E. MARDIANA
SUMBER PUSTAKA
Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta: EGC,
Hal 299
Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2001, Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta:JNPKKR-POGI, Hal 178
Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2002, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta:
YBPSP-MNH PROGRAM, Hal M-30
Wiknjosastro, Hanifa, 2005, Ilmu kebidanan, Jakarta :
YBPSP, Hal 656-657
Wijayanegara, Hidayat, 2003, Obstetri patologi, Jakarta
:EGC, Hal 174-176
Tujuan Pembelajaran :
PAP mahasiswa diharapkan akan mampu:
1. Mengidentifikasi penyulit pd Kala III &
IV persalinan
2. Menjelaskan jenis-jenis penyulit yang
terjadi pada Kala III & IV persalinan
3. Menjelaskan penatalaksanaan terhadap
penyulit pada Kala III & IV persalinan
KEMATIAN MATERNAL
PENYEBAB :
PERDARAHAN
SEPSIS
PREEKLAMPSI-EKLAMPSI
PARTUS MACET
UNSAFE ABORTION”
DENGAN INTERVENSI
TEKNOLOGI SEDERHANA
KEMATIAN MATERNAL
Inversio uteri
Syok obstetrie
PERDARAHAN POST PARTUM
Definisi :
Perdarahan yang keluar sangat banyak dari
saluran genital setelah bayi lahir.
Klasifikasi :
1.Perdarahan Post Partum Primer
a/kehilangan darah >500 ml selama kala
III & IV ( dalam 24 jam persalinan)
(Myles).
2. Perdarahan Post Partum Sekunder
a/perdarahan (dg lokhia yg >dari normal) yg
tjd dari 24 jam pertama setelah persalinan
sampai berakhirnya masa nifas dikenal dg
perdarahan masa nifas.
Diagnosis Perdarahan Pascapersalinan
KONTRAKSI UTERUS
ATONIA UTERI
Terjadi bila miometrium
tidak berkontraksi
Penyebab tersering
perdarahan postpartum (2/3
dari semua perdarahan
postpartum disebabkan oleh
atonia uteri)
Faktor risiko
Hal-hal yang menyebabkan uterus meregang lebih
dari kondisi normal :
Polihidramnion
Kehamilan kembar
Makrosomia
Persalinan lama
Persalinan terlalu cepat
Persalinan dengan induksi atau akselerasi oksitosin
Infeksi intrapartum
Paritas tinggi
Kesalahan Manajemen Kala III
Kandung Kemih penuh
MENCEGAH HPP AKIBAT ATONIA UTERI
GRANDEMULTIPARA
PARTUS LAMA
KEHAMILAN GANDA
IBU TUA
BilaMANAJEMEN
terasa placenta mulai KALA
AKTIF lepas ,III
mulai
tarik tali pusat kearah
Suntikan bawah
Oksitosin 10 IU im kemudian
ke atas sesuai dengan
Peregangan lengkung
Tali Pusat Terkendalivagina
untuk melahirkan
Masase Uterusplasenta .
KEUNTUNGAN MANAJEMEN AKTIF
KALA III
2. PERDARAHAN BERKURANG
3. KEJADIAN RETENSIO
PLASENTA BERKURANG
TANDA DAN GEJALA ATONIA UTERI:
Uterus tidak berkontraksi dan lembek
Perdarahan segera
Syok
Penatalaksanaan Atonia Uteri :
Kompresi Bimanual Interna
Kompresi Bimanual Eksterna
1. Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri segera sth lahirnya
plasenta (mak.15 dtk)
ya Pantau ibu dg
Uterus berkontraksi
seksama slm kala
tidak IV persalinan
10.Rujuk segera & dampingi ibu ke tempat rujukan
12.lanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin dg laju 500 ml/jam
Lakukan pengkajian
ulang indikasi
Key point :
Lakukan dengan
palpasi di fundus
dengan cepat.
Biasanya akan
ditemukan (uterus
teraba lembek pada
15 detik setelah
placenta lahir).
Ganti sarung tangan
kanan dengan sarung
tangan panjang
Key point ;
Lakukan dengan cepat
dan hati – hati, jangan
sampai menyentuh
bagian lateral sarung
tangan. Sarung
tangan yang
digunakan adalah
sarung tangan
panjang steril / DTT..
masukkan sarung
tangan bekas pakai ke
dalam larutan klorin
Letakkan tangan
kiri di atas perut
ibu untuk
menekan uterus
dari luar
Key point:
meletakkan
tangan luar tepat
di atas fundus
uteri
Masukkan tangan secara
obstetric ke dalam lumen
vagina
Key point :
Ubah tangan tersebut
menjadi kepalan tinju dan
letakkan, pada forniks
anterior kemudian dorong
segmen bawah uterus ke
kranio anterior. Usahakan
seluruh dataran punggung
jari telunjuk hingga
kelingking menyentuh
fornik anterior
Lakukan kompresi
uterus dan
pertahankan posisi ini
sampai uterus
berkontraksi.
Key point :
lakukan dengan
mendekatkan telapak
tangan luar dan
kepalan tangan bawah
sekuat mungkin
KOMPRESI BIMANUAL INTERNA
Key point :
Setelah 5 ‘ melakukan KBI jika ada kontraksi
teruskan KBI (kompresi )selama 1-2 menit
Hentikan KBI jika sudah melebihi 5 menit dan
uterus tidak ada berkontraksi.
Lanjutkan sesuai prosedur dengan KBE
Anjurkan keluarga u/ memulai KBE
Keluarkan tangan Perlahan-lahan
Berikan ergometrin 0,2 mg IM (jangan diberikan
jika hipertensi)
Pasang Infus RL 500 ml + 20 unit oksitosin & ulangi
KBI
KOMPRESI BIMANUAL
EKSTERNA O/ KELUARGA
INTERNA EKSTERNA
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
dilakukan pd saat merujuk spe di tempat
rujukan ( bersifat sementara)
Cari arteri femoralis
Raba pulsasi arteri
Menekan Abdomen
Sejajar dg kolumna
vetebralis. Tujuan
menekan aorta
abdominalis u/ mengurangi
aliran pd arteri uterina
Bila arteri femoralis tdk
berdenyut, tekanan
berhasil, sebaliknya bila
berdenyut tekanan tdk
berhasil
Ulangi
RETENSIO
PLASENTA
RETENSIO
Plasenta PLASENTA
yang belum lahir
setengah jam Tertahannya
setelah bayi lahir atau belum
lahirnya
plasenta
hingga atau
melebihi
waktu 30
menit setelah
bayi lahir
BAHAYANYA
BISA MENGAKIBATKAN :
PERDARAHAN
SYOK
INFEKSI
KRITERIA DIAGNOSIS
RETENSIO PLASENTA
Plasenta belum lahir 30
menit setelah bayi lahir
Uterus tidak berkontraksi
dengan baik
Kadang disertai putusnya tali
pusat akibat traksi yang
berlebihan
Perdarahan segera dari jalan
lahir, tetapi kadang ada yang
tanpa disertai perdarahan
PENILAIAN KLINIK RETENSIO
PLASENTA
SEPARASI / PLASENTA PLASENTA
GEJALA AKRETA INKARSERATA AKRETA
PARSIAL
KONSISTENSI
UTERUS KENYAL KERAS CUKUP
SEDIKIT - TIDAK
PERDARAHAN SEDANG-BANYAK SEDANG ADA
TALI PUSAT TERJULUR TERJULUR # TERJULUR
SEPARASI MELEKAT
PLASENTA LEPAS SEBAGIAN SUDAH LEPAS SELURUHNYA
SYOK SERING JARANG JARANG
Plasenta sudah lepas tapi
belum keluar, karena :
Etiologi :
1. kontraksi uterus kurang kuat untuk
melepas placenta
2. Placenta belum lepas dari dinding
rahim, karena tumbuh melekat lebih
dalam
Penyebab lain
Manipulasi uterus yang tidak perlu sebelum
terjadinya pelepasan plasenta dapat
menyebabkan kontraksi yang tidak ritmik
pemberian uterotonika tidak tepat pada
waktunya juga akan dapat menyebabkan
serviks berkontraksi dan menahan plasenta.
Selain itu pemberian anastesi yang dapat
melemahkan kontraksi uterus juga akan
menghambat pelepasan plasenta.
Penyebab lain
Pembentukkan lingkaran kontriksi ini
juga berhubungan dengan his.
YA TIDAK
OXY KE 2
Minta ibu
untuk mengedan
30’ Plac. msh blm lahir,
Keluarkan
kontraksi uterus (+)
plasenta
Lakukan PTT
(Pastikan
kandung kemih
dan rectum TIDAK
kosong) Berhasil
MANUAL Plac. Lahir
spontan
RUJUK
PLASENTA MANUAL
Jelaskan
kepada ibu
tindakan
yang akan
dilakukan
Persiapkan
posisi ibu dalam
posisi lithotomi
Key point :
Jaga privasi
pasien
Berikan cairan
intravena NaCl
0,9 % dan RL
dengan tetesan
cepat
Cuci tangan tangan
dengan sabun dibawah
air mengalir , yang
sebelumnya semua
perhiasan dilepas
terlebih dahulu.
a. Inversio uteri
ringan
/ Inversio uteri
incompleta yaitu :
fundus uteri
menonjol kedalam
kavum uteri tetapi
belum keluar dari
ruang tersebut
Invertio uteri menurut
tingkatannya
Robekan Perineum
HematomaVulva
Robekan dinding vagina
Robekan serviks
Ruptura uteri
Robekan perineum
Tingkat I : robekan hanya pada selaput
lendir vagina dengan atau tanpa
mengenai kulit perineum
Tingkat II : robekan mengenai selaput
lendir vagina dan otot perinei transversalis,
tetapi tidak mengenai sfingter ani
Tingkat III : robekan mengenai seluruh
perineum dan otot sfingter ani, rujuk RS
Tingkat IV : robekan sampai mukosa
rektum RUJUK KE RS
Hematoma vulva
Bergantung pada lokasi dan besar hematoma.
Hematoma kecil cukup dilakukan kompres.
Hematoma besar dilakukan sayatan di
sepanjang bagian hematoma yang paling
terenggang.
Seluruh bekuan dikeluarkan sampai kantong
hematoma kosong.
Dicari sumber perdarahan, perdarahan
dihentikan dengan mengikat atau menjahit
sumber perdarahan tersebut.
Luka sayatan kemudian dijahit.
Dalam perdarahan difus dapat dipasang drain.
Perdarahan karena robekan serviks
Setelah persalinan buatan, kalau ada
perdarahan walaupun konstraksi uterus baik
dan darah yang keluar berwarna merah muda
harus dilakukan pemeriksaan dengan
speculum.
Jika ada robekan yang berdarah / robekan
yang lebih besar dari 1 cm maka robekan
tersebut harus dijahit. Untuk memudahkan
penjahitan fundus uteri ditekan kebawah
sehingga serviks dekat dengan vulva
kemudian kedua bibir dijepit dengan klem
dan ditarik ke bawah.
Robekan serviks
Dalam melakukan penjahitan robekan
serviks bukan jahitan tetapi pengikatan
dari cabang-cabang arteria uterina.
KESIMPULAN
Penyulit persalinan kala III & IV bisa disebabkan
oleh perdarahan primer dlm 24 jam pertama
setelah persalinan, ataupun sekunder, stl 24 jam
p’tama, beberapa penyebeb perdarahan
diantaranya atonia, retensio plasenta, inversio &
robekan jalan lahir yg berakibat pd kematian ibu
kalau tdk ditangani segera u/ itu diperlukan
keterampilan bidan dlm mendeteksi &
memberikan intervensi yg cepat & tepat termasuk
dlm melakukan rujukan shg keadaan pasien tdk
bertambah buruk