Anda di halaman 1dari 23

ANATOMI PLASENTA

OLEH:
KELOMPOK III

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN MALANG
TINGKAT 1
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A . PL ASENTA

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta.


Dalam 2 minggu pertama perkembangan hasil konsepsi, trofoblas
invasif telah melakukan penetrasi ke pembuluh darah
endometrium.

Terbentuklah sinus intertrofoblastik yaitu ruangan-ruangan, yang


berisi darah maternal dari pembuluh-pembuluh darah yang

PENGERTIAN dihancurkan.

PLASENTA Pertumbuhan ini berjalan terus, sehingga timbul ruangan- ruangan


interviler di mana vili korialis seolah-olah terapung-apung di antara
ruangan- ruangan tersebut sampai terbentuknya plasenta.
B. ANATOMI PLASENTA

Bentuk plasenta bundar/oval berukuran diameter 15-20 cm

Pertumbuhan Plasenta berat 500-600 gram

Plasenta terbentuk lengkap saat usia kehamilan 16 minggu


Bagian fetal: Vili korialis, ruang
interviler. Darah dari ibu di
ruang interviler berasal dari
arteri spiralis yang berada di
desidua basalis.

Bagian permukaan janin:


merupakan bagian permukaan
janin, tepatnya di uri yang dilapisi
oleh selaput amnion
Bagian-
bagian Bagian maternal: Terdiri dari desidua
plasenta kompakta yang terdiri dari beberapa
lobus dan kotiledon (15–20 lobus).
Meliputi:
LANJUTAN...
• Tali pusat dari janin panjangnya
50-55 cm dengan diameter 1-2,5
cm, terpanjang yang pernah ada
200 cm dan yang terpendek I cm.
• Struktur tali pusat terdiri dari 2
arteri umbilikalis, 1 vena
umbilikalis, dan jeli Warthon (zat
seperti agar-agar, yang banyak
mengandung air sehingga setelah
bayi lahir tali pusat mudah
menjadi kering dan lekas terlepas
dari pusarnya).
C. LETAK
PL ASENTA
DAL AM
RAHIM

Normal umumnya pada


korpus uteri bagian
depan atau blakang
agak kearah fundus
uteri.
D. HORMON YANG DIHASILKAN
PLASENTA

1. Human crionic gonadotropin (HCG)


2. Korionik somatomamotropin
(plasenta laktogen)
3. Estrogen
4. Progesteron
5. Tirotropik korionik dan relaksin
E. PEMBENTUKAN PLASENTA
4. Terbentuknya mesoderm
1.Sel-sel trofoblast yang terletak di ekstraembrional, terbentuk selaput korion
atas embrioblas yang berimplantasi (chorionic plate), menjelang akhir minggu
di endometrium dinding uterus kedua (hari 13–14), seluruh lingkaran
mengadakan proliferasi dan blastokista telah terbenam dalam uterus.
berdiferensiasi 5. Terbentuk rongga korion (chorionic
space), terbentuk jonjot-jonjot primer
dan sekunder, terbentuk jaringan
2. Pada hari 8-9, terbentuk rongga vascular, mesoderm connecting stalk
vakulo, yang akhirnya saling
berkembang menjadi pembuluh darah
berhubungan, disebut stadium
dan connecting stalk tersebut menjadi
berongga.
tali pusat.

3.Rongga-rongga sinisitium membentuk


sinusoid-sinusoid, awal terbentuknya 6. Terbentuklah komponen sirkulasi
system sirkulasi uteroplasenta.
utero-plasenta, lalu sirkulasi feto-
maternal.
F. PERTUMBUHAN
PLASENTA

1. Zigot embrionalis
2. Morulla 9. Minggu ke14 pada kehamilan,
3. Blastokist, plasenta sepertiga dinding uterus
4. Hari ke-10 terbentuk desidua 10.Minggu 16, jumlah dan ukuran
pembuluh darah fetal meningkat
5. Hari ke14, Vili korion primitive
11.Minggu ke 20, Setelaah minggu ke
6. Spatium korio desiduale
20, plasenta terus bertambah
7. Vili korion primitive sekunder
8. Minggu ke8 kehamilan, vili korion
mengelilingi seluruh sakus
G. FUNGSI PLASENTA

NUTRISI

EKSKRESI

RESPIRASI

ENDOKRIN

IMUNOLOGI

FARMOKOLOGI

PROTEKSI
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT BENTUKNYA)

PLASENTA NORMAL
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT BENTUKNYA)

PLASENTA
SUKSENTURIATA
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT BENTUKNYA)

PLASENTA SPURIA
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT PERLEKATAN PADA DINDING
RAHIM)

PLASENTA ADHESIVA
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT PERLEKATAN PADA DINDING
RAHIM)

PLASENTA AKRETA
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT PERLEKATAN PADA DINDING
RAHIM)

PLASENTA INKRETA
H. TIPE-TIPE PLASENTA
(MENURUT PERLEKATAN PADA DINDING
RAHIM)

PLASENTA PERKRETA
I. KELAINAN PADA
INSERSI TALI PUSAT

Plasenta Bailedore
I. KELAINAN PADA
INSERSI TALI PUSAT

Insersio Velamentosa
J. KELAINAN PANJANG TALI
PUSAT DAN LAINNTA

Panjang tali pusat rata-rata adalah 55


cm; tali pusat terpendek 2-3 cm dan
terpanjang 200 cm. Lilitan tali pusat
pada leher sekali atau beberapa kali,
apalagi bila lilitan terlalu ketat, dapat
membahayakan janin karena aliran
darah terganggu. Dapat pula
menyebabkan kepala janin tidak mau
turun.
K. PENYAKIT PLASENTA

1. Infark plasenta
2. Bila plasenta menjadi tua,timbul penimbunan kalsium
3. Tumor plasenta
4. Plasentitis dan korio-amnionitis
5. Insufisiensi plasenta

Anda mungkin juga menyukai