Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian.

Pengkajian adalah tahap pertama yang penulis lakukan dalam proses

pemberian asuhan keperawatan kepada klien. Pengkajian yang digunakan

penulis adalah pengkajian fungsional dari Gordon yang mengunakan metode

pemeriksaan Fisik Head to Toe, wawancara kepada keluarga pasien, dan

observasi sebagai data Primer, Pengunaan data medis dan penunjang medis

sebagai data sekunder.

Bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama

jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan

menunjukan usaha napas spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan

(prawiroharjo,S,2002)

Asfiksia neonatorum adalah bayi baru lahir yang mengalami gangguan


tidak segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir (Amru sofian,
2012)
Asuhan keperawatan proses kelahiran bayi baru lahir adalah asuhan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan inta uteri kekehidupan ekstra uteri hingga
mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4000 gram. Data
pengkajian penulis kepada klien maka didapatkan data bayi langsung
menangis tidak ada cacat bawaan ketuban jernih tanda-tanda distres nafas (+)
dengan BB 2.780 gram PB 50 cm LK 34 cm LD 30 cm dengan TTV S : 36,
8℃ R : 82 x/ mnt N : 138 x/m SP02: 95-96 % Berdasarkan hal tersebut data
pengkajian yang penulis data sesuai dengan batasan karektristik yang ada
dalam teori

53
B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial. Diagnosa

keperawatan bertujuan mengidentifikasi respon individu, keluarga, dan

komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (Tim Pokja

SDKI DPP PPNI, 2018).

Hasil pengkajian penulis pada kasus By Ny A ditemukan 2 diagnose

yang sesuai dengan teori dan 1 diagnosa sesuai dengan keadaan pasien yaitu :

1. Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan Bayi Baru Lahir

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas

( ditandai dengan pola nafas abnormal)

3. Resiko Infeksi Ditandai Dengan Tindakan Invasif ( Luka Pemotongan

Tali Pusat)

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh

perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk

mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,

2017).

Penerapan luaran keperawatan dengan menggunakan ketiga komponen

luaran keperawatan yaitu Label, Ekspetasi dan Kriteria Hasil. Motode yang

dapat dilakukan adalah sebagai berikut (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2017) :

54
1) Metode Dokumentasi Manual/tertulis

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama waktu tertentu maka

Luaran Keperawatan Ekspetasi dengan kriteria hasil

2) Metode Dokumentasi Berbasi Komputer

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama waktu tertentu

Luaran Keperawatan Ekspetasi dengan kriteri hasil

Komponen tindakan, yang dilakukan pada intervensi keperawatan terdiri

atas Observasi, Terapeutik , Edukasi dan Kolaborasi (Tim Pokja Siki DPP

PPNI, 2017)

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang saya lakukan sesuai dengan yang sudah di susun,

untuk mengatasi diagnosa dilakukan implementasi yang telah direncanakan.

E. Evaluasi

Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu

sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam

menetapkan rencana asuhan keperawatan. Termasuk mengetahui tentang

standart asuhan keperawatan , respon klien yang normal terhadap tindakan

keperawatan , dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan ( CHASE

2009 ).

Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu

sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam

menetapkan rencana asuhan keperawatan. Termasuk mengetahui tentang

standart asuhan keperawatan , respon klien yang normal terhadap tindakan

55
keperawatan , dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan ( CHASE

2009 ). Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan evaluasi keperawatan

pada kasus ini antara lain :

1. Defisite perawatan diri berhubungan dengan bayi baru lahir

Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan

keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan

semaksimal mungkin dengan tujuan kebutuhan personal hygiene bayi baru

lahir terpenuhi . Pada proses keperawatan bab bab sebelumnya telah

dijabarkan bagaimana penulis melakukan implementasi keperawatan

kepada pasien, dan evalusi yang duperoleh dari asuhan keperawatan

selama 3x24 jam yaitu defisite perawatan diri pada By Ny A sudah teratasi

perawat juga sudah memberikan edukasi tentang cara memandikan bayi di

rumah.

4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas

( ditandai dengan pola nafas abnormal)

Pada diagnosa iniperawat sudah melakukan tindakan asuhan

keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan

semaksimal mungkin dengan tujuan bayi tanda tanda tanda distress nafas

(-) dan tanda-tanda vital normal. Pada proses keperawatan bab bab

sebelumnya telah dijabarkan bagaimana penulis melakukan implementasi

keperawatan kepada pasien, dan evalusi yang diperoleh dari asuhan

keperawatan selama 3x24 jam yaitu pola nafas tidak efektif pada By Ny A

sudah teratasi.

56
2. Risiko infeksi ditandai dengan tindakan invasif (luka pemotongan tali

pusat

Pada diagnosa ini perawat sudah melakukan tindakan asuhan

keperawatan sesuai dengan tinjauan teori yang ada dan dilakukan

semaksimal mungkin dengan tujuan tidak terjadi infeksi pada tali pusat

bayi. Pada proses keperawatan bab bab sebelumnya telah dijabarkan

bagaimana penulis melakukan implementasi keperawatan kepada pasien,

dan evalusi yang duperoleh dari asuhan keperawatan selama 3x24 jam

yaitu resiko infeksi pada luka pemotongan tali pusat pada By Ny A sudah

teratasi perawat juga sudah memberikan edukasi tentang cara perawatan

tali pusat di rumah.

57

Anda mungkin juga menyukai