Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisa Kasus
Pada bab ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan Bayi berat
badan lahir rendah (BBLR). BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat
lahir kurang dari 2500 gram Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat
badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-
NOC, 2013). Menurut Ribek dkk. (2011), berat badan lahir rendah yaitu bayi
yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia
gestasi (dihitung satu jam setelah melahirkan).
Dari hasil pengkajian yang didapatkan data subyektif yang ditemukan yaitu
ibu mengatakan melahirkan pada tanggal 23 November 2020 pada usia kehamilan
40 minggu dan mengatakan bahwa bayinya mendapatkan perawatan inkubator
sejak bayi baru lahir, berat badan bayi kurang Dan didapat pemeriksaan obyektif
kondisi umum bayi baik, kesadaran comphosmenthis, denyut jantung 118x/menit,
pernafasan 40x /menit, suhu 36,5 C, reflek Menghisap bayi lemah. Hasil
pemeriksaan antropometri ditemukan berat badan 1.700 gram, panjang badan 45
cm, lingkar kepala 24 cm, lingkar dada 28 cm, lila 7 cm. Hasil pemeriksaan fisik
mata masih tampak bersih, Bayi lemah, reflek hisap lemah. Sehingga dapat ditarik
analisa yaitu By. Ny. L usia 1 hari berat bayi lahir rendah (BBLR).

B. Analisa Intervensi
Dalam membuat perencanaan ini ditemukan tujuan dan kreteria yang akan
dicapai dalam menerapkan asuhan keperawatan pada bayi Ny. L dengan Bayi
Berat lahir rendah, cukup bulan/sesuai masa kehamilan, ini tidak berbeda dengan
teori dimana rencana asuhan keperawatan dikembangkan berdasar pada intervensi
dan rasional sesuai dengan masalah aktual dan potensial pada bayi dengan Berat
Lahir Rendah, cukup bulan/sesuai masa kehamilan.

44
Pada kasus bayi Ny. L perawat merencanakan asuhan kebidanan
berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan potensial yang dilakukan di Puskesmas
yaitu sebagai berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi,
observasi tanda-tanda vital, timbang berat badan bayi, rawat tali pusat bayi, kaji
adanya tanda-tanda infeksi, observasi eliminasi bayi, ganti popok bayi saat basah,
anjurkan ibu pertahankan suhu badan bayi, berikan nutrisi pada bayi, anjurkan
kepada ibu untuk selalu memberikan ASI ekslusif pada bayinya selama 6 bulan
dan komsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar produksi asi lancar,
ajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar, ajarakan ibu tentang
metode kangguru, anjurkan kepada ibu untuk menjaga personal hygine pada diri
dan bayinya, beritahu kepada ibu tentang tandatanda bahaya bagi bayi, anjurkan
kepada ibu untuk menyusui bayinya secara on demend, anjurkan kepada ibu dan
keluarga agar selalu menjaga kebersihan bayinya dengan mencuci tangan sebelum
dan sesudah memegang bayinya, anjurkan dan ajarkan kepada ibu cara masase
uterus.
Adapun rencana asuhan yang diberikan ibu ketika sudah pulang kerumah
yaitu anjurkan ibu untuk selalu memberikan ASI eksklusif menganjurkan ibu
untuk mempertahankan suhu tubuh bayinya dengan cara membedongnya,
timbang berat badan bayi dan periksa TTV bayi, anjurkan ibu untuk selalu
menjaga personal hygine diri dan bayinya, anjurkan kepada ibu untuk selalu
mencuci tangan apabila menyentuh bayinya, anjurkan ibu untuk mengganti
pakaian dan popok jika telah BAB/BAK, menganjurkan kepada ibu agar tidak
memberikan makanan tambahan pada bayinya selama 6 bulan.

C. Rancangan Ide-Ide baru


Ide-ide baru pada kasus ini yang dapat diberikan adalah penerapan metode
kangguru untuk mencegah hipotermia pada bayi berat badan lahir rendah dan
pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan bayi.

45
Berdasatkan hasil penelitian dari Agustina, Rustina, & Triwaluyanti (2018)
dengan judul “Upaya Meningkatkan Berat Badan Bblr Melalui Intervensi
Comfort Food For The Soul Kolcaba (Perawatan Metode Kanguru)” didapatkan
bahwa Hasil akhir penerapan model kenyamanan Kolcaba menunjukkan bahwa
perawatan metode kanguru dan terapi musik dapat memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan nutrisi pada bayi berat lahir rendah ditunjukkan dengan adanya
peningkatan berat badan per hari dan meningkatnya produksi ASI. Serta
penelitian dari Pratiwi (2018) yang berjudul “Dampak intervensi teknik menyusui
dan perawatan payudara terhadap kenaikan bayi berat lahir rendah di rsud nene
mallomo kabupaten sidrap” dengan hasil dari penelitian tersebut ialah
Berdasarkan hasil uji statistik teknik menyusui dan perawatan payudara pada
kelompok kasus didapatkan hasil pada bulan pertama, kedua dan ketiga
menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian teknik menyusui dan perawatan
payudara terhadap kenaikan berat badan bayi baru lahir rendah.

46
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis mempelajari teori tentang Bayi Berat Rendah dilahan praktek
Puskesmas Sungai Ambawang, maka penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari data subjektif dan objektif yang didapatkan By. Ny.L maka
ditegakkan diagnosa/masalah gangguan pemenuhan nutrisi dan gangguan
regulasi suhu tubuh dengan berat badan lahir rendah
2. Rencana ide baru yang dapat diterapkan yaitu Upaya Meningkatkan Berat
Badan Bblr Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
(Perawatan Metode Kanguru) dan Dampak intervensi teknik menyusui
dan perawatan payudara terhadap kenaikan bayi berat lahir rendah.

B. Saran
Asuhan keperawatan yang diberikan harus tepat dan rasional untuk pasien
sehingga tercapailah kepuasan keluarga dan pasien. Bagi petugas kesehatan
sebagai pelaksana asuhan keperawatan, hendaknya dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang meliputi bio, psiko, sosial, dan spiritual terhadap pasien. Adapun
teknik-teknik atau ide baru dalam mengatasi, gangguan regulasi suhu tubuh dan
gangguan pemenuhan nutrisi.

47
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, A. N., Rustina, Y. R., & Triwaluyanti, F. T. (2018). Upaya Meningkatkan


Berat Badan Bblr Melalui Intervensi Comfort Food For The Soul Kolcaba
(Perawatan Metode Kanguru). JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan
Orthopedi), 2(2), 1–9. https://doi.org/10.46749/jiko.v2i2.11

Amru,Sofian. (2012). Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif Obstetri


Social Edisi J3 Jilid 1&2. EGC: Jakarta

Atikah dan Cahyo, 2010. Ilmu kesehatan anak. EGC : Jakarta

Huda, Nurarif dan Hardhi Kusuma.(2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa NANDA NIC-NOC. Jakarta. Media Action.

Irianto, K., (2012), Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme, 76-77, Bandung.


Yrama Wigya.

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar ; RISKESDAS. Jakarta : Balitbang


Kemenkes RI.

Pratiwi, W. R. (2018). Dampak intervensi teknik menyusui dan perawatan payudara


terhadap kenaikan bayi berat lahir rendah di rsud nene mallomo kabupaten
sidrap. 12, 352–357.

Purwaningdyah. (2015). Penyebab diare pada anak. Eprints.ums.ac.id.

Soegijanto, Soegeng. 2010. Patogenesa Infeksi Virus Recent Update Aplplied


Management of Children

Sudarti, Fauziah, A, 2013. Asuhan Neonatus Resiko Tinggi dan Kegawatan, Haikhi,
Yogyakarta

Sulistyawati, 2014.Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan. EGC : Jakarta

Ribek, Nyoman dkk. (2011). Aplikasi Perawatan Bayi Resiko Tinggi Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Keperawatan: Digunakan Sebagai
Bahanpembelajaran Praktik Klinik San Alat Uji Kompetensi. Denpasar:
Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan

Wong. D.L. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta.EGC

48

Anda mungkin juga menyukai