Anggota Kelompok :
1
RANGKUMAN MATERI TOPIK 1 – PENGERTIAN
KONSEP DASAR PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
Prof. Dr. N. Driyarkara; pemikiran ilmiah tentang realitas yang disebut pendidikan
(mendidik dan dididik).
Prof. MJ Langeveld; Paedogogic atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang
bukan saja menelaah objeknya untuk melihat bagaimana keadaan atau hakiki
objek itu, melainkan belajar pula betapa mudahnya bertindak.
Sutari Imam Barnadib; Ilmu pendidikan belajar suasana dan proses-proses
pendidikan.
Prof. Brodjonegoro; Ilmu pendidikan merupakan teori pendidikan, perenungan,
tentang pendidikan.
1. Objek materi dan materinya atau bendanya yang dikenai pendidikan yaitu para
peserta didik dan warga belajar.
2. Objek formal pendidikan gejala yang tampak, perasaan, dihayati, dan
diekspresikan dalam kehidupan manusia sehari-hari.
2
2. Masalah, tujuan, dan hipotesis
3. Tempat penelitian atau populasi dan sampel
4. Instrumen pengambilan data tentang variabel-variabel yang diteliti
5. Analisis data dan simpulan atau hasil.
Menurut Made Pinarta (2006: 7), Ilmu Pendidikan dibentuk oleh sejumlah cabang
ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan. Masing-masing
cabang ilmu pendidikan dibentuk oleh sejumlah teori. Cabang-cabang ilmu
pendidikan yang dimaksud adalah:
a. Pendidikan Teoritis
b. Sejarah Pendidikan dan Perbandingan Pendidikan
c. Pengembangan Kurikulum
d. Proses Belajar Mengajar
e. Media dan Alat Belajar
f. Komunikasi dan Informasi Pendidikan
g. Bimbingan dan Konseling
h. Evaluasi Pendidikan
i. Profesi dan Etika Pendidik
j. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan
k. Organisasi dan Manajemen Pendidikan
l. Statistik dan Penelitian Pendidikan
3
C. Tujuan Ilmu Pendidikan
Seperti diketahui, bahwa suatu pengetahuan dapat berubah menjadi suatu ilmu
bila memenuhi persyaratan ilmu. Tampaknya pengetahuan tentang pendidikan ini
dipandang sudah memenuhi persyaratan sebagai ilmu, syarat-syarat ilmu yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
a. memiliki objek;
b. punya metode penyelidikan;
c. sistematis;
d. punya tujuan sendiri.
Menurut Made Pinarta (2006: 8), ada juga sejumlah ahli yang mengatakan
bahwa syarat suatu ilmu harus jelas Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologisnya.
Ontologi adalah masalah apa, yaitu apa yang akan ditangani oleh pendidikan. Hal ini
bertalian dengan objek materi dan objek formal ilmu pendidikan yang telah diuraikan
di atas. Dengan demikian, ilmu pendidikan telah memiliki ontologi secara jelas.
Sementara itu, Epistimologi Kebenaran dalam ilmu hanya dapat diwujudkan dengan
metodologi ilmiah seperti juga telah diutarakan di atas. Syarat ini telah dipenuhi oleh
Ilmu Pendidikan.
4
E. Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan
Menurut Munib (2006: 34) ada beberapa sifat dari ilmu pendidikan, yaitu:
5
3. Ilmu Pendidikan bersifat praktis-Pragmatis
Bersifat praktis artinya yang diuraikan dalam ilmu tsb dilaksanakan didalam
kegiatan pendidikan. Ilmu yang mendidik boleh disebut “ilmu yang praktis”,
karena perbuatan yang dilakukan oleh perbuatan yang mempengaruhi anak
didiknya. Walaupun ilmu pengetahuan pelayanan kepada praktik mendidik,
namun perlu dibedakan ilmu pendidikan sebagai pengetahuan yang bersifat
praktis-pragmatis.
Menurut Samsul Arifin (2008), manfaat belajar dan mendalami Ilmu Pendidikan
yaitu:
a. untuk membantu mengelola masalah dan perencanaan secara konsepsional
pendidikan Indonesia.
b. untuk membentuk pancasila sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan isi UUD
1945.
6
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Munib, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Made Pidarta. 2006. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Umar Tirta Raharja dan La Sula. 2000. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.