Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN, MASYARAKAT PERKOTAAN


DAN PEDESAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah


Mata Kuliah: ISBD

Dosen Pengampu:
Yuli Choirul Umah, M.Pd.I.

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Rahma Septia Ningrum 22103022


Rahma Aida 22103028
Putri Febriani 22103032
Rif’atul Mu’asyaroh 22103034

Kelas: KPI A

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
serta Karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Permasalahan Kependudukan
Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan ” dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan
tujuan memenuhi tugas ISBD yang dibimbing oleh Ibu Yuli Choirul Umah,
M.Pd.I..Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Permasalahan Kependudukan Masyarakat Perkotaan dan
Pedesaan.Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Yuli Choirul
Umah, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah ISBD. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Kediri, 28 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................0
1.1 Latar Belakang...............................................................................................0
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN TEMA...........................................................................2
A. Pengertian Masyarakat..............................................................................2
B. Macam – Macam Masyarakat...................................................................2
C. Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan.......................................3
D. Permasalahan Kependudukan, Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan.......5
E. Solusi terhadap Permasalahan Kependudukan Masyarakat Perkotaan dan
Pedesaan...............................................................................................................6
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
Kesimpulan........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan


masyarakat perkotaan.Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan
masyarakat desa sebagaisuatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan
pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan
memiliki arti tersendiri dalam kajianstruktur,sosial atau kehidupanya.Dalam
keadaan desa yang “sebenarnya”,desa masihdianggap sebagai standard an
pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaanasli seperti tolong
menolong,keguyuban,persaudaraan,gotong-royong,kesenian,kepribadiandalam
berpakaian,adat-istiadat,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.

Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang


bergaul dengan rukun, tenang, selaras, dan akur. Akan tetapi justru dengan
berdekatan,mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa
kehidupan sehari-hari,hal tanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda
dan tua serta antara pria danwanita.Bayangan bahwa desa tempat ketentraman
pada konstelasi tertentu ada benarnya,akan tetapi yang nampak justru bekerja
keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup didesa.

Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula


orang beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi
(kemunduran) pertanian yang berjalan dalam proses pemiskinan dan apapun
teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-
sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah
yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontrofersi kesan atau pendapat
ini mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti
konsep-konsep perubahan sosial atau kebudayaan.

iv
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Masyarakat?


2. Apa saja macam-macam Masyarakat?
3. Apa perbedaan masyarakat perkotaan dan pedesaan?
4. Apa Permasalahan Kependudukan, Masyarakat Perkotaan dan
Pedesaan ?
5. Apa Solusi terhadap Permasalahan Kependudukan Masyarakat
Perkotaan dan Pedesaan ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui dimaksud Masyarakat?


2. Untuk mengetahui macam-macam Masyarakat?
3. Untuk mengetahui perbedaan masyarakat perkotaan dan pedesaan?
4. Untuk mengetahui Permasalahan Kependudukan, Masyarakat
Perkotaan dan Pedesaan ?
5. Untuk mengetahui Solusi terhadap Permasalahan Kependudukan
Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan ?

v
BAB II
PEMBAHASAN TEMA

A. Pengertian Masyarakat

Secara umumPengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu


yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang
telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati
dalam lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa inggris yaitu "society" yang
berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas" yang
berarti "kawan". Sedangkan masyarakat yang berasal dari bahasa arab yaitu
"musyarak". Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas adalah keseluruhan
hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan
sebagainya. Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam Arti Sempit adalah
sekelompok individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lain
sebagainya. Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai kelompok orang
yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama.Pengertian Masyarakat
secara Sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau
bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya masyarakat karena
manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya memberikan reaksi
dalam lingkungannya1

B. Macam – Macam Masyarakat

1. Masyarakat Perkotaan

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), urban diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan kota, bersifat kekotaan, atau orang yang pindah dari desa
ke kota. Sementara itu, dilihat dari aspek dinamikanya, maka masyarakat urban/kota
adalah masyarakat yang lahir dan direproduksi oleh proses modernitas dalam dinamika
institusi modern. Anthony Gidden membayangkan masyarakat urban/kota sebagai
tipikal manusia yang hidup pada dekade terakhir abd ke-20 yang memiliki kesempatan
luas untuk menyebar ke berbagai belahan dunia menikmati eksistensinya. Bahkan ia
membayangkan masyarakat urban/kota yang modern tersebut, memiliki sisi-sisi
mengerikan yang menurutnya adalah fenomena nyata dewasa ini2

2. Masyarakat Pedesaan
1
Donny Prasetyo and Irwansyah, “MEMAHAMI MASYARAKAT DAN PERSPEKTIFNYA,”
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 1, no. 1 (May 19, 2020): 164–165.
2
Nurfajriyanti Haeruddin, “MASYARAKAT DAN BUDAYA PERKOTAAN” (n.d.).

vi
Pengertian desa menurut kamus Poerwadarminta (1976) adalah: “sekelompok
rumah di luar kota yang merupakan kesatuan, kampung (di luar kota); dusun; 2 dusun
atau udik (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan dari kota);….”. Desa menurut
kamus tersebut terutama dalam arti fisik. Lain lagi dengan istilah desa dalam rembug
desa, yang berarti fisik, masyarakat dan pemerintahannya. Istilah lain yang memiliki
pengertian hampir sama adalah village. Menurut The Random House Dictionary (1968),
village adalah: “a small community or group of house in a rural area usually smaller
than a town and sometimes incorporated as a municipality”.

Definisi tersebut mengandung makna bahwa yang dimaksud dengan masyarakat


desa adalah masyarakat di daerah masyarakat pedesaan. Masyarakat desa disebut juga
rural community yang diartikan sebagai masyarakat yang anggota-anggotanya hidup
bersama di suatu lokalitas tertentu, yang seorang merasa dirinya bagian dari kelompok,
kehidupan mereka meliputi urusan-urusan yang merupakan tanggungjawab bersama dan
masing-masing merasa terikat pada norma-norma tertentu yang mereka taati bersama.3

C. Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

1. Masyarakat Perkotaan

a.) Karakteristik Masyarakat Perkotaan

1. Netral Afektif

Masyarakat kota yang memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat


rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Association.
Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang
menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah
sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.

2. Orientasi Diri

Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya


sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan
kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa
menggantungkan diri pada orang lain maka mereka cenderung untuk
individualistik.

3. Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran
rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk universalisme.

3
“Rural_Comunity.Pdf,” n.d.

vii
4. Prestasi
Mutu seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan
kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.

5. Heterogenitas
Masyarakat kotayang lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari
lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.

b.) Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan

1. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena


memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.

2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang lain (Individualisme).

3. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.

4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak


diperoleh warga kota.

5. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu


bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat
mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

6. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota sebab kota-kota biasanya


terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.4

2. Masyarakat Pedesaan

a.) Karakteristik Masyarakat Pedesaan

1. Masyarakat Desa pada dasarnya memiliki hubungan yang erat dengan alam,
dimana pada umumnya masih memanfaatkan hasil alam untuk memenuhi
kebutuhan.

4
Gryselda Sheryl Selena, Puji Aenun, and Lulu Latifah, “Masyarakat Perkotaan Dan Pedesaan,”
Riskesdas 2018 3 (2018): 103–111.hal., 2-4.

viii
2. Menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat lainnya (Tetangga), hal ini
dapat dilihat dari salah satu Desa yaitu Desa Mela I Tapanuli Tengah yaitu
masyarakatnya saling menolong satu sama lain seperti ketika ada Acara Pernikahan
maupun acara lainnya serta memiliki empati yang tinggi.

3. Tinggal didaerah pedesaan kita dapat melihat bahwa masyarakatnya masih kental
dalam beragama, budaya serta adat istiadatnya.

b.) Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan sebagai berikut:

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.

2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan

3. Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat


dipengaruhi alamseperti: iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan
yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

4. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka
mementingkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri.5

D. Permasalahan Kependudukan, Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

 Permasalahan Masyarakat Pedesaan


1. Kemiskinan
Dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan di desa sehingga
menyebabkan kemiskinan.6
2. Krisis Pangan
Meskipun desa sebagai penghasil pertanian tetapi masyarakat desa
mengalami krisis masalah pangan akibat akses mereka terhadap ekonomi
yang rendah.
3. Krisis Lingkungan
Karena adanya penggundulan hutan maupun eksploitasi lingkungan
sehingga dapat menyebbkan banjir dan tanah longsor.
4. Krisis Energi
Karena lebih banyak di akses oleh daerah perkotaan dan akses menuju
desa yang terkadang banyak kendala sehingga tidak mendapat akses
energi khususnya listrik.
5
Ibid. Hal., 6-7
6
Tiara Dewi, “Buku Ajar Sosiologi Perdesaan,” Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur,
no. April (2019): 5–24.

ix
5. Pendidikan
Di desa masih banyak yang kurang sadar tentang pentingnya pendidikan,
mereka lebih memilih bekerja daripada menempuh pendidikan. Sehingga
banyak yang buta huruf dan belum bisa membaca serta menulis.

 Permasalahan Masyarakat Perkotaan

1. Urbanisasi
Urbanisasi dan pertumbuhan kota merupakan indikator dari modernisasi
dan kemajuan, akan tetapi proses urbanisasi pada saat ini seringkali
menimbulkan permasalahan sosial misalnya perumahan kumuh akibat
Tidak berimbangnya jumlah yang datang dengan keterbatasan pekerjaan
formal pada akhirnya banyak yang memilih sektor informal.
2. Macet
Meningkatnya jumlah kendaraan tanpa diikuti oleh pembangun jalan telah
menimbulkan kemacetan. Salah satu alasan masyarakat belum
menggunakan transportasi publik karena rendahnya tingkat kenyamanan
yang mereka dapatkan.
3. Pencemaran Lingkungan
Perkembangan industri dan teknologi di perkotaan telah menimbulkan
pencemaran lingkungan seperti knalpot kendaraan bermotor, asap dan
limbah pabrik. Selain itu sampah plastik dari bekas kemasan konsumsi
masyarakat susah teruarai dalam tanah sehingga mencemari lingkungan.
4. Banjir
Banyaknya bangunan dan pengaspalan jalan, menyebabkan kurangnya
daya serapan dari air hujan, hal ini berakibat pada timbulnya banjir yang
sering sekali terjadi pada daerah perkotaan, yang tentunya menghambat
segala aktivitas nasyarakat perkotaan.

E. Solusi terhadap Permasalahan Kependudukan Masyarakat Perkotaan


dan Pedesaan

 Solusi terhadap Permasalahan Masyarakat Pedesaan

1. Kemiskinan
Kebutuhan desa untuk memperkuat pilar ekonomi membutuhkan
terobosan alternatif, orientasi baru dengan memanfaatkan peluang UU
Desa. Misalnya saja pengembangan desa wisata yang dapat membantu
mengatasi persoalan kemiskinan, memperkuat semangat ketahanan desa,

x
menumbuhkan inovasi komunitas, dan memelihara keseimbangan
ekologi.7

2. Krisis Pangan
Bagi masyarakat pedesaan, dengan semakin berkembangnya kegiatan non
pertanian di pedesaan, maka diharapkan pendapatannya semakin tinggi
dan semakin baik aksesnya terhadap bahan pangan. Untuk itu, pemerintah
harus mengupayakan terwujudnya pedesaan sebagai kawasan pemukiman
yang produktif, selalu mengembangkan diversifikasi ekonomi, dan
mengembangkan infrastruktur pedesaan. 8

3. Krisis Lingkungan
Pembangunan pemeliharaan lingkungan dengan reboisasi misalnya, dan
menumbuhkan kesadaran diri pada setiap warga masyarakat sekita akan
pentingnya menjaga lingkungan dan tidak merusaknya.

4. Krisis Energi
Pemerintah harus melakukan pemerataan energi yang menunjang
keberlangsungan hidup terutama pada masyarakat pedesaan yang
sebagian belum terjangkau dan penyebab dari timbulnya krisis energi
tersebut.

5. Pendidikan
Bidang pendidikan juga berperan penting dalam usaha mencapai sasaran
sasaran kependudukan terutama melalui perubahan sikap dan tingkah laku
terhadap suatu tatanan kehidupan yang baru, sejalan dengan ini maka
usaha usaha di bidang pendidikan terus dilaksanakan dengan infrastruktur
dan layanan pendidikan yang memadai9

 Kesimpulan solusi permasalahan:


Penyelenggaraan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat desa
merupakan sebuah agenda nasional. Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, mengamanatkan kewajiban negara untuk
melayani setiap warganya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Pelayanan dasar publik dilakukan secara efektif untuk memperkuat
demokrasi, hak asasi manusia, meningkatkan kemakmuran ekonomi,
mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak
7
Ibid.
8
Yunastiti Purwaningsih, ‘Ketahanan Pangan: Situasi, Permasalahan, Kebijakan, Dan
Pemberdayaan Masyarakat’, Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi Dan
Pembangunan, 9.1 (2008), 1 <https://doi.org/10.23917/jep.v9i1.1028>.
9
Agustina Bidarti, Teori Kependudukan, ed. Mukodas, 1st ed. (Bogor: Lindan Bestari, 2020).

xi
dalam pemanfaatan sumber daya alam dan menguatkan kepercayaan pada
pemerintahan desa. Upaya perbaikan harus mencakup tiga hal yakni
regulasi, anggaranpublik, dan gotong royong. Pembangunan dalam
layanan publik di pedesaan bisa dilakukan dalam berbagai bidang secara
menyeluruh baik di bidang infrastruktur ekonomi, pendidikan, kesehatan,
transportasi seperti perbaikan jalan desa, jembatan, sarana beribadah, dan
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Pembangunan wilayah
pedesaan hendaknya dilakukan tidak hanya bertujuan meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat pedesaan secara ekonomi saja, tetapi juga harus
mampu meningkatkan akses masyarakat terhadap berbagai sarana sosial
dan lingkungan yang memadai.10

 Solusi terhadap Permasalahan Masyarakat Perkotaan

1. Urbanisasi
dalam menangani permasalahan perumahan kumuh yang tidak layakhuni
pemerintah berupaya memberikan solusi berupa pembangunan rumah
susun untuk mensiasati keterbatasan lahan di perkotaan. Langkah ini
dilakukan bertujuan untuk memberikan fasilitas perumahan bagi
masyarakat dengan tidak mencabut penduduk dari akar hidup atau
lingkungannya khas yang menjadi bagian pokok dari identitas mereka.
Program rusun pemerintah DKI Jakarta di kemayoran, serta pemukiman
kampung deret.

2. Macet
Perencanaan dan penyediaan transportasi umum yang nyaman dan
memadai, pengaturan pola lalu lintas dan pembatasan kepemilikan
kendaraan pribadi dan kendaraan dinas merupakan strategi yang bisa
dikembangkan untuk perencanaan transportasi yang diperlukan untuk
mengatasi kemacetan dengan membuat perencanaan dan pembuatan sarana
jalan yang memadai untuk mendukung keperluan transportasi. Saat ini
pemerintah sedang berupaya membangun MRT (Mass Rapid
Transportation) guna Menyediakan fasilitas transportasi publik yang
nyaman, aman, tertib dan teratur akan mendorong orang beralih dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum untuk mencegah kemacetan.

3. Pencemaran Lingkungan
Pada umumnya negara berkembang belum mempunyai pengetahuan dan
fasilitas yang memadai cara khusus bagi pembuangan limbah pabrik,
sarana penjernihan air kotor dan penaggulangan sampah yang memadai.
10
Dewi, “Buku Ajar Sosiologi Perdesaan.”

xii
Oleh karena itu perlunya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut,
perlunya kesadaran diri bagi pengusaha pengusaha pabrik dengan upaya
membangun fasilitas yang memadai untuk pengolahan limbah sebelum
dibuang dan kebijakan pemerintah mengeluarkan aturan dalam
penggunaan transportasi publik setidaknya dapat mengurangi pencemaran
lingkungan dan kemacetan.

4. Banjir
Upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah mengoptimalkan
pembangunan saluran air atau gorong-gorong, dan melakukan
pembersihan sampah yang menyumbat di sungai.

 Kesimpulan solusi permasalahan:

Dalam menghadapi berbagai permasalahan kota diperlukan suatu sistem


pembangunan yang aspiratif, sistematis, serta memberikan ruang
partisipasi bagi masyarakat sehingga mampu memenuhi kebutuhan,
kepentingan dan harapan masyarakat kota.11

11
Ibid.

xiii
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Secara umumPengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-


individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan
bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat
istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa
inggris yaitu "society" yang berarti "masyarakat", lalu kata society berasal
dari bahasa latin yaitu "societas" yang berarti "kawan".Masyarakat dibagi menjadi
dua yaitu, Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan. Masyarakat urban/kota adalah
masyarakat yang lahir dan direproduksi oleh proses modernitas dalam dinamika
institusi modern. Sedangakan Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang
anggota-anggotanya hidup bersama di suatu lokalitas tertentu, yang seorang
merasa dirinya bagian dari kelompok, kehidupan mereka meliputi urusan-urusan
yang merupakan tanggungjawab bersama. Pada masyarakat perkotaan umumnya
tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita
oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada
orang lain maka mereka cenderung untuk individualistik, sedangkan dipedesaan
terkenal dengan kerukunan dan saling ketergantungan antar individu satu dengan
yang lainnya. Banyak permasalahan yang muncul pada masyarakat pedesaan
maupun perkotaan, contohnya urbanisasi, macet, pencemaran lingkungan, dan
banjir pada masyarakat perkotaan. Pada masyarakat pedesaan yaitu, pendidikan,
krisis pangan, krisis lingkungan, krisis energi, dan kemiskinan.

Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan dan jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih berhati
hati dalam memberi penjelasan terkait materi yang dibahas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan bertanggung jawab. Oleh karena itu disarankan
kepada pembaca untuk menggali informasi yang lebih luas dari pemaparan materi
yang ada di dalam makalah ini berdasarkan referensi-referensi pendukug yang
lainnya.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Bidarti, Agustina. Teori Kependudukan. Edited by Mukodas. 1st ed. Bogor:


Lindan Bestari, 2020.

Dewi, Tiara. “Buku Ajar Sosiologi Perdesaan.” Laboratorium Penelitian dan


Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas
Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, no. April (2019): 5–24.

Haeruddin, Nurfajriyanti. “MASYARAKAT DAN BUDAYA PERKOTAAN”


(n.d.).

Prasetyo, Donny and Irwansyah. “MEMAHAMI MASYARAKAT DAN


PERSPEKTIFNYA.” JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU
SOSIAL 1, no. 1 (May 19, 2020): 163–175.

Selena, Gryselda Sheryl, Puji Aenun, and Lulu Latifah. “Masyarakat Perkotaan
Dan Pedesaan.” Riskesdas 2018 3 (2018): 103–111.

“Rural_Comunity.Pdf,” n.d.

xv

Anda mungkin juga menyukai