Anda di halaman 1dari 37

KOMUNIKASI EFFEKTIF DAN

KOMUNIKASI MOTIVASI PADA


PASIEN TB HIV
TIM FASILITATOR TB HIV PROVINSI
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWABARAT
Deskripsi Singkat
• Kegiatan KIE harus terintegrasi dalam program pelayanan dan pencegahan
yang ada

• Pesan KIE terdiri dari:

• Ko-infeksi TB-HIV; pesan harus terfokus pada kemungkinan ko-infeksi


TB-HIV, ketersediaan layanan TB dan HIV, serta manfaat dan
pentingnya KTS bagi pasien TB.
• Pencegahan HIV menggunakan strategi ABCD (A: abstinence (puasa
seks), B: Be faithfull (bersikap saling setia), C: Condom (Kondom)
dan D: Drug (tidak menggunakan napza suntik).
• Promosi kondom sebagai upaya untuk pencegahan IMS harus
ditekankan di pelayanan DOTS. Pasien TB harus diskrining untuk gejala
IMS. Mereka dengan gejala IMS harus ditangani dan dirujuk ke layanan
IMS.
• Pasien penasun harus dirujuk ke unit pengurangan dampak buruk
napza suntik dan layanan terapi rumatan methadone.

HBS KIE TB HIV 2


Tujuan Pembelajaran
Umum:

•Setelah mempelajari materi peserta mampu melakukan


KIE TB-HIV

Khusus

Setelah mempelajari materi peserta mampu:


1. Memahami pentingnya KIE dalam kegiatan kolaborasi TB-
HIV
2. Melaksanakan KIE TB-HIV di layanan TB dan HIV

3. Menerapkan Komunikasi Efektif dan Komunikasi Motivasi di


layanan

HBS KIE TB HIV 3


Pokok Bahasan
1. Pokok Bahasan 1: Peran KIE dalam pencegahan
TB-HIV
2. Pokok Bahasan 2: KIE TB-HIV di layanan TB dan
HIV
1. KIE TB-HIV di layanan TB
2. KIE TB-HIV di layanan HIV

3. Pokok Bahasan 3: Komunikasi Efektif dan


Komunikasi Motivasi
1. Komunikasi Efektif
2. Komunikasi Motivasi

HBS KIE TB HIV 4


POKOK
BAHASAN 1
Peran KIE
Dalam
Pencegahan
TB-HIV

HBS KIE TB HIV 5


Tujuan dan Peran KIE TB HIV
• Dasar Hukum  Permenkes no. 21 tahun 2013 dan Surat Edaran Menteri
Kesehatan no. 129 tahun 2013

• Tujuan KIE TB-HIV untuk mengurangi stigma di masyarakat, menemukan


kasus secara dini dan pengobatan segera, serta upaya pencegahan kedua
penyakit di masyarakat.

• Peran KIE dalam pencegahan TB-HIV:

1. Mendorong pemeriksaan diri baik pemeriksaan TB atau HIV secara


sukarela oleh pasien TB atau mereka yang berisiko tinggi HIV
2. Meningkatkan pencegahan penularan TB melalui pengendalian infeksi
3. Meningkatkan pencegahan penularan HIV antara lain penggunaan
kondom, jarum steril (penasun) dst
4. Menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat terkait dengan
pencegahan penularan TB dan HIV

HBS KIE TB HIV 6


POKOK BAHASAN 2
KIE TB-HIV
di Layanan TB dan HIV
A. KIE TB HIV di Layanan TB
Materi KIE harus dapat disampaikan di layanan TB :
1. Kaitan antara HIV-AIDS dengan TB
2. Cara Penularan HIV-AIDS
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
4. HIV-AIDS dan pengobatannya
5. Cara Pencegahan HIV-AIDS dan IMS
6. Pencegahan Penularan HIV-AIDS

HBS KIE TB HIV 8


1. Kaitan antara HIV-AIDS dengan TB

• Pasien TB • Pasien HIV/ODHA

• sangat memungkinkan • TB  Infeksi


juga ter-infeksi HIV oportunistik yang paling
sering terjadi dan
• Penting tahu status HIV penyebab kematian yang
 pengobatan tinggi
• HIV positif  • OAT membunuh kuman
pengobatanTB tidak TB
efektif tanpa ART
• ART menghalangi virus
• OAT membunuh kuman HIV
TB, ART menghalangi
virus HIV meningkatkan kualitas hidup

HBS KIE TB HIV 9


2. Cara Penularan HIV-AIDS

Hubungan seks Ibu ke bayi Pengguna


tidak aman melalui jarum suntik
kehamilan,
persalinan,
menyusui
INFEKSI HIV

HIV TIDAK MENULAR


MELALUI

Gigitan Dudukan Peralatan Bersalaman


nyamuk Ciuman / sentuhan
toilet makan

HBS KIE TB HIV 10


3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Informasi yang diberikan terkait IMS meliputi:
• Cara penularan IMS:
 hubungan seksual/penetrasi seksual
yang tidak terlindung (unprotected
penetrative sexual intercourse) baik per
vagina, anal atau oral.
 dari ibu ke anak, transfusi darah atau
kontak langsung dengan cairan darah
atau produk darah (sifilis dan HIV).
• Perilaku yang meningkatkan risiko
infeksi IMS
• IMS diketahui mempermudah dan
meningkatkan risiko penularan
HIV - melalui hubungan seksual 3 - 5
kali lebih besar.

HBS KIE TB HIV 11


4. HIV-AIDS dan pengobatannya
 AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit diakibatkan
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia,
disebabkan oleh HIV.

 HIV ditemukan dalam cairan tubuh: air mani, darah,


cairan vagina, air susu ibu dan cairan cerebrospinal, akan
tetapi yang potensial sebagai media penularan air
mani, darah dan cairan vagina.
 Kumpulan gejala HIV-AIDS  TB, diare kronis,
kandidiasis, pneumonia, toxoplasmosis.

 Obat Anti Retroviral (ARV) yang dapat menghambat


pertumbuhan virus HIV dan sudah tersedia di RS rujukan
ARV di Indonesia.

 Pasien TB yang terinfeksi HIV:


• harus melanjutkan pengobatan TB sampai selesai. ARV dapat
dilayani di RS rujukan ARV setempat.
• dapat segera menerima ARV tanpa melihat jumlah CD4
sebagai pengobatan dini dan pencegahan penularan HIV
kepada oranglain.

HBS KIE TB HIV 12


5. Cara Pencegahan HIV-AIDS dan IMS

HBS KIE TB HIV 13


7. Pencegahan Penularan HIV-AIDS
 Pencegahan Penularan melalui darah
 Melalui alat suntik yang terkontaminasi baik dalam sistem
pelayanan kesehatan yang formal maupun di luar sistem
tersebut,
 Pemakaian alat/jarum lainnya yang melukai kulit atau
menyebabkan luka/pendarahan (tato, tusuk jarum, alat
cukur, dsb).
 Melalui alat suntik yang tidak steril dan dipakai bersama
oleh para penyalah-guna narkotika suntik. Pasien tb dengan
penasun ini harus segera dirujuk ke layanan pengurangan
dampak buruk napza suntik dan layanan terapi rumatan
metadon
 Pencegahan penularan HIV dan IMS dengan kondom
 Pencegahan Penularan dari ibu HIV (+) ke bayi yang
dikandung rujuk ke layanan pencegahan HIV dari ibu ke anak
(PPIA).

HBS KIE TB HIV 14


Pencegahan penularan HIV dan IMS dengan kondom

• Kondom Laki-laki

• Kondom Perempuan

HBS KIE TB HIV 15


Cara memasang, melepas dan
membuang kondom laki-laki

HBS KIE TB HIV 16


Cara memasang, melepas dan membuang
kondom perempuan

HBS KIE TB HIV 17


B. KIE TB HIV di Layanan HIV
Materi KIE harus dapat
disampaikan di layanan HIV:
1. Kaitan TB dengan HIV-AIDS
2. Cara Penularan TB
3. Pencegahan penularan TB
4. Gejala dan Pemeriksaan TB
5. Pengobatan TB
6. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi TB

HBS KIE TB HIV 18


1. Kaitan TB dengan HIV-AIDS
• TB  Infeksi Oportunistik tersering
pada ODHA selain kandidiasis.
• Sebagian besar yang terinfeksi HIV
didahului sakit TB.
• Kedua penyakit ini pada satu orang 
sangat serius
• Diperlukan penatalaksanaan (diagnosis
dan pengobatan) yang tepat.
• Pengobatan TB tersedia di semua
Puskesmas dan beberapa Rumah
Sakit

HBS KIE TB HIV 19


2. Cara Penularan TB

• Kuman TB terhirup maka kemungkinan kita terinfeksi TB


tetapi tidak berarti kita langsung sakit TB, kuman TB tersebut
’tidur’(dormant)
• TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi pasien TB yang
sudah dibersihkan seperti: peralatan makan, pakaian ataupun tempat
tidur.
HBS KIE TB HIV 20
3. Pencegahan penularan TB

• Pasien TB harus menutup mulut waktu batuk atau bersin. Tidak


membuang dahak di sembarang tempat

• Rumah tinggal mempunyai ventilasi udara yang baik ruang/kamar


mendapatkan cahaya matahari.

• Minum OAT secara teratur.

• Minum obat harus tetap dilanjutkan hingga 6-8 bulan.

• ODHA terapi ARV risiko lebih tinggi terkena TB dibandingkan


populasi non HIV PengobatanKIEPencegahan
HBS TB HIV dengan INH (PP INH).21
4. Gejala dan Pemeriksaan TB

Pada ODHA tanda dan gejala TB antara lain Batuk,


Demam, Berat Badan Menurun, Berkeringat tanpa
aktifitas dan tanda/gejala TB Ekstra Paru
HBS KIE TB HIV 22
4. Gejala dan Pemeriksaan TB (2)

HBS KIE TB HIV 23


Gejala dan Pemeriksaan TB Anak
DIAGNOSIS TB
ANAK:
1. Kontak dengan TB
dewasa
terkonfirmasi
bakteriologis (BTA
pos)
2. Gejala dan tanda
(penurunan BB,
demam, batuk dll)
3. Tuberkulin test
positif
4. Gambaran ronsen
toraks AP/Lateral
mendukung
5. Terkonfirmasi
bakteriologis

KIE TB HIV
HBS 24
5. Pengobatan TB
LINI 1
• Kategori I 
pasien Baru 2
(RHZE)/4 (RH)3
• Kategori II 
pengobatan ulang
2 (RHZE)S/ RHZE)
• Prinsip pengobatan
T
/5 (HR)3 E3
• Kontrol respons OAT
B
A
N
A
LINI 2  OAT TB
• Efek samping Obat K
RO/RR

HBS KIE TB HIV 25


6. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi TB

HBS KIE TB HIV 26


POKOK BAHASAN 3
Komunikasi Efektif
dan
Komunikasi Motivasi

HBS KIE TB HIV 27


Komunikasi Efektif dan Komunikasi Motivasi
Komunikasi Efektif Komunikasi Motivasi
• Proses penyampaian • Membantu pasien dalam
pesan kepada pasien membuat keputusan
• Sasaran: kemampuan • Sasaran: perubahan
komunikasi PETUGAS perilaku PASIEN
• Tujuan: peningkatan • Tujuan: perubahan
perilaku dan cara perilaku pasien agar patuh
komunikasi petugas pada petugas
• Membangun kesamaan • Membangun hubungan
persepsi antara petugas baik antara petugas dan
dan pasien pasien

HBS KIE TB HIV 28


Manfaat Komunikasi Efektif
• Tersampaikannya gagasan atau pemikiran

• Adanya saling kesepahaman antara petugas


kesehatan dan pasien TB-HIV, sehingga
terhindar dari salah persepsi.

• Menjaga hubungan baik dan kemitraan


selama proses pengobatan dalam hubungan
kesetaraan dan saling menghargai.

• Membangun kesamaan pengertian antara


petugas kesehatan dan pasien agar tercipta
pengertian yang sama dimana kedua belah
pihak dapat berkomunikasi dan dapat
memahami setiap pesan yang disampaikan.

HBS KIE TB HIV 29


Komponen penting yang perlu
diperhatikan dalam Komunikasi Efektif
• Bahasa tubuh (body language)

• Open Minded (pikiran terbuka)

• Mendengar aktif

• Menciptakan suasana yang nyaman


bagi pasien
• Menggunakan bahasa yang
sederhana

HBS KIE TB HIV 30


5 Elemen Pokok Komunikasi yang
Efektif
REACH:
• Respect (sikap menghargai)

• Empathy (kemampuan mendengar)

• Audible (pesan dapat didengarkan


atau dimengerti dengan baik)
• Clarity (jelas)

• Humble (rendah hati)

HBS KIE TB HIV 31


Hambatan dalam komunikasi

Perbedaan
Lingkung Status
an Fisik Bahasa
(noise)

Hambatan
Komunikasi

Sikap
Petugas Budaya
Informasi
tidak
lengkap

HBS KIE TB HIV 32


Komunikasi Motivasi (KM)
• Diperlukan dorongan bagi pasien dapat
memotivasi diri untuk membuat
keputusan terkait pengobatan yang
dijalaninya

• KM bersifat membimbing dan berpusat


pada pasien

• KM untuk perubahan perilaku dengan


cara membantu pasien mengatasi sikap
mendua dalam membuat keputusan.
Perilaku pasien cenderung berubah
apabila memiliki motivasi kuat untuk
berubah bila berasal dari pemikiran
mereka sendiri.

HBS KIE TB HIV 33


Prinsip umum Komunikasi Motivasi
Menunjukkan empati
menaruh perhatian penuh untuk memahami pasien dan
melihat masalah dari sudut pandang pasien.

Hindari perdebatan
Petugas memahami dan mengetahui alasan mengapa pasien
mengambil keputusan tersebut, dan bekerja sama

Memberikan gambaran dua situasi berbeda


membimbing pasien untuk memberikan gambaran tentang
kondisi berbeda yang akan terjadi bila pasien mengambil
keputusan untuk berobat atau tidak

Memampukan pasien dalam membuat keputusan


Petugas kesehatan membantu pasien dalam meneguhkan motivasi,
meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan pasien untuk
berubah menjadi lebih baik

HBS KIE TB HIV 34


Prinsip Umum KM pada
Pasien TB

Memampukan
Menunjukan Hindari Mengembangkan Pasien
Empati Perdebatan Kesenjangan Membuat
Keputusan

dengan membimbing pasien pasien


kemampuan memahami untuk memberikan dibantu untuk
seseorang dan gambaran tentang membuat
untuk mengetahui kondisi berbeda keputusan
mengenali dan alasan yang akan terjadi yang lahir
memahami mengapa (positif dan negatif) dari dirinya
perasaan orang pasien bila pasien sendiri,
lain. mengambil mengambil bukan lahir
keputusan keputusan untuk dari petugas
tersebut berubah atau tidak. kesehatan

lihat MI-7 Komunikasi Informasi Edukasi TB HIV


POKOK BAHASAN 3
KIE dan Komunikasi Motivasi pada Pengobatan TB
Pesan kepada pasien di akhir pengobatan:
a. sembuh atau pengobatan lengkap kontrol dahak setiap
6 bulan selama 2 tahun
b. pengobatan gagal  butuh dukungan dan konseling
keluarga
a. pastikan pasien patuh melakukan kunjungan lanjutan
setelah akhir pengobatan
b. waspadai timbulnya gejala pada pasien atau kontak pada
saat monitoring akhir pengobatan

Catatan :
Penyampaikan informasi tentang penyakit TB RO ke
lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja pasien,
perlu persetujuan tertulis dari pasien
Terima kasih

HBS KIE TB HIV 37

Anda mungkin juga menyukai