Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang karena limpahan dan
anugerah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Serta beriring salam junjungan Tuhan Yang Maha Esa beserta para sahabatnya.

Adapun makalah ini penulis rangkum dari beberapa sumber yang dapat
dipercaya yang sajiannya penulis sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan
harapan makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang Pancasila
Sebagai Politik Terbuka

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, baik dari segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu penulis sangat
menghrapkan kritik dan saran guna lebih menyempurnakan penulisan makalah
pada masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
kemampuan kita.

Bungkulan, Senin 7 Oktober 2019

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1-2

1.3 Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

2.1 Makna Ideologi Terbuka............................................................................. 3

2.2 Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka............................................... 3

2.3 Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka............................................ 3-4

2.4 Ciri-ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka............................................. 4

2.5 Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka............ 4-5

2.6 Keunggulan dan Kelemahan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka........... 5-6

2.7 Keterbatasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka..................................... 6-10

BAB III PENUTUP......................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 10

3.2 Saran........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perjalanan hidup suatu bangsa sangat tergantung pada efektivitas


penyelenggaraan Negara. Pancasila sebagai dasar Negara merupakan dasar dalam
mengatur penyelenggaraan Negara di segala bidang, baik bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial-budaya, maupun hankam. Era global menuntut kesiapan segenap
komponen bangsa untuk mengambil peranan sehingga dampak negative yang
muncul dapat segera diantisipasi.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai ideologi negara, diharapkan
mampu menjadi filter untuk menyerap pengaruh perubahan zaman di era
globalisasi saat ini. Keterbukaan ideologi pancasila terurtama ditujukan dalam
penerapannya yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual. Ideologi
negara merupakan hasil refleksi manusia atas kemampuannya mengadakan
distansi (menjaga jarak) dengan dunia kehidupannya. Antara ideologi dan
kenyataan hidup masyarakat terdapat hubungan dialektis, sehingga terjadi
pengaruh timbal balik yang terwujud dalam interaksi yang disatu pihak memacu
ideologi agar makin realistis dan di lain pihak mendorong masyarakat agar makin
mendekati bentuk yang ideal. Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat
dan juga membentuk masyarakat menuju cita-cita. Dengan demikian, terlihat
bahwa ideologi bukanlah sekedar pengetahuan teoritis belaka, tetapi merupakan
sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila senantiasa mampu berinteraksi
secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun dalam
pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita
hadapi dalam setiap kurun.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pembuatan makalah ini yaitu :
1. Apa Makna Ideologi Terbuka ?

2. Apa Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ?

1
3. Apa Saja Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ?

4. Bagaimana Ciri-ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ?

5. Apa Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ?

6. Apa Keunggulan dan Kelemahan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ?

7. Apa Saja Keterbatasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk Mengetahui Makna Ideologi Terbuka.

2. Untuk Mengetahui Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

3. Untuk Mengetahui Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

4. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

5. Untuk Mengetahui Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi


Terbuka.

6. Untuk Mengetahui Keunggulan dan Kelemahan Pancasila Sebagai Ideologi


Terbuka.

7. Untuk Mengetahui Keterbatasan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna Ideologi Terbuka.


Ideologi terbuka adalah ideologi yang mampu mengikuti perkembangan
jaman dan bersifat dinamis atau merupakan suatu sistem pemikiran terbuka yang
merupakan hasil konsensus dari masyarakat itu sendiri, nilai-nilai dari cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan,
rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
2.2 Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.
Sebagai ideologi Pancasila menjadi pedoman dan acuan bangsa Indonesia
dalam menjalankan aktivitas di segala bidang sehingga sifatnya harus terbuka,
luwes dan fleksibel tidak tertutup dan kaku melainkan harus mampu mengikuti
perkembangan jaman tanpa harus mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila
memberikan orientasi ke depan dan selalu menyadari situasi kehidupan yang
sedang dihadapi dan akan dihadapi di era keterbukaan/globalisasi dalam segala
bidang.
2.3 Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
Ideologi Pancasila memiliki 3 dimensi penting yaitu sebagai berikut... 
1. Dimensi Realitas  adalah mencerminkan kemampuan ideologi untuk
mengadaptasika nilai-nilai hidup dan berkembang dalam masyarakat
2. Dimensi Idealisme adalah idealisme yang ada dalam ideologi mampu
menggugah harapan para pendukugnya 
3. Dimensi Pendukung adalah mencerminkan atau menggambarkan
kemampuan suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan
perkembangan masyarakat. 

Ketiga dimensi nilai tersebut bisa digunakan sebagai tolok ukur untuk
mengklaim apakan pancasila memang benar-benar bersifat terbuka. Pancasila
sebagai ideologi terbuka tidak hanya berada pada dimensi nilai dasar saja,
melainkan harus turun sampai ranah praktis.

3
Bung Karno mengatakan, jika boleh meringkas kelima sila dasar yang
terkandung dalam pancasila menjadi satu istilah, maka istilah itu adalah
gotong royong. Gotong royong, dengan demikian dapat menjadi indikasi
apakah klaim bahwa pancasila sebagai ideologi terbuka hanya pada nilai
dasarnya saja atau sampai ke ranah praktis.

2.4 Ciri-Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.


Dalam fungsinya sebagai Ideologi, pancasila menjadi dasar seluruh aktivitas
bangsa Indonesia. Sehingga pancasila tercermin dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Ciri-ciri pancasila sebagai Ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
1. Pancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan dan cita-cita masyarakat
Indonesia yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri. 
2. Pancasila memiliki tekat dalam mengembangkan kreatifitas dan dinamis
untuk mencapai tujuan nasional 
3. Pengalaman sejarah bangsa Indonesia
4. Terjadi atas dasar keinginan bangsa (masyarakat) Indonesia sendiri tanpa
dengan campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang. 
5. Isinya tidak operasional 
6. Dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai nilai-
nilai Pancasila 
7. Menghargai pluralitas, sehingga diterima oleh semua masyarakat yang
berlatakng belakang dan budaya yang berbeda. 

2.5 Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Salah satu faktor yang menjadi pendorong sebuah gagasan tentang
keterbukaan ideologi Pancasila, adanya sebuah kenyataan mengenai
pembangunan dan kehidupan masyarakat yang berkembang seiring pergantian
jaman. Keterbukaan ideologi Pancasila dalam penerapannya sebagai pola pikir
yang dinamis dan terkonsep, dikenal dengan adanya tiga tingkatan nilai-nilai
didalamnya diantaranya sebagai berikut:

1. Nilai dasar, merupakan sebuah nilai yang mendasar yang relatif tetap dan
tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.

4
2. Nilai instrumen, ialah nilai dasar yang diuraikan secara lebih dinamis
seperti dalam UUD 1945, maupun perundang-undangan lainnya yang
perlu diuraikan maknanya supaya lebih dipahami oleh masyarakat.

3. Nilai praktis, merupakan perwujudan nilai instrumental dalam bentuk


nyata di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Dalam perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling
menghormati, bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.

Menurut Moerdiono bahwa terdapat faktor-faktor atau bukti yang mendorong


pemikiran Pancasila sebagai ideologi terbuka antara lain sebagai berikut... 
1. Proses pembagunan nasional berencana, dinamika mayarakat indonesia
yang berkembang sangat cepat. Sehingga tidak semua permasalahan
kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara ideologis.  
2. Runtuhnya Ideologi tertutup, seperti marxisme-leninisme/komunisme. 
3. Pengalaman sejarah politik terhadap pengaruh komunisme sangat penting,
karena dari pengaruh ideologi komunisme yang bersifat tertutup, Pancasila
pernah merosot dan kaku. Pancasila tidak tampil sebagai pedoman, tetapi
sebagai senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik.
Kebijaksanaan pemerintah disaat itu menjadi absolute. Akibatnya,
perbedaan-perbedaan menjadi alasan untuk secara langsung dicap sebagai
anti Pancasila. 
4. Tekad untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. 
2.6 Keunggulan Dan Kelemahan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Keunggulan
1. Memiliki sikap-sikap positif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada
di dunia
2. Membela rakyat
3. Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya)
4. Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan
5. Bersifat terbuka

5
6. Memberi kebebasan kepada rakyat (dalam berpolitik dan beragama)
7. Menjunjung tinggi hak asasi manusia tanpa menghilangkan hak orang lain,
dll.

Kelemahan
Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan)
Kelemahan Pancasila dibandingkan ideologi-ideologi lain sangatlah sulit untuk
dicari. Karena Pancasila sendiri mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam
setiap ideology yang ada. Untuk bangsa Indonesia Pancasila memang sudah tepat
apabila dijadikan sebagai ideologi bangsa, hanya saja cara pengamalan bangsa
kita saat ini terhadap Pancasila sudah salah kaprah. Segala sesuatu yang menjadi
makna atau nilai Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak ada lagi. Dan pratek
untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila lama-kelamaan mulai memudar.

2.7 Keterbatasan Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka

Pancasila merupakan rumusan dasar Negara Indonesia yang dijadikan


sebgagai ideologi Negara Indonesia. Karena telah menjadi ideologi negara
Indonesia maka kita juga harus secara pasti mengetahui tentang contoh
keterbukaan ideologi pancasila. Sehingga sebagai generasi penerus bangsa kita
tidak ketinggalan mengenai informasi yang berhubungan dengan ideologi bangsa
kita.

Seperti yang sudah kita ketahui sendiri bahwa pancasila merupakan


ideologi terbuka. Walaupun ideologinya terbuka tetap saja ada batas-batasnya dan
kita harus tahu itu. Oleh karena itu kali ini kami akan memberikan sebuah
infromasi penting kepada kalian semua mengenai batas-batas keterbukaan
ideologi pancasila sehingga kita semua tahu apa saja yang membatasi keterbukaan
ideologi tersebut. Berikut ini adalah beberapa keterbukaan ideologi pancasila :

1. Stabilitas nasional yang dinamis

6
Sebelum mengetahui mengenai batasan dari keterbukaan ideologi pancasila
yang pertama, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai contoh
keterbukaan ideologi pancasila dalam bidang politik. Sehingga kita bisa
mengetahui mengenai contoh-contoh dari keterbukaan ideologi di dalam pancasila
sebagai dasar negara kita. Batas pertama yang tidak boleh dilanggar dari
keterbukaan pancasila adalah stabilitas nasional yang dinamis. Jika kalian tidak
mengerti mengenai stabilitas nasional secara dinamis maka disini kami akan
menjelaskannya sehingga kalian semua bisa mengetahui apa itu arti dari stabilitas
nasional.
Stabilitas nasional adalah situasi yang kondusif atau stabil pada sebuah negara
yang terjadi pada beberapa bidang sekaligus. Misalnya saja kestablian dalam
bidang politik, pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, keamanan, pendidikan,
kesejahteraan, dan masih banyak lagi. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan
dinamis dan selaras, pemerintahan yang baik dan  juga aktivitas rakyat bisa
berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan serta program-program yang telah
dicanangkan pemerintahan juga bisa berjalan dengan baik dan optimal. Jika semua
kestabilan itu tercapai maka negara bisa menjadi aman dan kondusif. Oleh karena
itu tidak ada yang boleh melanggar stabilitas nasional yang dinamis di dalam
keterbukaan ideologi pancasila karena jika hal ini dilanggar maka bisa memecah
belah negara Indonesia.

2. Larangan terhadap ideologi marxisme, komunisme, dan leninisme

Pancasila merupakan suatu dasar negara yang sangat berharga bagi bangsa
Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia yang baik harus tahu
mengenai makna pancasila sebagai ideologi negara sehingga kita semua tahu jika
pancasila berjalan selaras dengan kehidupan Indonesia. Batasan yang kedua dari
keterbukaan ideologi pancasila adalah larangan terhadap ideologi marxisme,
komunisme, dan leninisme. Mungkin ketika kata ini masih sangat asing di telinga
kita, oleh karena itu kita akan mendengar ketiga istilah yang baru saja kita
sebutkan tadi. Tenang saja karena kami akan menjelaskannya untuk kalian.

Yang pertama kita akan membahas mengenai marxisme, marxisme merupakan


ideologi yang bisa hampir dibilang sama dengan ideologi komunis. Ideologi ini

7
decetuskan oleh Karl Max, dan bedanya dengan komunis adalah ideologi ini lebih
bebas daripad komunis.

Leninisme sendiri adalah suatu ideologi yang dicetuskan oleh Presiden Rusia
yaitu Vladimir Lenin. Yang menjadikan Rusia sebagai negara sosialis pertama di
dunia dan menjadi bibit teori komunis sampai saat ini.

Yang ketiga adalah komunis, komunis merupakan suatu ideologi yang


mengatasnamakan nama negara di setiap aktivitas negaranya, selain itu kebebasan
rakyat tidak diakui dan semua kegiatan yang boleh dilakukan rakyat hanyalah
untuk mendukung negara. Beberapa ideologi yang kami sebutkan diatas tadi tentu
saja berbeda dan bertentangan dengan ideologi pancasila yang terbuka, oleh
karena hal ini dimasukkan ke dalam salah satu batasannya.

3. Mencegah paham liberal

Batas-batas keterbukaan ideologi pancasila yang ketiga adalah mencegah


paham liberal. Sebelum mengetahui poin ini secara lebih jelas mari kita ketahui
dulu apa saja penyimpangan demokrasi liberal sehingga bisa menjadi tambahan
ilmu juga. Paham liberalisme adalah sebuah paham yang menghendaki adanya
sebuah kebebasan pada semua aspek untuk semua individu yang ada di sebuah
negara. Paham liberal yang diberlakukan di beberapa negara di dunia ini
memusatkan semuanya pada individu, mereka memiliki paham jika karena
individu-lah masyarakat bisa terbentuk menjadi sebuah negara. Oleh karena itu
paham liberal menghormati semua hal yang berbau individu. Paham liberal adalah
negara yang melindungi dan menghormati setiap individu sehingga membebaskan
mulai dari agama, politik, ekonomi para individu masyarakatnya. Walau terlihat
seperti menghargai setiap kemuan individunya tetap saja paham liberial ini
sangatlah tidak cocok jika diterapkan di Indonesia.

Mengapa paham liberal sangat tidak cocok diterapkan di Indonesia? Hal ini
karena usaha menuju kebebasan itu semua dilimpahkan kepada individu dan
pemerintah tidak berhak untuk ikut campur, oleh karena itu tidak cocok jika
dijalankan di Indonesia. Tidak sesuai dengan ideologi terbuka pancasila yang

8
seperti sudah kita ketahui. Oleh karena itu mengapa mencegah terjadinya paham
liberal ini juga masuk ke dalam batasan keterbukaan ideologi pancasila.

4. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus

Apa itu norma? Norma merupakan suatu kaidah tertentu yang dibuat supaya
bisa mengatur tingkah laku masyarakat sehingga tercapai lingkungan yang baik
dan kondusif untuk masyarakat itu. Sebelum membahas mengenai poin yang satu
ini ada baiknya supaya kita mengetahui tentang macam-macam norma sehingga
kita mengetahui apa itu norma. Penciptaan norma yang ada di dalam masyarakat
juga tidak bisa sembarangan, perlu adanya konfirmasi sehingga hal tersebut bisa
dianggap sebagai norma. Karena norma merupakan salah satu instrumen penting
dalam kehidupan sebuah negara, oleh karena itu norma yang ada di Indonesia
dimasukkan ke dalam batasan ideologi terbuka pancasila. Batasan ideologi
terbuka pancasila yang keempat adalah penciptaan norma yang baru harus melalui
konsensus, seperti yang sudah kita bahas diatas tadi jika penciptaan norma tidak
bisa sembarangan. Dalam batasan itu penciptaan norma harus melalui konsensus
dulu.

Jika mungkin kalian tidak tahu apa itu artinya konsensus maka kita akan
membahasnya disini. Konsensus adalah sebuah proses untuk mencapai sebuah
kesepakatan yang sudah disetujui bersama oleh individu maupun sebuah
kelompok. Suatu hal itu biasanya sudah terlebih dahulu melalui pengkajian
maupun penelitian sehingga disetujui oleh semua pihak yang bersangkutan.
Sehingga pembuatan norma tidak sembarangan dan tidak merugikan orang lain,
sehingga ideologi terbuka pancasila tercapai.

5. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan


kehidupan masyarakat

Batasan dari keteburkaan ideologi yang selanjutnya adalah larangan terhadap


pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat. Dengan adanya
keterbukaan pancasila tersebut maka bangsa Indonesia sangat berharap jika
kehidupan masyarakat yang sesuai dengan pancasila itu bisa rukun dan mencapai

9
kesejahteraan sehigga bangsa Indonesia juga bisa menjadi negara yang maju.
Keterbukaan ideologi dari Pancasila sudah disesuaikan dengan kelima sila
sehingga diharapkan kehidupan masyarakat bisa berjalan dengan toleransi yang
tinggi satu sama lain. Jika tidak diberi batasan maka bisa saja beberapa oknum
atau golongan tertentu yang tak setuju dengan ideologi pancasila menganut
paham-paham yang bisa mempengaruhi atau menjadi provokasi dengan warga
yang lainnya sehingga bisa mempengaruhi kerukunan bangsa Indonesia. Poin
yang kelima ini digunakan untuk membatasi paham yang dianut masyarakat
Indonesia. Sehingga masyarakat benar-benar memahami keterbukaan ideologi
pancasila sehingga tidak menganut paham-paham lain yang bisa menyebabkan
kesalahpahaman atau perpecahan bangsa Indonesia. Oleh karena itu batasan ini
dibuat sehingga seluruh masyarakat Indonesia tahu mengenai batasan yang ada
sehingga tak sampai akan terjadi perpecahan kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia.

Kelima batasan dari keterbukaan ideologi Pancasila itu tentu saja sudah dibuat
sesuai dengan poin-poin penting dari Pancasila yang dijadikan sebagai ideologi
terbuka Indonesia sehingga tidak akan merugikan masyarakat dan bisa
menjadikan negara Indonesia ini sebagai negara yang maju sesuai dan kondusif
sesuai dengan kelima pancasila. Tak akan ada yang dirugikan dari batasan-batasan
yang sudah kita bahas diatas tadi. Sebagai masyarakat Indonesia tentu saja kita
ingin hidup di negara yang aman bukan? Jika kita menginginkan hal itu tentu saja
kita harus tahu mengenai batasan-batasan dari keterbukaan ideologi pancasila.
Walau mungkin ada indeks “terbuka” tidak berarti juga itu artinya bebas dan tak
ada aturannya. Terbuka dengan maksud bisa diketahui semua orang dan
dijalankan. Sebagai masyarakat kita juga harus tahu dengan benar sehingga tidak
sampai menyalahi batasan itu.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai ideologi merupakan ide atau gagasan-gagasan yang menjadi


falsafah hidup yang harus dapat diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, maupun bernegara. Nilai-nilai pancasila tidak boleh
diubah-ubah,namun pelaksanaanya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Pancasila sebagai
suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka. Pancasila
sebagai ideologi terbuka sangatlah penting bagi indonesia sebagai pedoman hidup
sehingga dapat melaksanakan tujuan pancasila sebagai ideologi yang bersifat
terbuka atau universal yang sebagaiman tercantum pada pembukaan UUD 1945.

3.2 Saran

Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan mengetahui nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila hendaknya dilaksanakan dengan baik agar
terciptanya kondisi masyarkat yang aman, damai, tertib dan tentram.Banyak
langkah-langkah yang harus kita ambil untuk menjalankan atau menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia yang menghargai
ideologi negaranya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://sosiologis.com/pancasila-sebagai-ideologi-terbuka

http://romiranggapp.blogspot.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-pancasila.html

https://guruppkn.com/nilai-nilai-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka

https://guruppkn.com/batas-batas-keterbukaan-ideologi-pancasila

http://merryayugestutiblogger.blogspot.com/2015/10/makalah-pancasila-sebagai-
ideologi.html

12

Anda mungkin juga menyukai