemampuan managerial semua pengurus.
d) Pengembangan organisasi harus didukung oleh sistem pendanaan yang
jujur,bersih dan terdokumentasi rapi.
e) Pengembangan organisasi harus didukung oleh pengadaan dan penguasaan
sistem informasi dan komunikas yang memadai.
f) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas kerja organisasi, dapat dilakukan
pelimpahan sebagian wewenang (desentralisasi).
g) Peningkatan kualitas lembaga dengan mengadakan kerjasama kelembagaan
diluar IMSAKA.

3. Peningkatan dan Pengembangan Peran Aktif Mahasiswa

a) Dunia kemahasiswaan merupakan medan kiprah IMSAKA, karenanya IMSAKA
diharapkan mampu berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan dengan
memprakarsai kegiatan-kegiatan akademis, minat dan bakat serta kegiatan
kemahasiswaan lain.
b) Sebagai bagian dari komunitas sosial serta sadar bahwa organisasi tidak dapat
hidup dalam ke-vakuman sosial, IMSAKA hendaknya mampu
mengaktualisasikan pola dan kebijakan pengembangan gerakan mahasiswa
dalam melaksanakan fungsi sebagai agent of social change dan social control.
c) IMSAKA sebagai bagian dari keluarga mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan, hendaknya dapat menjalin komunikasi
dan interaksi secara intensif dengan lembaga kemahasiswaan baik intra maupun
ekstra Institusi.
d) IMSAKA sebagai salah satu organisasi mahasiswa profesi kesehatan, hendaknya
dapat menjalin komunikasi dengan organisasi mahasiswa profesi kesehatan lain
sebagai upaya sosialisasi dan pengembangan profesionalisme.

4. Pengembangan Profesionalitas Kader

a) Upaya pembentukan profesionalitas kader harus dimulai dengan pembangunan
mentalitas dan budaya organisasi para kader, seperti membiasakan diri untuk
 disiplin, yang tercermin dalam perilaku organisasi dan dalam kehidupan
keseharian kader.
b) Dalam rangka mewujudkan profesionalisme, hendaknya IMSAKA dapat
melakukan usaha-usaha pembinaan yang mengarah pada kemampuan
mengaplikasikan ilmu keperawatan dalam dunia kerja.
c) Sebagai upaya untuk memberikan bekal kemampuan bagi kader, dapat
dilakukan pelatihan-pelatihan berbasis keilmuan yang dapat meningkatkan
kreativitas dan pengembangan jiwa inovatif.

BAB IV
PELAKSANAAN

GBHO yang ditetapkan oleh Musyawarah Tinggi IMSAKA (MUSTIKA) dijalankan oleh
Pengurus IMSAKA STIKES Muhammadiyah Pekajangan.
GBHO pada dasarnya merupakan haluan IMSAKA setiap 1 (satu) periode berdasarkan
perkembangan dan dinamika internal organisasi, perkembangan masyarakat, perubahan sosial
budaya dan politik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berbagai aspek kehidupan
lain yang pelaksanaannya dijabarkan dalam program kerja.
Pengurus IMSAKA Stikes Muhammadiyah Pekajangan memberikan
pertanggungjawaban kepada Kepala Program Studi S-1 keperawatan melalui MUSTIKA atas
pelaksanaan GBHO pada akhir periode kepengurusan.

BAB V
PENUTUP

GBHO ini disusun agar dapat dijadikan pedoman bagi penyelenggaraan kegiatan
IMSAKA. GBHO ini merupakan program umum yang masih memerlukan penjabaran oleh
masing-masing Departemen IMSAKA STIKES Muhammadiyah Pekajangan sesuai fungsi dan
wewenangnya.
Keberhasilan program memerlukan keikhlasan, motivasi, dedikasi, loyalitas, komitmen
dan semangat para pengurus IMSAKA dalam melaksanakan tanggungjawab organisasi dengan
dukungan anggota IMSAKA sepenuhnya.
Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan bantuan dalam menjalankan GBHO
IMSAKA.