Anda di halaman 1dari 11

ATONIA UTERI

:
Oleh a Eka
an
i
r
t
i
F
iwi
t
a
r
P
eb
K
,
d
Am

Pengertian
Pengertian Atonia
Atonia Uteri
Uteri

Atonia
Atonia uteri
uteri terjadi
terjadi jika
jika uterus
uterus tidak
tidak
berkontraksi
berkontraksi dalam
dalam 15
15 detik
detik setelah
setelah
dilakukan
dilakukan rangsangan
rangsangan taktil
taktil
(pemijatan)
(pemijatan) fundus
fundus uteri.
uteri.

Suatu
Suatu kondisi
kondisi dimana
dimana myometrium
myometrium tidak
tidak
dapat
dapat berkontraksi
berkontraksi dan
dan bila
bila ini
ini terjadi
terjadi maka
maka
darah
darah yang
yang keluar
keluar dari
dari bekas
bekas tempat
tempat
melekatnya
melekatnya plasenta
plasenta menjadi
menjadi tidak
tidak terkendali.
terkendali.

ATONIA UTERI

Atonia
Atonia uteri
uteri merupakan
merupakan penyebab
penyebab
terbanyak
perdarahan
pospartum
terbanyak perdarahan pospartum dini
dini
(50%),
(50%), dan
dan merupakan
merupakan alasan
alasan paling
paling sering
sering
untuk
untuk melakukan
melakukan histerektomi
histerektomi postpartum.
postpartum.
(APN,
(APN, 2008)
2008)

Batasan
Batasan dapat
dapat dikatakan
dikatakan Atonia
Atonia uteri
uteri adalah
adalah
jika
jika uterus
uterus yang
yang tidak
tidak berkontraksi
berkontraksi setelah
setelah
janin
dan
plasenta
lahir.
janin dan plasenta lahir.

PENYEBAB ATONIA UTERI


Faktor
Faktor Predisposisi
Predisposisi (( Penunjang)
Penunjang)

Overdistention
Overdistention uterus
uterus seperti:
seperti: gemeli
gemeli makrosomia,
makrosomia, polihidramnion,
polihidramnion, atau
atau
paritas
paritas tinggi.
tinggi.

Umur
Umur yang
yang terlalu
terlalu muda
muda atau
atau terlalu
terlalu tua.
tua.

Multipara
Multipara dengan
dengan jarak
jarak kelahiran
kelahiran pendek
pendek

Partus
Partus lama
lama // partus
partus terlantar
terlantar

Malnutrisi
Malnutrisi

Penanganan
Penanganan salah
salah dalam
dalam usaha
usaha melahirkan
melahirkan plasenta,
plasenta, misalnya
misalnya plasenta
plasenta
belum
belum terlepas
terlepas dari
dari dinding
dinding uterus.
uterus.

Gejala Klinis dan


Pencegahan Atonia Uteri

Gejala
Gejala Klinis
Klinis ::
Uterus
Uterus tidak
tidak berkontraksi
berkontraksi dan
dan lunak
lunak
Perdarahan
Perdarahan segera
segera setelah
setelah plasenta
plasenta
dan
dan janin
janin lahir.
lahir.

Perdarahan
Perdarahan oleh
oleh karena
karena atonia
atonia uteri
uteri dapat
dapat dicegah
dicegah dengan
dengan ::
Melakukan
Melakukan secara
secara rutin
rutin manajemen
manajemen aktif
aktif kala
kala III
III pada
pada semua
semua
wanita
wanita yang
yang bersalin
bersalin karena
karena hal
hal ini
ini dapat
dapat menurunkan
menurunkan
insidens
insidens perdarahan
perdarahan pascapersalinan
pascapersalinan akibat
akibat atonia
atonia uteri.
uteri.

KBI ( Kompresi bimanual


internal)
1.

2.
3.

4.

Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut masukkan
tangan secara obsetri (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) ke intraktus dan
ke dalam vagina itu.
Periksa vagina & serviks. Jika ada selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum
uteri mungkin uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh.
Letakkan kepalan tangan pada fornik anterior tekan dinding anteror uteri
sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding
belakang uterus ke arah kepalan tangan dalam.

Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Kompresi uterus ini memberikan
tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan juga merang
sang miometrium untuk berkontraksi.

Next KBI
5.
.

6.
7.

Evaluasi keberhasilan:
Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI
selama dua menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam vagina.
Pantau kondisi ibu secara melekat selama kala empat.
Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa perineum,
vagina dari serviks apakah terjadi laserasi di bagian tersebut. Segera lakukan
penjahitan jika ditemukan laserasi.
Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk
melakukan kompresi bimanual eksternal (KBE) kemudian terus kan dengan
langkah-langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya. Minta tolong keluarga
untuk mulai menyiapkan rujukan.
Alasan: Atonia uteri seringkali bisa diatasi dengan KBI, jika KBI tidak berhasil
dalam waktu 5 menit diperlukan tindakan-tindakan lain.
Berikan 0,2 mg ergometrin IM atau Misoprostol 600-1000mcg per rektal (jangan
berikan ergometrin kepada ibu dengan hipertensi)
Menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18), pasang infus dan
berikan 500 ml larutan Ringer Laktat yang mengandung 20 unit oksitosin.

Next KBI

Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan ulangi KBI.
Alasan : KBI dengan ergometrin dan oksitosin akan membantu uterus berkontraksi.
9. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu sampai 2 menit, segera lakukan rujukan
Berarti ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu membutuhkan perawatan gawatdarurat di fasilitas kesehatan yang dapat melakukan tindakan pembedahan dan
transfusi darah.
10. Dampingi ibu ke tempat rujukan. Teruskan melakukan KBI hingga ibu tiba di
tempat rujukan. Teruskan pemberian cairan IV hingga ibu tiba di fasilitas rujukan:
- Infus 500 ml yang pertama dan habiskan dalam waktu 10 menit.
- Berikan tambahan 500ml/jam hingga tiba ditempat rujukan atau hingga
jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 L dan kemudian lanjutkan
dalam
jumlah 125 cc/jam.
- Jika cairan infus tidak cukup, infuskan 500 ml (Botol kedua) cairan infus
dengan tetesan sedang dan ditambah dengan pemberian cairan secara oral
untuk
rehidrasi
8.

KBE( Kompresi bimanual


EKSTERNAL)

Letakkan satu tangan pada abdomen di depan uterus, tepat di atas simfisis
pubis.

Letakkan tangan yang lain pada dinding abdomen (dibelakang korpus uteri),
usahakan memegang bagian belakang uterus seluas mungkin.

Lakukan gerakan saling merapatkan kedua tangan untuk melakukan


kompresi pembuluh darah di dinding uterus dengan cara menekan uterus di
antara kedua tangan tersebut. (Pusdiknakes, Asuhan Persalinan Normal)

KEGAGALAN
KOMPRESI

Jika
Jika perdarahan
perdarahan terus
terus berlangsung
berlangsung setelah
setelah dilakukan
dilakukan
kompresi

Lakukan ligasi arteri uterina dan ovarika.


Lakukan
Lakukan histerektomi
histerektomi jika
jika terjadi
terjadi perdarahan
perdarahan yang
yang
mengancam
mengancam jiwa
jiwa setelah
setelah ligasi.
ligasi.

Anda mungkin juga menyukai