DI SUSUN OLEH
HAJIBA
D 101 21 254
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya. Kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Makalah yang penulis susun dengan judul “Alam Pikiran Manusia Dan
Perkembangannya” ini semoga bisa menambah pengetahuan serta bermanfaat bagi
kami sselaku penulis, serta bagi para pembacanya.
HAJIBA
ii
DAFTAR PUSTAKA
SAMPUL
BAB II ....................................................................................................... 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang ingin lebih baik. Mereka selalu berusaha mengerti dan memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Manusia memiliki naluri, nalari, dan nurani. Dengan adanya sifat
nalari, manusia dapat melakukan penalaran berdasarkan pemikirannya yang
bersifta logis dan analisis. Rasa ingin tahu manusia akan sesuatu hal terus
berkembang, sedangkan makhluk yang lain rasa keingintahuannya todak
akan berkembang/monoton.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Setiap
manusia memiliki pengetahuan karena pernah mengalami sesuatu dan setiap
pengalamannya dapa dijadikan landasan berfikir dan bertindak. Gagasan
dalam pikiran manusia adalah ide yang terdapat dalam alat pikir yang
disebut dengan akal atau otak. Sistem gagasan dalam pikiran manusia adalah
kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu, mengembangkan
nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan membentuk
konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas.
4
dan mengamati benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dialam
sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca indera-nya
merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika
belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka
berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin
tahunya terus berlanjut. Bukan hanya “apa”-nya saja yang ingin diketahui
jawabannya, tetapi juga jawaban dari “bagaimana” dan kemudian berlanjut
“mengapa” tentang hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan
peristiwa-peristiwa yang diamatinya.
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya
secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari
sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada
prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi
laki-laki. Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal jantung mulai
berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan kanan
pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai
berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin. Pada usia 32
minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan kepala di
5
bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin
berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai
remaja.Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang
ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut
pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ
genitalia).
6
sensomotorik.Pada periode ini,perkembangan kecerdasan bayi sangat
cepat.Ia mulai belajar makan,berjalan,berbicara,dan mengikatkan diri
pada orang lain.Dengan gerakan – gerakan anggota tubuhnya,ia belajar
memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat inderanya.
2. Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional,dengan
kisaran usia 2 – 7 tahun.Pada periode ini,dorongan keingintahuannya
sangat besar,sehingga banyak yang menyebut masa ini sebagai masa
bertanya.Apalagi pada masa ini si anak sudah memiliki keterampilan
berbahasa lisan.Namun,pada masa ini pengungkapannya sering
menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil dengan
garasinya menggunakan kotak kosong.
3. Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata,dengan kisaran
usia 7-11 tahun.Pada periode ini,anak sangat aktif,ditandai dengan
perkembangan fisik, dan motorik yang baik.Para ahli psikologi
menyebut juga masa ini sebagai “ masa tenang”,karena proses
perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan
maksimal sesuai dengan kemampuan individu.Perolehan
pengetahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan
percobaan),walaupun sudah dimulai dengan menggunakan penalaran
dan logika.
4. Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut juga periode operasional formal ( 11 – 15
tahun).Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik),baik dengan
dirinya sendiri maupun dengan orang dewasa.Mereka berusaha
mengekspresikan dirinya sebagai orang dewasa,padahal secara
fisik,mental,dan emosional belum mampu menggunakan nalar serta
berhipotesis.
7
5. Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri
sendiri.Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan
baik,menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta
merupakan individu yang bertanggung jawab.
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik
oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di
antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-
daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Masa remaja merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun
dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk memposisikan diri
sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan
mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda
mati) dan yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi
pengisi bumi tunduk pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup
tunduk pada hukum kehidupan (biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan
manusia sebagai makhluk yang tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun
tumbuhan. Dari sekian banyak ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup, akal
budi dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat unik manusia.
Rasa ingin tahu, juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia
mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak
tetap sepanjang zaman. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya
yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru
sehingga menjadi pengetahuan yang lebih baru.
8
Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yakni
perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya
dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa
ini.
Periode filsafat Yunani merupakan periode penting sejarah peradaban
manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia dari mite-
mite menjadi yang lebih rasional. Pola pikir mite-mite adalah pola pikir
masyarakat yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena
alam, seperti gempa bumi dan pelangi. Perubahan pola pikir tersebut
kelihatannya sederhana, tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini
alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi. Manusia
yang dulunya pasif dalam menghadapi fenomena alam menjadi lebih proaktif
dan kreatif.
Dari proses ini kemudian ilmu berkembang dari rahim filsafat, yang
akhirnya kita nikmati dalam bentuk teknologi. Karena itu, periode
perkembangan filsafat Yunani merupakan poin untuk memasuki peradaban
baru umat manusia.Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan
filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap
sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak
lagi mempercayai mitologi-mitologi.
Manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhan fisiknya, tetapi juga
ingin memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa
ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terjawab atas dasar pengamatan
maupun pengalamannya. Untuk memuaskan alam pikirannya, manusia
membuat atau mereka-reka sendiri jawabannya.
9
Contoh:
Karena tak tahu jawabannya, maka di reka-reka sendiri dengan jawaban “yang
berkuasa dari gunung sedang marah”. Muncul pengetahuan baru, yaitu yang
disebut “yang berkuasa”.
Isu itu timbul disebabkan antara lain karena keterbatasan alat indera
manusia.Misalnya :
1. Penglihatan :
Banyak benda-benda bergerak begitu cepat sehingga tak tampak oleh mata.
Mata tak dapat membedakan seluruh gambar yang berbeda dalam satu detik.
Mata tak mampu melihat partikel atau jauhnya benda.
2. Pendengaran :
10
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari
30 sampai dengan 30.000 perdetik. Getaran dibawah 30 atau di atas 30.000
perdetik tak terdengar.
Bau dan rasa tidak dapat dipastikan benda yang dikecap maupun diciumnya.
Manusia hanya bisa membedakan empat jenis rasa, yaitu : rasa manis, masam,
asin, dan pahit.
Bau seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita
jika konsentrasinya di udara lebih dari 1/10 juta dari udara. Bau dapat
membedakan satu benda dengan benda yang lain, namun tidak semua orang
bisa melakukannya.
4. Alat perasa :
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin, namun
sangat relatif, sehingga tidak dapat dipakai sebagai alat observasi yang tepat.
Alat-alat indera tersebut di atas sangat berbeda antara manusia : ada yang
sangat tajam penglihatannya ada yang tidak. Demikian pula ada yang tajam
penciumannya ada yang lemah. akibat dari keterbatasan alat indera kita maka
mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran.
Untuk meningkatkan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih
untuk itu, tapi tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah menciptakan alat,
meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan. Pengulangan
pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan pengamatan
tersebut.
11
yaitu pada zaman Babylonia ±700-600 SM. Alam semesta menurut pendapat
mereka waktu itu adalah berupa suatu ruangan atau selungkup. Bumi datar
sebagai lantainya dan langit-langit melengkung di atas sebagai atapnya.
Bintang-bintang, matahari dan bulan menempel dan bergerak pada permukaan
dalam langit. Pada atap ada semacam jendela dimana air hujan dapat sampai
ke bumi.
12
Atau epistemologi dapat juga diartikan sebagai cabang dari filsafat mengenai
teori pengetahuan yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,
pengandaian, dasar, dan pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai
pengetahuan yang dimiliki.
Lalu darimana kita mendapatkan pengetahuan dan bagaimana cara
mendapatkan pengetahuan tersebut? Kita bisa mendapatkan pengetahuan
tersebut dari suatu sumber pengetahuan. Sumber pengetahuan sendiri adalah
asal mula untuk mendapatkan pengetahuan yang sifatnya benar dan pasti,
yang didapatkan manusia melalui rasa ingin tahunya.
Jadi, kita bisa mendapatkan sebuah pengetahuan dari sumber-sumber
pengetahuan. Sebagai contoh kita ingin paham mengenai tuntunan di agama
kita, maka untuk mendapatkan pengetahuan agama tersebut kita harus
mempelajari ilmu dari Tuhan yang berupa wahyu. Nah, wahyu inilah yang
disebut dengan sumber pengetahuan.
Sumber pengetahuan ini dibedakan menjadi empat sumber, yaitu
empirisme, rasionalisme, intuisi dan wahyu.
Secara bahasa, empirisme berasal dari kata empeirikos (dalam bahasa Yunani)
yang berarti pengalaman. Pengalaman yang dimaksud dalam empirisme
adalah pengalaman yang berasal dari inderawi manusia.
Rasionalisme adalah sebuah teori yang menganggap bahwa kebenaran dapat
diperoleh melalui pertimbangan akal (reason). Jadi, teori rasionalisme
berpendapat bahwa fungsi pancaindera hanya untuk memperoleh data-data
dari alam nyata, dan akallah yang akan menghubungkan data yang satu
dengan data yang lainnya.
Intuisi atau hati adalah pengetahuan yang didapatkan dari kejernihan hati.
Wahyu adalah pengetahuan yang harus diyakini adanya karena berasal dari
Tuhan.
Lalu cara untuk mendapatkan pengetahuan tersebut dibagi menjadi
dua, yaitu secara non ilmiah dan secara ilmiah. Cara untuk mendapatkan
13
pengetahuan secara non ilmiah bisa dilakukan melalui cara akal sehat, coba-
coba, intuisi (hati nurani), dan pendapat otoritas.
Misalnya masyarakat tradisional cenderung melakukan cara coba-coba untuk
mendapatkan sebuah obat penyembuh kanker, sedangkan masyarakat modern
cenderung lebih menerima pengetahuan yang bersifat masuk akal dengan cara
menemukan konsep baru mengenai obat penyembuh kanker yang akan
mengarahkan kegiatan selanjutnya.
Sedangkan cara untuk mendapatkan pengetahuan secara ilmiah
dilakukan dengan cara bereksperimen dengan menggunakan metode-metode
tertentu sehingga menghasilkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.
Kemudian menurut Burhanuddin Salam, pengetahuan dibagi menjadi
empat jenis, yaitu pengetahuan biasa, pengetahuan ilmu, filsafat, dan
pengetahuan agama.
Pengetahuan biasa (common sense), adalah yakni pengetahuan yang masuk
akal, yang berasal dari pengalaman dan pengamatan sehingga semua orang
akan berpendapat yang sama mengenai suatu hal tersebut. Contoh: makanan
akan memuaskan rasa lapar, tangan yang terkena api akan merasakan panas
dan melepuh.
Pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang mengorganisasikan
pengetahuan biasa menjadi pengetahuan yang melalui proses pemikiran
cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode. Yang mana dalam
arti sempit pengetahuan ilmu (science) ini disebut juga dengan pengetahuan
ilmu pengetahuan alam. Pengetahuan ini didapatkan dari hasil observasi,
eksperimen, dan klasifikasi. Contoh: ketika kita memasak air hingga mendidih
untuk menghasilkan air panas, kita akan melihat ada gelembung-gelembung
uap yang naik dari dasar panci.
Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang menekankan pada
pemikiran yang mendalam dan lebih luas serta lebih kritis mengenai suatu
kajian, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup, menjadi
14
longgar kembali. Contohnya manusia dalam ilmu ekonomi dan ilmu
manajemen. Ilmu ekonomi bertujuan menelaah tentang hubungan manusia
dengan barang/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam ilmu
ekonomi manusia adalah makhluk yang serakah dan bertujuan mencari
kenikmatan yang sebesar-besarnya. Sedangkan ilmu manajemen bertujuan
untuk menelaah kerjasama antarsesama manusia dalam mencapai tujuan
bersama.
Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari
Allah swt. melalui utusan-Nya (Nabi dan Rasul). Pengetahuan ini sifatnya
mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agamanya. Contoh: pengetahuan
tentang adanya hari akhir, adanya malaikat, nabi dan rosul.
15
teknik. Ia berpendapat bahwa bintang mengeluarkan cahaya, bulan hanya
memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu muncul tokoh-tokoh
perubahan lainnya seperti Anaximander, Anaximenes, Herakleitos,
Pythagoras dan sebagainya.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens)
selain itu manusia juga merupakan makhluk religius yang percaya akan adanya Tuhan
yang maha adil. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Akumulasi
dari segala yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari
keingintahuannya itu merupakan pengetahuan-nya.
Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
3.2 SARAN
Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita,
mengoptimalkan kemampuan otak dan mencari ilmu pengetahuan dengan dengan
cara yang di redhai Allah sebagai wujud rasa syukur kita kepada sang Khalik.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://adinda69.blogspot.co.id/2014/09/makalah-alam-pikiran-manusia-dan.html.
Diakses pada 03 oktober 2017
http://ramlahazkiyah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-alam-pikiran-manusia.html
http://adinda69.blogspot.co.id/2014/09/makalah-alam-pikiran-manusia-dan.html
http://www.academia.edu/16388792/Makalah_Alam_Pemikiran_Manusia
http://noctisora.blogspot.co.id/2011/09/sejarah-pengetahuan-manusia.html
http://www.wivrit.com/2012/10/alam-pikiran-manusia-dan-rasa-
keingintahuannya.html
18