Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohammad Jafar

NIM : 201010083
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Kelas : PAI-3
Mata Kuliah : Alamiah Sosial Budaya Dasar

RESUME KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR


DALAM KESUSASTRAAN, SENI DAN FILSAFAT

a. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan dan Seni


Ilmu Budaya Dasar pada awalnya dinamakan Basic Humanities. Istilah Humanities sendiri
berasal dari bahasa latin, humanus yang berari manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi,
humantities berkaitan erat dengan nilai-nilai sebagai homo humanities. Nilai-nilai itu bisa
dipelajari, dan umumnya mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra,
sejarah, dll.
Dari sekian banyak ilmu-ilmu humanities, seni dan sastra memagang peranan yang penting.
Seni sendiri menjadi lebih efektif daripada cabang ilmu lainnya karena sifatnya yang fleksibel dan
tidak terikat. Sementara itu sastra memegang peranan yang jauh lebih penting, karena beberapa
alasan :
1. Sastra menggunakan bahasa, dimana bahasa adalah sarana yang dapat menampung semua
pernyataan dan kegiatan manusia, selain juga untuk berkomunikasi memahami diri sendiri,
orang lain, dan lingkungan di sekitarnya.
2. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena sastra adalah penjabaran. Berbeda dengan tarian,
yang merupakan abstraksi yang harus dijabarkan lagi.
3. Sastra didukung oleh cerita, sehingga gagasan lebih mudah tersampaikan dan oranga kan lebih
tertarik.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi - materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan
seni.Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
1. Bentuk-bentuk kesusasteraan:
a). Prosa: merujuk kepada hasil kesusteraan yang ditulis dalam ayat-ayat biasa, yakni dengan
menggunakan tata bahasa mudah. Biasanya ayat-ayat dalam kesusasteraan akan disusun
dalam bentuk karangan. Prosa adalah satu bentuk kesusasteraan yang lebih mudah difahami
berbanding dengan puisi. Contoh bagi kesusasteraan prosa ialah: cerpen, novel, skripdrama,
essei,dsb
b). Puisi: merujuk kepada hasil kesusasteraan yang ditulis dengan “tidak menuruti tatabahasa”. Ia
sebenarnya tidak terdiri daripada ayat-ayat yang lengkap, melainkan terdiri daripada frasa-
frasa yang disusun dalam bentuk baris-barisan. Pada lazimnya, puisi merupakan bahasa yang
berirama dan apabila dibaca pembaca akan berasa rentaknya. Contoh bagi kesuasteraan puisi
termasuklah: Sajak, Syair, Pantun, Gurindam, Lirik, Seloka, Mantera dan sebagainya. Ilmu
Budaya dalam Kesusteraan merupakan perpaduan unsur seni kebudayaan dengan kehidupan
manusia, dimana dalam proses kehidupannya manusia sering kali melakukan sesuatu.

2. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa


Prosa kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau fiction. Dalam bahasa indonesia
sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sbg bentuk cerita atau prosa
kisahan yg mempunyai pemeran, peristiwa, alur yg dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
(ex: novel, roman, cerita pendek)
Prosa lama => dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara
Prosa baru => cerpen, Roman/novel, biografi, kisah, otobiografi
 Nilai-nilai dalam prosa fiksi
- Prosa fiksi memberikan kesenangan
- Prosa fiksi memberikan informasi
- Prosa fiksi menberikan warisan kultural
- Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan

3. Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Puisi


Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/
unsur dari kebudayaan. Bila diberikan batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yg artistik/
estetik yg scr padu utuh dipadatkan kata- katanya

B. Konsepsi Ilmu budaya dasar dalam Filsafat


Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal secara logis, sistematis dan universal
untuk memahami sebuah masalah. Sedangkan kebudayaan adalah kebiasaan tingkah laku
manusia. Tingkah laku manusia digerakan oleh akal dan perasaannya.
Apabila dibandingakan definisi kebudayaan dan definisi filsafat, keduanya bertemu dalam
hal berfikir. Kebudayaan adalah cara berfikir, sedangkan filsafat adalah cara berfikir secara logis,
sistematis dan universal. Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat itu mengendalikan cara berfikir
kebudayaan, oleh karena itu perbedaan kebudayaan dapat dikembalikan kepada perbedaan
filsafat. Pendekatan filosofis yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-
masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat
karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya
terbatas pada pengalaman.
Kebudayaan juga dipandang sebagai tata nilai. Sebagai contoh seseorang berbuat sesuatu
karena sesuatu itu bernilai dan berguna bagi kehidupannya. Yang menentukan nilai itu ialah
Tuhan Yang Maha Esa dan juga manusia itu sendiri yang dibedakan mana yang baik dan juga
mana yang buruk. Orang yakin bahwa Tuhan itu ada tentu berbeda tingkah lakunya dengan orang
yang tidak mempercayai, dan dapat terlihat dalam kebiasaan hidupnya.
Sumber :
https://ganjarsayogo.wordpress.com/2012/10/30/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
https://nazim07.wordpress.com/2014/10/20/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
http://herliati-azizah.blogspot.com/2017/06/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://khabibmuafi.blogspot.com/2012/12/konsepsi-isbd-dalam-agama-filsafat-dan.html

Anda mungkin juga menyukai