Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN READING JOURNAL

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN HOLISTIK


PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KESEHATAN BAYI
DAN BALITA

Dosen Pembimbing:
Ellyda Rizky Wijhati, S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh:
Fitri Maria Ulfa
2010105011

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS’AISYIYAH YOGYAKARTA
TA 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Masa bayi dan balita merupakan periode penting dan kritis bagi tumbuh
kembang seorang anak. Oleh karenanya, pada masa tersebut disebut sebagai salah
satu periode 1000 hari kehidupan karena pada periode inilah sel, jaringan dan
organ-organ terus berkembang untuk memperbaiki perkembangan fisik dan
kognitif anak. Akan tetapi, pada masa ini juga anak rentan mengalami hambatan
tumbuh kembang yang diakibatkan oleh kerentanan sistem imunitas sehingga anak
sering terjangkit penyakit/masalah atau pun kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.
Masalah/penyakit yang sering dialami oleh bayi/balita diantaranya batuk pilek,
kualitas tidur yang terganggu, sembelit, kembung, susah makan, ISPA, status gizi
kurang, stres, dan yang lainnya. Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan
yaitu dengan melakukan baby massage/pijat bayi.
Pijat bayi merupakan sentuhan/pijatan lembut yang bersifat relaksasi pada area
tubuh bayi. Berdasarkan bukti ilmiah dan kepercayaan masyarakat, pijat bayi
memberikan manfaat yang besar bagi tumbuh kembang bayi. Sentuhan pijat bayi
akan merangsang produksi hormon betha endorprin yang akan membantu
mekanisme pertumbuhan, merangsang produksi hormon oksitosin dan menurunkan
produksi hormon kortisol sehingga bayi dan balita menjadi rileks dan tenang
sehingga perkembangannya akan lebih optimal. Pijat dan sentuhan kasih sayang
yang dimulai pada usia dini dapat meningkatkan kualitas hidup anak dan orang tua.
Sehingga pijat bayi merupakan salah satu cara yang baik untuk memberikan
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita (Fauziandari, 2019).
Selain itu, terapi pijat telah menunjukkan efek positif untuk mengatasi
permasalahan pada bayi prematur, masalah pencernaan termasuk sembelit dan
diare, serta untuk penyakit saluran pernapasan seperti asma dan common cold
(Miguel Diego et al., 2014)
Oleh sebab itu, selain dibekali dengan skill yang cukup, mahasiswa bidan yang
erat kaitannya dengan pemberian asuhan pada tumbuh kembang bayi juga perlu
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pijat bayi dan dasar keilmuan yang
mendukungnya. Di samping dapat dijadikan dasar penerapan asuhan, juga dapat

1
memberikan informasi yang benar kepada orang tua/keluarga bayi seputar tujuan
dan manfaat pijat bayi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap asuhan pijat bayi yang dilakukan oleh bidan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Jurnal
Tabel 2. 1 Hasil Penelusuran Jurnal

Penulis, Tahun, Waktu, Tempat Tujuan Penelitian Metode Responden/Subyek Hasil Penelitian
Judul Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dan
Jumlah Sampel
Artikel Eva Nur Waktu untuk mengetahui Metode Subjek yang Hasil penelitian
Jurnal Widyastutik, 2019. penelitian tidak pengaruh pijat bayi penelitian ini digunakan dalam menunjukkan setelah
1 Terapi Pijat disebutkan. terhadap menggunakan penelitian yaitu 2 dilakukan tindakan
Bayiterhadap Penelitian ini peningkatan kualiats metode deskritif. anak laki-laki dan asuhan kperawatan
Peningkatan dilakukan di tidur Metode perepuan yang selama 3x24 jam
Kualitas Tidur bangsal Arofah pengumpulan berumur 2 tahun dengan intervensi
Balita Padaasuhan PKU data yang mengalami pijat bayi, gangguan
Keperawatan Anak Muhammadiyah menggunakan Infeksi Saluran pola tidur balita ISPA
ISPA Karanganayar metode Pernafasan Akut dapat teratasi dengan
observasi, (ISPA) nilai BQSI tidak
metode mengalami masalah.
wawancara, Sehingga dapat
metode angket. disimpulkan ahwa
Instrumen studi terapi pijat bayi
kasus NANDA, terbukti efektif untuk
NIC – NOC dan meningkatkan
SOP kualitas tidur.
Artikel Merida & Hanifa, Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini Populasi dari Hasil penelitian ini
Jurnal 2021. Pengaruh dilakukan di di bertujuan untuk menggunakan penelitian ini menunjukkan ada
2 Pijat Bayi Terhadap PMB Hana mengetahui jenis penelitian adalah seluruh bayi pengaruh antara pijat
Tumbuh Kembang Wilayah Cabang pengaruh pijat bayi Pre- usia 6-12 bulan bayi dengan tumbuh
Bayi IBI Klaten. terhadap tumbuh Experimental yang ada di PMB kembang bayi di
Waktu kembang bayi Design dengan Hana Wilayah PMB Hana dengan P-

3
penelitian tidak bentuk Intact Cabang IBI Klaten Value <0.0001.
disebutkan Group sebanyak 50 bayi Terdapat peningkatan
peneliti Comparison. tumbuh kembang
Penelitian ini bayi sebelum dan
menggunakan sesudah dilakukan
instrument pemijatan pada bayi.
penelitian berupa
Kuesioner Pra
Skrining
Perkembangan
(KPSP). Tekhnik
sampling yang
dipakai adalah
total sampling.
Data yang
diperoleh
dianalisis
menggunakan
system
komputerisasi.
Artikel Yulianti & Yanti, Waktu Penelitian ini Metode Studi kasus ini Dari asuhan yang
Jurnal 2021. Therapy Piajt penelitian bertujuan untuk penelitian ini dilakukan pada 1 diberikan pada By.H
3 Guna Mengurangi dilakukan pada melakukan asuhan menggunakan orang bayi dengan di BPM Hasna Dewi
Keluhan Batuk tanggal 14 - 16 kebidanan pada studi kasus batuk pilek FS, Amd.Keb, SKM
Pilek pada Bayi juli 2021 yang bayi batuk pilek dilaksanakan
dilakukan 1 kali dengan therapy menggunakan
sehari selama 3 pijat secara pendekatan dengan
hari/ 3 kali menyeluruh dan pendokumentasian
kunjungan. berkesinambungan SOAP. Pada By. H,
Tempat melalui dengan batuk pilek
penelitian pendekatan selama 3 hari dimulai
dilakukan di manajemen serta tanggal 14 Juli 2021

4
PMB Hasna pendokumentasian sampai tanggal 16 juli
Dewi SOAP. 2021 dengan therapy
pijat batuk pilek
durasi selama 5-10
menit, 3 kali
kunjungan yang
dilakukan pada sore
hari diperoleh hasil
bahwa batuk
membaik dan pilek
belum berkurang

5
B. Pembahasan Jurnal
Berdasarkan tabel 2.1 hasil penelusuran jurnal didapatkan 3 jurnal nasional
yang membahas manfaat pijat bayi bagi kesehatan bayi. Hasil penelitian jurnal
pertama yang dilakukan oleh Eva Nur Widyastutik (2019) didapatkan bahwa
hasil asuhan keperawatan pada pasien infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
yang dilakukan tindakan pemberian pijat terbukti efektif untuk mengatasi
gangguan pola tidur. Pada anak yang mengalami gangguan infeksi saluran
pernafasan akut akan terjadi gangguan pola tidur disebabkan terjadinya
sumbatan jalan nafas, dan ketidaknyamanan karena terdapat lendir dan batuk
sehingga dapat menganggu pola tidur si buah hati. Gangguan pola tidur anak
dapat terjadi beberapa masalah yaitu apnea tidur, sumbatan jalan nafas, dan
nyeri. Tidur adalah bagian dari penyembuhan, perbaikan dan proses fisiologis
yang berputar dan bergantian dengan periode jaga yang lebih lama. Mencapai
kualitas tidur yang baik, penting untuk kesehatan, sama halnya dengan sembuh
dari penyakit. Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan
bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak
berpengaruh buruk terhadap perkembangannya (Roesli, 2013). Roesli (2013)
juga menyebutkan bayi yang diberikan pemijatan akan lebih lelap ketika tidur,
sedangkan pada waktu bangun daya konsentrasinya akan lebih penuh.
Pemenuhan kebutuhan tidur bayi yang dilakukan melalui teknik pemijatan
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan
pada saat pemijatan sentuhan lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang
indah antara bayi dan orang tuanya.
Selain itu, hasil penelitian Tiara Pratiwi (2021) juga menunjukkan bahwa
kualitas tidur bayi usia 1-6 bulan sebelum dilakukan stimulasi pijat bayi
sebagian besar dari responden memiliki kulitas tidur kurang yaitu sebesar 11
(31,4%) menurun menjadi 2 responden (5,7%) dan setelah dilakukan pijat bayi
maka kualitas tidur bayi usia 1-6 bulan meningkat dimana sebagian besar dari
responden memiliki kualitas tidur baik yaitu dari 3 reponden (8,6%) menjadi
20 responden (57,2%). Hartanti (2016) juga menyatakan bahwa pijat bayi

6
secara efektif dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk memperkuat
ikatan batin dan meningkatkan kulitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan.
Hasil penelitian jurnal kedua yang dilakukan oleh Merida & Hanifa (2021)
menunjukkan terdapat peningkatan tumbuh kembang bayi sebelum dan
sesudah dilakukan pemijatan pada bayi di PMB Hana dengan P-Value <0,0001.
Sebelum dilakukan pemijatan pada bayi, dari 25 bayi terdapat 11 bayi yang
mengalami peningkatan tumbuh kembang dan 14 bayi yang tidak mengalami
peningkatan tumbuh kembang. Adapun sesudah dilakukan pijat bayi dari 25
bayi terdapat 15 bayi yang mengalami peningkatan tumbuh kembang dan 10
bayi yang tidak mengalami peningkatan. Pemijatan pada bayi juga akan lebih
mempercepat perkembangan motorik karena pijat bayi merupakan sentuhan
atau stimulasi yang berguna untuk merangsang perkembangan motorik.
Sentuhan lembut pada pijat bayi yang berinteraksi langsung dengan ujung-
ujung saraf pada permukaan kulit akan mengirimkan pesan ke otak melalui
jaringan saraf yang berada disumsum tulang belakang. Sentuhan juga akan
merangsang peredaran darah sehingga oksigen segar akan lebih banyak dikirim
ke otak dan keseluruh tubuh sehingga akan terjadi keseimbangan antara
anggota gerak dengan otak yang membantu mempercepat perkembangan
motorik pada bayi.
Menurut Kusumastuti et al (2016), pemijatan dilihat dari teknik pemijatan
yang dilakukan pada tubuh bayi yang dapat menstimulasi atau merangsang
koordinasi otot-otot kecil dan otot-otot besar sehingga bayi dapat menggaruk
manik-manik, mencari benang, duduk sendiri, merangkak, mengangkat kepala,
meraba, memegang benda dengan kelima jainya dan pada saat pemijatan
peneliti mengajak bayi berbicara sehingga dapat menstimulasi perkembangan
bahasa bayi (Kusumastuti, 2019).
Hasil penelitian pada jurnal ketiga yang dilakukan oleh Yulianti & Yanti
(2021) didapatkan bahwa batuk pada By. H dengan batuk pilek setelah
diberikan terapi pijat batuk pilek selama 3 hari membaik dan pilek belum
berkurang. Menurut Hartono dalam (Sagita et al., 2021) menyebutkan
penanganan batuk pilek secara non farmakologi lebih aman digunakan karena

7
tidak menggunakan efek samping seperti obat obatan karena terapi
nonfarmakologi menggunakan proses fisiologis. Salah satunya menggunakan
pijat batuk pilek.

8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil reading journal dapat disimpulkan bahwa pijat bayi
merupakan sentuhan atau pijatan lembut pada badan bayi yang bertujuan
sebagai bentuk rileksasi dan stimulasi tumbuh kembang bayi. Berdasarkan
hasil-hasil penelitian menunjukkan banyak manfaat pijat bayi bagi kesehatan
bayi dan balita, diantaranya dapat meningkatkan kualitas tidur, membantu
merangsang dan menyeimbangkan hormon-hormon pada tubuh, membantu
memperbaiki serta meningkatkan tumbuh kembang bayi dan balita,
mengurangi gejala batuk pilek, dan lainnya.
B. Saran
Melihat banyaknya manfaat pijat bayi bagi kesehatan bayi dan balita,
diharapkan terapi pijat bayi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan ataupun
keluarga sebagai upaya preventif dan pengobatan alternatif di rumah jika
terjadi masalah umum pada bayi seperti kembung, batuk pilek, kualitas tidur
yang kurang, atau pun sebagai upaya pendukung tumbuh kembang bayi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Eva Nur Widyastutik. (2019). Terapi Pijat Bayiterhadap Peningkatan Kualitas
Tidur Balita Padaasuhan Keperawatan Anak ISPA. Jurnal Publikasi.

Fauziandari, E. N. (2019). Stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita dengan pijat
bayi pada ibu ibu di masjid al rubaian. Pengabdian Masyarakat Karya
Husada, 1(2), 22–26.
http://jurnal.poltekkeskhjogja.ac.id/index.php/jpmkh/article/view/112

Hartanti, A. T. et al. (2016). Effectiveness of Infant Massage on Strengthening


Bonding and Improving Sleep Quality. 165–175.

Kusumastuti, N. A., Tamtomo, D., & Salimo, H. (2016). Effect of Massage on Sleep
Quality and Motor Development in Infant Aged 3-6 Months. Journal of
Maternal and Child Health, 01(03), 161–169.
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.03.03

Merida, Y., & Hanifa, F. N. (2021). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Tumbuh
Kembang Bayi. Jurnal Kesehatan, 10(2), 27–32.
https://doi.org/10.37048/kesehatan.v11i1.424

Miguel Diego, Tiffany Field, & Hernandez-Reif, M. (2014). Preterm Infant Weight
Gain is Increased by Massage Therapy and Exercise Via Different Underlying
Mechanisms. Early Hum Dev, 90(3), 137–140.
https://doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2014.01.009.Preterm

Roesli. (2013). Pedoman Pijat Bayi Prematur & Usia 0-3 Bulan. Tribus Agriwidya.

Sagita, C. D., Veftisia, V., Munawaroh, S. F., Sukma, L., Abdiyanti, Hikmah, R.,
& Yunita, M. (2021). Pendidikan Kesehatan Batuk Pilek Dan Pijat Common
Cold Dalam Upaya Mengatasi Batuk Pilek Pada Batita. In Call For Paper
Seminar Nasional Kebidanan, 103–109.
http://jurnal.unw.ac.id/index.php/semnasbidan/article/view/1097

Tiara Pratiwi. (2021). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 1-6
Bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 07(1), 9–13.
https://media.neliti.com/media/publications/432618-none-51a7a905.pdf

Yulianti, E., & Yanti, J. S. (2021). Therapy Piajt Guna Mengurangi Keluhan Batuk
Pilek pada Bayi. Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal), 1(2),
126–131.

10

Anda mungkin juga menyukai