Pembimbing dr. Andriana, Sp. OG Anatomi dan Fisiologi Alat Kandungan 1. Uterus 2. Tuba 3. Ovarium Fisiologi Alat Kandungan : 1. Fisiologi Haid 2. Ovulasi • Keluarnya sel telur dari indung telur. • Ovulasi biasanya terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang. Fertilisasi • Pada saat sanggama, air mani terpancar kedalam ujung atas vagina sebanyak 2-6 cc. Dalam air mani terdapat 20-250 juta sel/cc spermatozoa. • Spermatozoa bergerak cepat dari vagina menuju rahim selanjutnya masuk kedalam tuba, dibantu oleh kontraksi otot rahim dan tuba. Dalam 1 jam spermatozoa sudah masuk kedalam tuba. • Di dalam tuba sel mani menunggu kedatangan sel telur. • Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan air mani dalam badan wanita masih dapat membuahi selama 1-3 hari. • Fertilisasi terjadi jika terdapat pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoon). • Pembuahan terjadi setelah kapasitasi dan reaksi akrosom. Kapitasi ialah masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita, yaitu dibuangnya selubun glikoprotein dan protein plasma yang meliputi daerah akrosom spermatozoa (7 jam). Reaksi akrosom adalah mendekatnya spermatozoa kepada oosit dibawah pengaruh zat yang dikeluarkan dari korona radiate dan oosit. • Pada waktu ovulasi, sel telur masih diliputi corona radiate, tetapi spermatozoa mempunyai enzim hyaluronidase yang dapat mencairkan korona radiate sehingga salah satu spermatozoon dapat menembus dinding sel telur. Pertumbuhan Telur • Pada waktu sel telur bertemu dengan spermatozoa, beberapa spermatozoa masuk ke dalam korona radiate, hanya 1 yang dapat memasuki sel telur. • Fertilisasi zigot (46 buah kromosom =23 spermatozoa, 23 ovum) stadium 2 sel 4 sel 8 sel dst morula (bergerak menuju cavum uteri (3 hari) blatokista=terdapat rongga eksentrik (eksoselom) yang membagi menjadi 2 kumpulan sel yaitu trofoblas/sel2 luar=mencari makanan bagi telur, dan nodus embroinale/sel2 dalam=bintik benih. Blastokista menanamkan diri dalam endometrium/ nidasi(6 hari) • Dalam bitnik benih terbentuk ruang amnion yaitu tempat embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatas disebut ectoderm yang akan membentuk kulit, rambut, kuku, gigi dan susunan saraf. • Pada waktu yang bersamaan timbul rongga lain dibawah ruang amnion yaitu ruang kuning telur yang akan menjadi traktus intestinalis. • Sel-sel disekitarnya disebut entoderm. terbentuk usus, saluran pernapasan, kandung kencing dan hati. • Timbul lapisan mesoderm yang akan menghasilkan otot, tulang, jaringan ikat, jantung, dan pembuluh darah dan limfe. • Trofoblas sebelah dalam yang telah diliputi mesoderm sekarang disebut korion. Daerah antara ruangan amnion dan ruang kuning telur disebut diskus embryonal, karena dari bagian inilah janin akan terbentuk. Diskus embryonal kemudian menonjol ke bagian dalam amnion sac. • Hubungan antara bagian yang akan menjadi janin dan dinging trofoblas hanya merupakan tangkat yang terdiri dari mesoderm di sebelah dalam dan tertutup oleh epitel amnion disebelah luar. Tangkai ini disebut tangkat penghubung yang nantinya akan menjadi tali pusat. Ruangan amnion makin lama makin membesar sehingga mengisi seluruh eksoselom. Dengan demikian lapisan amnion sebelah luar dan diliputi mesoderm akan merapat dengan korion. Kadang-kadang tidak menjadi penyatuan sehingga timbul air ketuban palsu. Pertumbuhan permukaan telur • Korion 1 lapis sel 2 lapis • 1. lapisan dalam berhubungan dengan mesoderm dan terdiri dari sel- sel yang jelas batasnya. Lapisan ini disebut lapisan Langhans atau sitotrofoblas. • 2. Lapisan luar yang berhubungan dengan desidua, yang terdiri dari protoplasma dan inti-inti sel tanpa batas batas sel. Lapisan ini disebut sinsitium atau sinsitiotrofoblast Perubahan Pada Endometrium • Nidasi terjadi dalam selaput lender yang ada dalam stadium sekresi, biasa di daerah fundus uteri • Karena hormon yang dilepasan trofoblas, endometrium tumbuh menjadi tebal, sel2 membesar, kelenjar membesar dan pembuluh darah melebar. Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamiladn disebut desidua (3 lapisan) 1. Stratum kompaktum yang sifatnya padat. Telur terdapat pada lapisan ini 2. Stratum spongiosum yang mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah lebar 3. Stratum basale, tidak berubah • Dengan membesarnya telur dalam desidua, desidua akan terbagi 2 lapis 1. Desidua yang terdapat antara telur dan dinding Rahim disebut desidua basalis 2. Desidua yang terdapat antara telur dan kavum uteri disebut desidua kapsularis 3. Desidua yang tidak terbagi oleh telur disebut desidua vera Pada bulan ke-4 desidua kasularis dan vera menempel, tidak ada lagi rongga Rahim tumbuh uterus pasif hanya diregang oleh janin. Sistem Komunikasi Ibu dan Janin • Plasenta • Parakrin 4. Plasenta ( uri ) Plasenta berbentuk bundar atau oval. Berukuran : diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600 gram. Plasenta terdiri atas 3 bagian yaitu : 1. Bagian janin (fetal portion) 2. Bagian maternal (maternal portion) 3. Tali pusat Bagian Janin (fetal portion) : Terdiri dari khorion frondosum dan villi. Vili dari plasenta yg matang terdiri dari : •Vili koriales •Ruang interviler •Diliputi oleh amnion : selaput tipis yg licin. Bagian maternal ( maternal portion ) : Terdiri atas desidua kompakta yg terbentuk dari beberapa lobus dan kotiledon (15-20 buah) Tali pusat : Panjang 50-55cm, diameter 1 – 2,5 cm. Didalamnya terdapat 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis serta jelly Wharton. Tipe plasenta : 1. Menurut bentuknya : • Plasenta normal • Plasenta membranasea (tipis) • Plasenta suksenturiata (satu lobus terpisah) • Plasenta spuria • Plaenta bilobus • Plasenta trilobus 2. Menurut perlekatan pada dinding rahim • Plasenta adhesiva (melekat) • Plasenta akreta (lebih melekat) • Plasenta inkreta (sampai ke otot polos) • Plasenta perkreta (sampai ke serosa) Faal plasenta : •Nutrisi : alat pemberi mkakanan pada janin •Respirasi •Ekskresi •Produksi hormon : HCG, placental lactogen, estrogen, progesteron, tirotropin korionik, relaksin, dll •Imunisasi :penyalur antibodi ke janin •Pertahanan (sawar) : menyaring obat2an, kuman2 3. Air Ketuban Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000 – 1500 cc. Warnanya putih keruh, berbau amis dan terasa manis. Reaksinya agak alkalis atau netral. Berat jenis : 1.008 Komposisi air ketuban : •98 % air •Sisanya : Albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel- sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa, dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr per liter, terutama albumin. Dijumpainya lesitin dan sfingomielin dalam air ketuban amat berguna untuk mengetahui apakah paru-paru janin sudah matang atau belum. Bila persalinan berjalan lama atau gawat janin atau janin letak sungsang, maka akan dijumpai warna air ketuban keruh kehijauan karena telah bercampur dengan mekonium. Faal air ketuban : •Untuk proteksi janin •Mencegah perlekatan janin dengan amnion •Agar janin dapat bergerak dengan bebas •Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu •Mungkin (?) untuk menambah suplai cairan janin dengan cara ditelan atau diminum yg kemudian dikeluarkan melalui kencing janin Akhir-akhir ini air ketuban digunakan untuk memonitor janin dalam kandungan, antara lain untuk mengetahui : •Jenis kelamin bayi •Golongan darah ABO dan Rhesus iso- imunisasi •Maturitas janin •Pemeriksaan tentang penyakit-penyakit Asal air ketuban : •Kencing janin •Transudasi dari darah ibu •Sekresi dari epitel amnion •Asal campuran (mixed origin) 5. Fisiologi Pertumbuhan Janin Kehamilan matur : 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. 2 minggu pertama , hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum yg dibuahi. Dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah (embrio) Sesudah minggu ke-6 : disebut fetus Perubahan-perubahan dan organogenesis akan terjadi pada berbagai periode kehamilan. Umur kehamilan – panjang fetus dan organogenesis selama kehamilan : 4 minggu : • Panjang 7,5 – 10 mm • Rudimenter : mata, telinga, hidung 8 minggu : Panjang 2,5 cm Hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk. Kepala menekuk ke dada 12 minggu : Panjang 9 cm Daun telinga lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat kandungan luar terbentuk namum bvelum berdiferensiasi 16 minggu : Panjang 16 – 18 cm. Genitalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, Kulit tipis dan warna merah. 20 minggu : Panjang 25 cm. Kulit tebal, rambut mulai tumbuh di kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit. 24 minggu : Panjang 30-32 cm. Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir, dapat bernafas tetapi hanya dapat bertahan hidup beberapa jam saja. 28 minggu : Panjang 35 cm. Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa. Bila lahir dapat bernafas, menangis perlahan dan lemah. Bayi immatur. 32 minggu : Panjang 40-43 cm. Kulit merah dan keriput. Bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil. 36 minggu : Panjang 46 cm. Muka berseri, tidak keriput. Bayi prematur. 40 minggu : Panjang 50-55 cm. Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Untuk Indonesia, kriteria janin cukup bulan dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Cukup bulan dalam kandungan yang lamanya 40 minggu. 2. Sehat dan sempurna, tumbuh dengan panjang 48-50 cm dan berat badan 2750 – 3000 gram. Pernafasan Janin : Dalam kandungan, janin sudah mengadakan gerakan-gerakan pernafasan namun air ketuban tidak masuk kedalam alveoli paru- paru. Dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 dalam tubuh janin. Bila kadar saturasi O2 melebihi 50% maka terjadi apnoe. Bila sirkulasi uteroplasenter terganggu misal pada tetani uteri, eklampsi berakibat lumpuhnya pernafasan janin. Sirkulasi Darah Janin : Sistim sirkulasi darah janin yaitu 1. Foramen ovale 2. Duktus arteriosus Botali 3. Arteri umbilikalis lateralis 4. Duktus venosus Arantii Darah yg kaya O2 dan nutrisi yg berasal dari plasenta masuk ke tubuh janin melalui vena umbilikalis Melalui duktus venosus Arantii, sebagian besar darah tersebut mengalir ke vena kava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung. Sebagian kecil mengalir ke hati dan seterusnya ke vena kava inferior , terus ke atrium kanan jantung. Dalam atrium kanan, sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologis ke dalam atrium kiri melalui foramen ovale. Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri yg selanjutnya dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yg datang dari vena kava superior. Karena tekanan dari paru-paru yg belum berkembang maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan yg semestinya mengalir ke paru-paru melalui arteri pulmonalis akan mengalir melalui duktus Botali ke aorta. Sebagian kecil darah menuju ke paru-paru kemudian melalui vena pulmonalis ke atrium kiri. Dari aorta, darah akan mengalir ke seluruh tubuh membawa O2 dan nutrisi pada sel- sel organ tubuh janin. Darah yg kembali dari sel-sel tubuh yg miskin O2 serta penuh sampah metabolisme dan lainnya akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis. Pada waktu bayi lahir, ia segera menangis dan menghirup udara yg menyebabkan paru-parunya berkembang. Tekanan dalam paru-paru berkurang/mengecil dan darah tersembur ke dalam paru-paru. Dengan demikian duktus Botali tidak berfungsi lagi. Karena tekanan dalam atrium kiri meningkat maka foramen ovale akan menutup. Arteri umbilikalis dan duktus Arantii akan mengalami obliterasi karena tali pusat dipotong dan diikat. Hb yg dibuat oleh janin adalah hemoglobin fetal tipe F ( Hb-F ), sedangkan pada orang dewasa adalah Hb-A. Eritrosit yg mengandung Hb-F mempunyai daya penarik lebih tinggi terhadap oksigen dibanding Hb-A dalam keadaan pO2 dan pH darah yg sama Saluran Pencernaan Janin : Saluran penceranaan telah siap terbentuk pada kehamilan 16 minggu. Janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah banyak yg diabsorpsi oleh mukosa saluran penceranaan. Secara normal janin meminum air ketuban 450 cc setiap hari. Hati telah berfungsi pada kehamilan 16 minggu yaitu untuk hematopoesis dan metabolisme hidratarang. Glikogen, vitamin A dan D disimpan dalam hati. Saluran Kemih Janin : Ginjal janin mulai terbentuk pada kehamilan 12 minggu. Dalam kandung kemih telah ada air kemih yg diekskresi ke dalam air ketuban. Pada bayi baru lahir, kapasitas kandung kemih kira-kira 45 cc dan produksi air kemih rata-rata 0,05 – 0,1 cc / menit. 6. Perubahan Fisiologik Wanita Hamil Perubahan pada sistim Reproduksi. Uterus : • Uterus membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos uterus, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopis. • Endometrium menjadi desidua. • Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Beratnya mula2 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan. Rahim yg tidak hamil sebesar telur ayam. Pada kehamilan 2 bulan setelur bebek. Kehamilan 3 bulan setelur angsa. Pada minggu pertama, isthmus uteri mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang sehingga teraba lunak, tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan, uterus teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, jadi bagian-bagian janin dapat teraba melalui dinding perut. Arteri uterina dan arteri ovarika bertambah dalam diameter panjang dan anak-anak cabangnya. Vena mengembang dan bertambah. Serviks uteri bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, maka serviks uteri warnanya menjadi livid, disebut tanda Chadwick. Indung Telur : Ovulasi berhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta yg mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron. Vagina dan Vulva : Karena pengaruh estrogen, terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Dinding perut : Pembesaran rahim menyebabkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. Perubahan pada Organ dan Sistim lainnya Sirkulasi darah : Volume Darah : Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir semester pertama. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25%, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung yg meningkat sebanyak 30% Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat kehamilan mendekati cukup bulan. Protein darah : Jumlah protein, albumin dan gammaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhri kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen terus meningkat. Hitung jenis dan Hemoglobin : Ht cendrung menurun . Jumlah eritrosit cendrung meningkat Konsentrasi Hb menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan pada orang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan volume plasma yg meningkat. Jumlah lekosit meningkat sampai 10.000/cc. Nadi dan Tekanan Darah : Tekanan darah cendrung menurun selama trimester kedua, dan kemudian akan naik lagi seperti pra hamil. Tekanan vena dalam batas normal pada ekstremitas atas dan bawah, cendrung naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-rata 84x/mnt Sistim Pernafasan : Wanita hamil kadang kadang mengeluh sesak dan nafas pendek. Hal ini disebabkan usus yg tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran uterus. Kapasitas vital paru meningkat sedikit. Seoarng wanita hamil selalu bernafas lebih dalam. Yg lebih menonjal adalah pernafasan dada. Kulit : Terjadi hiperpigmentasi pada bagian kulit tertentu, misal di : •Muka : chloasma gravidarum •Payudara : puting susu dan areola mammae •Perut : linea nigra striae •Vulva. Kelenjar Endokrin : Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh. Metabolisme : •BMR meningkat hingga 15-20% terutama pada trimester terakhir. •Keseimbangan asam basa sedikit mengalami perubahan konsentrasi basa : Wanita tidak hamil 155 mEq/liter. Wanita hamil : 145 mEq/liter Na serum : turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter. Bikarbonat plasma : 25 - 22 mEq/l •Dibutuhkan protein yg banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu serta persiapan untuk laktasi. •Hidrat arang : sering merasa haus, makan kuat, sering kencing, kadang dijumpai glukosuria, jadi seperti pada penderita diabetes mellitus. •Lemak : kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg / 100 cc. •Metabolisme mineral : Kalsium : 1,5 gr se hari Fosfor : 2 gr/hari Zat besi : tambahan 30-50 mg sehari Air : wanita hamil cendrung mengalami retensi air. •Berat Badan : naik sekitar 6,5 – 16,5 kg. Kenaikan BB ini disebabkan oleh : • Janin, plasenta, air ketuban, uterus • Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air. •Kebutuhan kalori : meningkat selama kehamilan dan laktasi. •Wanita hamil perlu makanan bergizi dan harus banyak mengandung protein Payudara : •Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat •Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli •Bayangan vena lebih membiru •Hiperpigmentasi pada putting susu dan areola mammae •Keluar air susu jolong (colostrum) berwarna kuning.