Anda di halaman 1dari 22

Kompresi Bimanual Interna dan Eksterna

pada Kasus Atonia Uteri

Dr. Ridwan Mahmuddin, Sp.OG


Curriculum Vitae
• Nama: dr. Ridwan Mahmuddin, Sp.OG
• TTL: Jakarta, 19 September 1983

• Pekerjaan:
– PNS Kementerian Hukum dan HAM (2008-skrg)
– PacHealth the Plaza Indonesia, 2012
– Pengajar Stikes Banten, 2006
– Pengajar Akbid SISMADI, Jakarta, 2011
– Pengajar Akbid Prima Husada, Bogor, 2012
– Pengajar Akbid Swakarsa, Meruya, 2012

• Pendidikan:
– Dokter umum: FKUI, 2006
– Spesialis obsteri dan Ginekologi, FKUI 2011

• Organisasi: IDI, POGI, Iluni FKUI

• Telp: 021-99110205/ 0855-990-2000


• Email: ridwanfkui2000@yahoo.com
• Pin BB: 26B937B3
Perdarahan Pasca
Persalinan
• Definisi
• Penyebab/ Faktor Risiko
• Gejala dan tanda dini
• Pencegahan
• Tatalaksana
• Komplikasi
Definisi
• Partus pervaginam
– Perdarahan > 500cc setelah plasenta lahir
• Seksio sesarea
– Perdarahan > 1.000cc setelah plasenta lahir

• Masalah di lapangan:
– Sulit menilai jumlah perdarahan
– Perhitungan jumlah perdarahan, umumnya
hanya ½ dari kenyataan (under-estimated)
Kenapa Perdarahan Pasca
Persalinan Penting??
• Saat aterm, aliran darah ke uterus
500-600cc tiap menit
– Total volume darah wanita dewasa: 70-
80cc/kgBB
– Contoh: 60kg  4.200-4.800cc
• Habis dalam waktu 8-10 menit
– Sehingga kematian sangat tinggi akibat
syok hipovolemik
Frekuensi Kejadian
Klasifikasi
• Perdarahan pasca persalinan primer
– Terjadi kurang dari 24 jam pasca
persalinan

• Perdarahan pasca persalinan lanjut


– Terjadi lebih dari 24 jam pasca
persalinan
Penyebab Perdarahan Pasca
Persalinan
“4 T”
• Tonus: Kontraksi
• Tissue (Jaringan): Sisa Plasenta
• Tears : Robekan jalan lahir
• Trombin: kurangnya faktor
pembekuan darah
Mekanisme utama penghentian
perdarahan pada pasca melahirkan
adalah:

“KONTRAKSI MIOMETRIUM (OTOT


RAHIM)”
Atonia Uteri
• Tidak terjadinya kontraksi uterus
setelah plasenta lahir
• Penyebab perdarahan pasca
persalinan paling sering
• Tanda dini:
– Pada saat masase uterus pasca plasenta
lahir, uterus teraba lembek
Atonia Uteri
Faktor Risiko
• Kehamilan Ganda
• Anemia
• Hidramnion
• Bayi besar (makrosomia)
• Preeklampsia
• Malnutrisi (Tidak mau makan)
• Bekas operasi Sesar
• Grande multipara
Prinsip Penanganan
Perdarahan Pasca Persalinan
• “Ask for Help”  Panggil bantuan sebanyak
yang bisa
• Pasang infus 2 jalus (jarum besar N0 16f
atau 18f)  Loading cairan Ringer Lactat
atau Ringer Asetat atau NaCl
• Siapkan darah utk transfusi jika perlu
• Diberikan uterotonika
• Dibuat kontraksi buatan rahim
– Kompresi Bimanual Interna dan Eksterna
Kompresi Bimanual Interna
KBI
TINDAKAN KBI
• Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat
tinggi atau steril, dengan lembut
memasukan tangan (dengan cara
menyatukan kelima ujung jari) ke
introitus dan ke dalam vagina ibu.

• Periksa vagina dan serviks untuk


mengetahui ada tidaknya selaput
ketuban atau bekuan darah pada kavum
uteri yang memungkinkan uterus tidak
dapat berkontraksi secara penuh.
TINDAKAN KBI
• Letakkan kepalan tangan pada forniks
anterior, menekan dinding anterior uterus,
sementara telapak tangan lain pada
abdomen, menekan dengan kuat dinding
belakang uterus ke arah kepalan tangan
dalam.
• Tekan uterus dengan kedua tangan secara
kuat. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
tekanan langsung pada pembuluh darah di
dalam dinding uterus dan juga merangsang
miometrium untuk berkontraksi.
Evaluasi KBI
• Evaluasi hasil kompresi bimanual
internal:Jika uterus berkontraksi dan
perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBI selama 2 menit,
kemudian perlahan-lahan keluarkan
tangan dari dalam vagina, pantau kondisi
ibu secara melekat selama kala IV

• Jika uterus berkontraksi tetapi


perdarahan terus berlangsung, periksa
perineum, vagina dan serviks apakah
terjadi laserasi di bagian tersebut,
segera lakukan penjahitan bila
ditemukan laserasi.
Evaluasi KBI
• kontraksi uterus tidak terjadi dalam 5
menit, ajarkan pada keluarga untuk
melakukan kompresi bimanual
eksternal, kemudian teruskan dengan
langkah-langkah penatalaksanaan
atonia uteri selanjutnya. Minta
keluarga untuk mulai menyiapkan
rujukan.
Kompresi Bimanual Eksterna
• Tidak ada tangan yang masuk ke
Vagina
• Kedua tangan melakukan kompresi
dari abdomen (perut)
• Hanya sementara saat melakukan
rujukan
• Dilakukan sampai tiba di tempat
rujukan atau kontraksi membaik
Kompresi Bimanual Eksterna
Kesimpulan
• Setiap Bidan harus mampu mengenali
risiko perdarahan pasca persalinan
• Mengenali dini menjadi “KUNCI”
keberhasilan penanganan HPP
• Prinsip kompresi bimanual interna dan
eksterna adalah menciptakan
kontraksi buatan rahim
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai