Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STRUKTUR PRANATA DAN PROSES SOSIAL BUDAYA

Ditujukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Dosen Pengampu Bapak Harun Arrasyid, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Putri Nur Aini

Nim : 2186206016

PROGRAM STUDY S-1PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Struktur Pranata Dan Proses Sosial Budaya”. Dalam
kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Dosen Pengampu Harun Arrasyid,M.Pd.,yang telah memberikan tugas mata kuliah
Konsep Dasar IPS ini kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dalam segi penulisan maupun materi.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Banyuwangi, 13 Desember 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN4
1.1 LatarBelakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan4
BAB II......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................5
2.1 Struktur Sosial5
A. Pengertian Struktur Sosial5
B. Ciri-ciri Struktur Sosial5
C. Fungsi Struktur Sosial6

2.2 Pranata Sosial7

A. Pengertian Pranata Sosial 7

B. Ciri –ciri Pranata Sosial..............................................................................................8

2. 3

A. Pengertian proses sosial budaya............................8


B. Proses perubahan sosial budaya............................9
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya...............9
2.4 Interaksi Individu dan masyarakat.............................10

BAB III...................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Struktur sosial dipahami sebagai suatu bangunan sosial yang terdiri dari berbagai
unsur pembentuk masyarakat. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan satu dengan
yang lain dan fungsional. Artinya kalau terjadi perubahan salah satu unsur,Unsur yang
lain akan mengalami perubahan juga. Unsur pembentuk masyarakat dapat berupa
manusia atau individu yang ada sebagai anggota masyarakat, tempat tinggal atau suatu
lingkungan kawasan yang menjadi tempat dimana masyarakat itu berada dan juga
kebudayaan serta nilai dan norma yang mengatur kehidupan bersama tersebut.

Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai struktur sosial, pranata sosial dan
proses sosial budaya serta perubahan pranata sosial. perubahan sosial, arah perubahan
sosial yang merupakan suatu gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke
dalam sosial lainnya. Karena itu, perubahan sosial pasti memiliki suatu arah atau tujuan
tertentu

1.2. Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan suatu rumusan masalah yaitu :
1. Apa pengertian dari struktur sosial ?
2. Apa yang dimaksud pranata sosial dan proses sosial ?
3. Bagaimanakah pranata sosial dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Bagaimanakah interaksi individu dan masyarakat ?

1.3. Tujuan Penulisan


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai pengertian struktur sosial,
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pranata sosial dan proses sosial,
3. Untuk mengetahui bagaimanakah pranata sosial dalam kehidupan sehari-hari,
4. Untuk mrngetahui bagaimanakah interaksi individu dan masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Struktur Sosial

1. Pengertian Struktur Sosial

Menurut Koentjäraningrat (1990:172) Struktur sosial adalah merupakan


susunan masyarakat dilihat dari berbgal sisi seperti: kedudukan, peranannya, tipe
masyarakat tersebut sehingga kita dapat menggambarkan kaitan dari berbagai usur
masyarakat. Struktur selalu merujuk pada unsur-unsur yang bersifat kurang lebih tetap
atau mantap. Kalau kita umpamakan dengan sebuah bangunan rumah, maka
dindingdinding rumah itu merupakan strukturnya. Dalam pengertian ini, struktur sosial
diartikan sebagai pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Istilah struktur juga dapat diterapkan pada interaksi sosial. Jadi, struktur sosial dapat
diartikan sebagai jalinan unsur-unsur sosial yang pokok. Struktur sosial mencakup sifat-
sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan
kelompoknya.

Struktur merujuk pada pola interaksi tertentu yang kurang lebih tetap dan
mantap, yang terdiri dari jaringan relasi-relasi sosial hierarkis dan pembagian kerja,
serta dilandasi oleh kaidah kaidah, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai sosial budaya.
Setiap manusia terkait dengan struktur masyarakat di mana ia menjadi anggotanya.
Artinya, setiap orang termasuk ke dalam satu atau lebih kelompok, kebudayaan,
lembaga sosial, pelapisan sosial, kekuasaan, dan wewenang yang terdapat di dalam
masyarakat.

2. Ciri-ciri struktur sosial

Segala sesuatu pasti memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan


sesuatu yang lain. Misalnya masyarakat desa mempunyai ciri-ciri tersendiri, seperti
bersifat gotong royong, mengutamakan kebersamaan, tidak ada spesialisasi dalam
pembagian kerja, dan lain-lain yang membedakan dengan masyarakat perkotaan yang
cenderung individualistis dan adanya pembagian pekerjaan sesuai dengan keahlian.
begitupun juga dalam struktur sosial.
Berikut ini ciri-ciri struktur sosial :
1. Bersifat abstrak, artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial
disini merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai yang
terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaan dan pengaturan pemenuhan
kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
2. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal, struktur sosial pada dimensi vertikal
adalah hierarki status status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi
satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga
struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial yang memiliki
dimensi harizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi bagi
dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakter sama.
3. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat, artinya proses sosial
yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu
sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
4. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan
masyarakat, artinya struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk
mengatur berbagal bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
5. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah, struktur sosial merupakan
tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua
pengertian, yaitu dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris
dalam proses perubahan dan perkembangan, serta dalam setiap perubahan dan
perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan,dan
integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan
dalam tubuh masyarakat. Pada ciri yang kelima ini dalam sosiologi sering
digunakan untuk melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen-elemen
dalam kehidupan masyarakat.

3. Fungsi Struktur Sosial


Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilaku perilaku sosial yang
cenderung tetap dan teratur, sehingga dapat dilihat sebagai pembatas terhadap
perilaku-perilaku individu atau kelompok. Individu atau kelompok cenderung
menyesuaikan perilakunya dengan keteraturan kelompok atau masyarakatnya. Seperti
dikatakan di atas, bahwa struktur sosial merujuk pada suatu pola yang teratur dalam
interaksi sosial, maka fungsi pokok dari struktur sosial adalah menciptakan sebuah
keteraturan sosial yang ingin dicapai oleh suatu kelompok masyarakat.
Sementara itu, Mayor Polak menyatakan bahwa struktur sosial dapat berfungsi
sebagaiberikut
(a). Pengawas sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran
terhadap norma, nilai, dan peraturan kelompok atau masyarakat. Misalnya
pembentukan lembaga pengadilan, kepolisian, lembaga adat, lembaga pendidikan,
lembaga agama, dan lain-lain.
(b). Dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial kelompok atau masyarakat karena
struktur sosial berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri. Dalam proses
tersebut, individu atau kelompok akan mendapat pengetahuan dan kesadaran tentang
sikap, kebiasaan, dan kepercayaan kelompok atau masyarakatnya. Individu
mengetahui dan memahami perbuatan apa yang dianjurkan oleh kelompoknya dan
perbuatan apa yang dilarang oleh kelompoknya.

2.2. Pranata Sosial

A. Pengertian Pranata Sosial

Menurut Soerjono Soekanto Lembaga kemasyarakatan (Pranata Sosial)


adalah himpunan norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Pranata sosial adalah sistem
hubungan sosial yang terorganisir dan mengejewantahkan nilai-nilai serta prosedur
umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat. Tiga kata
kunci di dalam setiap pembahasan mengenal pranata sosial adalah: Nilai dan norma;
Pola perilaku yang dibakukan atau yang disebut prosedur umum; Sistem hubungan,
yakni jaringan peran serta status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku
sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.

Pranata sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia,


pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

1.     Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus


bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
2.    Menjaga keutuhan masyarakat
3.     Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial (social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat
terhadap tingkah laku anggotaanggotanya.
B. Ciri-ciri Pranata Sosial
Ciri –ciri pranata sosial sebagai berikut :

1. Adanya tujuan, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tertulis atau
tidak tertulis
2. Diambil dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat,
3. Adanya prasarana pendukung, seperti bangunan dan lambang tertentu.
4. Di dalam pranata sosial akan ditemukan unsur budaya dan unsur struktural, yaitu
berupa norma dan peranan sosial.
5. Pranata sosial dapat dikatakan sebagai suatu adat kebiasaan dalam kehidupan bersama
yang  mempunyai saksi yang disistematisasikan dan dibentuk oleh kewibawaan
masyarakat.

2.3. Proses Sosial Budaya

A. Pengertian Proses Sosial Budaya

Proses-proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dapat dilihat


apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu dan
menenukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi
apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang
telah ada. Atau dengan kata lain, proses-proses sosial diartikan sebagai pengaruh
timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama misalnya pengaruh-
mempengaruhi antara sosial dengan politik, politik dengan ekonomi, ekonomi dengan
hukum, dan seterusnya.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interkasi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Hubungan antarindividu
yang saling mempengaruhi dalam hal pengetahuan, sikap dan perilaku disebut
interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi apabila tindakan atau perilaku seseorang dapat
mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau mendorong perilaku, pikiran, perasaan,
emosi orang lain.
B. Proses perubahan sosial budaya

Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat umumnya dilakukan melalui:

1). Akulturasi

Akulturasi adalah proses bertemunya dua budaya atau lebih di mana unsur-unsur
budaya lama atau asli masih terlihat dan tidak hilang. Misalnya, proses percampuran
budaya Jawa dengan budaya Islam yang saling memengaruhi. Ada juga pendapat
yang mengatakan bahwa akulturasi adalah proses masuknya pengaruh budaya asing
ke dalam suatu masyarakat di mana sebagian masyarakat menyerap secara selektif
dan sebagian lain berusaha menolaknya.

2). Asimilasi

Proses bertemunya dua budaya atau lebih yang bercampur menjadi satu dalam
bentuk budaya baru, sementara budaya aslinya tidak tampak disebut asimilasi. Proses
asimilasi berlangsung secara intensif dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga
unsur-unsur dan wujud tiap budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya yang lebih
dinamis. Asimilasi berbeda dengan akulturasi. Dalam akulturasi, setiap budaya masih
memiliki identitas konkret, sedangkan dalam asimilasi, Identitas budaya dari setiap
budaya asli yang mengalami kontak budaya lebur menjadi unsur dan wujud budaya
baru yang jauh berbeda dengan budaya aslinya.

3). Difusi

Difusi adalah proses penyebaran atau perembesan suatu unsur budaya dari
seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kelompok masyarakat ke kelompok
masyarakat lainnya. Prinsip yang pertama dari difusi adalah unsur-unsur kebudayaan
itu pertama-tama akan diambil alih masyarakat yang paling dekat hubungannya atau
letaknya paling dekat dari sumbernya. Baru kemudian, kebudayaan baru tersebut
diambil oleh masyarakat yang jauh hubungan atau letaknya jauh dari sumber unsur
budaya baru.

C. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

Beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya antara lain sebagai
berikut:

 Kontak dengan kebudayaan lain. Sistem pendidikan yang maju.


 Sikap menghargal hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk maju.
 Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
 Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka.
 Keadaan masyarakat yang majemuk.
 Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
 Orientasi hidup ke masa depan.
 Senantiasa ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan, artinya tidak mudah
menyerah pada keadaan.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Beberapa faktor yang dapat menjadi penghambat perubahan (rasistance to change) sosial
budaya dalam masyarakat yaitu sebagai berikut.

 Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Perkembangan ilmu pengetahuan yang


terhambat.
 Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
 Dalam masyarakat terdapat kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
(vested interest).
 Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
 Rasa takut akan terjadi keguncangan integrasi.
 Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
 Hambatan yang bersifat adat dan kebiasaan.
2.4. Interaksi Indivu dan masyarakat

Menurut ahli ilmu psikologi sosial bahwa interkasi sosial adalah saling berhubungan
antar dua manusia atau lebih, dimana manusia yang satu terhadap yang lain saling
mempengaruhi. Proses sosial dimaksudkan bahwa "cara-cara interaksi (aksi dan reaksi),
yang dapat kita amati apabila individu-indivu dan kelompok-kelompok bertemu dan
mengadakan sistem perhubungan. mengenal cara-cara hidup yang telah ada. Apabila dua
orang atau lebih saling berhubungan (mengadakan interaksi) maka akan terjadi apa yang
dinamakan proses sosial. Proses ini dapat terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

Jenis yang paling umum dari proses sosial adalah interaksi sosial. Dimana dalam
interaksi sosial, ada pengaruh timbal balik antara individu dengan kelompok dalam upaya
memecahkan masalah-masalah yang di hadapi dalam hidup sehari-hari secara bersama-
sama. Setiap Interaksi dua arah akan menstimulir yang lain untuk mengubah tingkah laku
dari orang-orang yang sedang berinteraksi.

Berikut Interaksi sosial yang terjadi antara individu dan masyarakat antara lain :

Interaksi yang melibatkan sejumlah orang, misalnya; individu dengan individu,


indivdu dengan group, dan group dengan group. Adanya tingkat keintiman, misalnya ada
yang bersifat primer, ada yang bersifat sekunder, ada yang bersifat gemeinschaft dan ada
yang bersifat gesselschaft dan sebagainya. Adanya proses sosial. Terdapat beberapa
bentuk proses sosial;

1) Yang berbentuk positif dinamakan integrasi atau assosiatif process, yaitu proses yang
menyatukan.Kondisi yang nampak dalam bentuk integrasi adalah keseluruhan anggota
kelompok berkemauan untuk tetap pada kelompoknya, seolah-olah satu sama lain saling
terkait. Kondisi seperti itu sering dinamakan organis, dimana seluruh anggota kelompok
berfungsi terhadap kelompoknya,

2) Yang berbentuk negatif dinamakan disintegratif atau disassosiatif process, yaitu proses
yang memisahkan. Kondisi yang nampak dalam bentuk disintegrasi adalah keseluruhan
anggota kelompok tidak berkemauan untuk tetap pada kelompoknya, seolah-olah satu
sama lain tidak saling terkait. Kondisi seperti itu sering dinamakan disorganis, dimana satu
sama lain tidak terjalinn hubungan lagi.

Menurut Kimball Young bentuk-bentuk proses sosial adalah :

1. Oposisi yang mencakup persaingan, dan pertentangan atau pertikaian

2. Kerja sama yang menghasilkan akomodasi

3. Differentiation yang merupakan suatu proses dimana orang perorangan di dalam


masyarakat memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang berbeda dengan orang-
orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedan usia,sex, dan pekerjaan. Differentiation
tersebut menghasilkan sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.
Kebudayaan merupakan seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia
yang tidak berakar kepada nalurinya, dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh
manusia sesudah suatu proses belajar. Karena demikian luasnya maka kebudayaan dibagi
menjadi unsur-unsur yang disebut unsur-unsur unversal artinya unsur-unsur ini dapat
ditemukan di semua kebudaaan dunia, baik yang hidup di dalam masyarakat pedesaan
yang kecil terpencil maupun dalam masyarakat perkotaan yang besar dan kompleks.
Unsur-unsur kebudayaan itu sebagai berikut :

1. Sistem religi dan upacara keagamaan,

2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan,

3. Sistem pengetahuan,

4. Bahasa,

5. Kesenian,

6. Sistem mata pencaharian hidup,

7. Sistem teknologi dan peralatan.

Berdasarkan unsur-unsur kebudayaan tersebut, proses sosial yang terjadi juga


merupakan proses budaya yang berlangsung dalam kehidupan pribadi dalam lingkungan
masyarakat. Proses sosial budaya yang terjadi merupakan salah satu dinamika dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam sebuah struktur sosial, umumnya terdapat perilaku perilaku sosial yang
cenderung tetap dan teratur, sehingga dapat dilihat sebagai pembatas terhadap perilaku-
perilaku individu atau kelompok. Individu atau kelompok cenderung menyesuaikan
perilakunya dengan keteraturan kelompok atau masyarakatnya. Seperti dikatakan di atas,
bahwa struktur sosial merujuk pada suatu pola yang teratur dalam interaksi sosial, maka
fungsi pokok dari struktur sosial adalah menciptakan sebuah keteraturan sosial yang
ingin dicapai oleh suatu kelompok masyarakat.

Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana terdapat
penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh masyarakat itu
sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan bentuk norma-norma
bermasyarakat. tuntunan dalam kehidupan.

3.2. Saran

Dari pembahasan yang telah diuraikan, kami mempunyai saran kepada pembaca
bahwasanya dalam berinteraksi sosial, sebaiknya kita dapat memilah dan memilih mana
yang berdampak positif pada kehidupan kita, dan mana yang berdampak negatif. kita
harus berpegang dengan aturan norma yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga tercipta
keselarasan dalam proses sosial antara individu dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Tersedia : http://endahtanjung13.blogspot.com/2016/06/struktur-pranata-sosial.html[online]

Tersedia:http://sosiologi.fis.unp.ac.id/images/download/BAHAN/STRUKTUR%20SOSIAL
%20INDONESIA.pdf [online]

Tersedia :https://agroedupolitan.blogspot.com/2017/03/struktur-pranata-dan-proses-
sosial.html[online]

Samlawi, Fakih dan Bunyamin maftuh.1998. Konsep Dasar IPS. Bandung: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Soekanto, Soerjono. (1983). Beberapa Teori Sosiologi Tentang Sturktur Sosial, Jakarta: CV
Rajawali.

Anda mungkin juga menyukai