Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir


Pada bagian ini persoalan pokok yang akan dibahas secara dalam adalah
tentang faktor faktor fisik manusia pada saat aktivitas pekerjaannya dilihat dari
berbagai kriteria atau jenis pekerjaan yang sedang dilakukan. Percobaan
dilakukukan dengan mengambil sampel hasil kerja dalam waktu tertentu pada
seorang mahasiswa perempuan.
Dalam hal ini akn diukur denyut jantung manusia dimana pada percobaan
ini mahasiswa permpuan itu akan dibebankan dua pekerjaan sekaligus, yaitu
pengukuran denyut jantung manusia ketika diberikan beban ringan dan
pengukuran denyut jantung manusia ketika diberikan beban berat. Haasil
pengukuran pada percobaan itu akan menghasilkan nilai denyut jantung yang
tidak konstan tergantung kepada kekuatan dan keterbatasan manusia itu sendiri.
Faktor fisik pada manusia biasanya ditentukan oleh beberapa hal yaitu
tergantung kepada jenis kelamin, umur dan kemampuan lainnya. Kegiatan
kegiatan tersebut secara umum meliputi beberapa kegiatan yaitu meliputi kerja
fisik dan kerja otak.

3.2 Studi Pendahuluan


Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
kerja manusia. Kerja manusia biasanya bersifat mental dan fisik yang masing
masing memiliki intensitas yang berbeda beda. Tingkat intensitas yang
terlampau tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebih, sebaliknya
intensitas yang terlalu rendah menimbulkan rasa bosan dan jenuh. Karena itu
perlu diupayakan tingkat intensitas yang optimum yang ada dikedua batas
ekstrim tadi, dimana tingkat optimum untuk masing masing individu akan
berbeda. Tingkat intensitas kerja optimum umumnya dilaksanakan apabila tidak
ada tekanan dan ketegangan. Tekanan di sini berkenaann dengan beberapa
aaspek dari aktivitas manusia atau dari lingkungannya yang terjadi akibat reaksi
individu tersebut mendapatkan beberapa keinginan yang tidak sesuai , sedangkan
ketegangan merupakan konsekunsi logis yang harus diterima oleh individu
sebagai akibat dari tekanan.
Pada umumnya manusia selalu terlibat kegiatan kegiatan yang
berhubungan dengan kerja mental dan fisik, dimana kegiatan kegiatan tersebut

81
selalu berhubungan langsung dengan kekuatan pada tubuh mereka masing
masing. Tubuh manusia biasa dianggap sebagai suatu mesin, diamana dalam
melakukan suatu kegiatan dibatasi oleh serangkaian faktor yang merupakan
sudah menjadi hukum alam bagi manusia.
Mekanisasi pekerjaan pada akhir akhir ini berubah sangat pesat dengan
seiringnya kemajuan teknologi. Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot
telah diganti dengan kemajuan teknologi mutakhir berbagai jenis mensin. Dan
berbagai jenis mesin tersebut dapat mengatasi pekerjaan yang lebih berat dari
kapasitas seorang manusia.
Untuk mencari metode pengukuran tentang semua kegiatan yang dialami
pekerja selama kegiatannya dalam bekerja, kemudian untuk penyebaran
penyearan informasi informasi tersebut kedalam bentuk angka diperlukan
beberapa pendekatan, baik itu secara pendekatan ilmiah yang bersifat mental
maupun yang bersifat fisik dengan memperhatikan faktor manusia itu pada
lingkungan sekitar.

3.3 Studi Pustaka


Dalam menjelaskan studi pustaka,beberapa hal yang akan dibuat dari
penghitungan data yang deoeroleh adalah sebagai berikut :
Konsumsi Energi
Y = 1.80411 0.0229038X + 4.71733 x 10-4 x X2
Dimana :
Y : Energi ( kcal / menit )

X : Kecepatan denyut jantung ( detak / menit )

Setelah besaran denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka konsumsi
energi untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis
sebagai berikut :

KE = Et - Ei

Dimana :

KE = Konsumsi energi untuk suatu kerja tertentu ( kcal / menit ).

Et = Pengeluaran energi pada saat waktu kerja

tertentu ( kcal / menit ).

Ei = Pengeluaran energi pada saat istirahat ( kcal / menit ).

Lamanya Waktu Kerja

82
Untuk menghitung waktu kerja marilah kita ikuti rumus sebagai berikut :

25
menit
W -S
Ws =
Dimana :

Cadangan energi = 25 kcal

WT = Work Time ( Waktu Kerja ) dalam menit

W = Konsumsi energi rata rata untuk bekerja (kcal/menit)

S = Pengeluaran energi rata rata yang direkomendasikan (kcal / menit)

Lamanya Waktu Istirahat

Jika W < S , maka :

RT = 0

Jika S W < 2S , maka :

W T W S
1 X 100
S W BM
2
RT =

Dimana :

RT = Rest Time, yaitu : istirahat yang dibutuhkan ( menit )

W = Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja (kcal / menit)

S = Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan

( laki-laki 5 kcal / menit, perempuan 4 kcal / menit )

T = Total waktu bekerja ( menit )

BM = Metabolisme Basal (Laki-laki 1,2 kcal / menit, perempuan 1,0 kcal /


menit )

3.4 Pengumpulan Data

83
Dari hasil pengamatan terhadap mhasiswa perempuan yang meakukan
pekerjaan dengan sepeda statis, pengamat dapat mencatat beberapa nilai denyut
jantung yang diperoleh pada saay mengayuh dengan sepeda statis dan dibebankan
pekerjaan dengan beban ringan dan beban berat. Setelah itu pengamat dapat
mengumpulkan data data yang diperoleh dri hasil pengamatan sebagai data
sementara.
Adapun cara cara pengumpulan data sementara sebelum data itu diolah
adalah pengamat dapat mengawasi orang yang sedang melakukan kegiatan
dengan menggunakan sepeda statis itu dengan cara mempehatikan angka yang
muncul yang menunjukan angka denyut nadi yang diperoleh dari tiap menit
pengamatan selama mahasiswa perempuan itu melakukan kegiatannya mengayuh
sepeda statis.
Dari data yang diperoleh barulah kita dapat mengolah data yang
diperlukan dalam perhitungan untuk fisiologis kerja.

3.5 Pengolahan Data


Konsumsi Energi
Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan perubahan yang penting dan
pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun laboratorium. Untuk merumuskan
hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan denyut jantung, dilakukan
pendekatan kuantitatif hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan
denyut jantung dengan menggunakan analisis regresi. Bentuk regresi hubungan
energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum adalah regresi kuadratis
dengan persamaan berikut ini :

Y = 1.80411 0.0229038X + 4.71733 . 10-4X2

Dimana : Y = Energy expenditure (kkal/menit)

X = Kecepatan denyut jantung (detak/menit)

Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka
konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu dapat dituliskan dalam bentuk
matematis sebagai berikut :

KE = Et = Ei

Dimana :

KE = Konsumsi energi untuk kegiatan kerja tertentu (kkal/menit)

Et = Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kkal/menit)

84
Ei = Pengeluaran energi pada saat istirahat (kkal/menit)

Dengan demikian konsumsi energi pada waktu kerja tertentu merupakan selisih
antara pengeluaran energi pada waktu kerja tersebut dengan pengeluaran energi
energi pada saat istirahat.

Lamanya Waktu Kerja

Untuk menghitung waktu kerja marilah kita ikuti rumus di bawah ini yang
dirumuskan sebagai berikut :

25
WT = menit
W S

Dimana :

Cadangan energi = 25 kcal

WT = Work time (Waktu kerja) dalam menit

W = Konsumsi energi rata rata untuk bekerja (Kcal/menit)

S = Pengeluaran energi rata rata yang direkomendasikan


(kcal/menit)

Lamanya Waktu Istirahat

Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan maka waktu
pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja. Dalam
kedaan yang ekstrim, pekerja tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sehingga
mengalami kelelahan yang kronis.

Murrel membuat metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi


dari pekerjaan fisik. Sumber : Jon Weimer, Handbook of Ergonomic And Human
Factors Tables.

Jika W < S maka :

RT = 0

Jika S W < maka :

85
RT =
[ W
S ]
1 x 100+ [
T ( W S )
W BM ]
2

Jika W 2S maka :

T (W S )
RT = x 1.11
W BM

Dimana

RT = Rest Time yaitu istirahat yang dibutuhkan (menit)

W = Konsumsi energi rata untuk bekerja (kcal/menit)

S = Pengeluaran energi rata rata yang direkomendasikan (4 kcal/menit


untuk perempu-

an dan 5 kcal/menit untuk laki laki)

T = Total waktu bekerja (menit)

BM = Metabolisme basal (1.0 kcal/menit untuk perempuan dan 1.2 untuk laki
laki)

Waktu kerja maksimum yang dapat diberikan kepada tenaga kerja dalam satu
hari adalah 8 jam, sedangkan untuk menentukn waktu istirahat agar tenaga kerja
dapat memulihkan tenaga/kemampuannya dapat diperoleh dengan
memperhatikan bahwa antara Energy Expenditure yang dilakukan harus sama
dengan energi yang diperoleh selama waktu pemulihan tersebut, sedangkan cara
penentuan waktu istirahat dan waktu untuk memulihkan diri dalam menit/shift
dapat dilihat pada Kurva Pemulihan.

3.6 Analisis Dan Pembahasan


Setelah melakukan pengolahan data hal yang dilakukan selanjutnya
adalahh menganalisis dan membahas data tersebut sesuai dengan tujuan dalam
pengamatan ini yaitu diantaranya mengetahui berapa tingkat kekuatan dan
kemampuan seeorang dalam bekerja, sehingga selanjutnya akan diketahui
kategori pekerjaan apa yang bisa dilakukan terhadap seseorang yang memiliki
kemampuan atau kekuatan kerja tersebut.
Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan dan saran agar dapat memberikan
gambaran tentang praktikum dan apa yang telah dilakukan praktikan untuk

86
membuat laporn prktikum tersebut dan dapat diterapkan dalam dunia industri
secara efektif.

87

Anda mungkin juga menyukai