Oleh:
OLEH:
YENY WULANDARI
NIM. 0902100037
2012
ASUHAN KEBIDANAN
OLEH:
YENY WULANDARI
NIM. 0902100037
RUANG PERINATOLOGI
2012
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN
Mahasiswa,
Yeny Wulandari
NIM. 0902100037
Mengetahui,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas asuhan kebidanan pada By. “M” Usia
11 Hari Dengan BBLR Dan Pneumonia Di Ruang Perinatologi RSSA Malang.
Asuhan kebidanan ini dapat tersusun atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada :
a. Ibu Suprapti, SST., M. Kes. selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
POLTEKKES KEMENKES Malang.
b. Ibu Dra. Susilaningsih, M. Kes. selaku pembimbing institusi.
c. Ibu Diyah Sri Hartatik, S. Kep. Ns. selaku pembimbing klinik.
d. Semua pihak yang turut membantu terselesaikannya penulisan asuhan
kebidanan ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan asuhan
kebidanan ini, oleh karena itu saran yang membangun dari berbagai pihak masih
sangat penulis perlukan. Akhir kata, semoga asuhan kebidanan ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Melalui penulisan asuhan kebidanan ini, diharapkan mahasiswa
mampu mengkaji, mengidentifikasi atau menganalisa, dan
melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan BBLR dan
pneumonia, dimana sebagai mahasiswa masih sangat memerlukan
banyak bimbingan dan pengetahuan serta pengalaman.
1.2.2 Tujuan Khusus
Dengan disusunnya asuhan kebidanan ini, mahasiswa diharapkan
dapat:
a. Anamnesa
Komunikasi langsung mencari informasi guna melengkapi data pasien
maupun keluarga pasien untuk memperoleh data yang adekuat.
b. Observasi
Dengan cara mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang pasien
c. Studi kasus
Mempelajari dan melengkapi data-data dengan melihat status pasien
d. Studi pustaka
Melalui buku-buku penunjang
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
o Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500 – 2500 gram.
o Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir < 1500 gram.
o Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000 gram.
(Sarwono, 2007)
o Prematuritas murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai
dengan berat badan untuk masa gestasi atau biasa disebut neonatus
kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB – SMK).
o Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi pertumbuhan
intrauterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya
(KMK).
2.2.3 Etiologi
- Faktor ibu
Gizi saat hamil yang kurang.
Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun.
Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
Ibu pendek, tinggi badan < 145 cm.
Penyakit menahun ibu, seperti hipertensi, jantung, gangguan
pembuluh darah (terutama pada ibu perokok).
- Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramnion.
Hamil ganda.
Perdarahan antepartum.
Komplikasi hamil seperti preeklamsi atau eklamsi, ketuban pecah
dini.
- Faktor janin
Cacat bawaan.
Infeksi dalam rahim.
- Faktor lain
Radiasi.
Bahan heterogen/karsinogenik.
(Manuaba, 2010)
2.2.6 Penanganan
- Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya
harus dipertahankan dengan ketat, yaitu:
- Pemberian O2
Pemberian O2 untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama,
konsentrasi yang tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan
timbulnya kerusakan jaringan pada retina bayi sehingga menimbulkan
kebutaan. O2 bisa diberikan melalui kateter hidung.
- Pengawasan nutrisi/ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian
nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
o Hari I : 60 cc/kg/BB/hari
o Hari II : 90 cc/kg/BB/hari
o Hari III : 120 cc/kg/BB/hari
o Hari IV: 150 cc/kg/BB/hari
Pemberian intravena bila :
o Gangguan pernafasan
o Oral tidak mencukupi
- Penimbangan dengan ketat
o Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan
erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
o Beberapa bayi sangat kecil yang lambat mengalami penambahan
berat badan, mungkin menderita asidosis metabolik, tetapi dia akan
tumbuh cepat setelah keadaan ini dikoreksi dengan natrium
bikarbonat.
o Bayi tidak boleh kehilangan lebih dari 10% berat badan lahirnya
dan dia akan memperoleh kembali berat badannya dalam 10-14
hari.
2.2.7. Patofisiologi
BBLR
Immaturitas sistem imun Lemak kulit berkurang Jaringan belum terbentuk sempurna Imaturitas saluran cerna
Tumbuh antigen Kemampuan metabolisme Kontraksi jantung Reflek menelan Immaturitas usus Otot pencernaan immatur
panas menurun lemah belum sempurna
I. Pengkajian
Tanggal :
Jam :
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata Bayi
Nama bayi : Untuk menghindari kekeliruan
Tanggal lahir : Untuk mengetahui usia neonatus
Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan
Umur : ….. hari
Alamat : Untuk memudahkan kunjungan rumah
b. Biodata Orangtua
Nama ibu dan suami
Untuk memudahkan memanggil/menghindari kekeliruan.
Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi/tidak.
Pekerjaan
Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi
Pendidikan
Untuk memudahkan pemberian KIE
Agama
Untuk mengetahui kepercayaan yang dianut ibu
Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal yang dapat dikunjungi pada
keadaan tertentu.
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan melahirkan pada tanggal ….. jam ……, jenis kelamin
……., bayinya lemah dan berat badannya rendah kurang dari normal
yaitu kurang dari 2500 gr.
a. Riwayat Kehamilan
- Kehamilan keberapa
- Gizi saat hamil kurang
- Jarak kehamilan dan bersalin terlalu dekat.
- Hamil ganda
- Kehamilan hidramnion
- Perdarahan
- Komplikasi kehamilan, seperti kencing manis, hepatitis,
jantung, asma, tekanan darah tinggi, dan TBC
- Pre eklamsi KPD
- Kebiasaan lain, seperti minum jamu atau obat-obatan
b. Riwayat Persalinan
Berapa usia kehamilan, waktu jam persalinan, jenis persalinan, BB
bayi, PB bayi, denyut nadi, respirasi, suhu, bagaimana keadaan
ketuban, ditolong oleh siapa, komplikasi persalinan dan bagaimana
keadaan BBL mengenai APGAR SKOR.
c. Nifas
- Observasi TTV (nafas dan suhu)
- Keadaan tali pusat
- Apakah telah diberi injeksi vit. K
- Minum ASI/PASI tiap berapa jam
- A-S : 0-10
- PB : 35-48 cm
- BB : < 2500 gram
4. Riwayat kesehatan keluarga
Mengidentifikasi kemungkinan adanya faktor dalam keluarga yang
berhubungan dengan BBLR seperti jantung, hipertensi, gangguan
pembuluh darah.
b. Istirahat
Pola tidur normal bayi baru lahir 14 – 18 jam/hari
c. Aktifitas
Pada bayi seperti menangis, BAK, BAB serta memutar kepala
untuk mencari putting susu.
d. Eliminasi
BAB : ± 3 x/hari konsistensinya kuning, berbiji
BAK : ± 8 x/hari
e. Hygiene
- Bersihkan mulut setelah minum.
- Bersihkan jika minum dengan sonde dengan cara dibilas
- Lakukan hisap lendir bila perlu
- Bersihkan daerah yang bercelah dengan normal saline dan
dengan kapas lembab yang steril.
- Perawatan tali pusat 1-2 kali sehari.
6. Riwayat Psikososial dan budaya
a. Psikologis
- Tingkat psikologis ibu post partum, fase taking in, taking hold,
atau letting go.
- Kelainan psikologi ibu post partum :
Ibu merasa sedih, cemas, perlu beradaptasi dengan lingkungan
barunya, sehingga keluarga perlu memberi dukungan dan
membantu merawat bayinya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik / cukup / lemah
2. Pemeriksaan antopometri
BB bayi normal 2500 – 4000 gram
- Diameter bi parietalis
Antara dua tulang parientalis (9 cm)
- Diameter bi temporalis
Antrara kedua tulang temporalis (8 cm)
3. Pemeriksaan fisik
- Kepala : Adakah caput succedaneum, cephal hematoma,
keadaan ubun-ubun tertutup.
- Muka : Warna kulit merah
- Mata : Sklera putih, tidak ada perdarahan subconjungtiva
- Hidung : Lubang simetris, bersih, tidak ada sekret
- Mulut : Reflek menghisap baik, tidak ada labioskisis, tidak
ada labiopalatoskisis.
- Telinga : Simetris, tidak ada serumen
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
pembesaran bendungan vena jugularis.
- Dada : Simetris, tidak ada retraksi dada
- Tali pusat : Bersih, tidak ada perdarahan tali pusat, kassa
pembungkus tali pusat bersih
- Abdomen : Simetris, tidak ada massa, tidak ada infeksi
- Genetalia : Untuk bayi laki-laki testis sudah turun, untuk bayi
perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
- Anus : Tidak terdapat atresia ani
- Esktremitas : Tidak terdapat polidaktili dan sindaktili
4. Pemeriksaan Neurologis
Reflek moro/terkejut
Apabila bayi diberi sentuhan mendadak terutama dengan jari dan
tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut.
Reflek mengenggam
Apabila telapak tangan disentuh dengan jari maka akan berusaha
mengenggam.
Reflek rooting/mencari
Apabila pipi disentuh oleh jari maka ia akan menoleh dan mencari
sentuhan itu.
DS : -
RR : 40 – 60 x/menit
BB : < 2500 gr
PB : 48-52 cm
Masalah :-
V. Intervensi
7. Pertahankan suhu tubuh bayi agar tetap stabil dengan dimasukkan dalam
incubator/cuve/tempat yang hangat.
R/ dengan mempertahankan suhu tubuh dapat mencegah terjadinya
hipotermia.
8. Ajari cara melakukan perawatan bayi baru lahir dengan metode kanguru
R/ dengan kontak kulit secara langsung dengan ibu maka dapat mencegah
terjadinya hipotermia.
12. Berikan KIE tentang cara menyusui yang benar dan ASI eksklusif
R/ menambah pengetahuan ibu tentang ASI.
VI. Implementasi
Tanggal :
Jam :
Implementasi :
VII. Evaluasi
Tanggal : ...........
Jam : ...........
S :-
Suhu : 36,5-37,5 0C
RR : 40- 60 x/menit
P : Rencana dilanjutkan.
Rencana tindakan.
2.4 KONSEP PNEUMONIA
2.4.1. Definisi Pneumonia
a. Pneumonia
Adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru (Kapita Selekta Kedokteran, 2000).
b. Pneumonia
Adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam
etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing (Ngastiyah,
Perawatan Anak Sakit, 2005).
2.4.2. Klasifikasi Pneumonia
Pada umumnya pembagian pneumonia menurut dasar anatomis dan
etiologi sebagai berikut:
Pembagian Anatomis
a. Pneumonia lobaris
b. Pneumonia lobaris (bronkopneumonia)
c. Pneumonia interstialis (bronkiolitis)
Pembagian etiologi
a. Bakteri :
- Diplococcus pneumonia
- Pneumonia
- Streptococous hemolyticus
- Streptococous aureus
- Hemophilus influenza
- Bacillus friendlonder
- Nycobacterium tuberculosis
b. Virus :
- Respiratory sybcytial virus
- Virus influenza
- Virus sitomegalik
c. Mycoplasma Pneumonia
d. Jamur :
- Histoplasma capsulatum
- cryptococus neoformans
- candida albicans
e. Aspirasi :
- Aspergillus species
- Makanan
- Kerosin (Bensin, minyak tanah)
- Cairan amnion
f. Pneumonia hipostalik
g. Sindrom loefter
2.4.3. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi adalah emfisema, OMA, mungkin juga
komplikasi lain yang dekat seperti atelektosis, emfisema atau komplikasi
jauh seperti meningitis. Komplikasi tidak akan terjadi bila diberikan
antibiotik secara tepat.
2.4.4. Prognosis
Dengan pemberian antibiotik yang tepat dan adekuat, mortalitas
dapat diturunkan sampai kurang dari 1 %. Bila pasien disertai malnutrisi
energi protein (MEP) dan pasien yang datang terlambat angka
mortalitasnya masih tinggi.
2. Laboratorium
Gambaran darah tepi menunjukkan leukositosis, dapat mencapai 15.000-
40.000/mm3 dengan pergesaran ke kiri-kanan penyebab dapat dibidik dari
usapan tenggorok dan mungkin juga dari darah. Urine biasanya berwarna
lebih tua, mungkin terdapat albuminuria ringan karena suhu yang naik dan
sedikit gerak hialin. Analisis gas darah arteri dapat menunjukkan
metabolik dengan atau tanpa retensi CO2
2.4.7. Penatalaksanaan
Medik
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Tetapi karena
hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi secepatnya maka biasanya yang
diberikan adalah:
Keperawatan
Seringkali pasien pneumonia yang dirawat di rumah sakit datang sudah
dalam keadaan payah sangat dispnea, pernafasan cuping hidung, sianosis,
dan gelisah. Masalah pasien yang perlu diperhatikan ialah menjaga
kelancaran pernafasan, kebutuhan istirahat, kebutuhan nutrisi, kebutuhan
cairan, mengkontrol suhu tubuh, dan mencegah komplikasi.
Konsep Asuhan Kebidanan Pada Anak Dengan Bronkopneumonia
I. Pengkajian Data
Tanggal : …………………
Jam : ………………....
Di : …………………
A. Data Subyektif
1. Biodata
Biodata Bayi
Nama bayi : Untuk menghindari kekeliruan
Tanggal lahir : Untuk mengetahui usia neonatus
Jenis kelamin : Laki-laki/perempuan
Umur : ….. hari
Alamat : Untuk memudahkan kunjungan rumah
Biodata Orangtua
Nama ibu dan suami
Untuk memudahkan memanggil/menghindari kekeliruan.
Umur
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk resiko tinggi/tidak.
Pekerjaan
Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi
Pendidikan
Untuk memudahkan pemberian KIE
Agama
Untuk mengetahui kepercayaan yang dianut ibu
Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal yang dapat dikunjungi pada
keadaan tertentu.
2. Keluhan utama
Keluhan yang diderita
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Tanda-tanda vital
a. Keadaan umum : Cenderung lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Nadi : Cenderung cepat (Normalnya 100-
140 x/menit)
d. Suhu : Cenderung meningkat > 36,50 C
e. Pernafasan : Cenderung cepat (Normalnya 40-60
x/menit)
2. Pemeriksaan khusus
Inspeksi
a. Kepala : Adakah caput succedaneum, cephal
hematoma, keadaan ubun-ubun tertutup
b. Muka : Warna kulit merah atau pucat atau biru.
c. Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
d. Hidung : Ada sekret atau tidak, pernafasan cuping
hidung ada atau tidak
e. Mulut : Bibir pucat atau tidak, kering atau tidak,
reflek menghisap baik, tidak ada labioskisis, tidak ada
labiopalatoskisis.
f. Telinga : Simetris, tidak ada serumen
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
pembesaran bendungan vena jugularis.
h. Dada : Ada retraksi dada atau tidak
i. Tali pusat : Bersih, tidak ada perdarahan tali pusat, kassa
pembungkus tali pusat bers
j. Perut : Tidak ada massa, tidak ada infeksi
k. Genetalia : Untuk bayi laki-laki testis sudah turun, untuk
bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora.
l. Anus : Tidak terdapat atresia ani
m. Ekstremitas : Tidak terdapat polidaktili dan sindaktili,
gerak aktif
Asukultasi
a. Dada : Ada ronchi / tidak, ada wheezing / tidak
b. Perut : Ada bising usus / tidak
3. Pemeriksaan antopometri
BB bayi normal 2500 – 4000 gram
Ukuran kepala :
- Diameter bi parietalis
Antara dua tulang parientalis (9 cm)
- Diameter bi temporalis
Antrara kedua tulang temporalis (8 cm)
4. Pemeriksaan Neurologis
Reflek moro/terkejut
Apabila bayi diberi sentuhan mendadak terutama dengan jari dan
tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut.
Reflek mengenggam
Apabila telapak tangan disentuh dengan jari maka akan berusaha
mengenggam.
Reflek rooting/mencari
Apabila pipi disentuh oleh jari maka ia akan menoleh dan mencari.
Ds : Ibu mengatakan anaknya sesak nafas, panas tinggi sejak 4 hari yang
lalu
Kesadaran : Composmentis
Masalah : -
- Hipotermia
- Hiperbilirubinemia
- Emfiema
- OMA
- Atelektasis
- Meningitis
V. Intervensi
Dx : Bayi “…...” Usia……. Hari dengan Pneumonia.
Intervensi
VI. Implementasi
Tanggal :
Jam :
Dx : Bayi “…....” Umur ........ Hari dengan Pneumonia
Implementasi :
Dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan/ intervensi.
VII. Evaluasi
Tanggal: ...........
Jam : ...........
Dx : Bayi “.......” Umur ...... Hari dengan Pneumonia
S : -
O : KU : baik/ cukup/ lemah
Kesadaran : composmentis/ apatis/ somnolen/ koma
Nadi : 100-140 x/menit
Suhu : 36,5-37,5 0C
RR : 40- 60 x/menit
A : Bayi “…....” Umur ........ Hari dengan Pneumonia
P : Rencana dilanjutkan.
Rencana tindakan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal 16 April 2012 pukul 12.30 WIB oleh Yeny Wulandari di R.
Prematur R. Perinatologi RSSA
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Bayi : Bayi “M”
Tanggal Lahir/Umur : 5 April 2012 (11 hari)
Anak Ke :1
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Register Bayi : 1211169
Nama Ibu/Umur : Ny. “L”/14 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Ayah/Umur : Tn. “B”/17 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Jambesari RT. 19/4, Malang
2. Alasan Masuk Ruang Perinatologi
Tanggal 5 April 2012, bayi lahir secara normal ditolong dukun,
bayi lahir langsung mennagis, kulit kemerahan, ketuban berwarna
jernih, berat lahir 1600 gram, panjang badan 36 cm, bayi lahir
kurang bulan dengan berat badan lahir rendah, usia kehamilan 8
bulan. Tanggal 12 April 2012, bayi sesak nafas, batuk pilek.
Tanggal 14 April 2012 dibawa ke bidan dan dirujuk ke RSSA.
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas
a. Kehamilan
Kehamilan ini adalah kehamilan pertama, di usia kehamilan 8
bulan, ibu mengalami tanda-tanda persalinan yaitu kenceng-
kenceng, mengeluarkan lender darah. Ibu periksa hamil di
bidan 3 kali, mendapat vitamin dan tablet tambah darah.
Tidak pernah mengalami pusing/sakit kepala hebat,
penglihatan kabur, bengkak pada muka dan tangan. Tidak
pernah minum jamu atau obat-obatan.
b. Persalinan
Ibu merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 4 April 2012,
mengeluarkan lender darah tanggal 4 April 2012, air ketuban
pecah tanggal 5 April 2012 berwarna jernih. Persalinan di
rumah secara normal ditolong dukun. Bayi lahir langsung
menangis, kulit kemerahan, berat lahir 1600 gram, panjang
badan 36 cm, ari-ari lahir secara normal.
c. Nifas
Setelah melahirkan, ibu tidak pernah mengalami perdarahan
hebat dari jalan lahir, demam, pusing, pandangan kabur, dan
bendungan ASI, bayi disusui oleh ibu.
4. Riwayat Penyakit Bayi
Bayi mengalami sesak nafas, batuk pilek selama 2 hari mulai
tanggal 12 April 2012, sehingga tidak bisa tidur nyenyak dan
rewel.
5. Riwayat Penyakit
Ibu, ayah, dan keluarga tidak pernah dan tidak sedang menderita
penyakit jantung, asma/sesak, batuk menahun (TBC), hepatitis,
dan kencing manis.
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi
Sebelum sakit : Minum ASI 8-9 x/hari, tidak ada gangguan
Saat saki : Bayi malas minum (minum ASI 4-5 x/hari)
Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 2-3x/hari, BAK 6-7x/hari
Saat sakit : BAB 1-2 x/hari, BAK 4-5x/hari
Istirahat
Sebelum sakit : Bayi tidur lelap, jarang rewel
Saat sakit : Tidur bayi tidak begitu lama, sebentar-
sebentar bangun, sering rewel.
Kebersihan
Sebelum sakit : Mandi 2x/hari, ganti pakaian dan pampers
setiap selesai mandi dan jika kotor/basah
Saat sakit : Hanya diseka, ganti pakaian dan pampers
setiap selesai mandi dan jika kotor/basah
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 144 x/menit
Suhu : 37,1 0C
RR : 52 x/menit
BBL : 1600 gram BB Sekarang : 1650 gram
PBL : 36 cm
Lingkar Kepala : 28 cm
Lingkar Dada : 25 cm
Lingkar Lengan Atas: 5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Tidak ada benjolan abnormal, rambut tipis
berwarna hitam, caput succedaneum (-), cephal hematoma (-)
Muka : Ikterus (-), pucat (-), oedema (-)
Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, oedema
palpepbra (-)
Hidung : Sekret (+), pernapasan cuping hidung (+)
Mulut : Sianosis (-), pucat (-), labiopalatoskisis (-),
labioskisis (-)
Telinga : Simetris kanan dan kiri, serumen (-)
Dada : Retraksi otot dada (-), ronchi (+)
Abdomen : Buncit, tidak ada benjolan abnormal, turgor kulit
<2”, kembung (-), bising usus (+)
Genitalia : Labia mayora menutupi labia minora
Ekstrimitas : Akral hangat, tidak polidaktili, tidak sindaktili
Refleks : Menghisap : Lemah
Mencari : (+)
Menggenggan: (+)
Menelan : Lemah
Babinski : (+)
Moro : (+)
3. Pemeriksaan Penunjang
Dari buku status pasien By. “M”
Hasil laboratorium tanggal 14 April 2012
Leukosit : 13700/μl (N: 3500-10000)
Hemoglobin : 15,7 gr/dl (N: 11,0-16,5)
Trombosit : 216000/μl (N: 150000-390000)
Hematokrit : 48,2% (N: 35-50)
Gula darah : 311 mg/dl (N: <200)
Ureum : 20,3 mg/dl (N: 10-50)
Creatinine : 0,26 mg/dl (N: 0,70-1,50)
SGOT : 29 u/L (N: 11-41)
SGPT : 7 u/L (N: 10-41)
Albumin : 3,15 g/dl (N: 3,5-5,5)
CRP Kwantitatif : 2,19 mg/dl (N: <0,3)
BGA : pH : 7,321 (N: 7,35-7,45)
pCO2 : 29,9 mmHg (N: 35-45)
pO2 : 116,7 mmHg (N: 80-100)
HCO3 : 15,7 mmol (N: 21-38)
O2 Saturasi : 98,3 % (N: >95)
Base Excess : -10,7 (N: (-3) – (+3))
Catatan Medis Sebelumnya
Dari Buku status pasien By. “M”
- Tanggal 14 April 2012
Bayi masuk rumah sakit tanggal 14 April 2012 pukul 13.30 WIB
dengan berat badan 1665 gram, panjang 36 cm, rujukan dari BPS.
Bayi dirujuk ke RSSA karena sesak nafas, batu pilek selama 2 hari.
Bayi lahir secara normal di rumah bidan ditolong dukun, lahir
langsung menangis, kulit kemerahan, berat lahir 1600 gram, panjang
badan 36 cm, ari-ari lahir secara normal. Bayi lahir kurang bulan
dengan berat badan lahir rendah, usia kehamilan 8 bulan (32 minggu.
Pemeriksaan Umum : Keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis, nadi 124x/menit, suhu 36,5 0C, RR 50x/menit, BB
1665 gram.
Pemeriksaan Fisik : Muka pucat, konjungtiva pucat, secret
hidung (+), pernapasan cuping hidung (+), sianosis (+), mulut pucat
(+), retraksi otot dada (-), ronchi (+), akral dingin
Diagnosa : Bayi “M” usia 9 hari dengan BBLR dan pneumonia
Penatalaksanaan : Pasang oksigen 2L/menit, pasang infuse
CN 5% 10 tpm, injeksi Ampicillin Sulbactam 2x120 mg, Gentamicin
1x7,5 mg, puasa 1x24 jam, bayi diletakkan dalam inkubator
- Tanggal 15 April 2012
Bayi “M” usia 10 hari dengan BBLR dan pneumonia
Pemeriksaan Umum : Keadaan umum cukup, kesadaran
Composmentis, nadi 146x/menit, suhu 37,0 0C, RR 48x/menit, BB
1660 gram.
Pemeriksaan Fisik : Muka pucat (-), konjungtiva merah muda,
secret hidung (+), pernapasan cuping hidung (+), sianosis (-), mulut
pucat (-), retraksi otot dada (-), ronchi (+), akral hangat
Diagnosa : Bayi “M” usia 10 hari dengan BBLR dan pneumonia
Penatalaksanaan : Pasang oksigen 2L/menit, pasang infuse
CN 5% 10 tpm, injeksi Ampicillin Sulbactam 2x120 mg, Gentamicin
1x7,5 mg, Aminosteril infuse 6% (12,5 cc), nebulisasi tiap 4 jam,
merawat tali pusat, membersihkan tubuh bayi, mengganti popok,
member minum per oral/per OGT 8x4 cc ASI/PASI.
DO : TTV :
V. Intervensi
Dx : Bayi “M” usia 11 hari dengan BBLR dan pneumonia
Tujuan : Bayi tidak mengalami komplikasi
KH :
TTV bayi dalam batas normal : Nadi : 100-140 x/menit
RR : 40-60 x/menit
Suhu : 36,5 -37,5 0C
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tidak terjadi infeksi
Intervensi :
Masalah Potensial :
1. Potensial terjadi hipotermia
Implementasi :
1. Mengeringkan tubuh bayi, memberi alas selimut pada busa
incubator untuk menghindari pengeluaran kalor berlebihan secara
konduksi, meletakkan bayi pada incubator dengan suhu incubator
34,4 0C
2. Segera mengganti popok tiap selesai BAK dan BAB, karena
popok yang basah dapat menyebabkan terjadinya hipotermia
3. Mencatat suhu bayi secara berkala untuk mendeteksi terjadinya
hipotermia, yaitu pada jam 06.0 WIB, 12.00 WIB, dan 18.00 WIB
2. Potensial terjadi hiperbilirubinemia
Implementasi :
1. Memberikan ASI/PASI melalui oral/OGT sesuai jadwal yaitu 8
kali dalam 24 jam dengan takaran 8x6 cc.
2. Memantau TTV dan tanda-tanda ikterus melalui pengamatan fisik.
3. Berkolaborasi untuk cek kadar bilirubin total (normal <1,10), direk
(normal <0,25), dan indirek (normal <0,70)
VII. Evaluasi
S :-
Kesadaran : Composmentis
Masalah :
Catatan Perkembangan IV
Tanggal 20 April 2012 pukul 19.00 WIB
S :-
O : Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
Gerak : Aktif BB : 1700 gram
BAB : 2 kali, lembek BAK : 4 kali
Nadi : 140 x/menit RR : 64 x/menit
Suhu : 36,8 0C ASI : (+)13 cc, tumpah (-)
Infus : CN 10% 4tpm O2 : 2L/menit
Pemeriksaan fisik : Sekret hidung (-), pernapasan cuping hidung (-),
sianosis (-), retraksi otot dada (-), ronchi (-)
Hasil laboratorium :
Leukosit : 10,21 103
Hematokrit : 46,1%
Hemoglobin : 15,30 gr/dl
Eritrosit : 4,44 106/mm3
Trombosit : 193 103
Albumin : 3,39 g/dl
Catatan Perkembangan V
Tanggal 21 April 2012 pukul 12.30 WIB
S :-
O : Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
Gerak : Aktif BB : 1700 gram
BAB : 1 kali, lembek BAK : 2 kali
Nadi : 154 x/menit RR : 58 x/menit
Suhu : 37,2 0C ASI : (+)15 cc, tumpah (-)
Infus : CN 10% 4tpm O2 : (-)
Pemeriksaan fisik : Sekret hidung (-), pernapasan cuping hidung (-),
sianosis (-), retraksi otot dada (-), ronchi (-)
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada bayi resiko tinggi dengan kasus BBLR dan
pneumonia pada bayi “M” dilakukan berdasarkan pedoman manajemen kebidanan
7 langkah Varney yang dimulai dari pengkajian data, identifikasi diagnose dan
masalah, identifikasi diagnose dan masalah potensial, identifikasi kebutuhan
segera, menyusun intervensi atau rencana asuhan, implementasi atau
melaksanakan asuhan berdasarkan rencana yang telah disusun dan yang terakhir
evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
Pengkajian data dilaksanakan tanggal 16 April 2012, dari data subyektif dan
obyektif dapat disimpulkan diagnose pada bayi “M” yaitu Bayi “M” usia 11 hari
dengan BBLR dan pneumonia. Data-data yang diperoleh dari hasil pengkajian
sangat mendukung dan tidak bertolak belakang dengan teori yang ada. Namun ada
sedikit perbedaan pada data subyektif. Menurut Ngastiyah (2005), pneumonia
biasanya disertai dengan suhu tubuh yang dapat naik sangat mendadak sampai 39-
40 0C, dan mungkin disertai kejang. Hal tersebut bertentangan pada kasus bayi
“M”. pada bayi “M”, suhu saat masuk di ruang perinatologi adalah 37,1 0C dan
tidak kejang. Rencana asuhan yang telah disusun berdasarkan kebutuhan dan
kondisi bayi, namun terdapat ketidaksesuaian dengan teori yaitu dimana
seharusnya untuk bayi dengan berat badan lahir 1250-2000 gram, minum 12 kali
perhari, namun pada kasus Bayi “M” hanya minum 8 kali per hari. Hal tersebut
mungkin disebabkan karena masih belum sempurnanya system pencernaan, ada
gangguan pernapasan, belum sempurnanya kemampuan menghisap, dan juga
kemampuan menelan bayi.
Perkembangan kemajuan kondisi bayi terus dipantau setiap hari, baik dari
nutrisi, TTV, cairan, dan berat badan, serta keadaan fisik dan pernapasan. Dengan
tindakan-tindakan yang telah dilakukan, kondisi bayi dapat berubah dan
berkembang menjadi lebih baik.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen asuhan kebidanan pada bayi “M” telah dilakukan sesuai konsep
manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney, yang dimulai dari:
a. Pengkajian data
Pengkajian data dilakukan tanggal 16 April 2012 pukul 12.30 WIB,
terkumpul data dasar berupa data subyektif dan obyektif.
b. Identifikasi diagnosa dan masalah
Diagnose pada kasus ini yaitu Bayi “M” usia 11 hari dengan BBLR dan
pneumonia dengan masalah gangguan pemenuhan nutrisi dan kekurangan
volume cairan serta gangguan pernapasan.
c. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
Yaitu potensial terjadi hipotermia dan hiperbilirubinemia.
d. Identifikasi kebutuhan segera
Kebutuhan segera yaitu pasang oksigen, pantau pemberian oksigen dan
tetesan cairan infuse, dan selalu hangatkan bayi dalam inkubator.
e. Menyusun rencana asuhan
Rencana asuhan dibuat sesuai dengan kondisi bayi “M”.
f. Implementasi
Implementasi dilaksanakan tanggal 16 April 2012 pukul 13.00 WIB.
g. Evaluasi
Evaluasi dan catatan perkembangan dilakukan sampai pasien pulang
2. Saran
a. Bagi keluarga pasien
Hendaknya terus memberikan perawatan yang maksimal di rumah karena
bayi prematur dan berat badan lahir rendah, serta terus memantau tanda
bahaya pada bayi seperti demam, napas bayi cepat lemah, bayi merintih,
kuning, atau biru pada kulit, serta tidak mau menyusu.
b. Bagi petugas kesehatan
Bagi petugas kesehtana sebaiknya meningkatkan pemantauan pada bayi-
bayi, terutama pada bayi dengan resiko tinggi seperti BBLR dan
pneumonia.
DAFTAR PUSTAKA
Syahlan, JH. 1992. Asuhan Kesehatan Anak. Jakarta: Pusdik Nakes Depkes RI.