Anda di halaman 1dari 21

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY

NY D DENGAN BBLR
DI RUANG PERINATOLOGI ”
Latar Batasan
Belakang Masalah B
A
B
Tujuan Rumusan
Penulisan Masalah
I

Manfaat PENDAHULAN
Penulisan
Latar Belakang

 Salah satu faktor yang memiliki konstribusi tinggi terhadap kematian bayi khususnya
pada saat perinatal yaitu bayi BBLR (Proverawati & Ismawati 2010).
 Secara keseluruhan, angka kejadian BBLR diperkirakan mencapai 15% sampai 20%
dari semua kelahiran di seluruh dunia yang mewakili lebih dari 20 juta kelahiran per
tahun (WHO 2015)
 Data Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa prevalensi BBLR di Indonesia sebesar
10,2%, walaupun lebih rendah dari pada tahun 2010 yaitu sebesar 11,1% namun
penurunan dan perubahannya tidak begitu signifikan.
 Sedangkan di Rumah Sakit Kartika Cibadak , kasus BBLR yang terjadi dalam rentang 3
bulan terakhir (september, oktober, november) ditahun 2021 terdapat kasus bayi
yang mengalami BBLR sekitar 27 kasus. Lebih banyak di bandingkan kasus bayi sakit
B
A
KONSEP BAYI
B
BBLR KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN II

TINJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN :
BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500gram
KLASIFIKASI :

1. Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB SMK) yaitu bayi yang
lahir premature dengan berat lahir sesuai usia kehamilan.
2. Neonatus kurang bulan kecil masa kehamilan (NKB KMK) yaitu bayi yang lahir
premature dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia
kehamilan.
3. Neonatus cukup bulan kecil untuk masa kehamilan (NCB KMK) yaitu bayi yang
lahir dengan usia hamil cukup bulan dan berat badan kurang dari normal.

Tanda dan gejala Secara umum bayi BBLR tanda dan gejalanya sebagai berikut:

1) Berat badan kurang dari 2500gram


2) Panjang badan kurang dari45cm
3) Lingkar dada kurang dari 30cm
4) Lingkar kepala kurang dari 33cm
5) Umur kehamilan kurang dari 37minggu
6) Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak , lemak kurang
ETIOLOGI :

1) Bayi dengan berat badan lahir rendah yang lahir kurang bulan (NKBKMK)
penyebabnya adalah:
• Berat badan ibu yang rendah
• Usia ibu hamil yang belum dewasa atau masih remaja
• Kehamilan dengan bayi kembar
• Riwayat ibu sebelumnya pernah melahirkan bayi premature atau bayi berat badan rendah
• Ibu yang mulut rahimnya lemah (inkompetenserviks) sehingga tidak mampu menahan
berat bayi dalam rahim
• Ibu hamil yang sedang sakit
• Penyebab lain yang tidak diketahui

2) Bayi lahir cukup bulan tetapi berat badan lahir kurang dari normal (NCB KMK)
penyebabnya adalah :
• Ibu hamil kekurangan gizi
• Ibu hamil yang disertai penyakit seperti hipertensi, preeklamsi, anemia
• Ibu hamil dengan penyakit kronis seperti malaria kronik, penyakit jantung sianosis, infeksi
saluran kemih
• Ibu hamil seorang perokok
Masalah Pada Bayi BBLR :

a. System Neurologis
b. System gastrointestinal
c. Sistem Integument
d. Sistem Termoregulasi

Penatalaksanaan bayi BBLR dengan hipotermi menurut


Anik Maryunani(2009).

• Pengaturan suhu tubuh pada bayi BBLR terutama


yang kurang bulan perlu suatu thermoregulasi
• Beberapa cara untuk untuk mencegah kehilangan
panas yaitu:
1. Setelah lahir segera keringkan bayi dan bedong
dengan popok kering dan hangat
2. Gunakan transport bayi dengan incubator yang
sudah hangat
3. Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat di
dalam inkubator.
4. Perawatan Metode Kanguru
Metode kanguru menjadi salah satu metode perawatan bayi berat lahir rendah
untuk mencegah hipotermi
a. Pemenuhan Kebutuhan GIZI bayi umur 0-6 Bulan menurut buku KIA tahun 2019 :

• Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum)


• Jangan memberi makanan atau minuman selain ASI
• Susui bayi sesering mungkin
• Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari
• Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
• Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
• Susui sampai payudara terasa kosong (minimal 10 menit) lalu pindah ke payudara yang
lain.

b. Perkembangan Bayi umur 0-6 Bulan menurut buku KIA tahun 2019 :
• Sering memeluk dan menimang bayi dengan penuh kasih saying
• Gantungkan benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat bayi
Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Evaluasi Diagnosa

Implementasi Intervensi
B
A
B

Ms. word
III

TINJAUAN KASUS
B
A
B

IV

PEMBAHASAN
Pengkajian

– Penulis kepada klien didapatkan data bayi langsung menangis tidak ada cacat
bawaan ketuban jernih tanda-tanda ditres nafas (-) dengan BB 2000 gram PB 45
cm LK 30 cm LD 29 cm dengan TTV S 36,5OC R 48x/m N138x/m SPO2 100%
– Berdasarkan hal tersebut data pengkajian yang penulis data sesuai dengan
batasan karektristik yang ada dalam teori.
Diagnosa

Berdasarkan pathways dalam teori ada4 diangnosa yang kemungkinan muncul


dalam bayi baru lahir . Hasil pengkajian penulis pada kasus By Ny D ditemukan 3
diagnose yang sesuai dengan teori dan 1 diagnosa sesuai dengan keadaan pasien
yaitu :
– Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
– Resiko ketidakseimbangansuhu tubuh berhubungan dengan BBLR
– Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan pemotongan
tali pusat (tali pusat masih basah)
Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk prilaku spesifik yang


diharapkan dari pasien dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh
perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil
yang diharapkan. Perencanaan yang saya ambil berdasarkan dari rumusan
diagnosa dan intervensi NIC NOC

Implementasi Keperawatan

Implementasi yang kelompok lakukan sesuai dengan yang sudah


di susun, untuk mengatasi diagnosa dilakukan implementasi
yang telah direncanakan.
Evaluasi

Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan evaluasi keperawatan pada kasus ini antara lain:
1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir
Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan
dilakukan semaksimal mungkin dengan tujuan kebutuhan personal hygiene bayibarulahirterpenuhi. Pada proses
keperawatan sebelumnya telah dijabarkan bagaimana penulis melakukan implementasi keperawatan kepada pasien, dan
evalusi yang diperoleh dari asuhan keperawatan selama 1x24 jam yaitu defisiteperawatandiripada By NyD sudah teratasi
perawat juga sudah memberikan edukasi tentang cara memandikan bayi di rumah.
2. Resiko ketidakseimbangansuhu tubuh berhubungan dengan BBLR
Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan
dilakukan semaksimal mungkin dengan tujuanbayiterhindardarihipotermi. Pada proses keperawatan bab bab sebelumnya
telah dijabarkan bagaimana penulis melakukan implementasi keperawatan kepada pasien, dan evalusi yang diperoleh dari
asuhan keperawatan selama 1x24 jam yaituresikoketidakseimbangansuhutubuhpada By NyDsudah teratasi.
3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan pemotongan
tali pusat (tali pusat masih basah)
Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan keperawatan sesuai
dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan semaksimal mungkin dengan tujuan
tidak terjadi infeksi pada talipusat bayi. Pada proses keperawatan bab bab
sebelumnya telah dijabarkan bagaimana penulis melakukan implementasi
keperawatan kepada pasien, dan evalusi yang duperoleh dari asuhan keperawatan
selama 1x24 jam yaitu resiko infeksi pada pemotongan tali pusat pada By Ny D
sudah teratasi perawat juga sudah memberikan edukasi tentang cara perawatan
talipusat di rumah.
B
A
B

KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan teori, tinjauan kasus, dan pembahasan dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut :
1. Data Pengkajian di dapat dari pasien dengan cara pengkajian head to toe pada
pasien, observasi dan wawancara kepada keluarga pasien sebagai data
sekunder, dan data primer didapatkan catatan medic pasien dan pasien.
2. Intervensi yang dilakukan tidak mengambil semua intervensi yang ada didalam
NIC, karena disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaanpasien.
3. Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah
direncanakan dan disesuaikan dengan kondisi pasien.
4. Di dalam evaluasi asuhan keperawatan didapatkan semua diagnose dapat
teratasi.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai