Disusun oleh :
Nim : 2186206016
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Struktur Pranata Dan Proses Sosial Budaya”. Dalam
kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Dosen Pengampu Harun Arrasyid,M.Pd.,yang telah memberikan tugas mata kuliah
Konsep Dasar IPS ini kepada penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dalam segi penulisan maupun materi.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
2. 3
BAB III...................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Struktur sosial dipahami sebagai suatu bangunan sosial yang terdiri dari berbagai
unsur pembentuk masyarakat. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan satu dengan
yang lain dan fungsional. Artinya kalau terjadi perubahan salah satu unsur,Unsur yang
lain akan mengalami perubahan juga. Unsur pembentuk masyarakat dapat berupa
manusia atau individu yang ada sebagai anggota masyarakat, tempat tinggal atau suatu
lingkungan kawasan yang menjadi tempat dimana masyarakat itu berada dan juga
kebudayaan serta nilai dan norma yang mengatur kehidupan bersama tersebut.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai struktur sosial, pranata sosial dan
proses sosial budaya serta perubahan pranata sosial. perubahan sosial, arah perubahan
sosial yang merupakan suatu gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke
dalam sosial lainnya. Karena itu, perubahan sosial pasti memiliki suatu arah atau tujuan
tertentu
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan suatu rumusan masalah yaitu :
1. Apa pengertian dari struktur sosial ?
2. Apa yang dimaksud pranata sosial dan proses sosial ?
3. Bagaimanakah pranata sosial dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Bagaimanakah interaksi individu dan masyarakat ?
PEMBAHASAN
Struktur merujuk pada pola interaksi tertentu yang kurang lebih tetap dan
mantap, yang terdiri dari jaringan relasi-relasi sosial hierarkis dan pembagian kerja,
serta dilandasi oleh kaidah kaidah, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai sosial budaya.
Setiap manusia terkait dengan struktur masyarakat di mana ia menjadi anggotanya.
Artinya, setiap orang termasuk ke dalam satu atau lebih kelompok, kebudayaan,
lembaga sosial, pelapisan sosial, kekuasaan, dan wewenang yang terdapat di dalam
masyarakat.
1. Adanya tujuan, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tertulis atau
tidak tertulis
2. Diambil dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat,
3. Adanya prasarana pendukung, seperti bangunan dan lambang tertentu.
4. Di dalam pranata sosial akan ditemukan unsur budaya dan unsur struktural, yaitu
berupa norma dan peranan sosial.
5. Pranata sosial dapat dikatakan sebagai suatu adat kebiasaan dalam kehidupan bersama
yang mempunyai saksi yang disistematisasikan dan dibentuk oleh kewibawaan
masyarakat.
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Hubungan antarindividu
yang saling mempengaruhi dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku disebut
interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku seseorang dapat
mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan,
emosi orang lain.
B. Proses perubahan sosial budaya
Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat umumnya dilakukan melalui:
1). Akulturasi
Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur
budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran
budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi. Ada juga pendapat
yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing
ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara selektif
dan sebagian lain berusaha menolaknya.
2). Asimilasi
Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam
bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses
asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga
unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya yang lebih
dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap budaya masih
memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, Identitas budaya dari setiap
budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya
baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya.
3). Difusi
Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari
seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok
masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan
itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau
letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut
diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur
budaya baru.
Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai
berikut:
Beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat perubahan (rasistance to change) sosial
budaya dalam masyarakat yaitu sebagai berikut.
Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interkasi sosial adalah saling berhubungan
antar dua manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap yang lain saling
mempengaruhi. Proses sosial dimaksudkan bahwa "cara-cara interaksi (aksi dan reaksi),
yang dapat kita amati apabila individu-indivu dan kelompok-kelompok bertemu dan
mengadakan sistem perhubungan. mengenal cara-cara hidup yang telah ada. Apabila dua
orang atau lebih saling berhubungan (mengadakan interaksi) maka akan terjadi apa yang
dinamakan proses sosial. Proses ini dapat terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.
Jenis yang paling umum dari proses sosial adalah interaksi sosial. Dimana dalam
interaksi sosial, ada pengaruh timbal balik antara individu dengan kelompok dalam upaya
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam hidup sehari-hari secara bersama-
sama. Setiap Interaksi dua arah akan menstimulir yang lain untuk mengubah tingkah laku
dari orang-orang yang sedang berinteraksi.
Berikut Interaksi sosial yang terjadi antara individu dan masyarakat antara lain :
1) Yang berbentuk positif dinamakan integrasi atau assosiatif process, yaitu proses yang
menyatukan.Kondisi yang nampak dalam bentuk integrasi adalah keseluruhan anggota
kelompok berkemauan untuk tetap pada kelompoknya, seolah-olah satu sama lain saling
terkait. Kondisi seperti itu sering dinamakan organis, dimana seluruh anggota kelompok
berfungsi terhadap kelompoknya,
2) Yang berbentuk negatif dinamakan disintegratif atau disassosiatif process, yaitu proses
yang memisahkan. Kondisi yang nampak dalam bentuk disintegrasi adalah keseluruhan
anggota kelompok tidak berkemauan untuk tetap pada kelompoknya, seolah-olah satu
sama lain tidak saling terkait. Kondisi seperti itu sering dinamakan disorganis, dimana satu
sama lain tidak terjalinn hubungan lagi.
3. Sistem pengetahuan,
4. Bahasa,
5. Kesenian,
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilaku perilaku sosial yang
cenderung tetap dan teratur, sehingga dapat dilihat sebagai pembatas terhadap perilaku-
perilaku individu atau kelompok. Individu atau kelompok cenderung menyesuaikan
perilakunya dengan keteraturan kelompok atau masyarakatnya. Seperti dikatakan di atas,
bahwa struktur sosial merujuk pada suatu pola yang teratur dalam interaksi sosial, maka
fungsi pokok dari struktur sosial adalah menciptakan sebuah keteraturan sosial yang
ingin dicapai oleh suatu kelompok masyarakat.
Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana terdapat
penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat itu
sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan bentuk norma-norma
bermasyarakat. tuntunan dalam kehidupan.
3.2. Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan, kami mempunyai saran kepada pembaca
bahwasanya dalam berinteraksi sosial, sebaiknya kita dapat memilah dan memilih mana
yang berdampak positif pada kehidupan kita, dan mana yang berdampak negatif. kita
harus berpegang dengan aturan norma yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga tercipta
keselarasan dalam proses sosial antara individu dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Tersedia : http://endahtanjung13.blogspot.com/2016/06/struktur-pranata-sosial.html[online]
Tersedia:http://sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/STRUKTUR%20SOSIAL
%20INDONESIA.pdf [online]
Tersedia :https://agroedupolitan.blogspot.com/2017/03/struktur-pranata-dan-proses-
sosial.html[online]
Samlawi, Fakih dan Bunyamin maftuh.1998. Konsep Dasar IPS. Bandung: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Soekanto, Soerjono. (1983). Beberapa Teori Sosiologi Tentang Sturktur Sosial, Jakarta: CV
Rajawali.