Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan tema

“Prostaglandin”

Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

memenuhi tugas mata kuliah di Universtias Tadulako, Penyusunannya dapat terlaksana dengan

baik berkat dukungan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik itu secara

langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan makalah ini.

Walaupun demikian, penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam

makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna

penulis jadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri kedepannya.

Palu, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul..................................................................................i

Kata Pengantar...................................................................................ii

Datfar Isi.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Bekalang....................................................................1

B.Rumusan Masalah...............................................................1

C.Tujuan..................................................................................2

D.Manfaat................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................6

BAB III PEMBAHASAN....................................................................7

A.Prostaglandin.......................................................................7

B.Pengaruh Pemberian Susu Coklat Terhadap

Intensitas Nyeri Berdasarkan Kadar Prostaglandin

Pada Remaja Putri Yang Mengalami Nyeri Haid ............10

BAB IV PENUTUP...........................................................................13

A.Kesimpulan........................................................................13

B.Saran...................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi merupakan perubahan fisiologis pada wanita yang terjadi secara berkala yang

dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Menstruasi normal terjadi oleh setiap wanita, namun

masalah yang sering timbul saat menstruasi yaitu nyeri saat menstruasi.Banyak wanita

mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi mereka

datang.Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita nyeri haid yang menyakitkan.Hal ini

khususnya sering terjadi di awal-awal masa dewasa (Junizar et al, 2001).

Nyeri haid dapat menimbulkan dampak bagi aktivitas para wanita. Nyeri haid membuat

wanita tidak bisa beraktivitas secara normal. Keadaan ini menyebabkan menurunnya kualitas

hidup wanita, contohnya kurangnya konsentrasi saat belajar, sampai tidak dapat mengikuti

kegiatan belajar (Harel, 2006; Johnson, 2004). Derajat nyeri haid terbagi atas tiga yaitu derajat

ringan : berlangsung beberapa saat dan aktivitas sehari hari tidak terganggu, sedang (skala dan

nyeri berat. Derajat sedang : memerlukan obat untuk mengatasi rasa sakit, tetapi masih dapat

meneruskan aktivitas sehari hari (aktivitas sedikit terganggu). Derajat berat : memerlukan obat

dan istirahat/menghentikan aktivitas sehari-hari untuk mengatasi rasa nyerinya (aktivitas sangat

terganngu) (Sahin, 2014).

Kejadian nyeri haid cukup tinggi diseluruh dunia.Menurut data WHO, prevalensi kejadian

nyeri haid yaitu sebesar 50-70%.Angka kejadiannyeri haidberkisar 45-55%dikalangan wanita

usia produktif (Riskesdas, 2013).Sedangkan dikota Padang tercatat sekitar 74,3% yang

mengalami intensitas nyeri ringan 19,2% intensitas nyeri sedang dan 6,5% mengalami intensitas

nyeri berat.
1
Penyebab nyeri haid sampai saat ini masih belum jelas, tetapi beberapa teori

menyebutkan bahwa kontraksi miometrium akan menyebabkan iskemia pada uterus sehingga

menyebabkan rasa nyeri. Kontraksi miometrium tersebut disebabkan oleh sintesis prostaglandin.

Prostaglandin disebut dapat mengurangi atau menghambat sementara suplai darah ke uterus,

yang menyebabkan uterus mengalami kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kontraksi

miometrium dan terasa nyeri (Eby, 2006; Bleson, 2013).

Prostaglandin adalah komponen mirip hormon yang berfungsi sebagai mediator dari

bebagai respon fisiologis seperti inflamasi, kontraksi otot, dilatasi pembuluh darah, dan agresi

platelet. Prostaglandin terbentuk dari asam lemak tak jenuh yang disintesis oleh seluruh sel yang

ada didalam tubuh (Fortier et al, 2008). Prostaglandin menyebabkan meningkatnya kontraksi

uterus, dan pada kadar yang berlebih akan mengaktivasi usus besar. Penyebab lainnyeri haid

dialami wanita dengan kelainan tertentu, misalnya endometriosis, infeksi pelvis (daerah

panggul), tumor rahim, apendisitis, kelainan organ pencernaan, dan kelainan ginjal (Dawood,

2006).

Menstruasi menimbulkan adanya kontraksi uterus, sehingga apabila menstruasi terjadi

lebih lama mengakibatkan uterus lebih sering berkontraksi, dan akibatnya semakin banyak

prostaglandin yang dikeluarkan. Produksi prostaglandin yang berlebihan menimbulkan rasa

nyeri, dan apabila kontraksi uterus yang turus menerus akan mengakibatkan suplai darah ke

uterus terhenti dan terjadi nyeri haid (Bullarboet al, 2007). Gejala dari nyeri haidberupa rasa

nyeri di perut bagian bawah,menjalar ke daerah pinggang dan paha. Kadang-kadang disertai

mual, muntah,diare, sakit kepala dan emosi yang labil. Nyeri timbul sebelum haid dan

berangsurhilang setelah darah haid keluar (Dawood, 2006). Penanganan nyeri haid bisa

dilakukan secara farmakologi yaitu dengan pemberian obat-obatan analgesik yang dapat
2
menghambat pengeluaran prostaglandin (Behmanesh, 2012).Secara non farmakologi melalui

distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, kompres hangat atau dingin (Panay, 2005).Beberapa

penelitian juga menyebutkan hubungan beberapa zat gizi dengan penurunan tingkat nyeri haid.

Zat gizi yang dapat membantu meringankan nyeri haid adalah kalsium, magnesium, zink,

riboflavin, folat, sodium dan potasium, serta vitamin A, E, B6, B 12 dan C (E.O. Afoakwa,

2008). Susu merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung Ca (kalsium), magnesium,

asam folat, vitamni B 6, B12. Remaja dianjurkan mengkonsumsi satu gelas susu perhari dapat

membantu mengurangi kejang dan kejang perut saat menstruasi(Ballentine, 2015). Susu

mengandung banyak protein, kalsium, magnesium, asam folat, vitamin B6 dan B12 yang

berfungsi sebagai mikronutrien yang dapat menurunkan intensitas nyaeri haid.Jika otot

kekurangan kalsium maka otot tidak dapat mengendur dandapat mengakibatkan kejang, sehingga

mengkonsumsi susu yang kaya akan kalsium sangat dianjurkan agar nyeri haid dapat

diminimalisir (Favus, 2006). Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, penulis akan

melakukan peenelitian tentang pengaruh pemberian susu coklat terhadap intensitas nyeri haid

dan kadar prostaglandin pada remaja putri di Poltekes Kemenkes Padang.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh pemberian susu

coklat terhadap intensitas nyeri dan kadar prostaglandin pada remaja putri yang mengalami

nyeri?”

C. Tujuan Penelitian

3
a. Tujuan umum Mengetahui pengaruh pemberian susu coklat terhadap intensitas nyeri

berdasarkan kadar prostaglandin pada remaja putri yang mengalami nyeri haid

b. Tujuan Khusus

1. Tidak ada perbedaan karakteristik remaja putri yang mengalami nyeri haid yang

diberikan dan yang tidak diberikan susu coklat

2. Intensitas nyeri haid pada remaja putri yang di berikan susu coklat lebih rendah

dibandingkan dengan yang tidak diberikan susu coklat

3. Kadar prostaglandin pada remaja putri yang di berikan susu coklat lebih rendah

dibandingkan dengan yang tidak diberikan susu coklat

4. Terdapat pengaruh pemberian susu coklat terhadap intensitas nyeri haid pada remaja

putri yang mengalami nyeri haid yang diberikan dan tidak diberikan susu coklat

D. Manfaat penelitian

1. Bagi Akademik Memberikan informasi tentang pemberian susu coklat pada remaja putri

sebagai salah cara alternatif dalam mengurangi nyeri haid. Sehingga menjadi sumber

informasi dalam proses pembelajaran untuk mengetahui cara-cara non farmakoligik yang

dapat mengurangi intensitas nyeri haid.

2. Bagi aplikasi klinis Memberikan informasi pada pelayanan kebidanan pada remaja putri

tentang mikronutrien yang dapat mengurangi nyeri haid sehingga ramaja putri dapat

merasa nyaman selama mentruasi.

3. Bagi aplikasi keilmuan Memberikan pengetahuan tentang cara non farmakologik dan

sumbersumber mikronutrien yang dapat mengurangi nyeri pada saat menstruasi.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu gangguan menstruasi yang banyak dialami remaja adalah nyeri menstruasi

atau dismenore. Beberapa penelitian menunjukkan angka kejadian dismenore yang cukup tinggi,

berkisar antara 50-90% wanita setiap Negara mengalami dismenore Di Indonesia angka kejadian

dismenore mencapai 64,25%, terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore

sekunder. Dismenore primer adalah nyeri haid yang terjadi akibat adanya produksi prostaglandin

(PGE2 dan PGF2α) yang berlebihan secara berlebihan di endometrium selama siklus ovulasi

yang dapat mengakibatkan terjadinya hipertonus miometrium dan vasokontriksi pada pembuluh

darah sehingga terjadi nyeri perut pada bagian bawah dan iskemik karena terhambat nya suplai

oksigen pada uterus.

Penurunan kadar progesteron pada fase luteal disiklus menstruasi serta adanya pelepasan

fosfolipase A2 yang menghasilkan asam arakhidonat tambahan dapat meningkatkan produksi

prostaglandin. Selain prostaglandin yang berperan sebagai pemicu nyeri, terdapat pula hormon

yang berperan sebagai pereda rasa nyeri alami di dalam tubuh yaitu endorphin yang diproduksi

dan dilepaskan pada kelenjar pituitari yang berperan sebagai neurotransmitter dengan julukan zat

sejuta manfaat diantaranya mengontrol suasana hati dan mengendalikan perasaan stres serta

mengurangi nyeri. Sekresi endorphin ke dalam aliran darah dapat dipicu oleh beberapa hal

seperti aktivitas seksual, konsumsi alkohol, meditasi, massage, akupuntur dan olahraga.Berbagai

cara dapat dilakukan untuk mengatasi dismenore primer seperti terapi farmakologi dan non

farmakologi. Senam dismenore dan abdominal stretching exercise telah menarik perhatian

sebagai terapi non farmakologi untuk mengatasi dismenore. Beberapa penelitian membuktikan

intervensi senam dismenore dan abdominal stretching exercise terbukti dapat menurunkan
5
intensitas nyeri pada dismenore primer. Namun bagaimana senam dismenore dan abdominal

stretching exercise mempengaruhi timbulnya rasa nyeri belum jelas. Apakah endorphin

meningkat dan atau prostaglandin menurun dengan adanya intervensi tersebut, masih belum

jelas. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian untuk melihat kadar prostaglandin

dan endorphin pada remaja dismenore primer yang diberi intervensi senam dismenore dan

abdominal stretching exercise.

6
BAB III

PEMBAHASAN

A. Prostaglandin

Prostaglandin adalah senyawa kimia yang memiliki sifat menyerupai hormon. Senyawa

ini memiliki efek yang berbeda di setiap jaringan dan secara alami diproduksi oleh tubuh ketika

dibutuhkan. Meski sifatnya serupa, hormon dan prostaglandin adalah dua zat yang berbeda.

Prostaglandin tidak dilepaskan dari kelenjar, melainkan diproduksi oleh jaringan yang

mengalami infeksi atau kerusakan. Hal unik dari prostaglandin adalah senyawa ini memiliki

fungsi yang berlawanan, misalnya mengatur pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,

membentuk dan memecah trombosit, membuka dan menutup saluran udara, serta mengatur

kontraksi dan relaksasi organ tubuh seperti rahim maupun usus.

Prostaglandin memiliki beragam peran yang begitu penting bagi tubuh. Berikut ini adalah

penjelasan mengenai fungsi prostaglandin:

1. Fungsi prostaglandin dalam sistem reproduksi

Prostaglandin adalah senyawa yang berfungsi dalam merangsang kontraksi otot rahim.

Pada wanita yang mengalami haid, prostaglandin berperan dalam membantu pengeluaran darah

haid. Namun, kadar prostaglandin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan nyeri haid

atau dismenore.

Sedangkan pada ibu hamil, prostaglandin memicu kontraksi rahim yang membuat leher rahim

terbuka lebar dan memudahkan proses persalinan. Prostaglandin juga berperan dalam

mencegah patent ductus arteriosus pada bayi baru lahir.

7
Prostaglandin tidak hanya berperan dalam sistem reproduksi wanita, tetapi juga sistem

reproduksi pria. Rendahnya kadar prostaglandin dalam tubuh diketahui bisa menyebabkan

infertilitas pria maupun wanita.

2. Fungsi prostaglandin dalam proses penyembuhan

Ketika ada jaringan yang mengalami cedera atau infeksi, tubuh secara alami

memproduksi prostaglandin yang memicu peradangan. Hal ini akan menyebabkan rasa panas

atau demam, bengkak, kemerahan, dan rasa sakit. Selain itu, saat terjadi perdarahan,

prostaglandin akan menstimulasi proses pembekuan darah dan kontraksi dinding pembuluh darah

agar perdarahan segera berhenti. Meski tidak nyaman, peradangan sebenarnya langkah awal dari

proses penyembuhan sel atau jaringan yang rusak. Namun, peradangan yang berlangsung dalam

waktu lama, diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter.

Bedanya dengan hormon lain, ia tidak dikeluarkan dari kelenjar. Sebaliknya,

hormon ini dibuat pada saat dibutuhkan di area tubuh yang memiliki masalah.

Menariknya, senyawa ini memiliki efek berbeda tergantung pada reseptor tempat

menempelnya. Adapun beberapa fungsi hormon prostaglandin, meliputi:

 Menyempitkan atau melebarkan pembuluh darah.

 Membentuk trombosit menjadi kelompok atau memecahnya.

 Membuka atau menutup saluran udara.

 Berkontraksi atau mengendurkan otot polos di saluran pencernaan.

 Memicu kontraksi rahim, baik saat hamil maupun tidak.

8
 Seperti yang sudah disebutkan, prostaglandin dapat memengaruhi sel-sel yang

yang berada di dekatnya atau dimana mereka berada.

 Berikut efeknya pada tubuh.

 Haid

 Reseptor prostaglandin berada di dalam rahim, baik itu saat hamil maupun tidak.

 Selain itu, dokter menduga bahwa prostaglandin kemungkinan berperan

menyebabkan kram rahim saat haid.

 Minum obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen bantu

memblokir hormon ini dan bantu kurangi nyeri haid.

 Kehamilan

 Di trimester 3, seorang wanita memiliki lebih banyak jenis prostaglandin di

jaringan rahimnya.

 Ini termasuk PGE2 dan PGE2a. Dokter mempercayai jenis ini berperan

menciptakan kontraksi rahim.

 Kontraksi membantu memindahkan bayi ke jalan lahir sebagai  tanda-tanda

persalinan.

 Biasanya dokter akan meresepkan obat prostaglandin yang menempel pada

reseptor prostaglandin di rahim untuk menginduksi persalinan.


9
 Keguguran

 Dokter biasanya akan meresepkan obat prostaglandin misoprostol untuk

merangsang kontraksi rahim di trimester pertama.

Prostaglandin memiliki fungsi yang saling berlawanan. Oleh karena itu, penting untuk

menjaga agar tubuh tidak kekurangan atau kelebihan prostaglandin sehingga terhindar dari efek

samping akibat kelebihan maupun kekurangan prostaglandin.

Kelebihan prostaglandin dapat memicu terjadinya artritis atau nyeri haid yang hebat. Sementara

itu, kekurangan prostaglandin menyebabkan proses penyembuhan infeksi atau cedera menjadi

lebih lama.

Untuk mengatasi kekurangan prostaglandin, dokter biasanya akan meresepkan obat yang

mengandung prostaglandin. Bila kadar prostaglandin dalam tubuh tinggi, dokter akan

memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, untuk menghambat

produksi prostaglandin dalam jumlah berlebih.

Prostaglandin adalah senyawa yang memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh. Namun,

jika Anda merasakan gejala kekurangan atau kelebihan prostaglandin, seperti nyeri hebat saat

menstruasi atau luka sulit sembuh saat cedera, segera konsultasikan ke dokter untuk

mendapatkan penanganan yang tepat.

B. Pengaruh Pemberian Susu Coklat Terhadap Intensitas Nyeri Berdasarkan Kadar

Prostaglandin Pada Remaja Putri Yang Mengalami Nyeri Haid

10
Masa remaja adalah periode peralihan antara anak – anak dengan masa dewasa dimana

didalamnya penuh dengan gejolak dalam mempersiapkan diri menuju kedewasaan ,maupun oleh

pertumbuhan fisik dimana perkembangan tanda – tanda seksual sekunder dan pertumbuhan

tubuh sedang terjadi ditambah lagi perubahan emosi , serta perkembangan inteligensinya dimana

ia sudah muai berfikir nalar ,tajam dan kritis. Oleh sebab itu remaja harus mendapatkan

bimbingan dan informasi yang tepat sehingga masalah yang terjadi tidak mempengaruhi masa

depan mereka (Sarlito, 2003).

Perkembangan tanda tanda sekunder pada remaja dapat menjadi masalah tersendiri pada

remaja. Pemahaman tentang reproduksi yang benar sangat diperlukan untuk membuat remaja

lebih bisa menerima keadaannya dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Bagi remaja

putri pemahaman tentang menstruasi apa itu menstruasi, bagaimana terjadinya, apa gejalanya,

diperlukan untuk dapat mendorong remaja putri untuk lebih memahami proses yang terjadi

dalam dirinya.

Diharapkan ketika remaja putri memahami hal yang proses yang normal dalam dirinya ia

bisa mengambil sikap yang terbaik jika ia mengalami permasalahan yang ia pikir tidak normal

dalam reproduksi yang ia alami (Widyaningsih, 2007). Dismenore adalah rasa nyeri yang

dirasakan seorang perempuan saat mengalami menstruasi. Pada umunya kebanyakan perempuan

mengalami rasa tidak nyaman sebelum akan menstruasi atau saat menstruasi. Perasaan tidak

nyaman ini dianggap tidak menjadi masalah apabila tidak mengganggu aktifitas remaja putri.

Ketidaknyamanan ini umumnya yang disebabkan oleh berkontraksinya (kejang) otot uterus

unutk meluruhkan darah menstruasi. Disebut dismenore apabila nyeri yang dirasakan memiliki

11
intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan ketidaknyamanan menstruasi yang biasa

dirasakan oleh perempuan pada umunya (Andrews, 2003 dan Hillegas 2005).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Oleh Pratiwi, 2015 mengatatakan bahwa remaja

yang mengalami haid lebih mudah mengalami rasa nyeri. Pemberian makanan manis adalah

salah satu yang membuat mereka merasa lebih nyaman ataupun rasa nyeri berkurang. Hormon

endorphin pada remaja menjadi meningkat ketika merasa bahagia. Namun, menurut ahli

kesehatan sebaiknya saat sedang menstruasi sebaiknya menghindari makan makanan manis.

Karena, mengonsumsi cokelat dan es krim saat datang bulan justru akan membuat kadar gula

darah menjadi tidak stabil, yang berpengaruh pada perubahan suasana hati atau mood

swings, dilansir dari Healthline. Kalau ingin mengonsumsi makanan manis, pilih makanan manis

yang sehat dan rendah lemak seperti buah atau yogurt.

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hormon endorphin pada remaja menjadi meningkat ketika merasa bahagia.

Namun, menurut ahli kesehatan sebaiknya saat sedang menstruasi sebaiknya menghindari

makan makanan manis. Karena, mengonsumsi cokelat dan es krim saat datang bulan

justru akan membuat kadar gula darah menjadi tidak stabil, yang berpengaruh pada

perubahan suasana hati atau mood swings, dilansir dari Healthline. Kalau ingin

mengonsumsi makanan manis, pilih makanan manis yang sehat dan rendah lemak seperti

buah atau yogurt.

B. Saran

Remaja yang mengalami menstruasi ada baiknya lebih banyak melakukan olahraga dan

minum air putih serta banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. Hindari makanan dan

minuman manis yang berlebih terutama pada makanan dan minuman cepat saji

13
DAFTAR PUSTAKA

Kholiq, M., N., 2022. Pengaruh Senam terhadap Prostaglandin. Janaloka, 3 : 1 - 13.
Maulana, M., U., A., 2021. Prostaglandin dan Menstruasi 2019 Ditinjau Dari Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum
Dinamika, 17 : 2522 - 2541.
Purba, I., P., 2021. Pemberian Ekstrak Jahe bagi remaja menstruasi dan pengaruh
prostaglandin. Jurnal Pahlawan, 4 : 1 - 11.
Putri, R., N., 2020. Indonesia Dalam menangani remaja menstruasi. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 2 : 705 - 709.
Sommaliagustina, D., 2021. Mengenal Prostaglandin bagi remaja dan efeknya terhadap remaja
Jurnal Gagasan Hukum, 3 : 84 - 100
Topcuoglu, N., 2020. Public Health Emergency Of International Concern: ProstaglandinThe
Open Dentistry Journal, 14 : 71 - 72.
Yuliawati, R., 2021. Prostaglandin dan cara mengatasi remaja yang mengalami menstruasi. As-
Syifa Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, 2 : 77 - 81.

14

Anda mungkin juga menyukai