Anda di halaman 1dari 18

KORELASI ILMU PENGETAHUAN,

TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN


TERHADAP BUDAYA
Kemiskinan sering sekali dikaitkan dengan
ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menilai
bahwa orang yang miskin itu berarti orang
yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang
sehingga mereka tidak mampu untuk
mencapai penghasilan yang banyak, atau
bahkan mereka cenderung malas untuk
bekerja.
Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan
baru yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Banyak orang yang terus menerus
menggali ilmu untuk dapat menciptakan sesuatu
yang baru dan mempermudah pekerjaan individu
atau kelompok. Tetapi tanpa sadar memiliki
dampak negatif bagi kalangan masyarakat
tertentu. Sehingga menyebabkan perekonomian
yang tidak merata
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dituliskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada
di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang palin pokok seperti pangan, pakaian, tmpat
berteduh,dll. (Emil Salim,1982). Kemiskinan
merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa
akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi
fundamental dari cita-cita menciptakan
masyarakat adil dan makmur.
Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah
atau mental seseorang. Pada aspek badaniah,
biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat
maksimal sebagaimana manusia lainnya yang
sehat jasmani. Sedangkan aspek mental,
biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar,
sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara,
yaitu memberi pertolongan sementara dengan
bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke
tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada
kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib
dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
Mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :

• Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti


tanah, modal, ketrampilan.
• Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset
produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk
memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
• Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai
taman SD.
• Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
• Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak
mempunyai ketrampilan.
Fungsi-fungsi Orang Miskin
• Menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan kotor, tidak
terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.
• Menambah atau memperpanjang nilai guna barang atau
jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat di jual
(atau dengan bangga di katakan “di infakan”) kepada
orang-orang miskin.
• Mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang
menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai
kecil, karena di bayar murah, petani tidak boleh
menaikan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-
orang kota.
• Menyediakan lapangan kerja.
Bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan
kerja ? karena ada orang miskin lahirlah pekerjaan tukang
kredit ( barang atau uang ) aktivis-aktivis LSM ( yang
menyalurkan dana dari badan-badan internasional lewat
para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor )
belakangan kita tahu bahwa tidak ada komunitas yang
paling laku di jual oleh negara ketiga di pasaran
internasional selain kemiskinan.
• Memperteguh status sosial orang-orang kaya, perhatikan
jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya baru.
Sopir yang menemaninya memberikan label bos
kepadanya. Nyonya-nyonya dapat menunjukan
kekuasaannya dengan memerintah pembantu – pembantu
nya mengurus rumah tangga.
Hubungan antara Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua
hal yang tak terpisahkan dalam peranannya
untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu
pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa”
sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”.
Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan
pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni
yang berhubungan dengan proses produksi,
berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan
ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
penerapannya, keduanya menghasilkan suatu
kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya
membawa malapetaka yang belum pernah
dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia
sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan
(kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita
tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan
atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah
dan teknologi, terlebih dahulu mendapat
pertimbangan moral dan ajaran agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan,
tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu
sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem
lain dalam kerangka nasional seperti
kemiskinan.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah
buatan manusia terhadap manusia lainnya yang
timbul dari akibat dan dari struktur politik,
ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia
pula. Perubahan teknologi yang cepat
mengakibatkan kemiskinan, karena
mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang
fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya
disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini
pola relasi antara manusia dengan sumber
kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme
pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub
struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk
di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rata-rata orang yang hidup di bawah garis
kemiskinan belum dapat membaca maupun
menulis. Sedangkan salah satu cara
memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu
pengetahuan. Dengan dapat membaca dan
menulis, seorang pemulung sampah bisa
berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang
lebih layak dan menghasilkan banyak uang.
Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah
seorang pengamen untuk berpikir kreatif dan
memulai membuka suatu usaha dengan
memanfaatkan teknologi yang ada.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan
adalah sesuatu yang bertentangan. Teknologi
diciptakan oleh manusia demi kesejahteraan
umat manusia dan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan arti menciptakan,
mencari kesenangan manusia, melindungi dari
malapetaka, kelaparan, melindungi dari
bahaya kekejaman alam serta memenuhi
kebutuhan pokok manusia.
Ilmu pengetahuan, teknologi serta kemiskinan
memiliki kaitan struktur yang jelas, sebab bagi
siapa saja yang dapat menguasai IPTEK maka
ia akan berkembang mengikuti era globalisasi
yang sudah modern ini. Dan bagi siapa saja
yang tidak menguasai IPTEK maka ia akan
tertinggal jauh oleh pesatnya perkembangan
teknologi di zaman ini.
Bila di zaman yang modern ini masih ada masyarakat yang tertinggal dan
tidak menguasai IPTEK maka mungkin saja masyarakat masih terpuruk dalam
kemiskinan karena mereka masih menggunakan cara lama yang sudah
tertinggal dan tidak efektif dan efisien lagi di
zaman ini. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan :

1. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang


tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang
selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan
kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya.
• Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara
mengerahkan semua alat yang sesuai dengan
nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.
• Kemiskinan yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar
kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
• Ada kaitan yang erat antara iptek dan kemiskinan
yang dialami oleh masyarakat terutama pada
negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai