LANDASAN TEORI
1) Konsep horse power (Foot pounds of work per minute) oleh Taylor, tetapi
konsep ini kurang begitu memuaskan
2) Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi
3) Perubahaan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen, konsep ini dikenal
sebagai metode baru.
72
dalam darah dan air seni. Kriteria ini digunakan untuk mengetahui
perubahan fungsi alat alat tubuh selama bekerja
2) Kriteria kejiwaan yang meliputi : pengujian tingkat kejiwaan pekerja,
seperti tingkat kejemuan, emosi motivasi, sikap dan lain lain. Kriteria
kejiwaan digunakan untuk mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul
selama bekerja
3) Kriteria hasil kerja yang meliputi : pengukuran hasil kerja yang diperoleh
dari pekerja. Kriteria ini digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh
kondisi kerja dengan melihat hasil kerja yang diperoleh dari pekerja.
1) Tekanan darah
2) Aliran darah
3) Komposisi kimia dalam darah
4) Temperatur tubuh
5) Tingkat penguapan
6) Jumlah udara yang dikeluarkan oleh paru paru
73
Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan perubahan yang penting
dan pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun laboratorium. Untuk
merumuskan hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan denyut
jantung, dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara energy expenditure
dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk
regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum adalah
regresi kuadratis dengan persamaan berikut ini :
Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu dapat dituliskan dalam bentuk
matematis sebagai berikut :
KE = Et = Ei
Dimana :
Dengan demikian konsumsi energi pada waktu kerja tertentu merupakan selisih
antara pengeluaran energi pada waktu kerja tersebut dengan pengeluaran energi
energi pada saat istirahat.
1) Paru paru
74
Udara dihirup,oksigen (O2) dintranfer pada aliran darah paru paru yang
kemudian digunakan untuk metabolisme makanan dan melepaskan energi.
2) Otot
Oksigen (O2) dalam darah diubah menjadi CO2 dengan bentuk asam laktat
ketika pemasukan O2 tidak cukup memadai, asam laktat menyebabkan
kelelahan otot.
3) Permukaan tubuh
Pada temperatur 270 C (810 F) dan kerja normal maka panas dalam tubuh
akan berkurang 75% lewat konversi dan radiasi dan 25% lewat evavorasi
oleh paru paru. Efisiensi aliranudara pada kulit berkebalikan secara
proporsional dengan kelelbaban relatif.
4) Proses digestiva
Makanan dan minuman diabsorpsi oleh sistem yang stabil . makanan
memberikan sistem storage dan minuman menjaga keseimbangan air.
Untuk menghitung waktu kerja marilah kita ikuti rumus di bawah ini yang
dirumuskan sebagai berikut :
25
WT = menit
W S
Dimana :
75
Cadangan energi = 25 kcal
Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan maka waktu
pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam
kedaan yang ekstrim, pekerja tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sehingga
mengalami kelelahan yang kronis.
RT = 0
RT =
[ W
S ]
1 x 100+ [
T ( W S )
W BM ]
2
Jika W 2S maka :
T (W S )
RT = x 1.11
W BM
Dimana
76
T = Total waktu bekerja (menit)
BM = Metabolisme basal (1.0 kcal/menit untuk perempuan dan 1.2 untuk laki
laki)
Waktu kerja maksimum yang dapat diberikan kepada tenaga kerja dalam
satu hari adalah 8 jam, sedangkan untuk menentukn waktu istirahat agar tenaga
kerja dapat memulihkan tenaga/kemampuannya dapat diperoleh dengan
memperhatikan bahwa antara Energy Expenditure yang dilakukan harus sama
dengan energi yang diperoleh selama waktu pemulihan tersebut, sedangkan cara
penentuan waktu istirahat dan waktu untuk memulihkan diri dalam menit/shift
dapat dilihat pada Kurva Pemulihan.
1) Denyut jantung pada saat istirahat resting pulse adalah rata rata denyut
jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai
2) Denyut jantung selama bekerja working pulse adalah rata rata denyut
jantung selama ( pada saat ) seseorang bekerja
3) Denyut jantung untuk kerja work pulse adalah selisih antara denyut jantung
selama bekerja dan selama istirahat
4) Denyut jantung selama istirahat total total recovery cost orrecovery cost
adalah jumlah aljabar denyut jantung dari berhentinya denyut pada saat suatu
pekerjaan selesai dikerjakan sampai dengan denyut jantung berada pada
kondisi istirahatnya
5) Denyut kerja total total work pulse or cardiac cost adalah jumlah denyut
jantung dari mulainya suatu pekerjaan sampai dengan denyut berada pada
kondisi istirahatnya resting level
2.8 Tingkat Energi
Terdapat tiga tingkat energi fisiologis yang umum, yaitu istirahat, limit
kerja aerobic dan kerja anaerobic. Pada tahap istirahat pengeluaran energi yang
diperlukan untuk mempertahankan kehidupan tubuh yang disebut tingkat
77
metabolis basal. Tingkat metabolisme tersebut mengukur perbandingan oksigen
yang masuk dalam paru paru dengan karbondioksida yang keluar. Berat tubuh
dan luas pemukaan adalah faktor penentu yang dinyatakan dalam Kkal/area
permukaan/jam. Rata. rata manusia yang memiliki berat 65 kg dan memiliki
area permukaan 1.77 m2 memerlukan energi sebesar 1 Kkal/menit.
Kerja disebut aerobic jika suplai oksigen pada otot sempurna. Jika suplai
tidak sempurna sistem akan kekurangan oksigen dan kerja menjadi anaerobic.
Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisiologis yng dapat ditingkatkan melalui
latihan.
Energi
1 2.5 5 7.5 10
(kkal/menit)
Detak
60 7.5 100 125 150
(jantung/menit)
Oksigen
0.2 0.5 1 1.5 2
(liter/menit)
Metabolisme Jalan Kerja Naik
Kerja Ringan
Basal (6.5 kph) Berat Pohon
Angkat Roda Membuat
Istirahat Duduk
100 kg Tangku
Mengendarai Bekerja Berjalan di
Tidur
Mobil Tambang bulan
Detak Konsumsi
Tingkat Energy Expenditure Jantung Energi
Pekerjaan Kkal/menit Kkal/8 jam Detak/menit Liter/menit
Undully
heavy > 12.5 >6000 >175 >2.5
Very heavy 10.0 - 12.5 4800 - 6000 150 - 175 2.0 - 2.5
Heavy 7.5 - 10.0 3600 - 4800 125 - 150 1.5 - 2.0
Moderate 5.0 - 7.5 2400 - 3600 100 - 125 1.0 - 1.5
Light 2.5 - 5.0 1200 - 2400 60 - 100 0.5 - 1.0
Very Light <2.5 <1200 <60 <0.5
78
2.9 Fatique
Fatique adalah suatu kelelahan yang terjadi pada syaraf otot otot
manusia sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagai mana mestinya. Makin berat
beban yang dikerjakan dan semakin tidak teraturnya pergerakan, maka timbulnya
fatique ini perlu dipelajari untuk menentukan tingkat kekuatan otot manusia,
sehingga kerja yang akan dilakukan atau dibebankan dapat sesuai dengan
kemampuan otot tersebut.
1) Perasaan lelah
2) Kelelahan karena perubahan fisiologis dalam tubuh
3) Menurunnya kemampuan kerja
Pada dasarnya kelelahan terjadi jika kemampuan otot telah berkurang dan
mengalami puncaknya bila otot tersebut sudah tidak mampu lagi bergerak atau
dikatakan pada fase kelelahan sempurna. Faktor faktor yang mempengaruhi
fatique diantaranya :
1) Besarnya tenaga yang dikeluarkan
2) Frekuensi dan lamanya kerja
3) Cara dan sikap melakukan aktivitas
4) Kebiasaan berolahraga dan latihan
5) Jenis kelamin
6) Usia
79
5) Mengatur lingkungan fisik sebaik baiknya seperti temperatur, kelembaban,
sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan dan lain lain
6) Berusaha mengurangi monoton dan ketegangan ketegangan akibat kerja
80