Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Orang tua, seringkali hanya fokus dengan pertumbuhan berat badan dan tinggi bayi,
padahal, mengukur lingkar kepala secara teratur juga diperlukan, hal ini agar perkembangan
otaknya juga bisa dipantau. Catatlah dengan baik pertumbuhannya. Jika selama dua bulan
tidak ada penambahan ukuran lingkar kepala bayi, artinya ada sesuatu yang tidak berjalan
dengan normal didalam tubuh bayi, hal ini karena semua perkembangan terdapat di otak.

Diketahui periode tercepat pertumbuhan otak terjadi pada trimester tiga kehamilan hingga
usia anak mencapai tiga tahun. Kondisi ini juga termasuk periode rawan atau kritis karena
hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai tumbuh kembang otak, yaitu :

 Rumit

 Terprogram secara genetik.

 Mengikuti urutan yang teratur.

 Kronologis sesuai usia.

 Proses yang terlewat tidak bisa di ulang lagi.

 Jika terjadi gangguan, bisa mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan


selanjutnya.

Proses pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dipengaruhi oleh faktor genetik,
nutrisi dan lingkungan yang berupa stimulasi. Beberapa nutrisi diketahui baik untuk
pertumbuhan otak, yaitu :

1. DHA dan AA untuk tumbuh kembang otak yang optimal.

2. Zat besi untuk sirkulasi oksigen dan replikasi DNA.

3. Taurin untuk perkembangan retina dan otak.

1
4. Kolin untuk proses pembelajaran dan ingatan.

5. Zinc untuk perkembangan sistem saraf pusat di otak.

Bagi orang tua yang bekerja ataupun yang sering beraktifitas lama diluar rumah,
luangkan waktu minimal satu jam untuk memberikan sentuhan pada bayi, mengajaknya
berbicara atau menyanyikan lagu, karena stimulasi seperti ini bisa membantu
memaksimalkan tumbuh kembang bayi.

Jadi setiap kali Ibu membawa bayi untuk melakukan penimbangan berat dan tinggi badan
ataupunimunisasi, jangan lupa agar mengukur lingkar kepalanya juga.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana anatomi tengkorak janin ?
2. Berapa saja ukuran-ukuran kepala janin ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana anatomi tengkorak janin.


2. untuk mengetahui dan memahami berapa saja ukuran ukuran kepala janin yang
normal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Sejak dilahirkan, makhluk mungil yang masih merah itu langsung menjalani
serangkaian tes.Yakni tes untuk mengetahui kondisi bayi. Termasuk lingkar kepala bayi akan
diperiksa, untuk mengetahui lingkar kepalanya normal ataukah tidak ada yang perlu
diwaspadai. Janin dapat mempengaruhi jalanya kelahiran karena ukuran dan presentasinya.
Dari semua bagian janin, kepala janin merupakan bagian yang paling kecil mendapat tekanan.
Namun, karena kemampuan tulang kepala untuk molase satu sama lain, janin dapat masuk
melalui jalan lahir asalkan tidak terlalu besr dan kontraksi uterus cukup kuat.

A. Anatomi tengkorak janin

Wajah janin term relatif kecil dibandingkan dengan kraniumnya, yang merupakan
sebagian besar kepala. Kranium tersusun atas lima tulang yang di hubungkan satu sama lain
oleh suatu membran yang memungkinkan pergerakan sewaktu lahir dan pada awal masa
kanak-kanak. Tulang-tulang ini adalah dua tulang pariental, dua tulang frontal dan oksipital.
Daerah-daerah membran diantara tulang-tulang disebut sutura sutura koronalis memisahkan
tulang frontal dari tulang parietal. Sutura sagitalis memisahkan kedua tulang parietal, dan
sutura lamdoidea memisahkan tulang oksipital dari tulang parietal. Ubun-ubun besar
(fontanela anterior) berbentuk belah ketupat pada persambungan sutura sagitalis dengan
kedua sutura koronalis. Ubun-ubun kecil (fontanela posterior) yang lebih kecil berbentuk Y
pada persambungan sutura sagitalis dengan kedua sutura lamdoidea. Susunan ubun-ubun
kecil memungkinkan tulang oksipital tergeser di bawah kedua tulang parietal selama proses
lahir, sehingga memperkecil volume kepala janin. Keadaan ini disebut molase. Sewaktu
terjadi molase, kedua tulang parietal dapat bertumpuk satu sama lain.

Pemberian nama untuk regio-regio tulang kepala membantu untuk menyebutkan


bagian presentasi yang teraba pada pemeriksaan vagina selama persalinan. Oksiput adalah
daerah yang terletak yang di belakang ubun-ubun kecil. Verteks adalah daerah tulang kepala
yang terletak diantara ubun-ubun besar dan kecil serta diantara kedua eminensia parietalis.
Bregma merupakan daerah disekitar ubun-ubun besar. Sinsiput adalah daeraha yang terletak

3
di depan ubun-ubun besar daerah ini dapat dibagi atas dua bagian, dahi yaitu daerah yang
terletak antara ubun-ubun besar dan akar hidung, dan wajah yang terletak dibawah akar
hidung.

Regio tengkorak yang berpresentasi pada persalinan tergantung pada derajat derajat
fleksi kepala. Setelah kantong amnion pecah dan mengeluarkan cairan amnion pada waktu
persalinan, serviks yang berdilatasi menekan kuat kulit kepala janin sehingga mengurangi
aliran balik limfatik dan vena dari kulit kepala janin.

Hal ini menyebabkan pembengkakan janin di bawah kulit dan disebut kaput
suksedaneum. Kaput ini lunak dan berfluktuasi pada penekanan dan hilang dalam waktu
beberapa hari.

Untuk persalinan kepala janin adalah bagian terpenting karena dalam persalinan
perbandingan antara besarnya kepala dan luasnya panggul merupakan hal yang menentukan.
Jika kepala dapat melalui jalan lahir ,bagian-bagian lainnya dapat menyusul dengan mudah,
maka bentuk dan ukuran kepala harus dipelajari dengan seksama untuk dibandingkan dengan
bentuk dan ukuran panggul.

Kepala itu terdiri dari :

A. Bagian muka,yang terdiri lagi dari :


 Tulang hidung ( os nasale)
 Tulang pipi (os zygomaticum)
 Tulang rahang atas (os maxillare)
 Tulang rahang bawah (os mandibulare)

Pada persalinan,muka dikenal kalau meraba dagu,mulut,hidung atau rongga mata.


Tulang-tulang bagian muka melekat dengan erat satu sama lainberlainan dengan tulang-
tulang bagian tengkorak yang agak lemah hubungannya.

B. Bagian tengkorak

Bagian tengkorak ini yang terpenting pada persalinan karena biasanya bagian
tengkoraklah yang paling depan.

4
 Yang membentuk bagian tengkorak ialah :
1. Tulang dahi (os prontale) 2buah
2. Tulang ubun-ubun (os parietale) 2 buah
3. Tulang pelipis (os temporale) 2 buah
4. Tulang belakang kepala (os occipitale)
(gambar hal 37 buku ayuk dita)

Antara tulang-tulang tersebut di atas terdapat sela tengkorak (sutura) yang pada janin
memungkinkan pergeseran. Kalau kepala anak tertekan, maka tulang yang satu bergeser
di bawah tulang yang lain, hingga ukuran kepala menjadi kecil (moulage). Biasanya
tulang belakang kepala bergeser di bawah kedua ubun-ubun.

Sutura dan ubun-ubun penting di ketahui untuk menentukan letak kepala anak dalam
jalan lahir.

 Sutura yang harus dikenal :


1. Sutura sagittalis (sela panah) antara kedua ossa parietalia.
2. Sutura coronaria (sela mahkota) antara osfrontale dan os parietalia.
3. Sutura lambdoidea antara os occipitle dan kedua ossa parietalia.
4. Sutura frontalis antara os frontale kiri kanan.
Ayuk dita 37

 Ubun-ubun besar (fonticulus major) merupakan lubang dalam tulang tengkorak yang
berbentuk segi empat dan hanya tertutup oleh selaput.
Ubun-ubun besar terdapat pada pertemuan antara 4 suturae :
a. Sutura sagittalis
b. Suturae coronariae
c. Sutura Frontalis

bentuknya menyerupai kepala panah, sudut depan yang runcing menunjuk kebagian
muka anak. Sudut belakang adalah tumpul.

 Ubun-ubun kecil (ponticulus minor) bukan merupakan lubang besar pada tengkorak,
tapi tempat dimana tiga suturae bertemu

B. Ukuran-ukuran kepala janin

5
Faktanya, lingkar kepala bayi memang berbeda-beda. Mengutip penelitian DR G
Nellhaus dari RS Napa di California AS, diameter kepala dikatakan normal apabila berkisar
30 sampai 37 cm. Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per bulan pada usia 0-3 bulan.
Selanjutnya di usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan dan pada usia 6-12 bulan
pertambahannya 0,5 cm per bulan.

a. Ukuran muka belakang


a. Diameter suboccipito-bregmatica dari foramen magnum ke ubun-ubun besar :
9,5 cm Ukuran ini adalah ukuran muka belakang yang terkecil.Ukuran ini
melalui jalan lahir kalau kepala anak sangat menekur (hyperfleksi) pada letak
belakang kepal
b. Diameter sub-occipito-frontalis(dari foramen magnum ke pangkal hidung : 11
cm. Ukuran ini melalui jalan lahir pada letak belakang kepala dengan flexsi
yang sedang.
c. Diameter fronto-occipitalis (dari pangkal hidung ke titik yang terjauh pada
belakang kepala) : 12 cm. Ukuran ini melalui jalan lahir pada letak puncak
kepala.
d. Diameter mento-occipitalis ( dari dagu ke titik yang terjauh pada belakang
kepala) ;13,5 cm.Ukuran ini adalah ukuran terbesar dan melalui jalan lahir
pada letak dahi.
e. Diameter submento-bregmatica (dari bawah dagu ialah os hyoid ke ubun-ubun
besar) : 13,5 cm.Ukuran ini melalui jalan lahir pada letak muka.
Buku ayuk dita

Ukuran-ukuran muka belakang kepala bayi pada pintu atas panggul menempatkan
diri pada ukuran melintang ( diameter trasversal) atau ukuran serong (diameter
oblique) dari pintu atas panggul.

b. Ukuran melintang

a. Diameter biparietalis (ukuran yang terbesar antara kedua oss parietalia) :


9 cm.Pada letak belakang kepala ukura ini melalui ukuran muka belakang dari
pintu atas panggul (conjugata vera).
b. Diameter bitemporalis ( jarak yang terbesar antara sutura –coronaria kanan
kiri) : 8 cm. Pada letak defleksi ukuran ini melalui conjugata vera.
(buku obstetri)

6
c. Ukuran lingkaran

a. Circumferentia suboccipito bregmatica (lingkaran kecil kepala) 32 cm


b. Circumferentia fronto occipitalis (lingkar sedang kepala) 34 cm
c. Circumferentia mento occipitalis (lingkaran besar kepala) 35 cm
(buku obstetri)

7
Daftar pustaka

Bagian obstetri & ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD.1983.” Obstetri Fisologi


Bandung UNPAD “.

Sumarah dkk.2009.” Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu


Bersalin)”.Yogyakarta:Fitramaya

yeyen rukiyat Ai,dkk.”Asuhan Kebidanan Persalinan”.Jakarta:Trans Info Media

http://forum.viva.co.id/tips-trick/33384-ukuran-kepala-pengaruhi-kecerdasan.html

Anda mungkin juga menyukai