Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS PERANCANGAN KERJA II

PROJEK TUGAS BESAR


SUB TEMA 3 – FISIOLOGI KERJA
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK PENGAYUH SEPEDA
ERGOCYCLE DENGAN METODE LANGSUNG DAN TIDAK
LANGSUNG

Diajukan sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Praktikum APK II

Tim Penyusun:
<Nama Kelompok>

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas taufiq,
hidayah dan inayah Nya yang luar biasa sehingga Penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum ini dengan baik. Shallawat serta salam seraya kita curahkan
atas baginda alam Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua selaku ummatnya
senantiasa memperoleh syafaatnya di hari akhir.
Laporan Praktikum ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Mata
Kuliah APK II Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Buana Perjuangan Karawang.

Selama proses penyusunan Laporan Praktikum ini tentu tidak terlepas


daripada peran dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung, maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. H. Dedi Mulyadi S.E., M.M., Rektor Universitas Buana Perjuangan
Karawang.
2. Ahmad Fauzi, S.Kom., M.Kom., Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Buana Perjuangan Karawang.
3. Ir. Ade Suhara, S.T., M.M., IPM., Koordinator Program Studi Teknik Industri
Universitas Buana Perjuangan Karawang.
4. Ir. Nana Rahdiana, S.T., M.T., Dosen Pengampu Mata Kuliah APK II yang
telah memberikan Materi Perkuliahan dengan baik.
5. Sevty Auliani, S.T., M.T., Dosen Pengampu Mata Kuliah APK II yang telah
memberikan Materi Perkuliahan dengan baik.
6. Asisten Laboratorium APK II Program Studi Teknik Industri FTIK UBP
Karawang.
Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum ini masih terdapat kesalahan
dan kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
memperbaiki Laporan ini. Akhir kata semoga Laporan Praktikum ini dapat
memberikan manfaat bagi siapapun yang berkenan membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Karawang, Maret 2020


<Nama Kelompok>,
No. NIM Nama Kelas
I. Definisi Fisiologi Kerja
Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja organ,jaringan dan sel-sel organisme. Sedangkan
fisiologi kerja merupakan suatu studi tentang faktor-faktor yang mepengaruhi
kinerja dan kelelahan selama otot bekerja. Secara umum, fisiologi kerja dibagi
menjadi 2 yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental (otak).
kerja fisik (otot) yaitu kerja yang membutuhkan energi fisik otot manusia
sebagai sumber tenaga. Sedangkan Kerja Beban (Otak) yaitu kerja yang
melibatkan proses berpikir dari otak.

II. Beban Kerja Fisik


Beban Fisik kerja (Physical Work) adalah kerja yang memerlukan energi
fisik otot manusia sebagai sumber tenaganya (power). Kerja fisik juga dapat
dikonotasikan dengan kerja berat atau kerja kasar karena kegiatan tersebut
memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja berlangsung.
Dalam kerja fisik konsumsi energi merupakan faktor utama yang dijadikan
tolak ukur penentu berat/ringannya suatu pekerjaan. Secara garis besar, kegiatan-
kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi kerja fisik dan kerja mental.
Menurut Rodahl (1989) bahwa penilaian beban fisik dapat dilakukan dengan
dua metode secara objektif , yaitu penelitian secara langsung dan metode tidak
langsung.
A. Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur oksigen yang
dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan energi selama bekerja.
Semakin berat kerja semakin banyak energi yang dikeluarkan. Meskipun
metode dengan menggunakan asupan oksigen lebih akurat, namun hanya
mengukur secara singkat dan peralatan yang diperlukan sangat mahal.
B. Metode pengukuran tidak langsung yaitu metode pengukuran dengan
menghitung denyut nadi selama bekerja.

Manuaba (1996) menentukan klasifikasi beban kerja fisik berdasarkan


perbandingan peningkatan denyut nadi saat kerja dengan denyut nadi maksimum
karena beban kadiovaskular (cadiovascular load = %CVL) yang dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝐼𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡
%𝐶𝑉𝐿 = × 100%
𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑑𝑒𝑛𝑦𝑢𝑡 𝑛𝑎𝑑𝑖 𝑖𝑠𝑡𝑖𝑟𝑎ℎ𝑎𝑡

Ukuran klasifikasi :
Tabel 1. Klasifikasi Perhitungan %CVL
Denyut Nadi Max (Laki-Laki) = 220 – Usia
Denyut Nadi Max (Perempuan) = 200 – Usia
Persentase Keterangan
≤ 30% Tidak terjadi kelelahan
30% −≤ 60% Diperlukan perbaikan
60% −≤ 80% Kerja dalam waktu singkat
80% −≤ 100% Diperlukan tindakan segera
> 100% Tidak diperbolehkan beraktivitas

Kemudian strain kardiovaskular (cadiovascular strain = CVS) ditentukan


sebagai rasio perubahan denyut jantung antara denyut jantung saat bekerja dengan
denyut jantung saat istirahat sebagaimana dinyatakan pada rumus sebagai berikut :

𝐻𝑅𝑤 − 𝐻𝑅𝑟
𝐶𝑉𝑆 = [ ] × 100%
𝐻𝑅𝑟
Keterangan :
HR w = 𝐻𝑒𝑎𝑟𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑒 saat bekerja (detik/menit)
HR r = 𝐻𝑒𝑎𝑟𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑒 saat istirahat (detik/menit)

Ukuran klasifikasi :
Tabel 2. Klasifikasi Perhitungan CVS
Persentase Keterangan
0 − 50% Dapat diterima, tidak terjadi kelelahan
51% − 80% Moderat, diperlukan perbaikan
81% − 120% Tinggi, tindakan diperlukan
121% − 150% Sangat tinggi, tindakan diperlukan dalam beberapa hari
151% − 180% Tidak dapat ditolerin, diperlukan tindakan segera

Astuti (1985) merumuskan hubungan antara energy expenditure dengan


kecepatan denyut jantung dilakukan perbedaan kuantilatif hubungan antara energy
expenditure dengan kecepatan denyut jantung dengan menggunakan analisis
regresi. Bentuk regresi hubungan energy expenditure dengan kecepatan denyut
jantung secara umum adalah regresi kuantitas dengan persamaan :
𝑌 = 1,80 − 0,23𝑋 + 4,72. 10−4 𝑋 2
Keterangan :
Y = energy expenditure (Kkal/menit)
X = denyut jantung (denyut/menit)

Setelah mendapatkan besarnya energy expenditure. Maka konsumsi energi


untuk kegiatan kerja tertentu dapat dirumuskan menurut Martyanningsih (2003)
secara matematis sebagai berikut.
𝐾𝐸 = 𝐸𝑡 − 𝐸𝑖
Keterangan :
KE = konsumsi energi suatu kegiatan tertentu (Kkal/menit)
Et = pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (Kkal/menit)
Ei = pengeluaran energi pada saat istirahat (Kkal/menit)

Lucien Brouha (1992) mendefinisikan Tabel klasifikasi beban kerja dalam


reaksi fisiologi, untuk menentukan nilai beban pekerjaan, ditunjukkan ada tabel
berikut :
Tabel 3. Klasifikasi Beban Kerja Manusia
Konsumsi Energy Expenditure Heart Rate Selama
Jenis Beban Keja
Oksigen (liter/mnt) (Kkal/mnt) Kerja (detak/mnt)
Ringan 0,5 – 1,0 2,5 – 5,0 60 – 100
Sedang 1,0 – 1,5 5,0 – 7,5 100 – 125
Berat 1,5 – 2,0 7,5 – 10 125 – 150
Sangat Berat 2,0 – 2,5 10 – 12,5 150 – 175

Christensen (2001) menjelaskan bahwa salah satu pendekatan untuk


mengetahui berat ringannya beban kerja adalah dengan penghitung nadi kerja,
konsumsi energi, kapasitas pentilasi paru dan suhu tubuh. Kategori berat
ringannya beban kerja didasarkan pada metabolime, respirasi, suhu tubuh, dan
denyut jantung. Menurut Christensen, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Kategori Berat Ringannya Beban Kerja Didasarkan pada Metabolisme Respirasi,
Suhu Tuuh Dan Denyut Jantung
Konsumsi Lung
Temperature Energi Denyut
Kategori Oksigen oC
Ventiation
(Kkal/mnt) Jantung
(liter/mnt) (liter/mnt)
Sangat
0,25 – 0,3 37,5 < 2,5 < 60 6–7
Ringan
Ringan 0,5 – 1,0 37,5 2,5 – 5,0 60 – 100 11 – 20
Moderat 1,0 – 1,5 37,5 – 38 5,0 – 7,5 100 – 125 20 – 31
Berat 1,5 – 2,0 38 – 38,5 7,5 – 10,0 125 – 150 31 - 43
Sangat
2,0 – 2,5 38,5 – 39 10,0 – 12,5 150 – 175 43 – 56
Berat
Berat
> 2,5 > 39 > 12,5 > 175 60 – 100
Ekstrim

Rata-rata waktu istrirahat yang diperlukan akibat bekerja adalah dapat


ditentukan dengan memperhatikan beberapa faktor yang terlibat diantaranya
konsumsi energi rata-rata saat bekerja, dan pengeluaran energy yang
direkomendasikan.
Standar beban kerja orang sehat bagi laki-laki adalah sebesar 5 Kkal/mnt, dan
4 Kkal/mnt untuk wanita (Groover, 2012) rumusan waktu istirahat yang
dibutuhkan akibat kerja fisik dapat dituliskan dalam formulasi berikut :

25
𝑊𝑠 =
|𝑊 − 𝑆 |
Keterangan :
Ws = lamanya waktu kerja (Menit)
25 = Cadangan energi
W = Konsumsi energy rata-rata saat bekerja (Kkal/mnt)
S = Pengeluaran energy yang direkomendasikan [ Pria = 5 Kkal/mnt ; Wanita =
4 Kkal/mnt ]

Setelah menghitung lamanya waktu kerja, kemudian dilanjutkan dengan


menghitung waktu istirahat yang diperlukan, dengan berdasarkan ketentuannya
sebagai berikut :
Jika : 𝑊 < 𝑆 maka RT = 0
W W
[( − 1) × 100 + T ( )⁄W − BM]
Jika ∶ S ≤ W < 2S maka RT = S S
2
T(W − S)
Jika ∶ W > S maka RT = [ ] × 1,11
(W − BM)

Keterangan :
RT = waktu istirahat yang diperlukan (Menit)
W = konsumsi energy rata-rata saat bekerja (Kkal/mnt)
S = pengeluaran energy yang direkomendasikan [ Pria = 5 Kkal/mnt ; Wanita =
4 Kkal/mnt ]
T = total waktu yang diperlukan untuk kerja (Menit)
BM = metabolism basal [ Pria = 1,2 Kkal/mnt ; Wanita = 1 Kkal/mnt ]

III. Metodologi Pratikum


A. Waktu dan Tempat
Sehubungan dengan pelaksanaan pratikum yang dilakukan di Laboratorium
APK & Ergonomi, mahasiswa melaksanakan kegiatan pratikum fisiologi kerja
adapun waktu pelaksanaan pratikum ini, mengikuti jadwal mata kuliah APK-E II
Program Studi Teknik Industri angkatan 2018.

B. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah :
1. Ergocyle
2. Running Cycle
3. Kardiograf sebagai pengukur denyut jantung
4. Stopwatch
5. Spirometer (VO2 Max)
6. Timbangan
7. Lembaran Pengamatan

C. Prosedur Pratikum
Adapun tahapan prosedur pelaksanaan pratikum modul 1 : Antropometri
adalah sebagai berikut :
Start

Responsi Modul 3 : Fisiologi Kerja

Pengambilan dan
Pengukuran Data

Pengolahan Data

Asistensi Modul 3 :
Fiiologi Kerja

Laporan Pratikum
Modul 3

Gambar 1. Flowchart Prosedur Pratikum

IV. Rekap Data Hasil Pengukuran


Data Operator
Nama : Nur Rizkyah Berat Badan : 55 Kg
Jenis Kelamin : Perempuan VO2 Max : 1900 Cm3
Usia : 19 Tahun
Rekap Data
Beban Ringan Beban Berat
Menit Denyut Jantung Menit Denyut Jantung
0 86 0 72
1 82 1 94
2 96 2 82
3 146 3 72
4 93 4 82
5 84 5 88
6 93 6 100
7 93 7 99
8 88 8 93
9 90 9 101
10 93 10 89
11 110 11 127
12 134 12 128
13 117 13 91
14 104 14 94
15 114 15 75
Catatan :
Menit ke 0 : Istirahat
Menit ke 1-10 : Bekerja (Mengayuh)
Menit Ke 11-15 : Recovery
V. Perhitungan Energy Expenditure (Beban Ringan dan Beban Berat)
A. Beban Ringan
𝑌0 = 1,80 − 0,023(86) + 4,72. 10−4 (86)2 = 3,31
𝑌1 = 1,80 − 0,023(82) + 4,72. 10−4 (82)2 = 3,09
𝑌2 = 1,80 − 0,023(96) + 4,72. 10−4 (96)2 = 3,94
𝑌3 = 1,80 − 0,023(146) + 4,72. 10−4 (146)2 = 8,50
𝑌4 = 1,80 − 0,023(93) + 4,72. 10−4 (93)2 = 3,74
𝑌5 = 1,80 − 0,023(84) + 4,72. 10−4 (84)2 = 3,20
𝑌6 = 1,80 − 0,023(93) + 4,72. 10−4 (93)2 = 3,74
𝑌7 = 1,80 − 0,023(93) + 4,72. 10−4 (93)2 = 3,74
𝑌8 = 1,80 − 0,023(88) + 4,72. 10−4 (88)2 = 3,43
𝑌9 = 1,80 − 0,023(90) + 4,72. 10−4 (90)2 = 3,55
𝑌10 = 1,80 − 0,023(93) + 4,72. 10−4 (93)2 = 3,74
𝑌11 = 1,80 − 0,023(110) + 4,72. 10−4 (110)2 = 4,98
𝑌12 = 1,80 − 0,023(134) + 4,72. 10−4 (134)2 = 7,19
𝑌13 = 1,80 − 0,023(117) + 4,72. 10−4 (117)2 = 5,57
𝑌14 = 1,80 − 0,023(104) + 4,72. 10−4 (104)2 = 4,51
𝑌15 = 1,80 − 0,023(114) + 4,72. 10−4 (114)2 = 5,31

Analisis :
Rata-rata denyut jantung saat bekerja (Menit ke 1-10)
82 + 96 + 146 + … + 93 958
= = = 95,8
10 10
Rata-rata energy expenditure saat bekerja (Menit ke 1-10)
3,09 + 3,94 + 8,50 + … + 3,74 40,69
= = = 4,07
10 10
a. Berdasarkan klasifikasi beban kerja menurut Lucien Brouha (1992) bahwa. :
Rata-rata denyut jantung saat bekerja = 95,8 (dianggap beban kerja Ringan)
Rata-rata energy expenditure saat bekerja = 4,07 (dianggap beban kerja Ringan)

b. Berdasarkan klasifikasi beban kerja menurut Christensen (2001) bahwa :


Rata-rata denyut jantung saat bekerja = 95,8 (dianggap beban kerja Ringan)
Rata-rata energy expenditure saat bekerja = 4,07 (dianggap beban kerja Ringan)
B. Beban Berat
𝑌0 = 1,80 − 0,023(72) + 4,72. 10−4 (72)2 = 2,59
𝑌1 = 1,80 − 0,023(94) + 4,72. 10−4 (94)2 = 3,81
𝑌2 = 1,80 − 0,023(82) + 4,72. 10−4 (82)2 = 3,09
𝑌3 = 1,80 − 0,023(72) + 4,72. 10−4 (72)2 = 2,59
𝑌4 = 1,80 − 0,023(82) + 4,72. 10−4 (82)2 = 3,09
𝑌5 = 1,80 − 0,023(88) + 4,72. 10−4 (88)2 = 3,43
𝑌6 = 1,80 − 0,023(100) + 4,72. 10−4 (100)2 = 4,22
𝑌7 = 1,80 − 0,023(99) + 4,72. 10−4 (99)2 = 4,15
𝑌8 = 1,80 − 0,023(93) + 4,72. 10−4 (93)2 = 3,74
𝑌9 = 1,80 − 0,023(101) + 4,72. 10−4 (101)2 = 4,29
𝑌10 = 1,80 − 0,023(89) + 4,72. 10−4 (89)2 = 3,49
𝑌11 = 1,80 − 0,023(127) + 4,72. 10−4 (127)2 = 6,49
𝑌12 = 1,80 − 0,023(128) + 4,72. 10−4 (128)2 = 6,59
𝑌13 = 1,80 − 0,023(91) + 4,72. 10−4 (91)2 = 3,62
𝑌14 = 1,80 − 0,023(94) + 4,72. 10−4 (94)2 = 3,81
𝑌15 = 1,80 − 0,023(75) + 4,72. 10−4 (75)2 = 2,73

Analisis :
Rata-rata denyut jantung saat bekerja (Menit ke 1-10)
94 + 82 + 72 + … + 89 900
= = = 90
10 10
Rata-rata energy expenditure saat bekerja (Menit ke 1-10)
3,81 + 3,09 + 2,59 + … + 3,49 35,90
= = = 3,59
10 10
a. Berdasarkan klasifikasi beban kerja menurut Lucien Brouha (1992) bahwa. :
Rata-rata denyut jantung saat bekerja = 90 (dianggap beban kerja Ringan)
Rata-rata energy expenditure saat bekerja = 3,59 (dianggap beban kerja Ringan)

b. Berdasarkan klasifikasi beban kerja menurut Christensen (2001) bahwa :


Rata-rata denyut jantung saat bekerja = 90 (dianggap beban kerja Ringan)
Rata-rata energy expenditure saat bekerja = 3,59 (dianggap beban kerja Ringan)
VI. Grafik Denyut Jantung Terhadap Waktu (Beban Ringan dan Beban
Berat)
Berikut hasil perbedaan tinggi rendahnya grafik denyut jantung terhadap
waktu dari beban ringan dan beban berat

Grafik Denyut Jantung


145
135
Denyut Jantung

125
115
105
Berat Ringan
95
Beban Berat
85
75
65
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu

Gambar 2. Grafik Denyut Jantung Terhadap Waktu

VII. Perhitungan Cardiovascular Load = %CVL (Beban Ringan dan Beban


Berat)
A. %CVL Beban Ringan
Diketahui :
Denyut nadi istirahat mnt ke-0 = 86
Denyut nadi maksimum (Perempuan) = 200 − Usia Operator = 200 − 19 = 181
Denyut nadi kerja (menit ke 1-10) = 95,8
Maka :
denyut nadi kerja − denyut nadi Istirahat
%CVL= × 100%
denyut nadi maksimum − denyut nadi istirahat
95,8 − 86 9,8
%CVL = × 100% = × 100% = 0,11 × 100% = 11%
181 − 95,8 85,2

Maka didapat bahwa beban kerja ringan %CVL = 11% diklasifikasikan kegiatan
ini tidak terjadinya kelelahan.
B. %CVL Beban Berat
Diketahui :
Denyut nadi istirahat mnt ke-0 = 72
Denyut nadi maksimum (perempuan) = 200 − Usia Operator = 200 − 19 = 181
Denyut nadi kerja (menit ke 1-10) = 90
Maka :
denyut nadi kerja − denyut nadi Istirahat
%CVL= × 100%
denyut nadi maksimum − denyut nadi istirahat
90 − 72 18
%CVL = × 100% = × 100% = 0,16×100% = 16%
181 − 72 109

Maka didapat bahwa beban kerja ringan %CVL = 16% diklasifikasikan kegiatan
ini tidak terjadinya kelelahan.

VIII. Perhitungan Konsumsi Energi (Beban Ringan dan Beban Berat)


A. Beban Ringan
Diketahui :
𝐸𝑡 atau rata-rata energy expenditure mnt ke 1-10 = 4,07
𝐸𝑖 atau energy expenditure mnt ke-0 = 3,31

Maka :
𝐾𝐸 = 𝐸𝑡 − 𝐸𝑖 = 4,07 − 3,31 = 0,76 Kkal

B. Beban Ringan
Diketahui :
𝐸𝑡 atau energy expenditure (beban berat) = 3,59
𝐸𝑖 atau energy expenditure mnt ke-0 = 2,59

Maka :
𝐾𝐸 = 𝐸𝑡 − 𝐸𝑖 = 3,59 − 2,59 = 1,00 Kkal
IX. Perhitungan Waktu Istirahat (Beban Ringan dan Beban Berat)
A. Beban Ringan
Diketahui :
𝑊 atau rata-rata energy expenditure mnt ke 1-10 = 4,07 Kkal/mnt
𝑆 [untuk wanita] = 4 Kkal/mnt

25 25
𝑊𝑠 = = = 357,14 menit
|4,07 − 4| 0,07

Karena diketahui bahwa nilai W sebesar 4,07 dimana 4 ≤ 4,07 < 2.(4) . dan total waktu
yang diperlukan untuk bekerja adalah 10 menit dengan metabolism basal untuk perempuan
sebesar 1 Kkal/menit. Maka dianggap waktu istirahat yang diperlukan adalah

W W
[( - 1) × 100 + T ( )⁄W - BM]
S S
S ≤ W < 2S dan RT =
2
4,07 4,07
[( - 1) × 100 + 10 ( )⁄4,07 - 1]
4 4
RT =
2
[(0,0175) × 100 + 10 (1,02)⁄4,07 - 1] [1,75 + 10,2⁄3,07]
RT = =
2 2
[5,072]
RT = = 2,53 menit
2
[diperlukan istirahat tambahan yang dibutuhkan dimana sebesar 2,53 menit].

B. Beban Berat
Diketahui :
𝑊 atau rata-rata energy expenditure mnt ke 1-10 = 3,59 Kkal/mnt
𝑆 [untuk wanita] = 4 Kkal/mnt

25 25
𝑊𝑠 = = = 60,97 menit
|3,59 − 4| 0,41

Karena diketahui bahwa nilai W sebesar 3,59. Maka dianggap waktu istirahat yang
diperlukan adalah W < S dan RT = 0 [tidak diperlukan adanya istirahat tambahan].
X. Kesimpulan
Diperoleh bahwa hasil untuk masing-masing beban ringan dan beban berat
adalah sebagai berikut :
A. Beban Ringan
1. Rata-rata energy expenditure saat bekerja = 4,07 dengan rata-rata denyut
jantung saat bekerja dimenit ke 1-10 = 95,8. Dimana beban kerja menurut
Lucien Brouha & beban kerja menurut Christensen dianggap beban kerja
yaitu ringan
2. Didapat bahwa beban kerja ringan %CVL = 11% diklasifikasikan kegiatan
ini tidak terjadinya kelelahan.
3. Kosumsi energy suatu kegiatan adalah 0,76 Kkal
4. Waktu istirahat yang diperlukan yaitu RT = 2,53 menit

B. Beban Berat
1. Rata-rata energy expenditure saat bekerja = 3,59 dengan rata-rata denyut
jantung saat bekerja dimenit ke 1-10 = 90. Dimana beban kerja menurut
Lucien Brouha & beban kerja menurut Christensen dianggap beban kerja
yaitu ringan
2. Didapat bahwa beban kerja ringan %CVL = 16% diklasifikasikan
kegiatan ini tidak terjadinya kelelahan.
3. Kosumsi energy suatu kegiatan adalah 1,00 Kkal
4. Waktu istirahat yang diperlukan yaitu RT = 0 [tidak diperlukan istirahat]

Anda mungkin juga menyukai