Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEBIDANAN

PADA MASA NIFAS DENGAN ATONIA UTERI

Tanggal Pemeriksaan : 14 Maret 2014 Jam : 13.00 Wib

I. DATA SUBJEKTIF
Biodata
Nama Pasien : Ny Penti Sartika Nama Suami : Tn Afias
Umur : 24 tahun Umur : 27 tahun
Alamat : Jln. Dulmubin Alamat : Jln. Dulmubin
Keluhan Utama : Ibu post partum 1 jam yang lalu perut teraba lembek
Riwayat Menstruasi : Normal
kehamilan yang lalu : Normal
Persalinan Sekarang : 14 Maret 2014, normal
Lama persalinan : Normal
Ketuban : Pecah jam: 09.30 Wib, Normal
Plasenta : 10.00 Wib, Normal
Jumlah pendarahan : ± 100 cc
Tali pusat : Normal
Keadaan perineum : Heating : ya
Keadaan bayi : Normal
Pola makan : 1 piring nasi, lauk – pauk, sayur, buah dan 1 gelas minum
II. Data Objektif
Pemeriksaan Fisik : Normal
Pemeriksaan Abdomen : sepusat
III. Analisis
P2A0 post partum 1 jam yang lalu dengan Uterus Teraba lembek
IV. Penatalaksana
1. Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkonraksi dalam 15 detik setelah
dilakukan rangsangan taktil (massase) fundus uteri :
2. Segera lakukan kompresi bimanual internal
a. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan
lembut masukkan secara obstetric (menyatakan kelima ujung jari)
melalui introitus kedalam vagina ibu.
b. Periksa vagina dan serviks, jika ada selaput ketuban atau bekuan
darah pada kovum uteri mungkin hal ini menyebabkan uterus tidak
dapt berkonraksi secara penuh.
c. Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior, tekan
dinding anterior uterus kearah tangan luar yang menahan dan
mendorong dinding posterior uterus ke arah depan sehingga uterus
ditekan dari ara depan dan belakang.
d. Tekan kuat uterus diantara kedua tangan. Kompresi uteru sini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah yang terbuka
(bekas implantasi plasenta) di dinding uterus dan juga merangsang
miometrium untuk berkonraksi.
e. Evaluasi keberhasilan :
1) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan keluarkan
tangan dan pantau ibu secara melekat selama kala IV.
2) Jika uterus berkontraksi tapi perdaraan masih berlangsung,
periksa ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi
laserasi. Jika demikian, segera lakukan penjahitan untuk
menghentikan.
3) Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan
keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal,
kemudian lakukan langkah-langkah penatalaksanaan atonia
uteri selanjutnya, kemudian untuk mulai menyiapkan rujukan.
3. Berikan 0,2 mg ergometris IM atau misoprostol 600-1000 per rectal,
jangan berikan ergometrium kepada ibu dengan hipertensi karena
ergometrin dapat menaikkan tekanan darah.
4. Gunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18), pasang infuse dan
berikan 500 cc larutan RL yang mengandung 20 unit oksitoxin (guyur
dalam 10 menit).
5. Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan ulangi KBI
6. Jika uterus tidak berkonraksi dalam waktu (sampai  2 menit, segera rujuk
ibu karena hal ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan
tindakan gawat darurat difasilitasi kesehatan rujukan yang mampu
melakukan tindakan operasi dan tranfusi darah.
7. Sambil membawa ibu ketempat rujukan, teruskan tindakan KBI dan
infuse cairan hingga ibu tiba di tempat rujukan
a. Infus 500 ml pertama dihabiskan dalam waktu 10 menit
b. Berikan tambahan 500 ml/jam hingga tiba ditempat rujukan atau
hingga jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 L dan kemudian
lanjutkan dalam jumlah 125 cc/jam
c. Jika cairan infuse tidak cukup, infuskan 500 ml (botol kedua) cairan
infuse dengan tetesan sedang dan ditambah pemberian cairan secara
oral untuk rehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai