Kiki Tazkiyah
Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
Jalan Sederhana No. 2 Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi Kota Bandung 40161
Email : ktazkiyah@gmail.com
ABSTRAK
Ketepatan taksiran berat badan janin pada saat usia kehamilan aterm sangat penting dalam
membuat keputusan klinik selama kehamilan dan persalinan. Hal tersebut juga
mempengaruhi asuhan yang akan diberikan bidan kepada kliennya, terutama dalam hal
konseling, menentukan diagnosa, dan perencanaan persalinan.
Terdapat dua metode yang digunakan dalam menghitung taksiran berat badan janin, yaitu
metode klinik dan metode ultrasonografi (USG). Metode klinik terdiri dari metode dengan
perabaan (maneuver Leopold), faktor risiko klinik, maternal self estimation, dan persamaan
perhitungan taksiran berat badan janin memiliki. Kelebihannya mudah, sederhana, dan
murah. Akan tetapi ketepatannya dinilai lebih subjektif. Metode USG terdiri dari beberapa
rumus, yaitu Hadlock’s formula, Sephard’s formula, dan Aoki’s formula. Kelebihan metode
USG antara lain ; lebih akurat dalam menaksir berat badan janin <2500 gram dan > 3000
gram, dapat mengidentifikasi adanya kelainan pada janin, dapat mengidentifikasi posisi
janin, lokasi plasenta, serta jumlah janin.
Penelitian menunjukkan bahwa keakuratan metode klinik sama dengan USG pada
kehamilan aterm yang normal. Metode klinik dapat digunakan sebagai deteksi dini adanya
pertumbuhan janin yang abnormal. Metode USG lebih baik digunakan bagi kehamilan
dengan penyulit serta untuk memantau kesejahteraan janin.
Kata Kunci: Taksiran berat badan janin, metode klinik, metode ultrasonografi.
a. Penaksiran berat badan janin dengan Taksiran berat badan janin dengan
perabaan (manuver Leopold) menggunakan palpasi klinik
Taksiran berat badan janin dengan memperlihatkan kekakuratannya dalam
metode sentuhan merupakan teknik 85% kasus, yaitu kekeakuratannya dalam
tertua dalam menentukan berat badan +500 gram, metode ini lebih akurat pada
janin. Satu penelitian baru-baru ini kehamilan aterm dibandingkan pada
kehamilan preterm dan janin lain :
makrosomia (Ashrafganjooei, 2010). 1) Dare’s formula
Rumus ini dihitung berdasarkan
b. Faktor risiko klinik ukuran lingkar perut dikali TFU,
Metode ini merupakan penaksiran hasilnya didapatkan berat badan janin
kuantitatif pada faktor risiko klinis yang dalam gram (Ratwani, 2014)
terdapat pada ibu dan telah terbukti
berpengaruh dalam memprediksi berat
badan janin (Sharma, 2014).
Pengukuran lingkar perut
Dalam kasus makrosomia janin, (Abdominal girth/AG) menggunakan pita
adanya faktor risiko, seperti diabetes pengukur yang dilingkarkan ke perut ibu
mellitus pada ibu, kehamilan posmatur, tepat diatas pusar, tanpa memberikan
obesitas, berat badan kehamilan> 20 kg, tekanan yang berlebihan atau terlalu
usia ibu> 35 tahun, tinggi ibu> 5ft 3 inci, ketat.(Kamari, 2010). Tinggi Fundus
multiparitas, jenis kelamin janin laki-laki Uteri (TFU) yaitu jarak dari bagian atas
dan ras kulit putih harus ditambahkan. tulang kemaluan (simfisis os pubis) ke
Dalam status sosial ekonomi puncak rahim (fundus). (Ratwani,2014).
diperkirakan berat badan lahir rendah, Pengukuran lingkar perut ibu hamil
berat badan ibu hamil rendah, infeksi bermanfaat untuk mengetahui
janin, malformasi kongenital, kelainan pertumbuhan dan besarnya
kromosom, paparan teratogenik, anemia kehamilan yang disesuaikan dengan
maternal, sindrom antibodi fosfolipid usia kehamilan, misalnya kehamilan
dan gangguan kesehatan kehamilan kembar, air ketuban berlebih, dan bayi
lainnya harus disebutkan (Sharma, besar (Lesthama, 2014).
2014). Menurut Mortazavi (2010), sejak
diketahui berat badan janin
c. Maternal self estimation mempengaruhi lingkar perut, prediksi
Beberapa literatur menyebutkan berat badan janin menggunakan lingkar
bahwa penaksiran berat badan janin perut mulai digunakan. Dare’s formula
dengan maternal self estimation pada merupakan rumus taksiran berat badan
wanita multipara menunjukkan janin dengan cara mengalikan TFU dan
keakuratan. Pada suatu penelitian, wanita lingkar perut pada kehamilan aterm.
multipara diminta untuk memprediksi Shittu (2007) membandingkan Dare’s
berat badan lahir sang janin. Mereka formula dan USG dalam memprediksi
memprediksi apakah janinnya lebih taksiran berat badan janin, hasilnya
besar atau lebih kecil dari kehamilan Dare’s formula sama baiknya dengan
sebelumnya. USG, kecuali pada beart janin <2500
gram. Zagami, dkk (2010) menyatakan
d. Persamaan perhitungan taksiran berat bahwa taksiran berat badan janin dengan
badan janin. Dare’s formula memiliki rata-rata eror
Taksiran berat badan janin sebesar 224 gram.
dengan mengukur TFU dan lingkar perut
lebih objektif, mudah dipelajari, dan 2) Johnson’s formula
dapat digunakan berulang kali. Rumus ini dihitung berdasarkan
Beberapa metode persamaan perhitungan TFU dikurangi 11, 12 atau 13, hasilnya
berat badan janin secara sederhana antara dikali 155 didapatkan berat badan janin
dalam gram (Santjaka, 2011). sederhana, mudah, dan tidak
Sebelumnya klien diminta untuk membutuhkan banyak biaya. Namun
mengosongkan kandung kemih, kemudia metode ini dinilai bersifat subjektif,
tidur terlentang untuk menghitung TFU khususnya berhubungan dengan
dengan menggunakan pita pengukur. kesalahan prediksi, karena pemeriksaan
Koreksi bagi ibu yang obesitas telah fisik hanya dilakukan secara umum dan
dipecahkan dengan menambahkan 1cm kurang akurat bagi beberapa kondisi ibu
dari pengukuran TFU. dan janin. Contohnya pada kondisi
olihidramnion atau polihidramnion,
obesitas pada ibu, atau IUGR