Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR

KEBUDAYAAN PRIMITIF, AGRARIS DAN INDUSTRIAL

Dosen Pembimbing
Yulianah. M.pd

Disusun oleh
MUHAMMAD NAJMI RAMADHAN
221116709

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Kebudayaan Primitif, Agrasis dan Industrial” tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas yang diberikan kepada saya
pada mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Alam Dasar, dan Ilmu Sosial
Dasar. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan atau
kesalahan, saya mohon ma’af. Dan jika ada koreksi yang sifatnya untuk
perbaikkan atau kesempurnaan untuk makalah ini, saya sebagai penyusun
akan berlapang dada untuk menerimanya.

Saya berharap, semoga makalah ini dapat membawa manfaat


khususnya untuk saya sendiri, dan umumnya untuk pembaca sekalian.

Banjarmasin, 25 September 2021

Muhammad Najmi Ramadhan


221116709
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 2


DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5
A. Kebudayaan primitif ................................................................................. 5
B. Kebudayaan Agraris ................................................................................. 6
C. Masyarakat industri .................................................................................. 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah perwujudan kehidupan bersama manusia.
Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial. Oleh sebab itu
masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau tempat berlangsungnya
interaksi antar warga.
Bagi setiap warga masyarakat akan lebih baik jika ia mengenal
masyarakat di mana ia menjadi bagian daripadanya ,dan masyarakat
sebagai lembaga hidup bersama ,bahkan tidak dapat dipisahkan dari
warga masyarakat dengan segala hubungan dan interaksi yang
berlangsung di dalamnya.begitu juga interaksi yang terjadi di dalam
masyarakat primitif , masyarakat agraris ,dan masyarakat industrial.tiap
masyarakat tersebut telah memiliki ciri serta kebudayaan yang
merupakan hasil dari masyarakat itu sendiri ,baik itu adat istiadat
Bahasa atau kepercayaan.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan primitive?
2. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan agraris?
3. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan industry?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui serta memahami apa itu kebudayaan primitif.
2. Untuk mengetahui serta memahami apa itu kebudayaan agraris.
3. Untuk mengetahui serta memahami kebudayaan industry.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebudayaan primitif
Kebudayaan primitif dapat di artikan sebagai kebudayaan yang
dimiliki masyarakat yang bersejarah dan sederhana baik dilihat dari dari
struktur sosial maupun kebudayaan.dalam kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat primitif pengguna teknologi masih sangat
terbatas,tidak memiliki alat alat modern,belum menggunakan sistem
keuangan atau belum tahu menulis dan membaca.setiap masyarakat
memiliki sistem ekonomi tersendiri sebagai cara untuk mendapatkan
makanan. Ada masyarakat yang bertani dan berburu.
Masyarakat primitif adalah masyarakat yang hidup di zaman
sebelum ada pendidikan.mereka hidup dengan mengandalkan alam
,tetapi tidak dikuasai oleh alam masyarakat primitf masyarakat yang
sudah memiliki akal.merekapunmenemukan ,belajar,dan mengambil
keuntungan dari pengalaman hidup mereka bersama alam.masyarakat
primitif sementara masyarakat yang sudah mengenal tulisan disebut
masyarakat moderen.
Ciri –ciri masyarakat primitif :
1. Mata pencaharianya berburu dan mencari buah buahan di dalam
hutan
2. Pada tingkat di atasnya ,mereka juga bercocok tanam baik
berpindah pindah atau menetap.
3. Bertempat tinggal digua atau dihutan sekalipun ada juga yang
telah mengalami kemajuan dengan membuat rumah gubuk dalam
satu komunitas.
4. Pengetahuan yang diajarkan adalah ketrampilan yang mereka
peroleh secara tradisi.

B. Kebudayaan Agraris
Dalam masyarakat budaya agraris yang masih kuat mitos
memegang sangat besar dalam interaksi sosial. Ia diperlukan dalam
menjaga tradisi dan tindakan sosial yang bersifat altruistik (bertindak
secara bersama-sama). Hutan bias selamat, air mengalir terus jika
menjaga dengan hal-hal mitologi seperti ada makhluk penunggu dan
sebagainya. Akan tetapi ,dalam budaya seperti ini berbahaya.mitos
yang sangat indah dengan hal yang sangat berbahaya gunung berapi
yang siap meletuskan,apabila sedikit saja keliru dalam menjaga jiwa
ini,puluhan bahkan ratusan pasti akan terjadi .disinilah,harus ada
kebijaksanaan dalam harkat ,martabat ummat manusia
Ditinjau dari segi giografis desa adalah suatu hasil perpaduaan
antara kegiatan sekelompok manusia dan lingkungannya. Dari
perpaduan itu merupakan suatu wujud atau kenampakan di muka bumi
yang ditimbulkan oleh unsur bumi yang ditimbulkan oleh unsur unsur
fisiografis ,ekonomi dan budaya yang saling berinteraksi antara unsur
unsur tersebut dan juga hubungan dengan daerah lain.menurut sutardjo
kartohadikusumo ,desa adalah suatu kesatuan hokum bertempat
tinggalnya suatu masyarakat yang berkuasa dan memiliki pemerintah
sendiri .menurut bintarto dalam bukunya pengantar georafis
desa,1977 dijelaskan sebagai berikut :
Tidak unsur desa iyalah
Daerah.hearts arti tanah tanah yang berproduksi dan dan yang
tidak serta penggunanya.
Penduduk,meliputi jangka waktu pertambahan kepadatan
persebaran dan mata pencarian penduduk setempat.
Tata kehidupan ,dalam hal ini kami pola tata pergaulan dan
ikatan ikatan pergaulan .
Maju mundurnya sebuah desa tergantung dari tiga unsur ini yang
dalam kenyataan ditentukan oleh faktor usaha manusia dan tata
geografis menurut paul h.landis,desa adalah daerah yang penduduknya
kurang dari 2.500 jiwa.
Dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki pergaulan yang saling mengenal antara beberapa ribu
jiwa
2. Memiliki perhatian dan perasaan yang sama dan kuat tentang
kesukaan terhadap adat kebebasan
3. Memiliki cara berusaha dalam hal ekonomi ,yaitu agraris pada
umumnya ,dan sangat di pengaruhi oleh keadaan alam ,seperti
iklim kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bersifat
sambilan. Jadi yang dimaksud masyarakat perdesaan yang sama
terhadap kebiasaan adat yang ada,serta menunjukan adanya
kekeluargaan di dalam kelompok mereka seperti gotong royong
dan tolong menolong.
Ciri-ciri masyarakat perdesaan masyarakat di tandai dengan
pemilikan perasaan batin yang kuat sesama anggota desa sehingga
seseorang merasa dirinya merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat tempat ia tepat atau hidup ,seta rela
berkorban demi masyarakatnya saling menghormati,serta memiliki
hak dan tanggung jawab yang sama di dalam masyarakat terhadap
keselamatan dan kebahagiaan bersama adapun ciri-ciri masyarakat
perdesaan antara lain:
Setiap warga menampaunya hubungan yang lebih mendalam dan
erat bila dibandingkan dengan warga masyarakat di luar batas wilayah
nya .sistem kehidupan pada umumnya dengan dasar kekeluargaan
besar sebagian besar masyarakat perdesaan hidup dari pertanian
masyarakat homogeny ,seperti dalam kehidupan mata pencaharian
,agama adat istiadat dan sebagiannya.kegiatan masyarakat desa.salah
satu ciri khas dalam kehidupan masyarakat desa adalah adanya
semangat gotong royong yang tinggi .misalnya pada saat hidup
dirumah ,memperbaiki jalan desa,membuat udara dan sebagainya
.gotong royong ini lebih dikenal dengan sebutan kerja bakti terutama
menangani hal-hal yang bersifat kepentingan umum ada juga gotong
royong untuk kepentingan pribadi ,misalnya pernikahan perkawinan
dan kelahiran pekerjaan gotong royong terdiri atas dua macam yaitu:
Kerja sama yang timbulnya dari inisiatifwarga masyarakat itu
sendiri di istilahkan dari bahwa ,tanpa ada paksaan dari luar.
Kerjasama dari masyarakat itu sendiri ,tapi berasal dari luar biasa
berasal dari luar biasa berasal dari apparat desa ataspemerintah lebih
dari 82% masyarakat Indonesia tinggal di perdesaan dengan mata
pencaharian agraris.
Masyarakat perdesaan mempunyai nilai yang tinggi terhadap
mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain .jadi mereka
suatu kegiatan masyarakat yang senang berdiam tanpa beraktivitas
tanpa adanya tetapi sebaliknya.
C. Masyarakat industri
Pengertian industri dalam konteks budaya ini ,perlu di pahami
secara mendalam artinya bukan berarti industri dalam arti pabrikasi dan
masalisasi namun budaya sebagai suatu kegiatan industri yang di
dalamnya mencakup pemahaman terpadu antara lain:
1. Perencanaan planning dan pembangunan development
2. Pengelola manajemen
3. Pemasaran penandaan
4. Investasi
5. Pelestarian konservasi
Industri warisan budaya bangsa tidak boleh di pandang sebelah
mata.sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif ,jenis industri menjadi
asset tak terbatas yang kapanpun tidak akan pernah lekang oleh zaman
dengan catatan bahwa proses kreasi dan inovasi terus di
berdayakan.industri modrn masuk ke Indonesia pada masa penjajahan
ketika masyarakat masih dalam kekuasaan yang kuat .
Sebelumnya industri ini dilihat dari ruangannya pengalah
fungsian lahan lahan pertanian akan mengurangi berkurangnya lahan
pertanian di pulau jawa mengakibatkan banyak kehilangan kesempatan
hidup mampan dengan bekerjanya di sektor agraris dengan kemampuan
terbatas menyerap tenaga kerja industri malah menimbulkan gerakkan
dalam jumlah yang meningkat budaya istimewa akibat industrilisasi
adalah materelisme segala sesuatu yang dinilai dengan kebendaan
.budaya ini harus berbenturan dengan budaya bangsa Indonesia yang
sangat memegang norma norma sosial.
Namun disinilah lain industrilisasi memberikan perubahan pola
pikir masyarakat mulai memperhatikan pendidikan manfaat menabung
demokrasi dalam keluarga ,dan memberikan banyak kesempatan bagi
wanita dalam aktifitas .perubahan juga terjadi dalam memandang
urusan agama ,misalnya jika ada orang islam dalam berusaha keras
menunaikan haji sekalipun seumur hidup walaupun tekat ini kurang
kuat di masyarakat ,karena drerasnya arus modernisasi sehingga
mementingkan kebendaan dari kerohanian .
Industrial di Indonesia memberikan karakteristik karena harus
berhadapan dengan budaya bangsa yang kuat .disisi lain bangsa
Indonesia masih senang mencari intisari masyarakatnya sendiri menjadi
kebenaran pribadi yang di pegang kuat.dengan demikian ,apa yang
benar benar di luar Indonesia tidak perlu berlaku disini.pandangan ini
yang seharusnya dijaga dalam menghadapi situasi masa depan sehingga
tercipta keaadaan yang saling memengaruhi antara industry dengan
intisari budaya bangsa Indonesia.
Pada perencanaan pembangunan dinegara berkembang
termasuk di Indonesia pada umumnya dalam merumuskan
pembangunan tidak lain adalah sebagian upaya untuk memajikkan
suatu masyarakat mereka berfikir bahwa masyarakat mereka yang
agraris harus di ubah menjadi masyarakat yang bercorak industry .usaha
itu disebut sebagai proses transformasi masyarakat industri.
Tranformasi adalah proses perubahan secara mendasar dan
besar besaran yang dilakukan untuk mengubah dasar ekonomi sosial
politik ,yang dari semula bercorak pertanian agraris menuju kehidupan
industry hanya akan terjadi jika ada campur tangan yang terencana dan
sistematis dari pemerintah atau negara.
Dalam hal ini industrialisasi yang dimaksud adalah setiap usaha
strategis yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dasar ekonomi
masyarakat dari semula bercorak agraris pertanian menuju industrilisasi
yang perekonomiannya berbasiskan pada produksi ,maka industrilisasi
ini merupakan prioritas dalam perubahan ekonomi yang membawa
perubahan pada orentasi perilaku masyarakat ini menjadi semakin
rasional.kehidupan masyarakat industrial adalah kehidupan di dalam
masyarakat perkotaan.karenanya untuk membicarakan budaya industry
maka kita akan berbicara mengenai kebudayaan masyarakat kota.
Berapa ahli mengritikkan kota sebagai suatu himpunan
penduduk bertempat tinggal di pusat ekonomi, pemerintah, kesenian
dan ilmu pengetahuan.
Adapun ciri-ciri masyarakat kota adalah:
 Jumlah penduduk besar dan padat terutama di pusat kota
mempunyai penduduk yang beraneka ragam karena asal usul
mereka yang berlainan.
 Penduduknya lebih dinamis banyak perubahan kerajaan mudah
berpindah tempat tinggal dan sebagainya.
 Lebih cepat lebih mudah bergerak ,lebih cepat menerima dan tidak
membuang sesuatu yang baru.perbedaan macam ini memberikan
suatu kepada mereka yang harga diri besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan perbedaan manusia terasa begitu cepat ,kita tentu
mengenal masyarakat primitif,pada era itu seseperang untuk mendapatkan
suatu barang harus tukar dengan barang lagi barter kemudian meningkat ke
masyarakat agraris kemudian masyarakat industri .maju mundurnya sebuah
desa bergantung diri dari tiga unsur ini yang dalam kenyataanya di tentukan
oleh faktor usaha manusia human effort dan tata geografi deographical
sitting adapun menurut paul H.landis ,des adalah daehah yang
penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri khas pergaulan yang
saling mengenal antara beberapa ribu jiwa, memiliki perhatian dan
perasaan yang sama dan kuat tentang kesukaan terhadap kebiasaan adat
,memiliki cara berusaha dalam ekonomi yaitu agraris pada umumnya ,dan
sangat di pengaruhi oleh keadaan alam seperi iklim.

B. Saran
Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang kebudayaan primitive,agraris
dan industrial dalam berbagi aspek kehidupan agar tujuan yang optimal
yang lebih akurat ,dan diharapkan pembaca makalah ini dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Mawardi dan Nur Hidayati.2006. IAD-ISDIBD. Bandung: pustaka setia .

Wahyu, Ramdani.2008.Ilmu budaya dasar,bandung :pustaka setia.

Anda mungkin juga menyukai