Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sekarang ini memang


sudah tidak rahasia lagi kalau semakin memudar saja sehingga sangat
sulit untuk ditemukan. Tidak terkecuali di kalangan intelektual dan kaum
elit politik bangsa Indonesia tercinta ini. Kehidupan berpolitik, ekonomi,
dan hukum serta hankam merupakan ranah kerjanya Pancasila di dunia
Indonesia yang sudah menjadi dasar negara dan membawa negara ini
merdeka hingga sekarang ini. Secara hukum Indonesia memang sudah
merdeka selama itu, namun jika kita telah secara individu hal itu belum
terbukti. Masih banyak penyimpangan yang dilakukan para elit politik
dalam berbagai pengambilan keputusan yang seharusnya menjunjung
tinggi nilai-nilai Pancasila dan keadilan bagi seluruh warga negara
Indonesia. Keadilan yang seharusnya mengacu pada Pancasila dan UUD
1945 yang mencita-citakan rakyat yang adil dan makmur sebagaimana
mana termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1 dan 2 hilanglah
sudah ditelan kepentingan politik pribadi.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan


suatu nilai sehingga merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber
dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun
norma kenegaraan lainnya. Dalam Filsafat Pancasila terkandung
didalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar,
rasional, sistematis dan komprehensif  (menyeluruh) dan sistem
pemikiran ini merupakan suatu nilai. Oleh karena itu suatu pemikiran
filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang merupakan
pedoman dalam tindakan atau suatu aspek praksis melainkan suatu nilai-
nilai yang bersifat mendasar. Sebagai suatu nilai, Pancasila merupakan
dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik
dalam hidup bermasyarakat, berbangasa dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1) Apa pengertian pancasila?


2) Apa pengertian nilai, etika, norma dan moral?
3) Apa pengertian politik dan etika politik?
4) Bagaimana hubungan antara nilai, norma dan moral?
5) Apa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai etika politik?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui pengertian pancasila.
2) Untuk mengetahui pengertian nilai, etika, norma, dan moral.
3) Untuk mengetahui pengertian politik, dan etika politik.
4) Untuk mengetahui hubungan antara nilai, norma dan moral.
5) Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai etika politik.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagi berikut.
1.4.1 Bagi penulis : Dengan adanya makalah ini, penulis dapat
mengetahui pentingnya pancasila sebagai
etika politik.
1.4.2 Bagi Mahasiswa : Dengan adanya makalah ini,
mahasiswa dapat lebih mengerti dan paham
mengenai pancasila sebagai etika politik.
BAB II
ISI

2.1 Definisi Pancasila


Berdasarkan Wikipedia, pancasila adalah ideologi dasar bagi
negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca
berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila)

2.2 Definisi Nilai, Etika, Norma dan Moral


Berdasarkan Slide Share, nilai adalah sesuatu yang berharga,
berguna, indah, dan memperkaya batin dan menyedarkan manusia akan
harkat dan martabatnya.
(http://www.slideshare.net/bebvaleriana/pancasila-sebagai-etika-politik-
ppt)
Berdasarkan Wikipedia, etika adalah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Etika)
Berdasarkan Slide Share, norma adalah petunjuk tingkah laku yang
harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
(http://www.slideshare.net/bebvaleriana/pancasila-sebagai-etika-politik-
ppt)
Berdasarkan Slide Share, moral adalah ajaran tentang hal yang baik
dan buruk yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
(http://www.pslideshare.net/bebvaleriana/pancasila-sebagai-etika-politik-
ppt)

2.3 Definisi Politik, dan Etika Politik


Berdasarkan Wikipedia, politik (dari bahasa Yunani: politikos,
yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah
proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam
negara. (https://id.wikipedia.org/wiki/Politik)
Berdasarkan Wikipedia, etika politik adalah filsafat moral tentang
dimensi politis kehidupan manusia, atau cabang filsafat yang membahas
prinsip-prinsip moralitas politik.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/etika_politik)
2.4 Hubungan antara Nilai, Norma dan Moral
Dalam kehidupan manusia nilai dijadikan landasan, alasan dan
motivasi dalam bersikap dan bertingkahlaku, nilaipun bersifat abstrak
karena hanya dapat dipahami, dimengerti dan dihayati oleh manusia, agar
nilai tersebut menjadi berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku
manusia, maka perlu dikongkritkan menjadi lebih objektif dan wujud yang
kongkrit tersebut adalah norma. Selanjutnya nilai dan norma tersebut
berkaitan dengan moral dan etika, dimana moral seseorang menentukan
derajat kepribadian seseorang yang tercermin dalam sikap dan tingkah
lakunya yaitu norma.
Moral dan etika berkaitan erat, setiap orang memiliki moralitasnya
sendiri, tidak demikian dengan etika, semua orang tidak perlu melakukan
pemikiran yang kritis terhadap etika, ada kemungkinan seseorang
mengikuti begitu saja pola-pola moralitas yang ada dalam suatu
masyarakat tanpa perlu merefleksikannya secara kritis.
Etika tidak berwenang menentukan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan seseorang, wewenang ini berada di wilayah moral. Dalam hal ini
terlihat kelemahan etika dibandingkan moral akan tetapi dalam etika
seseorang dapat mengerti mengapa dan atas dasar apa manusia harus
hidup menurut norma-norma tertentu. Pada hakikatnya, etika membahas
tentang prinsip moralitas.
2.5 Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Etika Politik

Sila pertama ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ serta sila kedua


‘Kemanusiaan yang Adil dan Beradab’ adalah merupakan sumber nilai –
nilai moral bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut
agar kekuasaan dalam negeri di jalankan sesuai dengan:
a) Asas legalitas ( legitimasi hukum).
b) Di sahkan dan dijalankan secara demokratis ( legitimasi demokratis)
c) Dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip moral / tidak bertentangan
dengannya (legitimasi moral).

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut.


Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, baik menyangkut
kekuasan, kenijaksanan yang menyangkut publik, pembagian serta
kewenangan harus berdasarka legitimasi moral religius ( sila 1 ) serta
moral kemanusiaan ( sila 2). Negara Indonesia adalah negara hukum, oleh
krena itu ‘ keadilan’ dalam hidup bersama ( keadilan sosial ) sebagai mana
terkandung dalam sila 5, adalah merupakan tujuan dalam kehidupan
negara. Oleh karena itu dalam pelaksanaan dan penyelenggraan negara,
segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian senantiasa
harus berdasarkan atas hukum yang berlaku
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan
yang dilakukan senantiasa untuk rakyat ( sila 4). Oleh karena itu rakyat
adalah merupakan asal mula kekuasan negara. Oleh karena itu pelaksanaan
dan penyelenggraan negara dan segala kebijaksanaan, kekuasaan, serta
kewenangan harus dikembalikan pada rakyat sebagai pendukung pokok
negara.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis dan Sintesis


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Pancasila adalah merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Persamaan nilai, norma, moral dan etika yaitu mengacu kepada


ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai
yang baik, prinsip atau aturan hidup manusia untuk menentukan martabat
dan harakat kemanusiaannya.

Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politis


kehidupan manusia, atau cabang filsafat yang membahas prinsip-prinsip
moralitas politik.

Hubungan sistematik antara nilai, norma dan moral tersebut


terwujud dalam suatu tingkah laku praktis dalam kehidupan manusia.

4.2 Saran
Jadi sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu
pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan
merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma
baik maupun norma moral maupun norma hukum, yang pada gilirannya
harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma etika, moral maupun
hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan. Dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan (1) asas legalitas
(legitimasi hukum), yaitu dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku,
(2) disahkan dang dijalankan secara demokratis (legatimasi demokratis),
dan (3) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak
bertentangan dengannya (legitimasi moral).

Anda mungkin juga menyukai