PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillaahirabbilalaamiin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan
Asuhan kebidanan ini dengan judul asuhan kebidanan pada ny. C Multigravida G2 p1A0
uk 38 minggu dengan skor KSPR 14.
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas Praktek kebidanan klinik, Asuhan kebidanan ini
juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang
bagaiaman teori tentang kehamilan dengan BSC DAN CPD .
Kritik dan saran selalu kami harapkan demi penyempurnaan Asuhan kebidanan
selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penyusun
Disproporsi sefalo-pelvik
Artinya bahwa janin tidak dapat dilahirkan secara normal pervaginam bila
anak hidup lakukan seksio sesarea
Kemungkinan disproporsi
Mengandung arti: imbang baik atau dapat terjadi disproporsi
Untuk mendapatkan kepastian, maka harus dilakukan pemeriksaan radiologik
dan atau partus percobaan.
D. Pemeriksaan Radiologik
Untuk pelvimetri dibuat 2 buah foto.
Untuk tiap-tiap panggul yang dibuat pelvimetri, diukur luas bidang menurut
index MENGERT, kemudian dibandingkan dgn luas standart tadi.
G. Kapasitas Panggul
Perbandingan antara luas bidang yang didapat itu dengan luas standart dalam
persen dinamakan kapasitas daripada bidang.
Contoh:
Pintu atas : conjunggata vera 10 cm
Diameter tranversa 11 cm
Luas 10 cm x 11 cm = 110 cm2
Kapasitas = 92 %
120 cm2
Pintu tengah : distansia interspinarum 9 cm
Diameter AP 12 cm
Luas : 9 cm x 12 cm = 108 cm2
Kapasitas: 108 =94%
115
Sebagai kapasitas dari pelvis seluruhnya diambil kapasitas terkecil, dari
contoh diatas adalah 92 %
H. Daya Akomodasi
Daya akomodasi suatu pelvis adalah volume dari bayi yang terbesar yang masih
dapat dilahirkan secara spontan dan normal melalui panggul yang dinyatakan
dalam gram BB.
Suatu panggul dengan kapasitas 100% harus dapat melahirkan bayi dengan
beratnya 400 gram. Daya akomodasi turun seimbang dengan kapasitasnya.
B. INDIKASI
Ibu:
Disproporsi kepala panggul
Disfungsi uterus
Distosia jaringan lunak
Plasenta previa
Anak:
Janin besar
Gawat janin
Letak lintang
C. TIPE OPERASI SEKTIO CAESARIA
1. Sectio caesarea abdominalis
Sektio caesarea transperitonealis
Sektio caesarea klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada korpus
uteri
Sectio caesarea ismika atau profunda atau low cervikal dengan insisi pada
segmen bawah rahim
Sectio caesaria ekstraperitonealis
Yaitu: tanpa membuka peritoneum parietalis, dengan demikian tidak
membuka kavum abdominal.
2. Sectio caesaria vaginalis
Menurut sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan sebagai berikut:
Sayatan memanjang (longitudinal) menurut Kroniq
Sayatan melintang (tranversal) menurut Kerr
Sayatan huruf T (T-incision)
D. PROGNOSIS
Dulu angka morbiditas dan mortalitas untuk ibu dan janin tinggi. Pada masa
sekarang oleh karena kemajuan yang pesat dalam tekhnik operasi, anastesi,
penyediaan cairan dan darah, indikasi dan antibiotika angka ini sangat menurun.
Angka kematian ibu pada rumah-rumah sakit dengan fasilitas operasi yang
baik oleh tenaga-tenaga yang cetakan adalah kurang dari 2 per 1000.
Nasib janin yang ditolong secara sectio caesaria sangat tergantung dari
keadaan janin sebelum dilakukan operasi. Menurut data dari negara-negara dengan
pengawasan antenatal yang baik dari fasilitas neonatal yang sempurna, angka
kematian perinatal sekitar 4-7%. (Mohtar Rustam. 1992)
E. KOMPLIKASI
Pada ibu:
Infeksi puerperal
Perdarahan
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal
: 16 Desember 2014
Jam
: 09.00 Wib
Tempat
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Istri : Ny C
Umur
: 31 tahun
Umur
: 36 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Pekerjaan
: Sidomulyo sby
Alamat
: Sidomulyo Sby
Status perkawinan
Kawin ke : 1
3.
Alasan Datang
Ibu memeriksakan kehamilannya dengan usia kehamilan 24minggu, mens terakhir
tanggal 25-03-2014.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche
: + 14 tahun
Siklus
: + 28 hari
Lamanya
: + 7 hari teratur
Banyaknya
Keluhan
: Tidak ada
HPHT
: 25 03 2014
TP
: 02 01 2015
Sifat darah
: encer
Warna
: Merah
1
Bau
: Amis
Dismenorrrhoe
: Kadang kadang
Fluor albus
: tidak ada
Nifas
Ke
Usia
Tempat
Je
nis
Penolong
Penyulit
BB
Sex
Hidup
38mggu
Rs.st
khodijah
SC
dokter
3300
lk
4th
38mggu
6.
Mati
ASI
Penyulit
22bln
HAMIL INI
Riwayat pemakaian KB
Ibu menggunakan kontrasepsi KB pil setelah kelahiran anak pertama selama 3
bulan, lalu mengganti dengan KB suntik 3 bulanan selama 3 tahun.
KB
Pil
Pola eliminasi
Sebelum Hamil
Saat Hamil
Pola aktivitas
Sebelum hamil
Selama hamil
Pola istirahat
Sebelum hamil
Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi
Muka
: Tidak oedem, tidak pucat, sklera tidak ikterus, tidak ada
oedem palpebra
Perut
:
Leopold I
:
Tinggi fundus uteri 2jari dibawah px
(35cm), bagian janin yang terdapat dalam fundus uteri
sifatnya lunak, bundar dan tidak melenting kesan bokong
4
Leopold II :
Disebelah Kanan perut ibu teraba bagian
yang panjang, datar, keras seperti papan kesan punggung,
disebelah kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III :
Bagian terendah janin bersifat keras,
Bulat dan Melenting tidak dapat digoyangkan kesan kepala
sudah masuk PAP.
Leopold IV :
Bagian terendah janin sudah masuk PAP
1/5 bagian.
TBJ = (TFU -11) x 155 = (35-11) x 155 = 3720 gram
Ekstremitas
c. Auskultasi
DJJ Frekuensi 146 x/mnt terdengar jelas dan teratur disebelah kanan bawah
perut ibu.
d. Perkusi
Reflek Patella : kanan dan kiri kaki pada tendon arsiles +/+
Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum
: 21 cm ( 23-26 cm )
Distansia christarum
: 25 cm ( 26-29 cm )
Konjugata eksternal
Distansia tuberrum
: 11 cm ( 10,5-11 cm )
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
Kesimpulan : Ny C Usia 31th G2P1A0 Uk 38 minggu H/T letkep intra uterine kesan jalan
lahir normal, k/u ibu dan janin baik.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN
Dx : G2P1A0 umur kehamilan 38 minggu, H/T, dengan BSC dan tinggi <145cm
DS :Ini adalah kehamilan yang kedua dengan umur kehamilan 9 bulan dan pergerakan
anak dirasakan pertama kali pada UK 5 bulan
DO : TTV
o TD : 120/80 mmHg N
o N : 80 x/mnt
Palpasi : TFU 2jari dibawah px (35cm) kesan kepala,puka, bagian terendah presentasi
kesan kepala.
5
Auskultasi
: DJJ 146x/mnt
Peningkatan BB : 8kg
TBJ
: 3.720gram
Skor KSPR
: 14
Dx
Masalah
: Tidak Ada
Kebutuhan :
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dengan Jelaskan hasil pemeriksaan
R = Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya, sehingga rasa cemas ibu berkurang
2. Jelaskan pada ibu bahwa kondisi ibu adalah resiko tinggi dan harus melahirkan di
RS atau fasilitas yankes yg lebih lengkap
6
R = Pengetahuan ibu akan kondisinya membuat ibu paham dengan apa yg harus dia
lakukan.
3. Berikan KIE tentang gizi ibu hamil
R = Memenuhi kebutuhan gizi selama hamil
4.
: 09.00 Wib
09.00
09.10
:Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi ibu adalah resiko tinggi, sehingga
potensi terjadinya masalah atau komplikasi selama kehamilan lebih besar.
Kondisi ibu dengan resiko tinggi harus dilahirkan dirumah sakit atau yankes
yang memiliki fasilitas lebih lengkap agar jika terjadi komplikasi selama
kehamilan akan bisa diatasi sesegera mungkin dan meminimalkan angka
kematian ibu dan bayi.
09.12
:Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola nutrisi atau jika bisa
ditingkatkan, khususnya makanan yang mengandung serat tinggi seperti buah
dan sayur sehingga masalah yg biasa terjadi pada kehamilan tua seperti
konsipasi dapat dihindari. Juga menganjurkan ibu untuk banyak mengonsumsi
makanan yg banyak mengandung Omega3 dan kalsium tinggi seperti ikan laut
dan susu serta keju agar kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi
dalam rahim optimal.
09.13
09.14
:Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi aktif agar perinium tidak kaku
dan mempercepat penurunan kepala pada kehamilan aterm.
09.15
09.16
:Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi sesuai jadwal yang
sudah ditentukan untuk memantau perkembangan ibu dan janin serta
meminimalkan terjadinya komplikasi dengan deteksi dini ANC secara berkala
khususnya pada ibu dengan resti. Selain itu petugas juga menyiapkan surat
rujukan jika sewaktu-waktu ibu inpartu.
09.17
:Melakukan pendokumentasian.
VII. EVALUASI
Tanggal : 16-12-2014
Pukul
: 09.17 wib
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah menyelesai pembahasan dengan mengembangkan tinjauan kasus dengan
tinjauan pada Ny C G2P1A0 UK 38 minggu janin tunggal hidup intra uteri letkep dengan
riwayat sectio caesaria atas indikasi TB<145cm(CPD). Pada tahap ini penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
Disproporsi Sefalo-Pelvik (CPD) artinya bahwa janin tidak dapat dilakukan secara
normal pervaginam, bila anak hidup lakukan sectio caesaria. (Sinopsis
Obstetri.1998:319)
Kesamaan teori dan praktek sangatlah penting sehingga dapat diterapkan intervensi
dan dapat di implementasikan.
Pada tanggal 16-12-2014 ibu mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak rumah
sakit. Pasien dibolehkan pulang dan telah mendapat asuhan:
- Perawatan pasien pro SC
- Perawatan pasien Post SC
- Perawatan bayi
- Konseling gizi, ASI Ekslusif dan HE
- Terapi oral yang dilanjutkan dirumah
4.2 Saran
A. Bagi petugas kesehatan
Agar lebih sabar dan telaten dalam membimbing peserta praktek
Dapat menerapkan teori dengan lapangan/praktek sesuai standart kesehatan
B. Mahasiswa
Agar mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi dalam memahami teori
sehingga dapat diterapkan dilahan praktek.
Supaya mahasiswa lebih disiplin serta mengefisienkan waktu dalam menjalankan
tugaskan.
C. Bagi Klien
Klien hendaknya lebih memperhatikan kesehatan dirinya serta melakukan asuhan
yang diberikan.
10