PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berat janin penting diukur sebelum proses persalinan. Pengukuran tersebut
dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan
bayi atau bayi besar. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan penyulit
kehamilan seperti gangguan pertumbuhan bayi atau makrosomia (bayi besar)
(Julianty, 2009).
Taksiran Berat Janin (TBJ) selama kehamilan merupakan salah satu cara yang
bermanfaat untuk mengatasi masalah kesakitan dan kematian saat persalinan
(Cunningham, 2005). Pendapat senada dikemukakan Mochtar (2000) yang
menyatakan
bahwa
berat
badan
lahir
akan
mempengaruhi
ketepatan
Johnson dan Toshach pada tahun 1954 menggunakan suatu metode untuk
menaksir berat janin yang secara sederhana dapat dinyatakan dengan cara mencari
jarak dari bagian atas tulang kemaluan (simfisis osis pubis) ke puncak rahim
(fundus) dalam centimeter dikurangi 11 atau 12, hasilnya dikali 155 didapatkan
berat bayi dalam gram. Pengurangan 11 atau 12 tergantung dari posisi kepala bayi.
Jika kepala sudah melewati tonjolan tulang (spina ischiadika) maka dikurang 12,
jika belum melewati tonjolan tulang (spina ischiadika) dikurang 11.
Niswander telah memodifikasi rumus Mc. Donald tersebut menjadi TBBJ =
(TFU 13) 151 + 1030 gram apabila kepala belum masuk PAP (Kusmarjadi
2008). USG merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan
gelombang ultrasonic, untuk mempelajari struktur jaringan dari gelombang
ultrasonic yang dipantulkan oleh jaringan. Dari beberapa metode pengukuran
yang ada, cara pengukuran yang paling akurat adalah dengan USG.
Didalam alat USG sudah terprogram berbagai metode pengukuran berupa
algoritma, dengan demikian hasil penghitungan USG 100 % tepat, karena pada
dasarnya pemeriksaan USG juga menggunakan metode penghitungan yang telah
di-set pada saat install USG untuk pertama kali. Dalam USG, ada beberapa
metode penghitungan taksiran berat janin, tetapi hanya satu metode yang di-set
pada awal instalasi USG dan jenis metode yang digunakan tergantung operator
USG sendiri, sehingga hasil taksiran setiap USG dapat berbeda tergantung metode
yang di-set pertama kali pada alat USG yang digunakan (Sumardjadi, 2007).
Fenomena yang peneliti temui selama dinas di Rumah Sakit Aprillia Cilacap
adalah masih banyak ibu hamil yang melahirkan bayinya dengan berat badan bayi
yang masih jauh dari TBJ-nya, baik TBJ hasil penghitungan menggunakan TFU
maupun penghitungan TBJ dari USG. Bahkan tidak jarang perbedaan TBJ
menggunakan USG dengan berat lahir bayi mencapai 800 gram dan tidak jarang
penghitungan TBJ menggunakan rumus Mc. Donald dan metode Niswander
mendekati berat lahir bayi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep dan cara perhitungan tafsiran berat badan janin?
C. TUJUAN
1. Memahami bagaimana konsep dan cara perhitungan tafsiran berat badan
janin
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berat Badan Lahir
a. Pengertian Berat badan lahir
adalah berat badan bayi yang ditimbang 24 jam pertama kelahiran. Semakin
besar bayi yang dilahirkan meningkatkan resiko terjadinya ruptur perineum
(Saifuddin, 2006). Sedangkan menurut Soetjiningsih (2005) berat badan bayi
lahir adalah berat badan yang ditimbang atau diukur pada pertama saat
dilahirkan tanpa menggunakan pakaian. Berat badan merupakan ukuran
antropometri yang terpenting. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh antara lain tulang, otot, lemak
cairan tubuh dan lain-lain Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu
lahir akan kembali pada hari ke 10.
b. Klasifikasi Berat Lahir
Menurut Prawirohardjo (2002), berat badan bayi baru lahir diklasifikasikan
sebagai berikut :
1) Bayi besar Adalah bayi dengan berat lahir > 4000 gram.
2) Bayi berat lahir cukup Adalah bayi dengan berat lahir lebih dari 2500
-4000 gram.
3) Bayi berat lahir rendah (BBLR) / Low birthweight infant Adalah bayi
dengan berat badan lahir 1500 - < 2500 gram.
4) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) / Very low birthweight infant
Adalah bayi dengan berat badan lahir 1000 - < 1500 gram.
c. Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir
Menurut Saifuddin (2008) berat badan lahir bayi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
1) Faktor ibu yang meliputi; mal nutrisi, umur kurang dari 20 tahun atau
diatas 35 tahun; jarak kehamilan yang terlalu dekat; penyakit menahun
dan pekerja yang terlalu berat
2) Faktor kehamilan yang meliputi hidramnion; gemeli; perdarahan
antepartum; pre eklamsi atau eklamsi dan ketuban pecah dini
3) Faktor janin, yang meliputi cacat bawaan, infeksi dalam rahim
2. Taksiran Berat Badan Janin (TBJ)
gemuk dan yang kurus. Keuntungan metode ini adalah dapat digunakan
jika tidak ada Caliper atau pita pengukur dan jari cukup akurat untuk
menentukan perbedaan yang jelas antara perkiraan umur kehamilan
dengan tanggal dan dengan temuan hasil pemeriksaan dan untuk
mengindikasi perlunya pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan ketidak
sesuaian dan sebab kelainan tersebut.
2) Metode II Metode ini menggunakan alat ukur Caliper. Caliper digunakan
dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung
yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah
abdominal. Ukuran kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang
terletak ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama
dengan minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu. Keuntungannya
antara lain lebih akurat dibandingkan pita pengukur terutama dalam
mengukur TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Kerugiannya antara
lain jarang digunakan karena lebih sulit, lebih mahal, kurang praktis
dibawa, lebih susah dibaca, lebih susah digunakan dibandingkan pita
pengukur.
3) Metode III Menggunakan pita pengukur yang mungkin merupakan
metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu
kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis
pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai
puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya
diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24
minggu kehamilan. Keuntungannya adalah lebih murah, mudah dibawa,
mudah dibaca hasilnya, mudah digunakan dan cukup akurat. Sedangkan
kerugiannya adalah kurang akurat dibandingkan caliper.
4) Metode IV Menggunakan pita pengukur tapi metode pengukurannya
berbeda. Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis
di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di dasar fundus, pita
pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran
dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita
pengukur mengikuti bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan
kemudian secara relatif lurus ke titik yang ditahan oleh jari jari
pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus. Caranya tidak
diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara
matematika sebagai berikut ; 1) Sebelum fundus mencapai ketinggian
yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada jumlah cm yang
terukur. Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah
minggu kehamilan 2) Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama
dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada jumlah cm yang terukur.
Jumlah total centimeternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu
kehamilan Walaupun sedikit petugas yang menggunakan metode ini,
tidak ada penelitian yang dilakukan dapat menujukkan kesamaan pada
selisih atau simpangan dari metode-metode lain yang menghasilkan
sebuah ukuran dalam skala cm yang menunjukkan apakah formula
matematika ini sungguh-sungguh benar dalam hubungannya dengan
jumlah minggu kehamilan. Keuntungannya adalah cukup akurat,
sedangkan kerugiannya adalah rumit dan tidak praktis.
4. Ultrasonography (USG)
a. Pengertian USG
merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang
ultrasonic, untuk mempelajari struktur jaringan dari gelombang ultrasonic yang
dipantulkan oleh jaringan (Wiknjosastro 2007). Menurut Sumardjadi (2007) dari
beberapa metode pengukuran yang ada, cara pengukuran yang paling akurat
adalah dengan USG. Didalam alat USG sudah terprogram berbagai metode
pengukuran berupa algoritma, dengan demikian hasil penghitungan USG di
klaim 100 % tepat.
b. Efek Samping USG
Efek dari USG jelas pasti ada, seperti semua efek samping dari semua alat
diagnosis yang lain, namun Food Drugs Association (FDA) dan World
Federation of Ultrasound in Medicine and Biology (WFUMB) dan American
GS (Gestasional Sac)
Ukuran kantong kehamilan, berupa bulatan hitam. Untuk mengukur usia
2)
3)
kehamilan TM I
BPD (Biparietal Diameter)
Merupakan jarak antara kedua tulang parietal, penting untuk menentukan
usia kehamilan, pertumbuhan janin, taksiran berat badan janin dan
5)
6)
7)
8)
kandungan.
F-HR( Fetal Heart Rate) Frekuensi Jantung Bayi. Frekuensi dasar denyut
jantung janin (basal heart rate) normal adalah 116-160 denyut per menit
(dpm) selama rekaman > 30 menit.
Tinggi fundus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus
uteri. Pemeriksaan fundus dilaksanankan saat uteri sedang tidak dalam keadaan
kontraksi, bisa dengan cara manual atau menggunakan pita lila.
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan,
menentukan taksiran berat janin serta menilai adanya hambatan pertumbuhan
janin.
1) Rumus Lohnson
Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri 12 ) x 155 gram
Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri 11 ) x 155 gram.
2) HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) N x 155
HODGE I
: N = 13 bila kepala belum melewati PAP
HODGE II
: N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
HODGE III
: N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Contohnya:
Diketahui TFU 26cm
TBJ = (TFU-13) x 155
= (26-13) x 155
= 2015 gram
Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah
TBJ = (TFU-13) x 155
= (30-13) x 155
= 2636 gram
Menghitung
taksiran
berat
janin
(TBJ)
dengan
rumus
diatas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang 24 jam pertama
kelahiran. Semakin besar bayi yang dilahirkan meningkatkan resiko terjadinya
ruptur perineum
Terdapat berbagai cara untuk menentukan taksiran berat badan bayi
diantaranya palpasi uterus, pemeriksaan ultrasonografi, pengukuran diameter
biparietal, pengukuran tinggi fundus uteri dan lingkar perut. Penggunaan USG
USG merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang
ultrasonic, untuk mempelajari struktur jaringan dari gelombang ultrasonic yang
dipantulkan oleh jaringan
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan,
menentukan taksiran berat janin serta menilai adanya hambatan pertumbuhan
janin.
1) Rumus Lohnson
Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri 12 ) x 155 gram
Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri 11 ) x 155 gram.
2) HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) N x 155
HODGE I
: N = 13 bila kepala belum melewati PAP
HODGE II
: N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
HODGE III
: N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
B. Saran