Sub : Tugas Matulul – Perancangan System Kerja dan Ergonomi
1. Konsumsi ernegi dan perhitngannya (menurut faal kerja)
2. Pengukuran konsumsi oksigen berkaitan (faal kerja) Jawab : Dalam ilmu fisiologi terdapat batasan metabolic stress dan fatigue yang berhubungan dengan beban pekerjaan angkat yang berulang-ulang. Jenis pekerjaan angkat yang berulang- ulang membutuhkan lebih banyak energy expenditure yang tidak boleh melebihi kapasitas energi pekerja. Batas maksimum energy expenditure untuk pekerjaan angkat adalah 2,2-4,7 kkal/menit (Kodrat, 2013, p. 188). Pengukuran konsumsi energi untuk energy expenditure dapat dihitung dengan menggunakan konsumsi oksigen dan detak jantung. Mengkonsumsi 1 liter oksigen (1000 cc) sama dengan 4,8 kkal energi. Konsumsi oksigen akan meningkat secara linier sesuai dengan beban kerja yang dialami. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berat beban kerja yang dialami maka akan semakin meningkat penyerapan oksigen. Dalam pekerjaan ringan detak jantung lebih cepat naik dan menjadi konstan selama pekerjaan berlangsung. Ketika pekerjaan berhenti, detak jantung kembali normal dalam beberapa menit. Semakin berat pekerjaan maka akan semakin besar energi yang dikonsumsi (Khan, 2010, pp. 64-72). Sumber : (Khan, 2010, p. 71) Gambar 2.1 Relasi antara Konsumsi Energi dengan Meningkatnya Stress dan Detak Jantung Saat Bekerja Secara fisiologis, detak jantung digunakan untuk mengestimasi konsumsi energi yang didasarkan asumsi persamaan linier antara detak jantung dan konsumsi oksigen. Pengukuran konsumsi energi lebih mudah dihitung melalui pengukuran denyut jantung. Konsumsi energi yang dikeluarkan pada setiap individu berbeda yang disebabkan oleh berat badan, lemak, umur, jenis kelamin, dan kondisi lingkungan (Hills dkk., 2014, pp. 4-5). Heart rate during the work Energy consumption with increasing stress6 Alat yang digunakan untuk mendukung hasil dari perhitungan konsumsi energi adalah alat Heart Rate dengan tipe Beurer PM25. Alat ini dapat memberikan data seperti heart rate maximum dalam bpm, heart rate average dalam bpm, jumlah kalori yang terbakar (kkal), dan jumlah lemak yang berkurang (gram). Data yang telah dikumpulkan diolah menjadi waktu istirahat yang dibutuhkan oleh setiap pekerja dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Freivalds & Niebel., 2009, p. 155): R = (W-5,33)/(W-1,33) Di mana: R = waktu yang dibutuhkan untuk istirahat (menit) W = rata-rata energi yang dikeluarkan selama bekerja (kkal/menit)
Sumber : Microsoft Word - 2014-2-00089-TIBab2001.doc (binus.ac.id)