Anda di halaman 1dari 31

Fisiologi Kerja

Praktikum Perancangan Sistem


Kerja 2
Latar Belakang

Dalam kegiatan bekerja yang terpenting adalah bagaimana dapat mengatur posisi tubuh,
sehingga saat bekerja atau bergerak dalam keadaan yang aman, nyaman dan sehat dengan jenis
pekerjaan yang ringan, sedang ataupun berat tanpa mempengaruhi hasil kerjanya.
Kerja manusia bersifat mental dan fisik yang masing-masing mempunyai intensitas yang
berbeda.Tingkat intensitas yang terlampau tinggi memungkinkan pemakaian energi yang
berlebihan, sebaliknya intensitas yang terlalu rendah menimbulkan rasa bosan dan jenuh .Karena
itu perlu diupayakan tingkat intensitas yang optimal yang ada diantara kedua batas ekstrim tadi
dimana tingkat optimum untuk masing-masing individu akan berbeda. Pekerjaan seperti operator
yang bertugas memantau panel kontrol termasuk pekerjaan dengan intensitas fisik yang rendah
namun intensitas mental yang tinggi, sebaliknya pekerjaan material handling secara manual
intensitas fisiknya tinggi namun intensitas mentalnya rendah.
Tingkat intensitas kerja optimum, umumnya dilaksanakan apabila tidak ada tekanan (
stress ) dan ketegangan ( strain ). Tekanan disini berkenaan dengan beberapa aspek dari aktifitas
manusia atau dari lingkungan yang terjadi akibat reaksi individu tersebut mendapatkan beberapa
keinginan yang tidak sesuai. Sedangkan ketegangan merupakan konsekuensi logis yang harus
diterima oleh individu sebagai akibat dari tekanan.


Fisiologis Kerja


Dalam suatu kerja fisik, manusia akan mengalami perubahan dalam konsumsi oksigen,
heart rate temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.
Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller sebagai berikut:
1. Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot dan biasanya melibatkan
dua pertiga atau tiga perempat otot tubuh.
2. Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energy expenditure karena otot yang
digunakan lebih sedikit.
3. Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa kerja mekanik. Dimana
kerja ini membutuhkan kontraksi sebagian otot.
Sampai saat ini, metode pengukuran fisik dilakukan dengan menggunakan standar :
1. Konsep horse power ( Foot-pounds of work per minute) oleh Taylor tapi tidak memuaskan .
2. Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi.
3. Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen ( metode terbaru ).

Aspek Aspek Fisiologi Kerja


Secara garis besar, kegiatan-kegiatan kerja manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik ( otot ) dan kerja mental ( otak ).
Pemisahan ini tidak dapat dilakukan secara sempurna, karena terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Apabila
dilihat dari energi yang dikeluarkan, kerja mental murni relatif lebih sedikit mengeluarkan energi dibandingkan dengan kerja fisik.
Kerja fisik akan mengakibatkan perubahan pada fungsi alat-alat tubuh, yang dapat dideteksi melalui perubahan :
1. Konsumsi oksigen.
2. Denyut jantung.
3. Peredarana darah dalam paru-paru.
4. Temperatur tubuh.
5. Konsentrasi asam laktat dalam darah.
6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni.
7. Tingkat penguapan dan faktor lainnya.
8. Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubugan erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja
biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :
9. kecepatan denyut jantung.
10. Konsumsi oksigen.

Sedangkan kecepatan denyut jantung berhubungan dengan aktifitas lainnya seperti :
1. Tekanan darah .
2. Aliran darah.
3. Komposisi kimia dalam darah.
4. Temperatur tubuh .
5. Tingkat penguapan.
6. Jumlah udara yang dikeluarkan oleh paru-paru.

Konsumsi Energi

Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan perubahan yang penting dan pokok, baik
dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian laboratorium. Untuk merumuskan hubungan
antara energy expenditure dengan kecepatan denyut jantung , dilakukan pendekatan kuantitatif
hubungan antara energy expenditure dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan
analisis regresi. Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung secara umum
adalah regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :

Y = 1,80411 - 0,0229038.X + 4,71733.10
-4
.X
2

Dimana : Y : Energi ( kcal / menit )
X : Kecepatan denyut jantung (detak/menit)

Setelah besaran denyut jantung disetarakan dalam bentuk energi, maka konsumsi energi
untuk kegiatan kerja tertentu bisa dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut :
KE = Et - Ei
Dimana :
KE : Konsumsi energi untuk suatu kerja tertentu ( kcal / menit ).
Et : Pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu ( kcal / menit )
Ei : Pengeluaran energi pada saat istirahat ( kcal / menit ).


Lamanya Waktu Kerja


Jika seseorang bekerja pada tingkat energi diatas 5,2 kcal per menit, maka
pada saat itu akan timbul rasa lelah ( fatique ). Menurut Murrel ( 1965 ) kita masih
mempunyai cadangan sebesar 25 kcal sebelum munculnya asam laktat sebagai
tanda saat dimulainya waktu istirahat. Cadangan energi akan hilang jika kita bekerja
lebih dari 5,0 kcal per menit. Selama periode istirahat, cadangan energi tersebut
dibentuk kembali.
Untuk menghitung waktu kerja marilah kita ikuti rumus sebagai berikut :

Ws =

Dimana :
Cadangan energi : 25 kcal
WT : Work Time ( Waktu Kerja ) dalam menit
W : Konsumsi energi rata rata untuk bekerja (kcal/menit)
S : Pengeluaran energi rata rata yang direkomendasikan (kcal / menit )

menit
S - W
25
Lamanya Waktu Istirahat


Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka waktu pemulihan
untuk beristirahat sejalan dengan beban kerja. Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak
mempunyai waktu istirahat yang cukup sehingga mengalami kelelahan yang kronis.
Murrel membuat metode untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari
pekerjaan fisik :
Adapun perhitungan untuk waktu istirahat adalah sebagai berikut :
Jika W < S , maka :
RT = 0
Jika S W < 2S , maka :

RT =

Jika W 2S , maka :

RT =

( )
2
100 1
S
W
BM W
S W T
X


+ |
.
|

\
|

( )
11 , 1
BM - W
X
S W T

Dimana :
RT : Rest Time, yaitu : istirahat yang dibutuhkan ( menit )
W : Konsumsi energi rata-rata untuk bekerja ( kcal / menit )
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan
( laki-laki 5 kcal / menit, perempuan 4 kcal / menit )
T : Total waktu bekerja ( menit )
BM : Metabolisme Basal (Laki-laki 1,2 kcal / menit, perempuan
1,0 kcal / menit )
Maksud dan tujuan praktikum

Memahami bahwa perbedaan beban kerja / cara kerja
dapat berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia
Mampu melakukan pengukuran kerja dengan
menggunakan metode fisiologi
Mampu menentukan besar beban kerja berdasarkan
kriteria fisiologi
Mampu merancang sistem kerja dengan memanfaatkan
hasil pengukuran kerja dengan metode fisiologi


Pengumpulan Data

Hasil pengukuran fisiologi kerja denyut jantung terhadap
beban ringan dan beban berat dengan melakukan
kegiatan mengayuh pedal (ergocycle) selama 15 menit
tanpa berhenti (bekerja) setelah itu lakukan istirahat
selama 5 menit dengan kecepatan konstan.
Energi Expenditure Beban Ringan

Perhitungan denyut jantung rata-rata
Rata rata denyut jantung saat bekerja ( menit ke 0 sampai dengan menit
ke 15 ) = 1560 / 16 = 97,5 Detak / Menit

Perhitungan konsumsi energi ( Energy expenditure ) rata-rata saat
bekerja beban ringan

Y = 1,80411 - 0,0229038.X + 4,71733.10
-4
.X
2

Dimana :
Y : Energi Expenditure ( kcal / menit )
X : Kecepatan denyut jantung pada menit ke i ( detak / menit )



Y
0
= 1,80411 0,0229038(85) + 4,71733.10
-4
(85)
2

= 3,2655
Y
1
= 1,80411 0,0229038(95) + 4,71733.10
-4
(95)
2

= 3,8856
Y
2
= 1,80411 0,0229038(94) + 4,71733.10
-4
(94)
2

= 3,8193
Y
3
= 1,80411 0,0229038(98) + 4,71733.10
-4
(98)
2

= 4,0901
Y
4
= 1,80411 0,0229038(99) + 4,71733.10
-4
(99)
2

= 4,1601
Y
5
= 1,80411 0,0229038(98) + 4,71733.10
-4
(98)
2

= 4,0901
Y
6
= 1,80411 0,0229038(99) + 4,71733.10
-4
(99)
2

= 4,1601
Y
7
= 1,80411 0,0229038(99) + 4,71733.10
-4
(99)
2

= 4,1601
Y
8
= 1,80411 0,0229038(95) + 4,71733.10
-4
(95)
2

= 3,8856



Y
9
= 1,80411 0,0229038(98) + 4,71733.10
-4
(98)
2

= 4,0901
Y
10
= 1,80411 0,0229038(97) + 4,71733.10
-4
(97)
2

= 4,0210
Y
11
= 1,80411 0,0229038(100) + 4,71733.10
-4
(100)
2

= 4,231
Y
12
= 1,80411 0,0229038(100) + 4,71733.10
-4
(100)
2

= 4,231
Y
13
= 1,80411 0,0229038(103) + 4,71733.10
-4
(103)
2

= 4,450
Y
14
= 1,80411 0,0229038(98) + 4,71733.10
-4
(98)
2

= 4,090
Y
15
= 1,80411 0,0229038(102) + 4,71733.10
-4
(102)
2

= 4,376

Energi Expenditure Beban Berat

Perhitungan denyut jantung rata-rata
Rata rata denyut jantung saat bekerja ( menit ke 0 sampai dengan menit ke 15 )
= 1828 / 16 = 114,25 Detak / Menit

Perhitungan konsumsi energi ( Energy expenditure ) rata-rata saat bekerja
beban berat

Y = 1,80411 - 0,0229038.X + 4,71733.10
-4
.X
2


Dimana :
Y : Energi Expenditure ( kcal / menit )
X : Kecepatan denyut jantung pada menit ke i ( detak / menit )



Y
0
= 1,80411 0,0229038(84) + 4,71733.10
-4
(84)
2

= 3,209
Y
1
= 1,80411 0,0229038(107) + 4,71733.10
-4
(107)
2

= 4,754
Y
2
= 1,80411 0,0229038(115) + 4,71733.10
-4
(115)
2

= 5,409
Y
3
= 1,80411 0,0229038(116) + 4,71733.10
-4
(116)
2

= 5,495
Y
4
= 1,80411 0,0229038(122) + 4,71733.10
-4
(122)
2

= 6,031
Y
5
= 1,80411 0,0229038(118) + 4,71733.10
-4
(118)
2

= 5,670
Y
6
= 1,80411 0,0229038(112) + 4,71733.10
-4
(112)
2

= 5,156
Y
7
= 1,80411 0,0229038(106) + 4,71733.10
-4
(106)
2

= 4,677
Y
8
= 1,80411 0,0229038(116) + 4,71733.10
-4
(116)
2

= 5,495



Y
9
= 1,80411 0,0229038(118) + 4,71733.10
-4
(118)
2

= 5,670
Y
10
= 1,80411 0,0229038(123) + 4,71733.10
-4
(123)
2

= 6,124
Y
11
= 1,80411 0,0229038(123) + 4,71733.10
-4
(123)
2

= 6,124
Y
12
= 1,80411 0,0229038(126) + 4,71733.10
-4
(126)
2

= 6,407
Y
13
= 1,80411 0,0229038(124) + 4,71733.10
-4
(124)
2

= 6,217
Y
14
= 1,80411 0,0229038(127) + 4,71733.10
-4
(127)
2

= 6,504
Y
15
= 1,80411 0,0229038(128) + 4,71733.10
-4
(128)
2

= 6,601

Grafik Denyut Jantung VS Waktu
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Beban Ringan
Denyut Jantung
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Beban Berat
Denyut Jantung
Grafik Konsumsi Energi VS Waktu

0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
4.000
4.500
5.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Beban Ringan
Konsumsi Energi
0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Beban Berat
Konsumsi Energi
Grafik Denyut Jantung VS Waktu Beban
Ringan Dan Beban Berat
0
20
40
60
80
100
120
140
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Denyut Jantung
Beban Ringan Beban Berat
Grafik Konsumsi Energi VS Waktu Beban
Ringan Dan Beban Berat
0.000
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Konsumsi Energi
Beban Ringan Beban Berat
Perhitungan Beban Kerja Ringan

Et = Konsumsi energi saat bekerja 65,01 / 15 = 4,33 kcal / menit
Ei = Pengeluaran energi saat istirahat 20,183 / 5 = 4,037 kcal / menit

KE = Konsumsi energi untuk kerja beban ringan
= 4,063 - 4,037
= 0,026 kcal / menit

Dengan melihat tabel klasifikasi beban kerja maka, jenis
pekerjaan tersebut dapat dikategorikan sebagai beban kerja
RINGAN yaitu dengan konsumsi energi 2,5 5,0 kcal dan tingkat
kebutuhan oksigen 0,5 1,0 liter/menit.

Perhitungan Beban Kerja Berat

Et = Konsumsi energi saat bekerja 89.543 / 16 = 5,970 kcal / menit
Ei = Pengeluaran energi saat istirahat 28,807 / 5
= 5,761 kcal / menit

KE = Konsumsi energi untuk kerja beban berat
= 5,970 - 5,761
= 0,208 kcal / menit

Dengan melihat tabel klasifikasi beban kerja maka, jenis
pekerjaan tersebut dapat dikategorikan sebagai beban kerja
SEDANG yaitu dengan konsumsi energi 5,0 - 7,5 kcal dan tingkat
kebutuhan oksigen 1,0 - 1,5 liter/menit.

Perhitungan Lamanya Waktu Kerja Beban Ringan


Lamanya waktu yang diperkenankan untuk dikerjakan
Dimana :
Cadangan energi = 25 kcal / menit
W = 4,33 kcal / menit
S = 5 kcal / menit ( laki-laki )
Maka :



= 37,3 menit

S W
WT

=
25
5 33 , 4
25

= WT
Perhitungan Lamanya Waktu Kerja Beban Berat

Perhitungan Lamanya Waktu Kerja Beban Berat

Lamanya waktu yang diperkenankan untuk dikerjakan
Dimana :
Cadangan energi = 25 kcal / menit
W = 5,970 kcal / menit
S = 5 kcal / menit (laki laki )
Maka :



= 25,97 menit

S W
WT

=
25
5 5,970
25

= WT
Perhitungan Waktu Istirahat Beban Ringan

Waktu istirahat yang dibutuhkan untuk pemulihan kembali kondisi tubuh, dengan hasil perhitungan
konsumsi energi rata rata saat bekerja 8,31 kcal / menit ( S W < 2S ) , sehingga rumus yang
dipakai adalah :



Dimana :
RT : Rest Time ( menit )
W : Konsumsi energi bekerja ringan (4,33 kcal / menit )
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan
( laki-laki 5 kcal / menit )
T : Total waktu bekerja ( 15 menit )
BM : Metabolisme basal ( laki-laki 1,2 kcal )



= 32,23 menit

( )
2
100 1
BM W
S W T
X
S
W
RT


+ |
.
|

\
|

=
( )
2
2 , 1 4,33
5 4,33 10
100 1
5
4,33


+ |
.
|

\
|

=
X
RT
Perhitungan Waktu Istirahat Beban Berat

Waktu istirahat yang dibutuhkan untuk pemulihan kembali kondisi tubuh, dengan hasil
perhitungan konsumsi energi rata rata saat bekerja 9,95 kcal / menit ( S W < 2S ) , sehingga
rumus yang dipakai adalah :



Dimana :
RT : Rest Time ( menit )
W : Konsumsi energi bekerja ringan ( 5,970 kcal / menit )
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan
( laki-laki 5 kcal / menit )
T : Total waktu bekerja ( 15 menit )
BM : Metabolisme basal ( laki-laki 1,2 kcal )



= 50,7 menit

( )
2
100 1
BM W
S W T
X
S
W
RT


+ |
.
|

\
|

=
( )
2
2 , 1 5,970 (
5 5,970 10
100 1
5
5,970 (

+ |
.
|

\
|

=
X
RT

Anda mungkin juga menyukai