Anda di halaman 1dari 6

Kompresi aorta abdominalis

JOB SHEET
Nama Pekerjaan
Unit
Waktu

: Melakukan Kompresi Aorta Abdominalis


: Asuhan Kebidanan IV ( Patologi Kebidanan )
: 30 menit

Referensi
-

Manuaba.I.B, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit

Kandungan dan keluarga Berencana,

Jakarta: EGC
-

Saefudin.dkk, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal,

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saefudin.dkk, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Objek Prilaku Siswa


Dengan menggunakan job sheet mahasiswa mampu melakukan kompresi aorta
abdominalis sesuai dengan petunjuk dalam waktu 30 menit
Dasar Teori
Kompresi aorta adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menghentikan perdarahan
secara mekanik. Proses mekanik yang digunakan adalah dengan aplikasi tekanan pada
aorta abdominalis, sampai

mencapai culumna vertebralis, sehingga aorta benar-benar

tertutup untuk sementara waktu sehingga perdarahan dapat dikurangi.


Kompresi aorta abdominalis dilakukan pada kasus perdarahan karena atonia uteri, dimana
uterus tidak berkontraksi dengan penatalaksanaan aktif kala III dalam waktu 15 detik
setelah plasenta lahir, dan perdarahan

tidak dapat ditangggulangi

dengan kompresi

bimanual interna dan eksterna. Tindakan kompresi bimanual internal,eksternal, dan


kompresi aorta abdominalis sebaiknya dikombinasikan dengan uterotonika ( oksitosin 20
iu, ergometrin 0,2 mg. Kompresi aorta abdominalis

ini bersifat sementara sehingga

tersedia waktu untuk memasang infus dan memberikan uterotonika secara intravena.

Kompresi aorta abdominalis

Petunjuk
1. Tindakan kompresi aorta abdominalis dilakukan oleh mahasiswa secara individu.
2. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia dengan baik.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur apabila terdapat hal-hal yang kurang dipahami dan
dimengerti
Keamanan
1. Penolong
Gunakan baraschot / apron, alas kaki, dan sarung tangan
2. Pasien

Kosongkan kandung kemih,

Pastikan perdarahan terjadi karena atonia uteri

Pastikan Infus berisi oksitosin 20 iu terpasang dengan baik.

Pekerjaan Lab
1.

Peralatan

:-

2.

Bahan

: -

3.

Perlengkapan : baraschot / apron, alas kaki, dan sarung tangan DTT / steril

4.

Prosedur

Persiapan pasien

Infus dan cairan sudah terpasang

Perut bawah, lipatan paha, dan vulva sudah dibersihkan

Alas bokong sudah terpasang

Persiapan bidan
Siap dengan perlengkapan yang akan digunakan

Kompresi aorta abdominalis

Pelaksanaan
No
1.

Langkah
Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang

2.
3.

apa yang akan dilakukan


Memberikan dukungan pada ibu
Baringkan ibu di atas ranjang, penolong
menghadap sisi kanan pasien. Atur posisi
penolong sehingga pasien berada pada
ketinggian yang sama

dengan pinggul

penolong.

4.

Tungkai diletakan pada dasar yang rata


( tidak menggunakan penopang kaki )
dengan sedikit fleksi pada artikulasio
koksae

5.

Memakai celemek dan melakukan cuci


tangan

Ilustrasi / gambar

Kompresi aorta abdominalis

6.

Memakai sarung tangan DTT / steril

7.

Raba artikulasi arteri femoralis dengan


jalan meletakan ujung jari telunjuk dan
tengah tangan kanan pada lipatan paha
yaitu pada perpotongan garis lipat paha
dengan garis horizontal yang melewati
titik 1 cm diatas dan sejajar dengan tepi
atas simpisis ossium pubis. Pastikan

8.

pulsasi arteri tersebut teraba dengan baik.


Setelah pulsasi dikenali, jangan pindahkan
kedua ujung jari dari titik pulsasi tersebut

9.

kepalkan tangan kiri dan tekankan bagian


punggung jari telunjuk, tengah, manis dan
kelingking pada umbilikus

ke arah

kulumna vertebralis dengan arah tegak


lurus ( titik kompresi adalah tepat di atas
pusar sedikit dan sedikit ke arah kiri ).
Pertahankan selama 5-7 menit.

Kompresi aorta abdominalis

10. Dorongan kepalan tangan akan mengenai


bagian yang keras di bagian tengah atau
sumbu badan ibu, dan apabila tekanan
kepalan

tangan

kiri

mencapai

aorta

abdominalis maka pulsasi arteri femoralis


( yang dipantau dengan jari telunjuk, dan
tengah tangan kanan ) akan berkurang
atau terhenti ( tergantung derajat tekanan
pada aorta )
11. Lepaskan tekanan pada dinding perut

12. Perhatikan perubahan perdarahan


pervaginam

( kaitkan dengan

perubahan pulsasi arteri femoralis )

Setelah prosedur
13. Dekontaminasi sarung tangan yang telah
digunakan

Kompresi aorta abdominalis

14. Cuci tangan

15. Informasikan keadaan ibu


16. memantau perdarahan dan

tanda-tanda

vital secara ketat

Evaluasi
1. Setiap langkah dilakukan dengan sistematis dan benar
2. Perhatikan privasi ibu selama melakukan prosedur
3. Pantau keberhasilan tindakan dengan

Memantau perdarahan pervaginam, jika perdarahan tidak berhenti, pertahankan


posisi tersebut dan lakukan pemijatan uterus dengan bantuan asisten hingga
uterus berkontraksi dengan baik.

Jika perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi dengan baik, kompresi baru
dilepaskan

Jika perdarahan masih berlanjut, siapkan rujukan, untuk dilakukan ligasi arteri
uterine dan utero ovarika, jika perdarahan
histerektomi.

terus banyak, dilakukan

Anda mungkin juga menyukai