Anda di halaman 1dari 23

ANATOMI

PAYUDARA DAN LAKTASI


Payudara melekat diatas otot pektoralis
mayor (nomor. 12) melalui fasia otot
pektoralis mayor (no 13). Di sebelah luar
terdapat, areola (no 4) dan puting susu (no 5).
Didalamnya terdapat jaringan lemak (no 10);
lobulus, kelenjar air susu (no 9); dan duktus,
saluran air susu (no 6). Selain ini perlu pula
disebut ligamen Cooper (no 8) yang bertugas
mempertahankan bentuk payudara seperti
kerangka besi pada beton.
• Anatomi Payudara
 Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang
terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
 Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu
untuk nutrisi bayi.
 Kelenjar payudara beratnya kurang lebih 200
gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui
800 gram.
Letak payudara
 Payudara wanita disebut juga glandula mammaria yang
merupakan alat reprouksi tambahan.
 Payudara terletak pada sisi sternum dan meluas
setinggi antara costa ke dua dan keenam. Payudara
teletak pada fascia superficialis dinding rongga dada
diatas musculus pectoralis mayor dan dibuat stabil oleh
ligamentum suspensori.

Bentuk payudara
Masing masing payudara berbentuk tonjolan setengah
bola dan mempunyai ekor ( caudal) meluas ke ketiak
atau axilla ( cauda axillaris spence ).
Struktur Makroskopis menjadi 3 yaitu :
1. Badan payudara/ Korpus
yaitu bagian yang lobulus yang membesar.
Alveolus menjadi unit terkecil 15-20 lobus .
Bagian dari alveolus adalah sel ASI disalurkan
dari Aciner, jaringan alveolus,lemak, sel
plasma, otot polos , pembuluh darah dan
beberapa duktulus Lobulus, yaitu bergabung
kumpulan dari alveolus. membentuk saluran
yang lebih besar (duktus laktiferus)
2 . Areola/ kalangan payudara

 daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan


mengalami pigmentasi diameter 2,5 cm  oleh
penipisan dan penimbunan pigmen.
 Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan
berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman
maka warnanya lebih gelap. Selama kehamilan warna
akan menjadi lebih gelap dan wama ini akan menetap
 Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat,
kelenjar lemak dari montgomery yang membentuk
tuberkel dan akan membesar selama kehamilan.
Fungsinya menghasilkan suatu bahan dan dapat
melicinkan areola kalang payudara selama menyusui.
 Di kalang payudara terdapat duktus laktiferus yang
merupakan tempat penampungan air susu. Di daerah
areola ini terletak kira – kira 20 glandula sebacea.
3 Papilla mamae/ puting susu :
Bagian yang menonjol dipuncak payudara terletak dipusat areola mammae
setinggi costa ke IV disebut dengan puting susu panjangnya± 6 mm
 Tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang
sangat peka
 Kulit puting susu berpigmen banyak yang tidak berambut
 Papilla dermis mengandug banyak kelenjar sabasea sebagai nodulus kecil
 Montgomery.
 Pada tempat ini terdapat lubang - lubang kecil yang merupakan muara dari
duktus laktiferus, ujung - ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh
getah bening, serat - serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga
bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan
putting susu ereksi
 Payudara terdiri dari 15 - 25 lobus. Masing - masing lobulus terdiri dari 20 -
40 lobulus masing - masing lobulus terdiri dari 10 – 100 alveoli dan masing -
masing dihubungkan dengan saluran air susu ( sistem duktus ) sehingga
merupakan suatu pohon.
Struktur Mikroskopis

Struktur mikroskopis dibagi menjadi 4 yaitu:


1. Alveoli : unit terkecil yang mensekresi air susu. Sertiap alveoli
dilapisi oleh sel – sel yang mensekresi air susu, disebut acini yang
mengekstraksi faktor – faktor dari darah yang penting untuk
pembentukan air susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner,
jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
2. Tubulus lactifer : saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
3. Ductus lactifer : ampulla sampai muara papilla mammae.
4. Ampulla : bagian dari ductus lactifer yang melebar dan merupakan
tempat menyimpan air susu.

• Ampulla terletak di bawah areola.


saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.
Meluas dari jaringan ikat & lemak : jaringan penunjang & pelindung
BENTUK-BENTUK PUTING
1. SOSIS BESAR (bolognas)
2. DOLLAR PERAK Puting besar yang berada di (silver dollars)
tengah areola yang melebar Puting sangat melesak hampir
ke seluruh bagian kedalam, rata dengan areola, payudara.
hingga seolah-olah payudaranya tanpa puting.
3. SOSIS BERBUMBU
4. BA BI BUTA (blind pigs) Puting panjang menjuntai dengan
bentuk tidak biasa dan seperti ke bawah dengan arah
mengkerut
5. PERMEN KARET
6. PUFFLES Puting yang terlihat Jika kedua puting seperti habis
dikunyah berbentuk Rumah Smurf
7. LESUNG PIPIT
8. PENGHAPUS PENSIL Puting dengan ujung cekung ke dalam.
silindris sempurna. Bentuk penghapus pensil ini ada dua
variasi, salah satu variasi bentuk pencil Eraser, hanya lebih
kecil dan manis
Pengertian ASI
adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
dan garam – garam organic yang disekresi oleh ke
dua payudara yang merupakan nutrisi alamiah terbaik
bayi yang dibutuhkan selama 6 bulan pertama.

 Terdapat tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan


komposisi berbeda yaitu kolostrum, ASI transisi,
dan ASI matang (mature).
 Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara setelah melahirkan (4-7 hari)
 ASI matang dengan volume 150 – 300 ml/hari.
 ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah
kolostrum (8-20 hari) dimana kadar lemak dan
laktosa lebih tinggi dan kadar protein, mineral
lebih rendah.
 ASI matang adalah ASI yang dihasilkan
21 hari setelah melahirkan dengan volume
bervariasi yaitu 300 – 850 ml/hari
tergantung pada besarnya stimulasi saat
laktasi.
 Volume ASI pada tahun pertama adalah
400 – 700 ml/24 jam, tahun kedua 200 –
400 ml/24 jam, dan sesudahnya 200 ml/24
jam.
 Dinegara industri rata-rata volume ASI
pada bayi dibawah usia 6 bulan adalah
750 gr/hari dengan kisaran 450 – 1200
gr/hari
Manfaat Pemberian ASI Untuk Bayi
ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi. ASI
tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi saja,
melainkan untuk ibu, keluarga dan negara.
1. Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan
kebutuhan bayi.
2. ASI mengandung zat protektif.
3. Mempunyai efek psikologis yang
menguntungkan bagi ibu dan bayi.
4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan
bayi menjadi baik.
5. Mengurangi kejadian karies dentis.
6. Mengurangi kejadian maloklusi.
1. Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan
kebutuhan bayi
Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain:
lemak, karbohidrat, protein, garam dan
mineral, serta vitamin.
ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi
dan energi selama 1 bulan pertama, separuh
atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam
tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih
selama tahun kedua.
2. ASI mengandung zat protektif
 Zat-zat protektif tersebut antara lain:
Laktobasilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat
dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman
pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme)
 Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu
menghambat pertumbuhan kuman.
 Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri
dan anti inflamatori bekerjasama dengan peroksida dan
askorbat untuk menyerang E-Coli dan Salmonela
 Komplemen C3 dan C4.
 Anti streptokokus, melindungi bayi dari kuman streptokokus.
 Antibodi.
 Imunitas seluler, ASI mengandung sel-sel yang berfungsi
membunuh dan memfagositosis mikroorganisme,
membentuk C3 dan C4, lisozim dan laktoferin.
 Tidak menimbulkan alergi.
3. Efek psikologis yang menguntungkan ibu dan
bayi.
Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya,
maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi
bayi. Perasaan ini sangat penting untuk
menimbulkan rasa percaya (basic sense of
trust).
4.Menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi menjadi baik.
Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki
tumbuh kembang yang baik. Hal ini dapat
dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan
kecerdasan otak baik.
5. Mengurangi kejadian karies dentis.
Insidensi karies dentis pada bayi yang
mendapat susu formula jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI.
Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot
akan menyebabkan gigi lebih lama kontak
dengan susu formula sehingga gigi menjadi
lebih asam.
6. Mengurangi kejadian maloklusi.
Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan
lidah yang mendorong ke depan akibat
menyusui dengan botol dan dot.
Manfaat ASI bagi ibu dapat ditinjau dari tiga
aspek, yaitu:
• Aspek kesehatan ibu.
• Aspek keluarga berencana.
• Aspek psikologis.
• Aspek Kesehatan Ibu.
Hisapan bayi akan merangsang terbentuknya
oksitosin yang membantu involusi uteri dan
mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan,
mengurangi prevalensi anemia dan mengurangi
terjadinya karsinoma indung telur dan mammae,
mengurangi angka kejadian osteoporosis dan patah
tulang panggul setelah menopause, serta
menurunkan kejadian obesitas karena kehamilan.
Aspek Keluarga Berencana
• Menyusui secara eksklusif dapat
menjarangkan kehamilan. Hormon yang
mempertahankan laktasi menekan ovulasi
sehingga dapat menunda kesuburan.
Menyusui secara eksklusif dapat digunakan
sebagai kontrasepsi alamiah yang sering
disebut metode amenorea laktasi (MAL).
• Aspek Keluarga Berencana
• Menyusui secara eksklusif dapat
menjarangkan kehamilan. Hormon yang
mempertahankan laktasi menekan ovulasi
sehingga dapat menunda kesuburan.
Menyusuieksklusif dapat digunakan sebagai
kontrasepsi alamiah yang sering disebut
metode amenorea laktasi (MAL).
Aspek psikologis
Perasaan bangga dan dibutuhkan sehingga
tercipta hubungan atau ikatan batin antara ibu
dan bayi
DAFTAR PUSTAKA
Verralls, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam
Kebidanan. Jakarta, EGC.
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendikia.
Arianto, 2004. Anatomi Payudara dan Fisiologi Laktasi

Anda mungkin juga menyukai