BERMASYARAKAT
DI SUSUN OLEH
HAJIBA
D 101 21 254
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan hidayah, rahmat dan karuniaNya kepada kita
semuanya khususnya kepada penulis sehingga penulis sehingga dapat
menyelesaikan Makalah ini.
Makalah yang berjudul “KONSEP ILMU ALAMIAH DASAR
DALAM BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT” Pada Makalah ini
penulis membahas tentang Ilmu Kealamiahan Dasar ( IAD ) sangat
bersangkutan dengan kehidupan manusia itu sendiri karena kita sebagai
manusia tidak akan bisa lepas dari alam
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan kesulitan.
Namun berkat bimbingan, petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak, penulis
dapat menyelesaikan laporan makalah ini.
HAJIBA
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
BAB II ................................................................................................................ 2
A. KESIMPULAN..................................................................................... 17
B. SARAN ................................................................................................. 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya ilmu alamaiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang
berdiri sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-
konsep dasar dalam bidang iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Jadi ilmu
alamiah dasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya.
Dan tentunya semua ilmu memiliki tujuan, peran, manfaat dan fungsi.
Begitu juga dengan ilmu alamiah dasar. Tujuan ilmu alamiah dasar adalah:
2
2. Mendorong dan mengembangkan kemanfaatan ilmu alamiah dasar pada
pengembangan diri, ilmu dan profesi para mahasiswa Non-eksakta.
Konsep dalam Ilmu Alamiah dasar terbagi atas beberapa macam, yaitu :
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle
curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup
dan sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti
tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang
serta rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan.
3. Mitos
3
bersifat simpang siur karena tidak ada bukti yang otentik dan disebarkan
melalui cerita dari mulut ke mulut (lisan). Mitos dapat diterima karena
keterbatasan pengindraan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus di
penuhi. Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira
700-600 SM. Pengetahuan dan ajaran tentang orang
Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan, atau
mitos. Pengetahuan ini disebut pseudo science (sains palsu). Ini adalah ilmu
pengetahuan yang masih diragukan kebenarannya.
5. Kriteria Alamiah
Sistematis
Berobjek
4
Bermetoda
Universal
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Sebagai
langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat sebagai berikut :
5
7. Metode Ilmiah dan Implementasinya
Salah satu aspek tujuan mempelajari Ilmu alamiah dasar ini adalah
bagaimana menanamkan sikap ilmiah bagi mahasiswa, berikut ini di jelaskan
beberapa sikap ilmiah yang harus dimilki oleh seorang ilmuan :
a. Jujur
b. Terbuka
c. Toleran
d. Skeptis
e. Optimis
f. Pemberani
g. Kreatif
6
C. PERANAN ILMU ALAMIAH DASAR DALAM BERKEHIDUPAN
MASYARAKAT
Tentunya semua disiplin ilmu itu memiliki peran dalam kehidupan manusia.
Yang mana perannya ini dapat bersifat baik dan dapat bersifat buruk. Sedangkan
peran Ilmu Alamiah Dasar dalam kehidupan manusia sampai saat ini antara lain:
7
5. Memberikan kontribusi tentang ilmu kesehatan. Sebagaimana kita ketahui
ilmu kedokteran itu sarana dan prasarananya adalah ilmu dasar ( fisika, kimia,
biologi) serta alat-alat elektronik dan non elektroik.
6. Dapat meningkatkan kualitas SDM. Dengan adanya IAD kita dapat
meningakatkan SDM.
7. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya IAD maka
Semakin banyak perusahaan maupun sekolah, maka peluang dalam lapangan
pekerjaan itu menjadi lebih besar.
8. Dapat meningakatkan keborosan dan menimbulakan pencemaran lingkungan.
Pendayagunaan teknologi SDA pun dapat mengakibatkan dampak
negative bila kita salah dalam penggunaannya.
8
6. Manusia mempunyai kepercayaan dan beragama ( Homo religious ).
Tuhan menciptakan dua mahluk, yang satu bersifat anorganis (bnda mati) dan
yang lain bersifat organis (mahluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk
pada hokum alam ( deterministis) dan mahluk hidup tunduk pada hokum kehidupan
(biologis), tetapi yang jelas cirri-ciri kehidupan manusia sebagai mahkluk yang
tertinggi, lebih dari hewan maupun tumbuhan. Dari sekian banyak cirri-ciri manusia
9
sebagai mahluk hidup, akal budi, dan kemauan keras itulah yang merupakan sifat
unik manusia.
10
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan
mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
11
3. Masa usia sekolah (6-12 tahun)
Masa ini disebut juga sebagai periode operasinal nyata dengan kisaran usia 7-
11 Tahun. Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dngan perkemabngan
fisik, dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini
sebagai “masa tenang”, karena proses perkembangan emosional si anak telah
mendapatkan kepuasan maksimal sesuai dengan kemapuan individu.
Perolehan pengtahuannya masih dengan induksi (pengamatan dan percobaan),
walau sudah dimulai dengan menggunakan penalaran dan logika.
Masa remaja disebut juga periode oprasional formal (11-15tahun). Periode ini
merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun
dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai
orang dewasa, secara fisik, mental, dan emosional belum mampu
menggunakan nalar serta berhipotesis.
Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.
Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan
dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang
bertanggung jawab.
ZAMAN PURBA
A. Kehidupan Manusia Masa Berburu dan Meramu
1. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat awal
Zaman ini terjadi ketika zaman Paleolithikum atau disebut juga zaman
batu tua. Pada zaman ini manusia hidup dengan menggantungkan
dirinya penuh pada alam. Mereka belum bertempat tinggal menetap
12
tetapi masih berpindah-pindah (nomaden). Hidup dengan cara berburu
binatang dan mengumpulkan makanan. Manusia pada zaman ini
belum mengenal kepercayaan dan cara berpikir mereka masih sangat
sederhana, buktinya yaitu alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini
masih sangat sederhana, kasar, dan hanya bersifat praktis. Zaman ini
berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup
pada zaman ini antara lain, Meganthropus Paleojavanicus,
Pithecanthropus, dan Homo Erectus.
2. Zaman Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut
Zaman ini terjadi ketika zaman Mesolithikum atau disebut juga zaman
batu tengah. Pada masa ini manusia sudah hidup menetap meskipun
sementara (semi sedenter). Hidupnya sudah tidak menggantungkan
penuh pada alam. Alat yang dihasilkan sudah tidak mutlak bersifat
praktis, unsur estetikanya mulai muncul. Zaman ini berlnagsung kira-
kira 20.000 tahun yang lalu. Manusia yang hidup pada masa ini adalah
jenis Homo.
Jenis manusia yang hidup pada masa ini sudah mencapai taraf Homo
Sapien penuh artinya jenis manusia yang cerdas atau manusia yang tingkat
pemikirannya sudah meningkat jauh dari pada jenis manusia sebelumnya.
Awalnya mereka sangat menggantungkan kehidupannya pada alam tetapi
lama-kelamaan karena persediaan alam terbatas maka mereka berusaha
untuk mengadakan persediaan makanan yang cukup hingga mereka tidak
perlu mengembara lagi. Kemampuan mengadakan persediaan makanan ini
bisa ditempuh melalui :
13
2. Menyimpan atau mengawetkan makanan
3. Menjinakkan binatang
2. Pandai berlayar
14
4. Pandai membuat bangunan Megalithik
ZAMAN YUNANI
Zaman Yunani yaitu antara 600 SM-200 SM. Dalam zaman ini proses-
proses perkembangan know how tetap mendasari kehidupan sehari-hari, tetapi
lebih maju dari zaman-zaman sebelumnya. Dalam bidang pengetahuan, sikap
dan pemikiran yang sekedar menerima apa adanya, terjadi perubahan besar,
dan perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan modern. Pada
zaman ini muncul tokoh-tokoh filsafat antara lain, Thales, Phytagoras,
Aristoteles, Archimedes, dll.
ZAMAN MODERN
15
pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baikoleh orang tua
dan lingkungan yang akan terus terbawa sampai dewasa. Sampai usia 2 tahun,
Perkembangan kecerdasan sangat cepat dari belajar, makan, berbica dan
berjalan. Pada usia 2-7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja
merupakan masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa,
karena selalu berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa
walaupun secara emosional belum menandai.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pada mahasiswa agar lebih muda
memahamisecara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi yang
dikaji yaitu peranmanusia dalam pembelajaran IAD.
17
DAFTAR PUSTAKA
Djaliel, Maman Abdul. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Http://For-The-Better-World.Blogspot.Com/2008/09/Indonesia-Dalam-Pola-Pikir-
Mitos-Dan.Html
Http://Id.Shvoong.Com/Humanities/H_Philosophy/1787015-Sejarah-Perkembangan-
Filsafat-Sains/
Http://Laporanpenelitian.Wordpress.Com/2008/08/10/Mitos/
Http://Pbmmatmarsigit.Blogspot.Com/2009/05/Elegi-Konferensi-
Kebenaran.Html
Http://www.google.com
Http://www.perkembangan-fisiksifatdan-pemikiran.html
18