Anda di halaman 1dari 19

ANESTASI LOCAL DAN PRINSIP PENJAHITAN

PERINEUM

ALYA DEWI ANDANI 13.20.0001


SELVIE PUTRIN INDO 13.20.0012
Pengertian…
◦ Anestasi local, prinsip penjahitan perineum Episiotomi adalah suatu
tindakan operatif berupa sayatan pada perineum meliputi selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot
dan fascia perineum dan kulit depan perineum.
◦ Episiotomi adalah pengguntingan jaringan yang terletak di antara lubang
kemaluan (vagina) dan lubang pelepasan (anus). Tujuannya untuk
memperlebar jalan lahir sehingga memudahkan proses lahirnya bayi.
◦ Episiotomi adalah insisi perineum yang dimulai dari cincin vulva ke
bawah, menghindari anus dan muskulus spingter serta memotong
fasia pervis, muskulus konstrikter vagina, muskulus transversus
perinei dan terkadang ikut terpotong serat dari muskulus levator ani.
◦ Prosedur ini dilakukan dokter karena robekan justru lebih sakit dan
lebih lambat sembuh ketimbang sayatan yang ditutup dengan jahitan.
Teknik penginjeksian anestesi adalah :
◦ Jelaskan kepada ibu apa yang akan anda lakukan dan bantulah ia agar rileks.
◦ Masukkan jarum pada ujung atau pojok laserasi atau luka dan dorong masuk
sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum jahitnya akan masuk atau keluar.
◦ Aspirasi dan kemudian injeksikan anestesis tersebut sambil menarik jarum ke titik
dimana jarum masuk.
◦ Hentikan penginjeksian anestesi dan belokkan kembali jarum sepanjang garis lain
dimana anda merencanakan akan membuat jahitan.
◦ Ulangi proses pemasukkan jarum, kemudian aspirasi, dan injeksikan sambil menarik
jarum hingga selurah daerah yang kemungkinan akan merasa sakit sudah dianestesi.
Prosedur Episiotomi
◦ Anastesi Lokal
◦ Tindakan Episiotomi
◦ Melahirkan Bayi
◦ Melahirkan Plasenta
◦ Menjahit Luka Episiotomi
◦ Penanganan kala IV
Indikasi
◦ Indikasi dari ibu antara lain:
◦ Fasilitas untuk persalinan dengan tindakan atau menggunakan instrumen.
◦ Mencegah robekan perineum yang kaku atau diperkirakan tidak mampu
beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan, (misalnya bayi yang sangat
besar atau makrosomia).
◦ Mencegah kerusakan jaringan pada ibu pada kasus letak/presentasi
abnormal (bokong, muka, ubun-ubun kecil).
◦ Arkus pubis yang sempit.
◦ Indikasi dari janin antara lain:
◦ Sewaktu melahirkan janin prematur. tujuanya adalah untuk
mencegah terjadinya trauma yang berlebihan pada kepala janin.
◦ Sewaktu melahirkan janin letak sungsang, letak defleksi, dan janin
besar.
◦ Pada keadaan dimana ada indikasi untuk mempersingkat kala II
seperti pada gawat janin.
Kontra indikasi

◦ Kontra indikasi episiotomi antara lain:


◦ Bila persalinan tidak berlangsung pervaginam.
◦ Bila terdapat kondisi untuk terjadinya perdarahan yang banyak
seperti penyakit kelainan darah maupun terdapatnya varises yang
luas pada vulva dan vagina.
Jenis Episiotomi

◦ Sayatan episiotomi umumnya menggunakan gunting khusus, tetapi dapat juga sayatan
dilakukan dengan pisau. Berdasarkan lokasi sayatan maka dikenal 3 jenis episiotomi
yaitu:
◦ 1. Episiotomi medialis. Sayatan dimulai pada garis tengah komissura posterior lurus ke
bawah tetapi tidak sampai mengenai serabut sfingter ani. Keuntungan dari episiotomi
medialis ini adalah: perdarahan yang timbul dari luka episiotomi lebih sedikit oleh
karena merupakan daerah yang relatif sedikit mengandung pembuluh darah.sayatan
bersifat simetris dan anatomis sehingga penjahitan kembali lebih mudah dan
penyembuhan lebih memuaskan. Kerugiannya adalah dapat terjadi ruptur perinei tingkat
III inkomplet (laserasi m.sfingter ani) atau komplet (laserasi dinding rektum).
◦ 2. Episiotomi mediolateralis Sayatan disini dimulai dari bagian belakang
introitus vagina menuju ke arah belakang dan samping. Arah sayatan dapat
dilakukan ke arah kanan ataupun kiri, tergantung pada kebiasaan orang yang
melakukannya. Panjang sayatan kira-kira 4 cm. Sayatan disini sengaja
dilakukan menjauhi otot sfingter ani untuk mencegah ruptura perinei tingkat
III. Perdarahan luka lebih banyak oleh karena melibatkan daerah yang
banyak pembuluh darahnya. Otot-otot perineum terpotong sehingga
penjahitan luka lebih sukar. Penjahitan dilakukan sedemikian rupa sehingga
setelah penjahitan selesai hasilnya harus simetris.
◦ 3. Episiotomi lateralis Sayatan disini dilakukan ke arah lateral mulai dari
kira-kira jam 3 atau 9 menurut arah jarum jam. Jenis episiotomi ini sekarang
tidak dilakukan lagi, oleh karena banyak menimbulkan komplikasi. Luka
sayatan dapat melebar ke arah dimana terdapat pembuluh darah pudendal
interna, sehingga dapat menimbulkan perdarahan yang banyak. Selain itu
parut yang terjadi dapat menimbulkan rasa nyeri yang mengganggu
penderita. d. Insisi Schuchardt. Jenis ini merupakan variasi dari episiotomi
mediolateralis, tetapi sayatannya melengkung ke arah bawah lateral,
melingkari rektum, serta sayatannya lebih lebar.
Syarat dilakukan Episiotomi

◦ Kepala sudah kelihatan 3-4 cm waktu ibu mengedan.


◦ Saat pemasangan forsep.
◦ Episiotomi dilakukan setelah cunam terpasang tetapi sebelum traksi dilakukan
◦ Pada persalinan letak sungsang episoiotomi dilakukan sebelum bokong lahir.
Prinsip dalam penjahitan luka episiotomi

◦ Penyingkapan luka episiotomi yang adekuat dengan penerangan yang baik, sehingga
restorasi anatomi luka dapat dilakukan dengan baik.
◦ Hemostasis yang baik dan mencegah dead space.
◦ Penggunaan benang jahitan yang mudah diabsorbsi.
◦ Pencegahan penembusan kulit oleh jahitan dan mencegah teganggan yang berlebihan.
◦ Jumlah jahitan dan simpul jahitan diusahakan seminimal mungkin.
◦ Hati-hati agar jahitan tidak menembus rektum.
◦ Untuk mencegah kerusaakan jaringan dipakai jarum atraumatik.
Cara mengurangi rasa nyeri dan membantu mempercepat penyembuhan

◦Gunakan krim dan semprotan anestesi lokal yang disarankan dokter.


◦Jaga area genital tetap kering dan bersih dengan cara dicuci, dan mengganti pembalut wanita
sesering mungkin.
◦Bilas dengan kapas beralkohol sehabis buang air kecil/besar untuk mencegah infeksi dan
mempercepat penyembuhan.
◦Mandi air hangat.
◦Duduk di atas bantal, atau “bantal donatᾀ yang dibuat untuk penderita wasir.
◦Kompres area tersebut dengan es segera setelah melahirkan.
◦Jangan sekali-kali dikompres es atau air panas apabila area genital kebal oleh semprotan atau
krim anestesi lokal—anda tak bisa merasakan apa-apa bilamana suhunya terlalu ekstrim.
Komplikasi

◦ Komplikasi episiotomi antara lain:


◦ Luka sayatan
◦ Robekan pada serviks uteri dan dinding vagina.
◦ Timbul jaringan perut.
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT
CONSECTETUER ADIPISCING ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS ET
ELIT. TELLUS. NETUS.

Anda mungkin juga menyukai