Anda di halaman 1dari 5

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

October 12, 20119

Nama : Banu Hasan Alqosim

NPM : 31419290

Kelas : 1ID09

Jurusan : Teknik Industri

Pendahuluan

Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan,serta pengetahuan
umum tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah – masalah
manusia.Kesusastraan adalah Sastra, merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang
berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti
“instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan karena mengandung unsur-unsur bahasa. Ada
beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting hubungannya dalam hal kesuastraan :

1. sastra merupakan bahasa yang mempunyai kemampuan yang menampung kegiatan


manusia
2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah
penjabaran abstraksi.

Hubungan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan sangat penting , karena ilmu budaya dasar
meliputi dalam hal bahasa.ada beberapa alasan mengapa ilmu budaya dasar sangat penting
hubungannya dalam hal kesuastraan :

1. Sastra menggunakan bahasa. Sementara itu bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung
hampi semua kegiatan manusia

2. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran
abstraksi. Sementara itu filsafat mengunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan,
kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstra. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

3. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita
orang leih mudah menemukan gagasan-gagasanya dalam bentuk yang tidak normative.
1. Pendekatan Kesusastraan

Hampir di setiap jaman seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the
humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya
formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atu agama. Karena seni adalah
ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi, karena tidak normatif nilai-
nilai yang di sampaikan lebih fleksibal baik isinya maupun cara penyampainnya.

Orientasi the Humanities adalah ilmu : Dengan mempelajari satu sebagai dari disiplin ilmu yang
mencakup dalam the humanities, mahasiswa di harapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih
baik.Disamping itu ada beberapa alasan mengapa sastra mempunyai peranan yang lebih penting
hampir di setiap jaman.

1. Sastra mempergunakan bahasa, dimana bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung


hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami diri sendiri, yang
kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami
alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu engetahuan, manusia mempergunakan bahassa.
Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu
social, manusia mempergunakan bahasa. Ddengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

2. Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi.
Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

3. Sastra didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik dan mudah mengemukakan
gagasan-gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

Dalam hal ini, IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang
termasuk didalam pengetahuan budaya (The Humanities). Namun semata-mata sebagai salah satu
usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta
kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya

Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan dengan Prosa


Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm)
yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar,
majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua
bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa lama meliputi :

1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
6. Prosa baru meliputi
7. cerita pendek
8. hikayat
9. biografi
10. kisah
11. otobiografi

Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi


Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

Keistimewaan kesenangan yang di peroleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa/kejadian yang di kisahkan.

2. Prosa fiksi memberikan informasi

Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-
hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan
banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon
emosional/rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang di sajikan ke dalam
kehidupan sendiri.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi
pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus
sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu
Budaya Dasar.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam
membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori,
dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.

2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.

3. Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.

4. Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-
asosiasi tertentu.

5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah
sebagai berikut :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut "pengalaman perwakilan". Ini
berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih
menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.
Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki
kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan
tentang masyarakat.

2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik
orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca
bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

3. Puisi dan keinsyafan sosial

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang
terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar
manusia sosial yang bisa berupa :

- penderitaan atas ketidak adilan

- perjuangan untuk kekuasaan

- konflik dengan sesamanya

- pemberontakan terhadap hukum Tuhan


Sumber :

http://id.scribd.com/doc/87002513/MAKALAH-IBD#scribd

http://bestcms.in/more/1118746_0/Vherly-Donja.html

http://agajournal.tumblr.com/post/34023095790/pendekatan-kesusastraan-pada-bahasan-kali-ini

http://informatics.pusatcyber.net/2014/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

https://radityakurnianto.wordpress.com/college-assignments/8th-semester/konsep-ilmu-budaya-
dasar-dalam-kesusastraan/

https://noviauligurning.wordpress.com/2014/10/17/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan-sastra/

Anda mungkin juga menyukai