Topik Diskusi
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Fisiologi Plasenta dan Cairan Amnion Sirkulasi Janin Sel Darah Janin Sistem Endokrin Sistem Pernapasan Sistem Syaraf Sistem Pencernaan Sistem Saluran Kemih
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Masa mudigah (embrio) Embrio berkembang mulai minggu 3 hasil konsepsi sampai minggu ke 8 Minggu 3: lempeng mudigah terbentuk, kantung khorion mencapai 1cm, terbentuk ruang intervili (mengandung darah ibu dan vili dengan mesoderm angioblastik khorionik) Minggu 4: kantung khorion mencapai 2-3 cm, embrio 4-5 mm, jantung terbentuk, tonjolan kaki tangan mulai tampak, amnion mulai meliputi body stalk yang akan jadi tali pusat Minggu 6: panjang 22-24 mm, tangan sudah tampak Janin
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
3 minggu
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
6 minggu
Sirkulasi Janin
CRL 12 cm, berat 10 gram, dapat dilihat genitalia eksterna. Minggu ke 20 berat janin 300 gram; kulit janin tidak begitu bening dan tampak lanugo halus dan beberapa helai rambut. Minggu ke 24 berat janin 630 gram, kulit tampak keriput, sudah ada lemak dibawah kulit. Kepala masih relatif besar; sudah tampak alis dan bulu mata. Terjadi perkembangan kanalikuler paru, jika lahir, belum mampu bernafas dg baik
24 minggu
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
20 minggu
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
CRL 32 cm, dan berat 2500 gram. Karena lemak subkutan yang cukup, bayi lebih kuat dan tidak tampak keriput. Minggu 40 Janin telah berkembang sempurna, CRL 36 cm, panjang 50 cm dan rata-rata berat 3400 gram.
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Fisiologi Plasenta
Implantasi plasenta dimulai setelah nidasi Terdapat 2 sistem sirkulasi: sirkulasi uteroplasental (maternal) sirkulasi fetoplasental Dipisahkan oleh placental barrier: sinsitiotrofoblas, sitotrofoblas, membrana basalis, stroma vili, endotel kapiler janin
Mekanisme transfer zat: Difusi sederhana O2, CO2, air, elektrolit Difusi terfasilitasi glukosa Transfer aktif asam amino, vitamin Pinositosis IgG, fosfolipid
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase :
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Fase intauterin Seluruh O2 diberikan melalui plasenta, paru belum berfungsi Alveoli masih terisi cairan, arteriol paru kontriksi sehingga PO2 rendah
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Fase intauterin Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju janin Vena umbilikalis bercabang menjadi sinus porta dan duktus venosus Duktus venosus menuju vena cava inferior ke jantung
Sirkulasi Janin
Fase Transisi Terjadi 3 perubahan besar sesaat setelah lahir : cairan alveoli diserap oleh jaringan paru dan alveoli akan berisi udara arteri dan vena umbilikalis akan menutup dan dijepit pembuluh darah paru relaksasi sehingga tahanan berkurang (bersamaan dg peningkatan tekanan darah sistemik), aliran darah ke paru meningkat - ke duktus arteriosus menurun Terjadi penutupan foramen ovale Perubahan arus darah duktus dipengaruhi kadar O2 dan PG. Duktus arteriosus menutup scr fungsional 10-96 jam setelah lahir dan scr anatomis pada minggu 2-3, membentuk ligamentum arteriosum Arteri umbilikalis obliterasi 3-4 hari setelah lahir, menjadi ligamentum umbilikalis. Vena umbilikalis membentuk ligamentum teres.
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem hormonal
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Darah Janin
Sirkulasi Janin
Hematopoesis Proses pembentukan di yolk sac (awal embrio), kemudian di hati, akhirnya di sumsum tulang Eritrosit janin berbeda dg dewasa:
Sistem Endokrin
Lebih lentur (karena viskositas tinggi), memiliki banyak enzim Usia eritrosit janin hanya 2/3 eritrosit dewasa Hb mengalami peningkatan dari 12 mg/dl (mid-trimester) menjadi 18 mg/dl (aterm) Volume darah janin plasenta diperkirakan 125 ml/kg janin (aterm)
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
di yolk sac menghasilkan Hb awal (Gower 1,2 dan Portland) di hati menghasilkan Hb F
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sistem Endokrin
Sistem endokrin janin terdiri dari: sistem hipotalamus-hiposis sistem hormon paratiroid-kalsitonin sistem endokrin pankreas
Sirkulasi Janin
Sistem hipotalamus-hiposis terdiri dari: hipotalamus, eminensia mediana, pembuluh darah portal hipotalamus-hiposis dan hipsis hipotalamus menghasilkan: GnRH, TRH, CRH, GHRH dan PIF eminensia mediana mulai berkembang pada minggu 9
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
pembuluh portal mulai berkembang pada 12 minggu minggu 8-13 hipotalamus dan hiposis mulai merespon rangsangan
Sistem Pencernaan
Sistem Endokrin
Hiposis anterior mulai berdiferensiasi minggu 7-16, menjadi 5 tipe sel:
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
terbentuk sempurna pada minggu 10-12 hormon: argnine vasopresin (AVP), oksitosin, arginin vasotocin (AVT)
Sistem Pencernaan
Sistem Endokrin
Sistem hormon paratiroid-kalsitonin berkembang antara minggu 5-12 dihasilkan hormon paratoroid dan kalsitonin
Sirkulasi Janin
Berperan utama pada perkembangan otak. Dibandingkan orang dewasa, kadar TSH janin lebih tinggi , total fT3 dan T3 lebih rendah, T4 sama sensitivitas umpan balik negatif hiposis lebih rendah Plasenta membatasi kadar tiroid hormon dari ibu dan berupaya mempertahankan kadar maternal tiroid dalam batas rendah. Dengan rendahnya kadar maternal fT4 dapat mencegah terjadinya kretinisme
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sistem Endokrin
Sirkulasi Janin
Pankreas janin teridentikasi pada minggu 4, sel alfa dan beta berdiferensiasi mulai minggu 8-9
Sistem Endokrin
Hormon yang dihasilkan: insulin dan glukagon Insulin mulai dilepaskan pada minggu 28 At term: berat kelenjar adrenal telah sama dengan kelenjar adrenal dewasa
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sistem Pernapasan
Sirkulasi Janin
Pertumbuhan sistem pernafasan janin telah dimulai sejak minggu ke4 kehamilan (hri ke 24) Laryngotracheal tube bertumbuh menjadi larynx dan trachea. Sel epitel pernafasan berasal dari endodermal Pada hari ke 26 28 bronkhus primer terbentuk
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Fase Glandular (hr ke 28 mgg ke 16) Fase Canalicular (mgg ke 13-mgg ke 25) Fase Terminal sac (mgg ke 24-lahir)
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Paru terdiri dari 40 tipe sel yang berbeda Sel yang melapisi alveoli :
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Surfaktan
Surfaktan : kompleks antara fosfolipid (85-90%) dan protein (10%)
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Pregnancy induced hypertension, hipertensi karena kelainan ginjal, jantung, sickle cell anemia. Keadaan yang memperlambat maturasi paru :
Sistem Endokrin
Diabetes, hydrops fetalis,dan non hipertensive renal disease. Kadar Phosphatidylglyceral (PG) >3% dari total phospholipid Pemeriksaan uoresensi cairan ketuban
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Bayi tidak lagi berhubungan dengan plasenta dan akan segera bergantung pada paru sebagai sumber utama oksigen. Cairan paru harus segera diserap dari alveoli, setelah itu parus harus terisi udara yang mengandung oksigen dan pembuluh darah di paru harus berelaksasi meningkatkan aliran ke alveoli, oksigen diedarkan ke seluruh tubuh
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Cairan alveoli akan diserap ke dalam jaringan paru dan alveoli akan berisi udara. Arteri dan vena umbilikalis akan menutup dan dijepit. Akibat tekanan udara dan peningkatan kadar oksigen di alveoli pembuluh darah paru akan mengalami relaksasi sehingga tahanan terhadap aliran berkurang
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Efek Surfaktan
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
24-26 mgg: Mendengar suara 28 mgg: Sensitif terhadap cahaya, namun belum sempurna persepsi bentuk dan warna Trimester ketiga: Integrasi fungsi saraf dan otot meningkat
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
10-12 mgg Gerak peristaltik usus halus dan transpor glukosa aktif Menelan cairan amnion lebih berperan saat mendekati akhir kehamilan (200-760 ml/hari) Menelan cairan amnion memicu pertumbuhan dan perkembangan saluran pencernaan yang dilewati Hambatan pengeluaran usus dapat terjadi pada: penyakit Hirschprung, atresia duodenum, anus imperforata
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Meconium: campuran gliserofosfolipid dari paru, deskuamasi sel fetal, lanugo, kulit kepala, rambut, vernix, debris dari cairan amnion. Warna mekonium hijau kehitaman akibat pigmen biliverdin Dikeluarkan: peristaltik usus normal, stimulasi vagal, sebagai respon terhadap hipoksia (hipoksia kel.hiposis AVP kontraksi otot polos kolon defekasi intraamnion)
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Setelah 12 minggu bilirubin tak terkonjugasi akan diekskresi ke cairan amnion dan dapat ditransfer melewati plasenta 2 arah.
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Glukagon pada pankreas (8 minggu) Keadaan hipoglikemi merangsang pembentukan glukagon maternal Sedangkan respon neonatus terhadap keadaan hipoglikemia terjadi pada 12 jam setelah kelahiran Kegagalan menghasilkan glukagon Keadaan hipoglikemi yang tidak responsif
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
12 minggu ginjal akan memproduksi urin 14 mgg, ansa Henle berfungsi untuk reabsorbsi Ginjal penting untuk mengatur volume dan komposisi cairan amnion. Produksi urin terus meningkat sampai 650 ml/hari pada aterm
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
Sirkulasi Janin
Aliran darah di ginjal dan produksi urin diatur oleh sistem renin angiotensin, saraf parasimpatis, prostaglandin, kalikrein dan atrial natriuretic peptida Hipoksia RBF, LFG, output urin menurun Obstruksi saluran kemih kerusakan parenkim ginjal anuria kronik, oligohidramnion dan hipoplasia pulmonal .
Sistem Endokrin
Sistem Pernafasan
Sistem Saraf
Sistem Pencernaan
TERIMA KASIH