Anda di halaman 1dari 3

Kompresi Bimanual

Tujuan
Mampu melakukan kompresi bimanual
Ilustrasi Kasus
Seorang wanita usia 29 tahun, P1, dirujuk dengan perdarahan
pasca persalinan. Pasien melahirkan spontan 1 jam yang lalu ditolong
oleh bidan, lahir bayi 3800 gram AS 9/10, plasenta lahir lengkap.
Setelah plasenta lahir terdapat perdarahan pervaginam, pasien
dirujuk ke Puskesmas. Perdarahan kurang lebih 2 kain. Persalinan
timbul spontan (tanpa induksi). Tidak ada riwayat manual plasenta.
Sudah diberikan oksitosin 10 IU intramuskular.
Tidak ada riwayat perdarahan spontan sebelumnya dan riwayat
obat-obatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 120 x/menit, pernafasan 24 x/menit, konjungtiva pucat
dan akral dingin. Berat badan pasien adalah 70 kg.
Pada pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 2 jari di atas pusat
dan kontraksi buruk. Pada pemeriksaan genitalia tidak terdapat
robekan serviks dan vagina.
Pertanyaan
Gabung di dalam word HPP

No Daftar Tilik Kompresi Bimanual


.
Persiapan pasien
1. Persiapan tindakan medik (informed consent)
Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
Berikan dukungan emosional
Memberitahu suami atau keluarga terdekat akan kondisi
ibu dan tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi litotomi
3. Pastikan kembali kelengkapan alat dan kondisi pasien
4. Penerangan yang cukup
5. Tempat yang hangat
Pencegahan infeksi sebelum tindakan
1. Kenakan pelindung pribadi
2. Cuci tangan
3. Keringkan tangan dan gunakan sarung tangan panjang
disinfektan tingkat tinggi atau steril
Kompresi Bimanual Interna
1. Dengan lembut masukan tangan (dengan menyatukan
kelima ujung jari) ke introitus vagina dan kedalam vagina
ibu.
2. Periksa vagina dan serviks (jika ada selaput ketuban atau
bekuan darah pada kavum uteri, mungkin uterus tidak akan
berkontraksi secara penuh)
3. Ubah tangan tersebut menjadi kepalan tinju dan letakkan
kepalan tangan pada forniks anterior. Tekan dinding
anterior uteri (usahakan seluruh dataran punggung jari
telunjuk hingga kelingking menyentuh fornik anterior),
sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan
dengan kuat dinding belakang uterus kearah kepalan
tangan dalam.
4. Tetap berikan tekanan pada uterus dengan kedua tangan
secara kuat sampai perdarahan berhenti dan uterus
berkontraksi. Kompresi uterus ini memberikan tekanan
langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus
dan merangsang miometrium untuk berkontraksi
5. Evaluasi Keberhasilan :
Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang,
teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian
perlahan lahan keluarkan tangan dari dalam vagina
pantau kondisi ibu selama kala IV.
Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus
berlangsung, periksa perineum, vagina dan serviks
apakah ada laserasi di bagian tersebut. Segera lakukan
penjahitan jika ditemukan laserasi
Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit,
lanjutkan langkah berikut
Kompresi Bimanual Eksterna
1. Ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual
eksternal (KBE) sementara penolong melanjutkan dengan
langkahlangkah penatalaksanaan atonia uteri
selanjutnya :
a. Mencuci tangan pada larutan klorin 0,5% dan
melepaskannya
b. Menggunakan sarung tangan steril
c. Berikan ergometrin 0,2 mg IM
d. Pasang infus (RL) dengan 20 unit oksitosin
2. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri
agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang
uterus.
3. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan
kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan
4. Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak
tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang
terjadi.
5. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut
hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Serta
lanjutkan ke langkah berikut.
Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca tindakan
1. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus
tiap 10 menit dalam 2 jam pertama
2. Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan lanjutan,
jelaskan dan serahkan pemantauan dan status pada
petugas
3. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang
tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang masih
diperlukan
4. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
5. Namun apabila KBE, perdarahan belum berhenti, lakukan
inform consent untuk perujukan

Anda mungkin juga menyukai