Anda di halaman 1dari 42

MATERI

MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

ALASAN DI PERLUKANNYA PENDIDIKAN PANCASILA

MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS,


POLITIK PENDIDIKAN PANCASILA

MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN


PENDIDIKAN PANCASILA

MENDESKRIPSIKAN ESENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA


UNTUK MASA DEPAN
MENELUSURI KONSEP DAN
URGENSI PANCASILA
Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini
mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya, seperti :

Percaya kepada tuhan&toleran Gotong Royong

Musyawarah Solidaritas
Nilai – nilai pancasila berdasarkan teori kausalitas yang
diperkenalkan Notanagoro (Kausa materialistis, kausa formalis,
kausa efisien, kausa finalis), merupakan penyebab lahirnya
negara kebangsan Republik Indonesia, maka penyimpangan
terhadap nilai-nilai pancasila dapat berakibat terancamnya
kelangsungan negara.
Berbagai Masalah yang Menunjukkan
Pentingnya Mata Kuliah Pancasila

Masalah Kesadaran Perpajakan

APBN 2016, sebesar 74,6% penerimaan negara berasal dari pajak.


Masalah yang muncul adalah masih banyak Wajib Pajak Perorangan
maupun badan lembaga/instansi/perusahaan/dan lain lain yang belum
sadar dalam memenuhi kewajiban perpajkan akan tetapi ikut
menikmati fasilitas yang disediakan pemerintah
Masalah Korupsi

TransparencyInternasional (TI) merilis situasi korupsi di 188


negara untuk tahun 2015. Berdasarkan data dari TI tersebut,
Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan negara
paling korupsi di dunia.
Masalah Lingkungan

Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. Saat ini yang paling


santer dibicarakan yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi
perkebunan. Selain masalah hutan,masalah keseharian yang
dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah,
pembangunan yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL,
serta polusi yang diakibatkan pabrik dan kendaraan yang semakin
banyak.
Masalah Disintegrasi
Bangsa
Demokratisasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya
reformasi di Indonesia. Reformasi juga menghasilkan dampak
negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan
bangsa. Fenomena primordialisme pun terkadang muncul dalam
kehidupan masyarakat. Berdasarkan laporan hasil survei Badan
Pusat Statistik di 181 Kabupaten/Kota, 34 provinsi dengan
melibatkan 12.056 responden sebanyak 89,4% menyatakan
penyebab permasalahan dan konflik sosial yang terjadi tersebut
dikarenakan kurangnya pemahaman dan pengalaman nilai-nilai
Pancasila.
Masalah Narkoba

Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara


yang strategis. Namun, letak strategis tersebut tidak hanya
memiliki dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Contohnya
yaitu dapat dilihat dari kacamata bandar narkoba. Indonesia
strategis dalam hal pemasaran obat-obatan terlarang. Berdasarkan
data yang dirilis POLRI tahun 2013, POLRI mengklaim telah
menangani 32.470 kasus narkoba, baik narkoba yang berjenis
narkotika, psikotropika, maupun bahan lainnya.
Masalah Penegakan Hukum yang
Berkeadilan

Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi


sistem hukum dan sekaligus meningkatkan kualitas penegakan
hukum. Konkretnya penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran
hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur penegak hukum.
Masalah Terorisme

Asal mula dari kelompok terorisme itu sendiri kelompok


terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia. Namun,
faktanya terdapat beberapa kelompok teroris yang sudah
ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum yang berlalu.
Para teroris tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain
dengan melawan hukum dan mengatasnamakan agama.
ALASAN DIPERLUKANNYA
PENDIDIKAN PANCASILA
-ALASAN-
1. Agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
bertanggung jawab sesuai hati nuraninya;

2. Agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup


dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya;

3. Agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan


perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni;

4. Agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai


budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
TUJUAN SECARA SPESIFIK UNTUK
MAHASISWA
1. Memberikan pemahaman dan penghayatan nilai nilai
pancasila agar bisa diterapkan di kehidupan

2.Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menangani maslah


dengan mengunnakan pacasila dn uud45

3.Membentuk sikap mental mahasiswa agar mampu beinteraksi


dalam bermasyarakag bernegara dan berbangsa
Dampak Positif
1. Manusia lebih profesional dn bermoral
2. Terbentuknya negara yg bersatu
3. Adanya rasa cinta produk indonesia
4. Menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
5. Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi
pekerti luhur;
6. Memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan
bertanggung jawab sesuai hari nurani;
7. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni
8. Mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan
berkesejahteraan bagi bangsanya.
Dampak Negatif

1. Adanya penyelewengan kekuasan


2. Adanya kkn
3. Tindak kriminal dimana"
4.hilangnya identitas negara
5. Kurangnya rasa cinta tanah air
MENGGALI SUMBER HISTORIS,
SOSIOLOGIS, POLITIK PENDIDIKAN
PANCASILA
Dilihat dari segi objek materil, pengayaan materi atau substansi mata
kuliah pendidikan Pancasila dapat dikembangkan melalui beberapa
pendekatan, diantaranya pendekatan historis, sosiologis, dan politik.

1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila

Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali


meninggalkan sejarah.” Pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa
sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan
bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan.
Hal tersebut sejalan dengan ungkapan seorang filsuf Yunani yang
bernama Cicero (106-43SM) yang mengungkapkan, “Historia Vitae
Magistra”, yang bermakna, “Sejarah memberikan kearifan”.
Pengertian lain dari istilah tersebut yang sudah menjadi pendapat
umum (common-sense) adalah “Sejarah merupakan guru kehidupan”.
Dalam peristiwa sejarah nasional, banyak hikmah yang dapat dipetik,
misalnya mengapa bangsa Indonesia sebelum masa pergerakan nasional
selalu mengalami kekalahan dari penjajah?

Jawabannya antara lain karena perjuangan pada masa itu masih


bersifat kedaerahan, kurang adanya persatuan, mudah dipecah belah, dan
kalah dalam penguasaan IPTEKS termasuk dalam bidang persenjataan.

Hal ini berarti bahwa apabila integrasi bangsa lemah dan penguasaan
IPTEKS lemah, maka bangsa Indonesia dapat kembali terjajah atau
setidak-tidaknya daya saing bangsa melemah. Implikasi dari pendekatan
historis ini adalah meningkatkan motivasi kejuangan bangsa dan
meningkatkan motivasi belajar Anda dalam menguasai IPTEKS sesuai
dengan prodi masing-masing.
2. Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila

Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia. Di


dalamnya mengkaji, antara lain latar belakang, susunan dan pola kehidupan
sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat, disamping juga
mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam
masyarakat. Soekarno (1982:19) menegaskan bahwa dalam perspektif
sosiologi, suatu masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-nilai
yang tertentu.
Bung Karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari bumi
pertiwi Indonesia. Dengan kata lain, nilai-nilai Pancasila berasal dari
kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia. Pernyataan ini tidak diragukan
lagi karena dikemukakan oleh Bung Karno sebagai penggali Pancasila,
meskipun beliau dengan rendah hati membantah apabila disebut sebagai
pencipta Pancasila, sebagaimana dikemukakan Beliau dalam paparan sebagai
berikut:
“Kenapa diucapkan terima kasih kepada saya, kenapa saya diagung-
agungkan, padahal toh sudah sering saya katakan, bahwa saya bukan
pencipta Pancasila. Saya sekedar penggali Pancasila daripada bumi
tanah air Indonesia ini, yang kemudian lima mutiara yang saya gali itu,
saya persembahkan kembali kepada bangsa Indonesia. Malah pernah
saya katakan, bahwa sebenarnya hasil, atau lebih tegas penggalian
daripada Pancasila ini saudara-saudara, adalah pemberian Tuhan kepada
saya… Sebagaimana tiap-tiap manusia, jikalau ia benar-benar memohon
kepada Allah Subhanahu Wata’ala, diberi ilham oleh Allah Subhanahu
Wata’ala (Latif, 2011: 21).

Makna penting lainnya dari pernyataan Bung Karno


tersebut adalah Pancasila sebagai dasar negara merupakan
pemberian atau ilham dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
3. SUMBER POLITIK PENDIDIKAN PANCASILA
Elit politik sebagai penggerak utama dalam pembangunan
kehidupan bangsa,justru sebagian diantaranya melakukan perbuatan
yang menimbulkan kerusakan sosial-politik.

AKIBATNYA :
a. Masyarakat semakin tidak percaya kehidupan politik
b. Kepercayaan masyarakat tentang pemilu terus
menurun
Mewujudkan Kehidupan Politik yang Ideal
Sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai kaidah dalam
mengwujudkan tata tertib sosial yang ideal.

Contoh penerapan nilai pancasila dalam bidang politik :

1. Penerapan sila ke-satu


Penerapan kebijakan politik yang tidak memihak pada
kepentingan sesuai agama
2. Penerapan sila ke-dua
Indonesia menjunjung tinggi HAM dalam UUD
3. Penerapan sila ke- tiga
Menghindari isu SARA dalam persaingan politik
4. Penerapan sila ke-empat
Pengambilan kebijakan politik selalu di putuskan dengan
musyawarah mufakat.
5. Penerapan sila ke-lima
Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal-hal yang bersifat
pribadi
MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG
DINAMIKA DAN TANTANGAN
PENDIDIKAN PANCASILA
Membangun Argumen Tentang Dinamika dan
Tantangan Pendidikan Pancasila
A. Dinamika Pendidikan Pancasila
Secara historis, upaya pembudayaan atau pewarisan nilai nilai Pancasila
telah secara konsisten dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai
sekarang.
1. Pada masa awal kemerdekaan : pembudayaan nilai nilai tersebut
dilakukan dalam bentuk pidato idato para tokoh bangsa dalam rapat
rapat akbar yang disiarkan melalui radio.
2. Pada 1 Juli 1947 : diterbitkan buku yang berisi pidato Bung Karno
tentang Lahirnya Pancasila yang disertai kata pengantar dari Dr. K.R.T
Radjiman Wedyodiningrat selaku Ketua BPUPKI.
3. Pada 5 Juli 1959 : perubahan yang cukup signifikan terjadi seiring
dengan diberlakukannya Dekrit Presiden.
4. Pada tahun 1960 : diterbitkan buku yang berjudul Manusia dan
Masyarakat Baru Indonesia dengan maksud membentuk Indonesia
baru yang patriotik melalui pendidikan.
5. Pada tahun 1961 : diterbitkan buku yang berjudul Penetapan Tudjuh Bahan

Bahan Pokok Indoktrinasi yang dibubuhkan kata pengantar dari presiden


Indonesia dan buku tersebut lebih ditujukan kepada masyarakat umum
dan aparatur negara.Pada tahun 2000, Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan

yang memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan


mata kuliah pendidikan Pancasila.
6. Pada tahun 2000, Dirjen Dikti mengeluarkan kebijakan yang memperkokoh
keberadaan dan menyempurnakan penyelenggaraan mata kuliah
pendidikan Pancasila
B. Tantangan Pendidikan Pancasila
Tantangannya ialah menentukan bentuk dan format
agar,matakuliah Pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan
di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
Tantangan yang bersifat internal perguruan tinggi misalnya
faktor ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program
studi yang semakin tajam ( yang menyebankan kurangnya
ketertarikan sebagian mahasiswa dengan Pendidkan
Pancasila).
Tantangan yang bersifat eksternal antara lain adalah krisis
keteladanan dari para elite politik dan maraknya gaya hidup
hedonistik di dalam masyarakat.
MENDESKRIPSIKAN ESENSI & URGENSI
PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MASA
DEPAN
Dijden Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan
Pancasila yang meliputi:
1. Pengantar perkuliahan pendidikan pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsaindonensia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai sistem filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengambangan ilmu.
• Implikasi dari pendidikan pancasila adalah agar
mahasiswa dapat menjadi insan profesional yang
berjiwa pancasila dalam kehidupan masyarakat &
bernegara

• Urgensi pendidikan pancasila adalah untuk


membentengi dan menjawab tantangan perubahan -
perubahan dimasa yang akan datang
• Dalam hal ini, Riyanto (2009: 4) menyatakan bahwa
pendidikan pancasila di perguruan tinggi merupakan
suatu keniscayaan karena mahasiswa sebagai agen
perubahan dan intelektual muda yang di masa yang
aan datang akan menjadi inti pembangunan dan
pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap
tingkatan lembaga negara, badan negara, lembaga
daerah, dan sebagainya.
Diskusi pertanyaan
1. Nanda Poniar NIM G1B119036
• Bagaimana Negara memenuhi fasilitas
masyarakatnya jika kurang kesadaran
membayar pajak?
2. M. Nasril Lukman NIM G1B119026
• Bagaimana solusi anda untuk menggubah
pemakaian masyarakat mengenai produk-
produk di luar negeri ?
3. Tessa Putri NIM G1B119070
• Contoh penerapan pancasila dalam politik, isu
sara dalam kehidupan politik dan bagaimana
menghindari isu sara tersebut?
4. Elza Hilmy NIM G1B119018
• Bagaimana cara merealisasikan pancasila
dalam perkuliahan?
5. Silvi Kalmia NIM G1B119008
• Cara menanamkan penegakkan hukum
dengan tidak memandang jabatan?
Diskusi jawaban klp 1
1. Kesadaran membayar pajak ini tidak hanya memunculkan sikap patuh, taat dan
disiplin semata tetapi diikuti sikap kritis. Semakin maju masyarakat dan
pemerintahannya, maka semakin tinggi kesadaran membayar pajaknya namun
tidak hanya berhenti sampai disitu justru mereka semakin kritis dalam menyikapi
masalah perpajakan, terutama terhadap materi kebijakan di bidang perpajakannya,
misalnya penerapan tarifnya, mekanisme pengenaan pajaknya, regulasinya,
benturan praktek di lapangan dan perluasan subjek dan objeknya. Masyarakat di
negara maju memang telah merasakan manfaat pajak yang mereka bayar. Bidang
kesehatan, pendidikan, sosial maupun sarana dan prasarana transportasi yang cukup
maju maupun biaya operasional aparat negara berasal dari pajak mereka. Pelayanan
medis gratis, sekolah murah, jaminan sosial maupun alat-alat transportasi modern
menjadi bukti pemerintah mengelola dana pajak dengan baik. Dengan digalakannya
kesadaran akan pajak ini diharapkan Indonesia akan menuju kesejahteraan yang
selama ini diharapkan dan terpenuhinya fasilitas . Slogan “LUNASI PAJAKNYA AWASI
PENGGUNAANNYA” tidak hanya suara dan gaungnya semata yang nyaring namun bisa
benar-benar terwujudkan bahwa pajak menjadi pendapatan utama negara yang
diperuntukkan dan dikelola dengan transparan dan akuntabel bagi kepentingan
masyarakatnya sendiri.
2. pemerintah harus mengurangi komoditas impor seperti :
• menaikkan berkali lipat pajak barang mewah impor
• mencitai produk dalam negeri
• merangsang masyarakat menciptakan produk buatan dalam
negeri dengan memberi fasilitas dan kemudahan perizinan,
permodalan dan pengembangan pasar
• Masukan produk lokal
• Mengajakan teman, sahabat, kerabat berbelanja produk
produk lokal
• Membentuk komunitas produk atau ikutan komunitas yang
agar update informasi
• Ikut mempromosikan di account social media kamu produk-
produk lokal yang kamu sukai
• Mencari informasi sebanyak mungkin barang-barang
kebutuhan sehari -hari yang diproduksi di dalam negeri.
3.Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi konflik/isu SARA di Indonesia, yaitu :
4. Berdoa pada Tuhan Yang Maha Kuasa
5. Mengendalikan emosi
6. Jangan memanggil orang lain dengan julukan
berdasarkan SARA
7. Jangan menghakimi dan berpikiran negatif tentang
suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda
8. Jangan memaksakan kehendak pada orang lain
9. Menghormati dan mengasihi orang lain
10. Melakukan dan memikirkan hal-hal positif secara
bersama-sama
 Misalnya dalam pemilihan ketua DPR ada 5
calon, salah satu calonnya no urut 3 adalah
org jambi, ketika pemilihan di jambi
masyarakat di jambi hanya
memilih/meletakkan suaranya pada calon no
3 karena sesama dari jambi, masyarakat
jambi tersebut tidak melirik calon no urut
lainnya.
Hal demikian bertentanggan dengan SARA.
Adapun Cara penanggulangannya yaitu
dengan menamkan rasa nasionalisme
4. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi yang memiliki peran
sebagai 'Agen Perubahan' dan 'Kontrol Sosial'. Mahasiswa harus dapat
menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di
masyarakat dan kehidupan akademik, para mahasiswa juga harus
tetap melanjutkan tugasnya, dan menjadikannya sebagai pribadi-
pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri,
inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat
pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi.
sebagai berikut:
a. Mewariskan nilai-nilai pancasila ideal untuk generasi muda di
bawahnya.
b. Membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan Pancasila
c. Memperkuat jati diri sebagai Bangsa.
d. Penguatan nilai etik dan nasionalisme generasi muda.
e. Pengambilan peran dalam pengentasan dalam kemiskinan dan
pendidikan
5. Ada beberapa cara untuk menegakkan
hukum secara jujur dan berkeadilan tanpa
memandang derajat sosial masyarakat, yaitu :
a. Pendidikan Karakter
b. Peningkatan Kualitas Seleksi Aparat
Penegak Hukum
c. Praktik Penegakan Hukum yang Tidak
Memihak
d. Pemberian Bantuan Hukum
e. Apresiasi Bagi Aparat Penegak Hukum
1. Syifa Inayati ( Moderator)
2. Mutia Salsa Billa (Presentation)
3. Rossie Intan Komala (Anggota)
4. Helni Yusriya Safitri (Anggota)
5. Indah Widya Astuti Nasution
(Anggota)
6. Nurmardiah (Anggota)

Anda mungkin juga menyukai