Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ALAM SEMESTA SEBAGAI SISTEM

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Ilmu Alamiah Dasar

DOSEN PENGAMPU : ALDINO, M.PD.

DISUSUN OLEH :

1. Dara Deria Yunaliza (211014288203025)


2. Dhea Aura Cindyana (211014288203006)
3. Elsa Febria (211014288203008)
4. Rachmat Hidayat (211014288203003)
5. Titik Nurchasanah (211014288203022)
6. Zennia Hasti Varisca (211014288203032)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dan menjadi
rahmat bagi seluruh alam.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Alam Semesta Sebagai Sistem” ini sesuai dengan waktu yang penulis rencanakan. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam
makalah ini.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan
pembaca. Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Muara Bungo, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya .................................................................... 3
B. Teori Terbentuknya Galaksi .............................................................................................. 4
C. Teori Terbentuknya Tata Surya ......................................................................................... 4
D. Planet-Planet Penyusun Sistem Tata Surya ....................................................................... 6
E. Gerhana .............................................................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam semesta (disebut pula jagat raya atau universum) adalah seluruh ruang waktu
kontinu tempat kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya. Usaha untuk
memahami pengertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang
memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang
dari fisika dan astronomi. Model-model ilmiah awal untuk alam semesta dikembangkan
oleh para filsuf Yunani kuno dan filsuf India kuno dan bersifat geosentris,
menempatkan Bumi di pusat alam semesta. Selama berabad-abad, pengamatan astronomi
yang lebih tepat membuat Nicolaus Copernicus mengembangkan model
heliosentris dengan Matahari di pusat Tata Surya. Dalam mengembangkan hukum
gravitasi universal, Sir Isaac Newton berdasar pada karya Copernicus serta pengamatan
oleh Tycho Brahe dan hukum gerak planet Johannes Kepler. Alam Semesta juga dapat
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik,
seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi. Istilah semesta atau
jagat raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang
menunjukkan konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah tentang Tata Surya ini adalah sebagai berikut:
a). Bagaimana pembentukan alam semesta dan tata surya?
b). Bagaimana teori terbentuknya galaksi?
c). Bagaimana teori terbentuknya tata surya?
d). Apa saja yang termasuk planet-planet penyusun sistem tata surya?
e). Apa itu gerhana?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Tata Surya ini adalah sebagai
berikut:

1
a). Untuk mengetahui pembentukan alam semesta dan tata surya.
b). Untuk mengetahui teori terbentuknya galaksi.
c). Untuk mengetahui teori terbentuknya tata surya.
d). Untuk mengetahui apa saja planet-planet penyusun sistem tata surya.
e). Untuk mengetahui tentang gerhana.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembentukan Alam Semesta dan Tata Surya

1. Teori Big bang

Teori ledakan besar atau yang biasa dikenal dengan teori big bang adalah teori
yang paling populer dan banyak diyakini kebenarannya hingga saat ini. Teori ini
pertama kali diusulkan oleh kosmolog asal Belgia Abbe Georges Lemaitre pada tahun
1927. Lemaitre juga dianggap orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam
semesta terus mengembang. Teori ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari
sesuatu yang super padat dan panas yang kemudian meledak dan mengembang sekitar
13,75 miliar tahun yang lalu hingga menjadi alam semesta seperti sekarang ini.

2. Teori Keadaan Tetap


Teori keadaan tetap diusulkan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari
Universitas Cambridge pada tahun 1948. Menurut mereka alam semesta ini tidak ada
awal dan akhirnya, alam semesta selalu terlihat sama seperti sekarang. Teori ini
menganggap bahwa alam semesta tidak terhingga luas serta usianya. Sempat populer
di awal abad ke-20, kini teori tersebut banyak menerima penolakan dari para
fisikawan, bukti yang di anggap mematahkan teori keadaan tetap adalah radiasi latar
gelombang mikrokosmis yang didapatkan dari teori ledakan besar.

3. Teori kabut

Teori kabut yang dikenal juga dengan teori nebula ini pertama kali diusulkan
oleh Emanuel Swedenborg pada tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
pada tahun 1775. Secara umum teori ini menjelaskan terbentuknya tata surya dari
sebuah bola kabut gas raksasa, kemudian terdapat beberapa materi yang terlepas ke
sekitar bola gas tadi. Sementara itu, bola gas utama masih berukuran besar dan panas
menjadi matahari dan materi yang terlepas menjadi padat dan dingin membentuk
planet.

4. Teori bintang kembar

3
Teori ini dikemukakan pada tahun tahun 1930-an oleh seorang astronom
inggris R. A. Lyttleton. Dalam teori ini dijelaskan bahwa mula-mula ada matahari
kembar yang saling mengelilingi. Kemudian salah satu matahari tersebut ditabrak oleh
bintang yang sedang melintas lalu hancur menjadi materi yang lebih kecil, namun
tetap mengitari matahari yang masih utuh. Lama-kelamaan materi tadi menjadi sebuah
planet.

B. Teori Terbentuknya Galaksi

Sains modern berpendapat bahwa cosmos telah terjadi dari pada kumpulan gas
yakni hydrogen dan sedikit helium yang berputar secara pelan pada zaman yang
sangat kuno. Kumpulan gas tersebut kemudian terbagi menjadi potongan –potongan
banyak dari dimensi dan kelompok yang sangat besar. Ahli astrofisika
memperkirakan bahwa dimensi tersebut 1 milyar samapi dengan 100 milyar kali
besarnya matahari dan besarnya matahari adalah 300.000 kali besarnya bumi. Angka-
angka itu memberikan gambaran kepada kita tentang kelompok gas mula-mula yang
kemudian melahirkan galaksi. Ada dua teori tentang terbentuknya galaksi, yaitu:

1. Teori Kelompok Chaostic Dikemukakan oleh sejumlah sarjana kosmologi


modern, keyakinan bahwa galaksi terbentuk karena adanya teori Big Bang.
Proses pembentukan alam, semesta berasal dari ledakan hebat yang mampu
melemparkan benda ke segala arah. Secara perlahan, benda-benda tersebut
membentuk sebuah tempat bernama galaksi.
2. Teori Kelompok Quiescent Juga dikemukakan oleh sejumlah sarjana
kosmologi yang yakin jika alam semesta memiliki jumlah kecil kondisi
dengan nama inhomogenitas. Kondisi yang lama kelamaan akan membentuk
sebuah galaksi, meskipun hingga saat ini belum ada astronom yang memiliki
teori mengenai terbentuknya galaksi.

C. Teori Terbentuknya Tata Surya

1. Teori Nebular (kabut)

4
Teori terjadinya tata surya mula-mula dikemukakan oleh Immanuel Kant
(1755) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Pierre Simon Lapace (1796)
seoramg ahli fisika bangsa Perancis. Keduanya berpendapat bahwa tata surya
berasal dari kabut, sehingga disebut teori Kabut Kant-Laplace. Kant dan Laplace
sekalipun memilikim kesamaan dalam menjelaskan asal tata surya tetapi mereka
berbeda dalam menjelaskan proses pembentukan tata surya, sebagaimana
dijelaskan di bawah ini :

- Immanuel Kant
Ia berpendapat bahwa tata surya itu berasal dari gumpalan kabut gas
panas yang berputar pada porosnya. Kemudian kabuit itu menjadi padat dan
atas dasar prinsip tarik menarik dan tolak menolak dari bagian-bagian kabut
yang memadat itu dipusatnya membentuk inti menjadi matahari sedangkan
bagian-bagian lainnya bersatu lalu memisahkan diri dari yang lainnya dan
menjadilah planet-planet. Dengan demikian planet-planet itu terbentuk
bersamaan dengan matahari.
- Laplace
Ia berpendapat bahwa tata surya berasal dari nebula/kabut gas pijar
bercampur dengan debu yang berputar p[ada porosnya. Akibat percepatan
rotasinya, kabut makin mengecil dan bentuknya menjadi seperti cakram
(pipih). Karena percepatannya makin besar, keadaan kabut menjadi tidak
stabil dan terlepas membentuk cincin gas, lalu memadat. Pemadatan itu
berlangsung terus menerus , kemudian membuat ketidakstabilan baru
sehingga membentuk cincin gas yang baru dan memadat lagi dan seterusnya.
Cincin itu membentuk planet, sedangkan yang masih panas menjadi
matahari.

2. Teori Tidal atau Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jeffres pada tahun
1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun lalu sebuah bintang bergerak mendekati
matahari dan kemudian menghilang. Pada waktu itu sebagian matahari tertarik dan
lepas. Dari bagian matahari yang lepasninilah kemudian terbentuk planet-planet.

3.Teori Bintang Kembar

5
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang
kembar. Oleh sesuatu sebab salah satu bintang meledak, dan oleh gaya tarik
gravitasi bintang yang satunya (matahari sekarang), pecahan tersebut tetap berada
di sekitar dan beredar mengelilinginya.

4. Teori G.P. Kuiper

Pada tahun 1950 G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang
ditemui di luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teoriteori yang
telah dikemukakan yang mengandaikan matahari serta semua planet-planet berasal
dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini terdapat banyak kabut gas
dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.

D. Planet-Planet Penyusun Sistem Tata Surya

1. Merkurius
Sesuai dengan urutannya, Merkurius adalah planet pertama sekaligus paling
dekat dengan matahari. Karena jaraknya yang dekat itulah, maka suhu di permukaan
planet ini mencapai 430 derajat celcius saat siang hari. Tidak seperti bumi yang
memiliki satelit berupa bulan, planet Merkurius tidak memiliki satelit.

2. Venus
Planet yang kedua adalah Venus. Di mana Venus adalah nama dari Dewi
Cinta pada bangsa Roma. Karena planet ini letaknya juga tidak jauh dengan matahari,
maka suhu di saat siang hari bisa mencapai 471 derajat celcius. Sedangkan untuk
ukurannya lebih kecil daripada ukuran bumi.

3. Bumi

Lalu planet yang ketiga adalah planet tempat detikers semua tinggal dan
menjalankan berbagai aktivitas. Planet tersebut adalah planet Bumi. Di dalam planet
ini kondisinya lebih seimbang yang membuat makhluk hidup bisa bertahan dan
menjalani kehidupan. Bumi memiliki satelit alami yang bernama bulan.

4. Mars

Planet Mars kerap kali dijuluki sebagai Planet Merah karena memang
warnanya yang kelihatan kemerahan. Hal ini tentunya dengan alasan, bahwa ada

6
banyak kandungan debu pasir pada Mars yang membuatnya tampak merah. Planet
keempat ini memiliki suhu yang rata-rata sebesar 60 derajat celcius. Bahkan di Mars
juga ada gunung yang sangat besar bernama Gunung Olympus Mons.

5. Jupiter

Jika Anda yang bertanya planet apa yang paling besar dalam sistem tata surya,
maka jawabannya adalah Jupiter. Adanya jupiter karena terbentuk dari gumpalan gas
berupa helium dan hidrogen. Bahkan planet ini pun memiliki banyak satelit yang
mengelilinginya.

6. Saturnus

Planet terbesar kedua setelah Jupiter adalah Saturnus. Detikers pun tidak akan
kesulitan untuk mengenali planet ini. Karena Saturnus adalah planet yang memiliki
cincin di sekelilingnya. Adanya Saturnus adalah karena terbentuk dari gas helium serta
hidrogen. Sedangkan untuk cincinnya berasal dari bebatuan dan partikel es.

7. Uranus

Planet lainnya dalam sistem tata surya adalah Uranus. Uranus menjadi planet
yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan teleskop. Jika detikers lihat, planet
ini berwarna biru kehijauan. Hal tersebut dikarenakan adanya kandungan berupa gas
metana.

8. Neptunus

Planet yang terakhir adalah Neptunus. Di mana nama Neptunus sendiri


diambil dari nama Dewa Laut Romawi. Sedangkan keberadaan planet Neptunus adalah
80% terbentuk dari air, amonia, dan metana. Zat-zat tersebut mengelilingi inti
bebatuan yang kecil.

E. Gerhana

1. Pengertian Gerhana

Kata „eclipse‟ (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang
berarti peninggalan atau pelalaian. Gerhana merupakan kejadian astronomi yang

7
berlaku apabila satu objek astronomi bergerak kedalam baying-bayang objek
astronomi yang lain. Kemungkinan gerhana terjadi, yaitu pada bulan baru (new moon)
dan bulan purnama (fullmoon). Pada bulan baru, bulan terletak diantara matahari dan
bumi, sedangkan pada bulan purnama, bumi terletak diantara bulan dan matahari.
Kejadian gerhana disebabkan oleh bayangan bumi dan bulan yang besar sekali. Kedua
benda langit itu gelap. Oleh karena itu, ketika kedua benda ini diterangi oleh matahari,
masing-masing mempunyai bayangan yang menjulur kedalam ruang angkasa jauh
dari matahari. Bayangan yang terbentuk oleh bumi atau bulan mempunyai beberapa
bagian.
a) Macam-macam Gerhana
 Gerhana Bulan

Gerhana bulan merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi saat


sebagian atau keseliuruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Gerhana bulan ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana
bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra.

1. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh
menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis
yang sama.

2. Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian disebut juga sebagai gerhana bulan parsial.


Gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi
bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan berada di daerah
penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke
permukaan bulan.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di


bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang
suram.

 Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila bulan diantara bumi dan matahari. Bila
hal ini terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi oleh

8
bulan. Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi
cahaya matahari sepenuhnya karena bulan dengan jarak 384.400 km adalah
lebih dekat kepada bumi daripada matahari yang mempunyai jarak
149.680.000 km. Gerhana matahari hanya dapat terjadi ketika bulan berada
pada bulan baru dan ketika bulan berada di dekat salah satu simpul orbitnya.
Adapun jenis-jenis gerhana matahari adalah Gerhana Matahari total,
Gerhana matahari sebagian, Gerhana matahari cincin.

- Gerhana matahari total adalah gerhana yang terjadi pada daerah daerah yang
berada pada umbra/bayangan inti bulan.
- Gerhana matahari sebagian adalah gerhana yang terjadi pada daerah yang
berada pada penumbra bulan.
- Peristiwa gerhana matahari cincin sebenarnya sama dengan gerhana matahari
total. Namun ada tambahan kondisi lain yang membuat terjadinya peristiwa
gerhana matahari cincin. Kondisi ini terjadi karena bulan tengah berada pada
jarak terjauhnya dengan bumi, sehingga bulan tidak cukup besar untuk
menutupi seluruh permukaan matahari. Matahari akaan tampak seperti cincin
cahaya di sekeliling bulan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Alam semeseta merupakn segala ruang lingkup kehidupan yang diciptakan oleh tuhan
kepada makhluknya.alam semesta tersusun atas galaksi dan tata surya. Alam memiliki
berbagai fenomena didalamnya, salah satunya yaitu gerhana. Beberapa dari fenomena yang
terjadi di alam semesta dapat berpengaruh terhadap kehidupan.

Alam Semesta juga dapatdidefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada
secara fisik, seluruh ruang dan waktu,dan segala bentuk materi serta energi . Istilah semesta
atau jagat raya dapat digunakan dalam kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan
konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.

Empat teori pembentukan alam semesta dan tata surya

a. Teori big bang

b. Teori keadaan tetap

c. Teori kabut

d. Teori bintang kembar

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang di
sebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk sembilan buah planet yaitu markurius , venus, bumi, mars, yupiter, saturnus,
Uranus, neptunus yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, dan jutaan benda langit
( meteor, asteroid, komet) lainnya.

B. Kritik dan Saran

Sebaiknya semua pihak mempelajari jagat raya dan tata surya agar dapat mengetahui dari mana
sebenarnya tata surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ngada atau merekayasanya.
Mengetahui jagat raya dan tata surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran
Tuhan yang maha esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bilhaq, Mutahassin. 2021. “4 Teori Terkenal Terbentuknya Alam Semesta dan Tata Surya”.
https://www.idntimes.com/science/discovery/mutahassin-bilhaq/teori-terbentuknya-
tata-surya-exp-c1c2, diakses pada 17 november 2022, pukul 16:19.

Mirrobi, Nasrun. 2019. “ Planet-planet pada Sistem Tata Surya”.


https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/SISTEM%20TATA%20SU
RYA%20Reformat/topik3.html, Diakses pada pada 17 november 2022, pukul 16:16

Prasetya,Sukma Perdana. 2021. “Gerhana”.


https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/geofish/file/d9ce0b78-
18b7-4aca-a30b-4a6a470056af.pdf, diakses pada 17 november 2022, pukul 16:15

11
SEO. 2022. “ Pengertian Galaksi, Ciri, Jenis, dan Teori Terbentuknya”,
https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/nama-nama-
galaksi/#:~:text=Dikemukakan%20oleh%20sejumlah%20sarjana%20kosmologi,mem
bentuk%20sebuah%20tempat%20bernama%20galaksi, diakses pada tanggal 17
november 2022, pukul 16:02.

Setiawan, Aries. 2020. “Modul Ilmu Alamiah Dasar”, https://stie-igi.ac.id/wp-


content/uploads/2020/06/MODUL-IAD-PERTEMNUAN-10.pdf, diakses pada
tanggal 17 November 2022, pukul 15:53.

Tim DetikEdu. 2021. “Mengenal 8 Planet Dalam Sistem Tata Surya”.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5510177/mengenal-8-planet-dalam-sistem-
tata-surya, diakses pada tanggal 17 november 2022, pukul 16:05.

12

Anda mungkin juga menyukai