Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BUMI DAN BENDA LANGIT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA

Dosen Pengampu : Erika Fitriwardani, M.Pd

Nama kelompok :

1. Ghea Violetta (190141750)


2. Al Aziz (190141756)
3. Imelda Prahesti (190141763)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan dan berkat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah “Bumi dan Benda Langit” ini dengan baik. Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Makalah ini
menjelaskan lebih mendalam mengenai tata surya, lapisan bumi, dan teori-teori
terbentuknya bumi dengan bahasa yang lebih mudah untuk di cerna dan di pahami.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari buku panduan yang berkaitan dengan alam semesta, serta infomasi dari media massa
yang berhubungan dengan bumi sebagai bagian dari alam semesta.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai isi alam semesta ,
khususnya bagi penulis. Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kritik dan saran tentunya sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Pangkalpinang, 19 Maret 2020

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Bumi.............................................................................................................2

B. Benda Langit.................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................17

B. Saran..........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alam semesta merupakan ruang dimana di dalamnya terdapat kehidupan biotik
maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang
belum dapat diungkapkan oleh manusia yang mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil,
misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan
galaksi.
Fenomena Alam saat ini sangat sulit untuk ditebak , bahkan baru – baru ini kita
sering memperoleh informasi terjadinya suaatu kejadian alam sungguh luar biasa yang
terjadi diluar nalar manusia. Seperti halnya peristiwa jatuhnya meteor , sehingga
menimbulkan bermacam – macam argument dari masyarakat tentang kejadian itu. Ada
yang berpendapat bahwa kejadian itu terjadi karena Sang Pencipta marah, ada yang
berpendapat itu tanda – tanda kiamat dan ada yang berpendapat bahwa itu memang
fenomena alam. Hal itu terjadi karena pengetahuan tiap orang perorangan pastilah
berbeda sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Kita sebagai mahasiswa dalam menanggapi kejadian itu harus berfikir logis ,
karena kaum mahasiswa adalah kaum cendikia yang harus cepat tanggap dalam
menyikapi fenomena alam ini. Khususnya kita adalah mahasiswa jurusan MIPA jadi
dalam berargumen haruslah dapat dibuktikan kebenarannya.
Dari sinilah kelompok kami termotifasi untuk mengupas tuntas tentang materi
yang kami beri judul “Bumi dan benda langit ,” Agar kita tahu lebih jelas apa dan
bagaimana yang terjadi sebelum alam semesta ini terbentuk .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bentuk Muka Bumi
2. Bagaimana Gerak Dan Revolusi Bumi
3. Apa Saja Benda-Benda Langit
1.3 Tujuan
1. Mengerahui Bentuk Muka Bumi
2. Mengetahui Gerak Dan Revolusi Bumi
3. Mengetahui Jenis-Jenis Benda Langit

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam


Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar
tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6
juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit).
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan
magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung
permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu,
dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700
kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer,
Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan


stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari
sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C
bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama
dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas
permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter
kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10
N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai
1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara
Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas
lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal
1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer
membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang
lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada
beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental
Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik
terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter.
Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau
terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

2
1. Komposisi dan struktur

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda
dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat
planet kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian,
bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet
terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian
yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.

2. Bentuk

Putaran rotasi bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan
malam
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan
pada bagian katulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran
diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub.
Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π.
Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara
katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada
skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584,
atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika
dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada
permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung
Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian
bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung
Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam
bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam
eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang
membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa
permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung,
lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan
permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief
bumi.

3
3. Komposisi kimia

Tabel Kerak oksida F. W. Clarke


Senyawa Formula Komposisi
Silika SiO2 59,71%
Alumina Al2O3 15,41%
kapur CaO 4,90%
Magnesia MgO 4,36%
Natrium oksida Na2O 3,55%
Besi(II) oksida FeO 3,52%
Kalium oksida K2O 2,80%
Besi(III) oksida Fe2O3 2,63%
Air H2O 1,52%
Titanium dioksida TiO2 0,60%
Fosfor pentaoksida P2O5 0,22%
Total 99,22%

Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%),


oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%),
kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai
unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya
memiliki kandungan utama besi (88,8%), dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%), dan
selebihnya kurang dari 1% unsur langka.

Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri
dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir
semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur, dan florin adalah kekecualian dan
jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah
silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika
adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai
mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa
berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11
oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

4. Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-
lapisan sebagai berikut :
 Kerak Bumi
 Mantel Bumi
 Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi
menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
 Litosfir
 Astenosfir
 Mesosfir
 Inti Bumi bagian luar

4
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti
bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman
antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan
suhu 3900 °C

 Inti Bumi bagian dalam

Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga
disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti
bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai
4800 °C

5. Perubahan Bentuk Permukaan Bumi

Salah satu cara para ahli menjelaskan tentang keadaan permukaan bumi adalah melalui
teori dan model. Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika pada tahun
1915 mengemukakan suatu model bumi. Wegener mengamati bahwa pantai Atlantik
Amerika Selatan dan Afrika, bila satu sama lain didekatkan, akan pas seperti puzzle.
Benua-benua di bumi pun bila saling didekatkan, akan pas satu sama lain. Oleh karena
itu, Wegener mengajukan teori bahwa benua di bumi pada awalnya adalah satu, namun
kemudian saling terpisah akibat gerakan benua. Model bumi menurut ahli ini dikenal
dengan teori pergeseran benua (continental drift theory).

Berdasarkan teorinya, Wegener membuat suatu model benua tunggal yang sangat besar
disebut Pangea, yang menurut Wegener ada sekitar 300 juta tahun yang lalu. Pangea
kemudian pecah dan pecahan benua tersebut  kemudian saling memisah menjadi benua-
benua seperti yang kita lihat sekarang.
Banyak ilmuwan masa itu yang tidak dapat menerima teori Wegener karena tak
terbayangkan benua yang sedemikian besar bergerak seperti hanyut. Baru beberapa
puluh tahun kemudian, yaitu sekitar tahun 1960-an, para ahli seismologi menunjukkan
bukti yang mendukung teori Wegener. Para ahli menunjukkan bahwa lempeng litosfer
(lapisan batuan di kerak dan mantel bumi) bergerak. Ahli geofisika juga menunjukkan
data magnetik batuan bahwa benua-benua telah mengalami pergerakan memisah
dengan jarak yang besar. Bukti-bukti ini mendorong munculnya teori yang disebut teori
tektonik lempeng (plate tectonic theory). Teori tektonik lempeng adalah teori
penyempurnaan dari teori pergeseran benua. Teori ini menyebutkan bahwa terdapat
sekitar 6 lempeng utama dan beberapa lempeng kecil yang menyusun kerak bumi.
Peristiwa pergeseran benua terjadi karena adanya aktivitas tektonisme dari lempeng-
lempeng tersebut. Lempeng-lempeng utama dalam teori ini adalah sebagai berikut :
 Lempeng Eurasia, meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggiran termasuk wilayah
Indonesia bagian barat.

 Lempeng Amerika, meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian
barat Lautan Atlantik.

 Lempeng Afrika, meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik dan
bagian barat Lautan Hindia.

 Lempeng Pasifik meliputi seluruh lempeng di Lautan Pasifik.

5
 Lempeng Indo-Australia, meliputi lempeng Lautan Hindia serta subkontinen
Hindia dan Australia bagian barat.

 Lempeng Atartika, meliputi kontinen Antartika dan lempeng Lautan Antartika.

Gambar :Permukaan bumi 200 juta tahun yang lalu dan sekarang

Tektonisme adalah bagian dari tenaga geologi yang menyebabkan berbagai


perubahan bentuk permukaan bumi. Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu :

a) Tenaga endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan
bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata
(datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau
pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah
atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme,
vulkanisme, dan seisme atau gempa. Vulkanisme dibagi lagi menjadi plutonisme dan
vulkan. Contoh dari plutonisme adalah sill, gang, lakolit, batholit, dll. Sedangkan,
tenaga vulkan sendiri dibagi lagi berdasarkan bentuk dan tipe letusannya.
Berdasarkan bentuknya, gunung berapi dibedakan menjadi bentuk perisai, strato, dan
maar. Dan berdasarkan tipe letusannya, dibagi menjadi Hawai, Stromboli, Vulcano,
Merapi, St. Vincent, Peret, dan Pelle.

b) Tenaga eksogen

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga
eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga
endogen. Bukit atau tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin,
sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
 Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
 Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut,
gletser, dan sebagainya.
 Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

6
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh
tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta
sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme
atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan,
kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser
atau dengan hanya grafitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan,
ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan
hancur dari yang kasar sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut
menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air.
Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan
pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit
batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

6. Batuan-batuan di bumi (Jenis dan terbentuknya)

 Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan


dan lautan dimana bagian dari lautan
lebih besar daripada bagian daratan.
Akan tetapi karena daratan adalah
bagian dari kulit bumi yang dapat kita
amati langsung dengan dekat maka
banyak hal-hal yang dapat pula kita
ketahui dengan cepat dan jelas. Salah
satu diantaranya adalah kenyataan
bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari
jenisnya batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka
adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan
batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-
beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.

Batuan beku

Batuan beku atau


sering disebut
igneous rocks
adalah batuan yang
terbentuk dari satu
atau beberapa
mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan
beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan
antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku
plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini
seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan
batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat
(misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.
Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite 

Batuan sedimen

7
Batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk
akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang
kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Batuan sediment ini bias
digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment klastik,
batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik
terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses
transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran
lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk
sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu
pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi
dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks)
hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment
organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya
menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah
batugamping terumbu.

Batuan metamorf

Batuan metarif atau batuan malihan adalah


batuan yang terbentuk akibat proses perubahan
temperature dan/atau tekanan dari batuan yang
telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya
temperature dan/atau tekanan, batuan
sebelumnya akan berubah tektur dan
strukturnya sehingga membentuk batuan baru
dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu
sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang
merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan
dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan
meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses
pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.

Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa lampau maupun


masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses geologi yang berlangsung
sekarang inilah yang memberikan gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau
seperti diungkapkan oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE
PRESENT IS THE KEY TO THE PAST”

Rotasi dan Revolusi Bumi

Rotasi Bumi

Rotasi Bumi merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya dan
gerakan di orbitnya mengelilingi matahari.

Masa rotasi Bumi pada sumbunya dalam dalam hubungannya dengan bintang ialah 23
jam, 56 menit dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam kaitannya dengan matahari ialah 24
jam.

8
Gerakan melingkar mengelilingi matahari terjadi selama setahun, yakni 365,2425
hari. Sehingga, revolusi Bumi mengelilingi matahari tidak pas dengan gerakan Bumi
pada sumbunya. Dari sini kita memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun
sekali (kecuali pada hitungan seratus yang tidak dapat dibagi 400).

Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi mengelilingi


matahari pada orbitnya sekali dalam waktu 365¼.waktu 365¼ atau satu tahun surya
disebut kala revolusi bumi. Ternyata poros bumi tidak tegak lurus terhadap bidang
ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap
matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan
kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi. Revolusi ini menimbulkan beberapa
gejala alam yang berlangsung secara berulang tiap tahun diantaranya perbedaan lama
siang dan malam, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, dan perubahan
penampakan rasi bintang, serta kalender masehi.

B. Benda Langit

1. Matahari

Matahari atau juga disebut Surya (dari nama Dewa


" Surya" - Dewa Matahari dalam kepercayaan Hindu)
adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak
rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil).
Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah
diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata
Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil
jenis G.

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul.
Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya
terkumpul pada matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di
lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing
fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas
menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta
ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari
adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan
Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap
saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari

9
matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh
ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000
juta tahun lalu.

Jarak matahari dari bumi

Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (93.000.000 mil). Jarak ini dikenal
sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi
148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya
tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa delapan
menit untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar matahari dapat mengakibatkan
kerusakan pada jaringan sensor mata dan mengakibatkan kebutaan.

Suhu

Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 °C


namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau
logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur
tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat
Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula
yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C. Menurut
JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan
tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas
itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas
tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium
sintetis.

Perputaran Matahari

Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma, menyebabkan
rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada wilayah
khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan
mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang
dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari
'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di
Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari
juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X
dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.

Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan
ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat
bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh
perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang
"kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi.
Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang
sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.

Prominensa

10
Lidah api yang ada di matahari atau juga disebut Prominensa merupakan bagian matahari
yang sangat besar, terang yang mencuat keluar dari permukaan matahari, seringkali
berbentuk loop (putaran). Tanggal 26-27 September 2009 lalu, wahana ruang angkasa
(Stereo A dan Stereo B) yang khusus memantau matahari merekam fenomena selama 30
jam ini.

Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar menuju
korona matahari. Jika korona merupakan gas-gas yang telah diionisasikan menjadi sangat
panas, dinamakan plasma yang tidak begitu memperlihatkan cahayanya, prominensa
berisikan plasma yang lebih dingin.

Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang pernah
diobservasi terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar 350.000 kilometer - sekitar
28 kali diameter bumi. Massa di dalam prominensa berisikan material dengan berat
hingga 100 miliar ton.

Gerakan Matahari

Matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut :

 Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan
rotasi dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang
kadang-kadang berada di sebelah kanan dan kira-kira 2 minggu berada di sebelah
kiri.
 Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak
diantara gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu
mengelilingi pusat galaksi.

Manfaat matahari

 Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran
matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan
air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
 Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara
dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
 Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya
siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari,
sulit dibayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.

2. Bulan

Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan


merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata
Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya
sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari
pantulan cahaya Matahari.

Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat


adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi.

11
Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi.
Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di
permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar
mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam
sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang
berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5
g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.

Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh gaya
sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal
Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan
Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan kecepatan
sekitar 3,8cm/tahun.

Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi
permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala
rotasi sama dengan kala revolusinya.

Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan
bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan
menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang
berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan
diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga
menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.

Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia.
Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni
Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna
2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh
Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil
melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna
10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika Serikat
adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan
berawak antara 1969 dan 1972.

Bulan sebagai penanda waktu

Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi. Pada
saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh
permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi.

12
Kebalikannya adalah saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di
antara Matahari dan Bumi, sehingga yang 'terlihat' dari Bumi adalah sisi belakang Bulan
yang gelap, alias tidak nampak apa-apa.

Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni pada
saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi -
Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang
terlihat dari Bumi.

Fase bulan

bulan
bulan mati bulan sabit bulan cembungbulan purnama
separuh

bulan bulan
bulan cembung bulan sabit bulan mati
purnama separuh

Asal usul

Asal - usul bulan tidak diketahui secara pasti, tetapi ilmuan menemukan bukti besar
bahwa Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama theira
sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat
banyak dan mengorbit di sekeliling bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi
bulan. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15
kali lebih dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan
menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.

3. Planet

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri


berikut:

 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;


 m e m p u n y
agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga
benda angkasa tersebut mempunyai bentuk
kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
 t i d a k t e r l a l
fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
 t e l a h " m
clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda

13
angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar
orbitnya

Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet.
Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International
Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet"
sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto,
bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet
baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313
kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai."

Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang
Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari
waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke
rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena
planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum
mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit.
Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari,
Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus
Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.
Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26
Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet
sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.

Planet dalam tata surya

Menurut IAU (Persatuan Astronomi Internasional) sesuai dengan defenisi yang baru,
maka terdapat delapan planet dalam sistem Tata Surya:

1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Yupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus

Sejarah

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengertian istilah “planet”


berubah dari “sesuatu” yang bergerak melintasi langit (relatif terhadap latar belakang
bintang-bintang yang “tetap”), menjadi benda yang bergerak mengelilingi Bumi.
Ketika model heliosentrik mulai mendominasi pada abad ke-16, planet mulai
diterima sebagai “sesuatu” yang mengorbit Matahari, dan Bumi hanyalah sebuah
planet. Hingga pertengahan abad ke-19, semua obyek apa pun yang ditemukan
mengitari Matahari didaftarkan sebagai planet, dan jumlah “planet” menjadi
bertambah dengan cepat di penghujung abad itu.

14
Selama 1800-an, astronom mulai menyadari bahwa banyak penemuan terbaru tidak
mirip dengan planet-planet tradisional. Obyek-obyek seperti Ceres, Pallas dan Vesta,
yang telah diklasifikasikan sebagai planet hingga hampir setengah abad, kemudian
diklasifikan dengan nama baru "asteroid". Pada titik ini, ketiadaan definisi formal
membuat "planet" dipahami sebagai benda 'besar' yang mengorbit Matahari. Tidak
ada keperluan untuk menetapkan batas-batas definisi karena ukuran antara asteroid
dan planet begitu jauh berbeda, dan banjir penemuan baru tampaknya telah berakhir.

Namun pada abad ke-20, Pluto ditemukan. Setelah pengamatan-pengamatan awal


mengarahkan pada dugaan bahwa Pluto berukuran lebih besar dari Bumi, IAU (yang
baru saja dibentuk) menerima obyek tersebut sebagai planet. Pemantauan lebih jauh
menemukan bahwa obyek tersebut ternyata jauh lebih kecil dari dugaan semula,
tetapi karena masih lebih besar daripada semua asteroid yang diketahui, dan
tampaknya tidak eksis dalam populasi yang besar, IAU tetap mempertahankan
statusnya selama kira-kira 70 tahun.

Pada 1990-an dan awal 2000-an, terjadi banjir penemuan obyek-obyek sejenis Pluto
di daerah yang relatif sama. Seperti Ceres dan asteroid-asteroid pada masa
sebelumnya, Pluto ditemukan hanya sebagai benda kecil dalam sebuah populasi yang
berjumlah ribuan. Semakin banyak astronom yang meminta agar Pluto didefinisi
ulang dari sebuah planet seiring bertambahnya penemuan obyek-obyek sejenis.
Penemuan Eris, sebuah obyek yang lebih masif daripada Pluto, dipublikasikan secara
luas sebagai planet kesepuluh, membuat hal ini semakin mengemuka. Akhirnya pada
24 Agustus 2006, berdasarkan pemungutan suara, IAU membuat definisi planet yang
baru. Jumlah planet dalam Tata Surya berkurang menjadi 8 benda besar yang berhasil
“membersihkan lingkungannya” (Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus), dan sebuah kelas baru diciptakan, yaitu planet katai, yang
pada awalnya terdiri dari tiga obyek, Ceres, Pluto dan Eris.

Planet Kerdil

Planet katai atau planet kerdil (bahasa Inggris: dwarf planet) adalah sebutan bagi
benda-benda langit dalam Tata Surya yang sesuai dengan ciri-ciri berikut:

 mengorbit mengelilingi matahari


 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat
mengatasi tekanan benda tegar (rigid body) sehingga benda angkasa tersebut
mempunyai bentuk ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat)
 belum "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan
orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya
selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
 bukan merupakan satelit sebuah planet atau benda angkasa nonbintang lainnya

Kategori "planet katai" ini diciptakan pada pertemuan Persatuan Astronomi


Internasional pada 24 Agustus 2006. Berdasarkan definisi ini, Pluto harus berubah
statusnya dari planet menjadi planet katai karena Pluto belum mengosongkan daerah
di sekitar orbitnya (Sabuk Kuiper).

15
Anggota

Berikut adalah daftar benda angkasa yang telah diberikan status "planet katai"[1]:

Nama Kategori Diameter (km) Massa (1021 kg)


Ceres Asteroid 974 ± 3 0,95
Pluto Plutino 2306 ± 20 13,05
Haumea Plutoid 1150 ± 250 4,2
Makemake Plutoid 1500 ± 400 ~4
Eris Piringan tersebar <2340 16,7

 Plutoid: Planet katai yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus

4. Komet, Asteroid, dan Meteor

a. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk
lonjong atau parabolis atau hiperbolis.

Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang". Istilah
lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali
bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki
ekor seperti buah kemukus yang telah dikeringkan.

Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang
membeku pada saat berada jauh dari matahari. Ketika mendekati matahari, sebagian
bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga
mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan
gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang "ekor" komet dapat mencapai
jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada
planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali
mengorbit matahari.

16
b. Asteroid

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid,
umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet
Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet
menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.

Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801
oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini
penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006,
dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang
cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-
planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini
memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama
yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet
katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes.
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem
tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dapam
sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua
asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya
memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang
kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup
jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat
99942 Apophis).

c. Meteor

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer


bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut
disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan
oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada
saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang,
lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut
sebagai bolide.

17
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai
permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau
objek lain dapat membentuk impact crater.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan 
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:
Bumi dan benda-benda langit adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi
bumi dan benda-benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus
menggunakan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat
dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu untuk
menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang sistem
bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemahaman dan
pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang
pembelajaran sistem bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media gambar,
video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan
terbawa oleh arus permainan sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru
sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran
tersebut.
B. Saran

Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa STKIP Muhamadiyah bangka belitung dapat lebih mengetahui dan
memahami mengenai Bumi dan benda langit. Untuk menyempurnakan lagi isi
makalah ini, kami harapkan adanya kritik dan saran dari pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Asteroid, Komet, Meteroid, Meteor, dan Meteorit http://mbahtomo.com/


2014/03/pengertian-asteroid-komet-meteoroid-meteor-dan-meteorit/  diakses pada: 18
Maret 2020 [online] 13. 00. WIB

Evolusi Sistem Bumi dan Bulan. Diakses pada: 18 Maret 2020 [online] 11. 20.
WIB http://kliksma.com/2014/12/evolusi-sistem-bumi-dan-bulan.html

Aris kurniawan. 10 februari. 2016. Pengertian Rotasi Dan Revolusi Bumi Besert
Akibatnya. http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.gurupendidikan.com/pengertian-
rotasi-dan-revolusi-bumi-berserta-akibatnya/&ei=wkFhbssN&lc=id-
ID&s=1&m=569&host=www.google.co.id&ts=1493179797&sig=AJsQQ1BEUvvm_p8_xH
W2V6auiaZYVUCXsA

19

Anda mungkin juga menyukai