Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat”

Disusn Oleh :

KELOMPOK 3

Dita Lestari 20170303001

Meliana Oloan M 20170303025

Monica Caterin S 20170303011

Niara Aisyah M 2017

Novi Melpriyana 20170303020

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan
yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting. Sebagai seorang perawat proses
keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klien, dapat
menunjukkan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat memberikan
kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun klien,
manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan kemandirian pada perawat dalam
melaksanakan tugasnya karena didalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah
keperawatan yang berupa langkah-langkah proses keperawatan, akan dapat meningkatkan
kepercayaan diri perawat dalam melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan
setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, akan dapat
selalu meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan
karena melalui proses keperawatan dituntut mampu memecahkan masalah yang baru sesuai
dengan masalah yang dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat
dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari
tindakan yang legal.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui proses keperawatan dalam perawatan gawat darurat.
2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui kriteria dalam proses perawatan gawat darurat
- Untuk mengetahui proses dalam asuhan keperawatan gawat darurat
C. Manfaat
- Menambah pengetahuan terhadap proses keperawatan gawat darurat
- Dapat dijadikan ilmu tambahan dalam materi selanjutnya
BAB II

TINJAUAN TEORI

Proses keperawatan merupakan suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat dan
klien saat mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan untuk asuhan keperawatan,
merencanakan dan mengimplementasikan asuhan, dan mengevaluasi hasil. Proses keperawatan
gawat darurat yang lengkap sangat diperlukan untuk menciptakan asuhan keperawatan gawat
darurat yang berkualitas (Arief, 2016).

Proses keperawatan adalah cara berpikir khusus mengenai cara merawat klien. Proses
keperawatan juga dideskripsikan sebagai suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat
dan klien saat mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan untuk asuhan keperawatan,
merencanakan dan mengimplementasikan asuhan, dan mengevaluasi hasil (Rosdahl & Kowalski,
2014).

Perawatan yang diberikan pada pasien gawat darurat bertujuan untuk penyelamatan
nyawa dan mencegah kecacatan menggunakan proses keperawatan. (Kemenkes, 2011)

Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan praktek keperawatan gawat
darurat yang diberikan kepada klien oleh perawat yang berkompeten di ruang gawat darurat. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat, yaitu : kondisi
kegawatan seringkali tidak terprediksi baik kondisi klien maupun jumlah klien yang datang ke
ruang gawat darurat, keterbatasan sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan yang
sangat tinggi diantara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat, keperawatan
diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang sangat mendasar, tindakan yang
diberikan harus cepat dan dengan ketepatan yang tinggi (Maryuani, 2009).
BAB III

PEMBAHASAN

PROSES KEPERAWATAN PADA AREA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Proses keperawatan merupakan suatu metode dalam menentukan kebutuhan klien yang
mengacu pada asuhan keperawatan. Proses keperawatan dalam perawatan pada pasien gawat
darurat dilakukan guna bertujuan untuk penyelamatan nyawa dan mencegah kecacatan pada
pasien.

Kriteria proses dalam pemberian perawatan pada pasien gawat darurat (Kemenkes, 2011):

Melaksanakan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) pada kasus kegawat daruratan yang
menyebabkan kematian

1. Melaksanakan pelayanan proses keperawatan gawat darurat berdasarkan Standar


Operasional Prosedur (SOP)
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat yang meliputi, pengkajian, diagnose
keperawatan, perencanaan, intervensi dan evaluasi
3. Melaksanakan kolaborasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan tim kesehatan
lain.

Asuhan Keperawatan Gawat darurat

Proses keperawatan gawat darurat berbeda dengan asuhan keperawatan di ruangan lain,
karena ketika perawat melakukan pengkajian faktor waktu terbatas. Prioritasnya adalah mengkaji
dan mengatasi masalah yang mengancam kehidupan.

Pendekatan Proses keperawatan dalam area keperawatan gawat darurat dipengaruhi oleh :

1. Waktu yang terbatas


2. Kondisi klien yang memerlukan bantuan segera
3. Kebutuhan pelayanan yang definitive
4. Informasi yang terbatas
5. Peran dan sumber daya petugas
Dalam proses keperawatan pada pasien gawat darurat diperlukan asuhan keperawatan yang
meliputi :

A. Pengkajian
1. Primary Survey
Berusaha untuk mengenali keadaan yang mengancam nyawa terlebih dahulu, dengan
berpatokan pada urutan :
a. A (Airway)
Yang pertama harus dinilai adalah kelancaran jalan nafas yang meliputi pemeriksaan
adanya obstruksi jalan nafas yang dapat disebabkan benda asing .

b. B (Breathing dan Ventilasi)


Airway yang baik tidak menjamin ventilasi yang baik. Pertukaran gas yang terjadi
pada saat ernafas mutlak untuk pertukaran oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida dari tubuh. Ventilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru-
paru, dinding dada dan diafragma.

c. C (Circulation) dengan kontrok perdarahan


Penyebab terbesar pasien yang mengalami shook dan berakhir dengan kematian
adalah kehilangan darah dalam jumlah yang banyak. Sangatlah berbahaya bila
menunggu sampai tekanan darah pasien menurun. Untuk menilai apakah resusitasi
cairan yang diberikan sudah cukup atau belum :
- Tanda Vital
- Produksi urin
- CVP

d. D (Disability)
Yang dinilai disini adalah tingkat kesadaran, ukuran pupil dan reaksi pupil. Ada suatu
cara sederhana untuk menilai tingkat kesadaran dengan metode :
A : Alert (sadar)
V : Respon terhadap rangsang vocal/verbal
P : Respon terhadap rangsang nyeri (Pain)
U : Unresponsive (tidak ada respon)

e. E (Eksposure)
Tindakan ini diharuskan untuk semua pasien tanpa terkecuali, guna melihat ada
tidaknya jejas dengan ;
. Membuka pakaian penderita, guna memeriksa dan evaluasi penderita
. Menjaga suhu ntubuh penderita dengan menggunakan selimut hangat, ruangan
cukup hangat dan diberikan cairan IV yang sudah dihangatkan.
Hal lain yang dapat dilakukan oleh seorang perawat gawat darurat dalam primaru survey
adalah :

1. Monitor Electro Cardiografi


2. Kolaborasi pemasangan kateter urin dan Naso Gastric Tube
3. Monitor analisa gas darah
4. Monitor tekanan darah
5. Pulse oximetri untuk mengukur saturasi oksigen

2. Survey Secondary
Survey secondary merupakan pemeriksaan secara lengkap yang dilakukan secara head to
toe. Secondary survey hanya dilakukan setelah kondisi pasien mulai stabil.

B. Diagnosa Keperawatan
Menetapkan masalah atau diagnose keperawatan mencakup ; masalah, penyebab, tanda
dan gejala berdasarkan prioritas masalah.

C. Perencanaan Keperawatan
Serangkaian langkah yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah/diagnose keperawatan
gawat darurat berdasarkan prioritas masalah yang telah ditetapkan baik secara mandiri
maupun melibatkan tenaga kesehatan lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

D. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Melakukan tindakan keperawatan yang mengacu pada Standar operasional prosedur
(SOP) yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat kegawatan pasien, berdasarkan
prioritas tindakan.

E. Evaluasi Keperawatan
Penilaian perkembangan kondisi pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan gawat
darurat yang mengacu pada kriteria hasil.
BAB IV

KESIMPULAN

Proses keperawatan merupakan suatu metode dalam menentukan kebutuhan klien yang
mengacu pada asuhan keperawatan. Proses keperawatan dalam perawatan pada pasien gawat
darurat dilakukan guna bertujuan untuk penyelamatan nyawa dan mencegah kecacatan pada
pasien. Proses keperawatan gawat darurat berbeda dengan asuhan keperawatan di ruangan lain,
karena ketika perawat melakukan pengkajian faktor waktu terbatas. Prioritasnya adalah mengkaji
dan mengatasi masalah yang mengancam kehidupan. Asuhan keperawatan pada pasien gawat
darurat meliputi ;

1. Pengkajian :
. Pengkajian primer (ABCDE)
. Pengkajian sekunder dilakukan setelah pasien dalam kondisi stabil
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
4. Pelaksanaan tindakan keperawatan
5. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

Rosdahl, C. B., & Kowalski, M. T. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Edisi 10. Jakarta:
EGC.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Standar Pelayanan Keperawatan Gawat


Darurat di RS. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai