Anda di halaman 1dari 27

ANATOMI FISIOLOGI MAMMAE

DAN MANAJEMEN LAKTASI


Kelompok 1
Fitri Maria Ulfa (2010105011)
Riska Saputri (2010105012)
Haura Putri Sodikin (2010105013)
Fiona Yehovani Pa'at (2010105014)
Tesa Lonika Hutasoit (2010105015
Anatomi dan Fisiologi Mammae

Anatomi payudara terletak pada


sisi sternum dan meluas setinggi
antara costa kedua dan keenam.
Payudara terletak pada fiscia
superfisialis dinding rongga
dada diatas muskulus pectoralis
mayor dan dibuat stabil oleh lig.
Suspensorium
Struktur Makroskopis

Terdiri dari. Cauda axillaris, Areola dan


Papilla mammae.
Note:
Cauda Axillaris adalah jaringan
payudara yang meluas ke arah axilla
Korpus mammae:
Terdiri dari stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh
darah, syaraf, getah bening dan parenchym: kelenjar
susu, terdiri dari duktus, duktulus, lobus, lobulus,
alveolus
Areola : daerah melingkar terdiri dari kulit yang
melonggar dan mengalami pigmentasi dengan diameter
2,5 Cm. terdapat 20 glandula sebasea. Pada saat hamil
daerah ini membesar yang disebut “ Tuberculum
Montgomery” daerah yang hiperpigmentasi, di dalam
daerah ini saluran susu melebar (sinus laktiferus)
Papilla Mammae : terletak pada pusat areola mammae
setinggi costa 4. merupakan tonjolan dengan panjang
kira-kira 6 mm. tersusun atas jaringan erektil
berpigmen. Permukaannya berlubang berupa ostium
papillare kecil yang merupakan muara ductus laktiferus
Papilla mammae sebagai muara pengeluaran susu,
terdiri dari jaringan erektil, dan ujung saraf sensoris
Glandulae mammae
Glandulae mammae terletak pada dinding ventral thoraxdi sebelah superficial
fascia pectoralis dan m. pectoralis major.
Bangunan-bangunannya :
 
- papilla mammaria (kira-kira setinggi costa ke-5)
- areola mammae
- glandulae areolares
- corpus mammae
- processus axillaris (lateralis)
- lobi glandulae mammariae
- ductus lactiferi
- sinus lactiferi
- lig. suspensoria mammaria
Struktur Mikroskopis
Payudara tersusun atas jaringan kelenjar dengan
jumlah kira-kira 18 lobus yang dipisahkan
sempurna lembaran-lembaran fibrinosa.
Setiap lobus merupakan satu unit fungsional
yang berisi dan tersusun atas bangunan sbg
berikut:
a. Alveoli
b. Tubulus lactifer
c. Ductus lactifer
d. Ampulla
e. Lanjutan dari ductus lactifer
a. Alveoli: mengandung sel-sel yang menyekresi air susu yang disebut “ ACINI”. Setiap alveolus
terdapat sel-sel mioepitel yang disebut “basket cell” atau “spider cell”. Apabila sel-sel ini
dsirangsang oleh oksitosin maka ia akan berkontraksi sehingga mengeluarkan air susu ke ductus
laktiferus. Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
b. Lobulus: Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi
15-20 lobus pada tiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus),
kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
c. Ductus laktifer : saluran sentral muara beberapa dubulus laktifer
d. Ampulla: bagian tubulus lactifer yang melebar, merupakan tempat penyimpanan ASI. Ampula terletak
dibawah areola
e. Lanjutan dari masing-masing ductus lactifer meluas dari ampulla sampai muara papilla
mammae.
Tahap perkembangan payudara

1. Payudara terbentuk sejak embrio berumur 18-19 minggu


2. Dengan terbentuknya hormon estrogen dan
progesteron berfungsi untuk maturasi (pematangan)
alveoli
3. Hormon prolaktin berfungsi untuk memproduksi ASI.
Disamping hormon-hormon lain seperti insulin,
tiroksin dan lain-lain.
4. Masa sebelum pubertas:
Hormon yang paling berperan adalah hormon prolaktin
5. Masa pubertas
Terjadi pertumbuhan cabang-cabang
sistem ductus, proliferasi dan kanalisasi.
Jaringan penyangga stroma mengalami
organisasi dan membentuk septuym
interlobular
6. Pada siklus menstruasi:
Pada saat haid tidak terjadi maka hormon
yang berperan dalam perkembangan
payudara adalah hormon estrogen dan
hormon progesteron. Pada saat
menstruasi hormon yang berperan dalam
perkembangan payudara adalah hormon
prolaktin
7. Pada saat hamil
Jumlah hormon prolaktin meningkat, namun
aktifitasnya dihambat oleh hormon estrogen dan
progesteron
Trimester I: jumlah hormon prolaktin meningkat,
namun aktifitasnya dihambat oleh hormon
estrogen dan progesteron
Trimester II: laktogen placenta mulai merangsang
pembuatan kolostrum
Trimester III: penurunan hormon estrogen dan
progesteron mulai terjadi dan final pada masa
persalinan, sehingga ASI dapat keluar.
Alveolus sebagai unit terminal dari; sel asiner
untuk sekresi air susu, duktulus: saluran terkecil
dan myoepitel: otot polos.
Manajemen laktasi
Manajemen laktasi merupakan upaya yang
dilakukan untuk mencapai keberhasilan
dalam menyusui. Dengan mengetahui
anatomi payudara dan bagaimana payudara
menghasilkan ASI akan sangat membantu
para ibu mengerti proses kerja menyusui yang
pada akhirnya dapat menyusui secara
eksklusif. Manajemen laktasi sebaiknya
sudah dilakukan sejak awal kehamilan,
hingga selama masa menyusui
Pengertian asi eksklusif

“ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu / ASI


SAJA pada bayi hingga usia 6 bulan, TANPA
tambahan cairan lain seperti susu formula, air teh,
air putih, air jeruk, serta TANPA tambahan
makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit
dan bubur nasi.”
Manfaat ASI bagi bayi dan Manfaat ASI bagi ibu

Manfaat ASI bagi Bayi Sebagai makanan terbaik yang mudah


dicerna dan sesuai dengan pencernaan bayiMemberikan kekebalan
tubuh alami bagi bayi dan mencegah infeksiMencegah terjadinya
alergi pada bayiMenunjang perkembangan rahang, gigi dan gusi
bayi dikemudian hariPertumbuhan dan perkembangan lebih
optimal dan mencerdaskan otak bayi

Manfaat ASI bagi Ibu untuk memperkuat ikatan batin dan kasih
sayang antara ibu dan bayi, Mempercepat berhentinya pendarahan
setelah melahirkan, Mempercepat pengembalian bentuk dan
ukuran Rahim, Menjarangkan kehamilan atau sebagai alat KB
alami, Mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara,
Menghemat pengeluaran uang karena ASI GRATIS
Perawatan Payudara saat
Hamil
Merawat payudara penting
dilakukan saat hamil, supaya air
susu bisa diproduksi dengan lancar.
Berikut teknik memijat payudara
yang tepat.
You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. Get
a modern PowerPoint Presentation that is
beautifully designed.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah
proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir hingga
1 jam pertama setelah lahir sehingga terjadi kontak kulit antara ibu
dan bayi. Manfaat IMD: Dapat mensukseskan ASI Eksklusif
Menambah kekebalan tubuh bayi karena terjadi perpindahan bakteri
baik ibu pada bayi Ikatan kasih sayang ibu dan bayi semakin kuat
Bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar)
Kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali dan berwarna
kuning kental. Cairan ini sangat istemewa bagi bayi karena kaya
akan zat kekebalan tubuh, penting untuk mencegah infeksi, dapat
mematangkan usus bayi, dan sangat baik untuk kelangsungan hidup
bayi.
Teknik Menyusui yang tepat
Tanda posisi yang tepat saat menyusui
adalah sebagai berikut:
• Kepala ibu dan bayi dalam satu garis
lurus
• Seluruh badan bayi ditopang
• Bayi dipegang dekat dengan badan ibu
• Bayi mendekat pada payudara ibu
Perlekatan Menyusui yang Benar
Tanda perlekatan yang benar adalah:
• Mulut bayi terbuka lebar
• Bayi menyusu pada bagian areola payudara (bagian
yang berwarna gelap), BUKAN hanya pada puting
• Dagu bayi menempel pada payudara ibu,
• hidung mengahadap ke atas
• Suara bayi terdengar pelan. Bila terdengar keras,
maka posisi belum benar
Cara Memerah ASI yang Benar
Memerah ASI diperlukan untuk merangsang pengeluaran ASI pada keadaan
payudara sangat bengkak, puting sangat lecet, dan pada bayi yang tidak dapat
diberikan minum ASI karena alasan tertentu.
Memerah ASI yang dilakukan dengan rutin dapat meningkatkan produksi ASI.
Cara Memerah ASI dengan Tangan:
• Cuci tangan terlebih dahulu dan duduk santai dengan mencondongkan badan
sedikit kedepan
• Payudara dipijat dengan lembut dari dasar payudara ke arah puting susu
• Letakkan ibu jari di bagian atas areola dan jari telunjuk serta jari tengah di
bagian bawah areola
• Tekan jari kea rah dada, kemudian pencet dan tekan payudara diantara jari-
jari, lalu lepaskan, dorong ke puting seperti mengikuti gerakan mengisap bayi
• Ulangi hal ini berulang-ulang sampai payudara menjadi lembek dan kosong
Teknologi untuk Memerah ASI
Selain menggunakan tangan,
memerah ASI dapat dilakukan
menggunakan pompa ASI.
Memerah ASI menggunakan
pompa dapat dilakukan
dengan pompa manual
ataupun menggunakan pompa
elektrik
Cara menggunakan ASI perah yang telah dibekukan
ASI beku dapat dicairkan pada udara terbuka yang cukup hangat atau di dalam wadah berisi air hangat,
selanjutnya ASI dapat bertahan 4 jam dan tidak dapat dibekukan kembali.ASI beku dapat dicairkan di lemari
pendingin, dan dapat bertahan maksimal 4 jam, selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari pendingin kembali
selama 24 jam tetapi tidak dapat dibekukan lagi (tidak disimpan di freezer lagi).

Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya


1. Puting lecet dan nyeri
Penyebab: Kesalahan teknik melepaskan puting dari mulut bayi.
Cara mengatasinya: lepaskan puting dengan cara memasukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi atau menekan
dagu bayi kebawah.
2. Payudara mengalami bengkak
Penyebab: Bayi tidak terlalu sering menyusu sehingga ASI tertumpuk di payudara
Cara Mengatasinya: Lakukan pemijatan pada payudara dengan kedua tangan menggunakan minyak/baby oil dari
arah pangkal payudara menuju puting. Kemudian kompres payudara menggunakan lap handuk yang telah
direndam dalam air hangat dan air dingin secara bergantian.
3. Bentuk puting melesak kedalam (puting tidak keluar)
Penyebab: Biasanya keadaan bawaan dari lahir
Cara Mengatasinya: Melakukan tarikan pada puting secara terus menerus, dengan
memutar kekiri dan kekanan kemudian tarik keluar. Akan lebih baik jika penarikan
putting dilakukan pada usia kehamilam diatas 5 bulan.
4. Saluran ASI tersumbat
Penyebab: Kurangnya rangasangan untuk mengeluarkan ASI
Cara Mengatasinya: Susukan semua ASI hingga kosong, Kalau bayi sudah tidak mau
menyusu, pompa ASI agar keluar kemudian simpan ASI untuk digunakan saat bayi
membutuhkan. Selain itu bisa juga dengan mengkompres payudara dengan air hangat
dan air dingin bergantian.
Sekian

Terima Kasih
;)

LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET

Anda mungkin juga menyukai