Anda di halaman 1dari 13

TUGAS FISIOLOGI MENGANALISIS BEBAN KERJA

MANUAL HANDLING MENGANGKAT KOPER NAIK TURUN TANGGA

Disusun Oleh:
KELOMPOK 02
1. Chilya Ulil Fitria I0322029
2. Deanita Adilest I0322034
3. Rizky Indra Maulana I0322112
4. Sonia Claudya Stepani Simanjuntak I0322118
5. Vincent Arif Kurniawan I0322127
6. Yehuda Andelta Barus I0322130
7. Khansa Bashira Pondavi I0322136

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi sementara yang menyediakan jasa
pelayanan penginapan, pertemuan, makanan, dan minuman serta jasa lainnya. Industri
perhotelan menjadi salah satu sektor yang penting dalam industri pariwisata dan
perjalanan, dan hotel-hotel ada di hampir seluruh dunia, menawarkan berbagai pilihan
untuk orang yang mencari tempat menginap selama perjalanan mereka.
Tamu yang datang dan ingin menginap pastinya berasal dari berbagai kalangan
sehingga membawa berbagai macam barang bawaan. Dalam hal ini, hotel menyediakan
jasa bellboy yang bertugas mengantarkan dan membawakan barang tamu sampai ke
penginapan. Bukan hanya itu, bellboy juga membantu tamu hotel memperoleh informasi
tentang fasilitas hotel, membantu check-in dan check-out, dan memberikan layanan kunci
kamar.
Peran bellboy tentunya sangat penting untuk menentukan keberhasilan pelayanan
suatu hotel. Oleh karena kerja fisik yang dilakukan bellboy, hotel harus memperhatikan
beban kerja dan waktu istirahat agar meminimalkan kelelahan fisiologi pada pekerja,
sehingga pekerja masih dapat bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah dari pelaksanaan praktikum:
1. Berapa banyak total energi yang dikeluarkan oleh perkerja saat melakukan
aktivitas sebagai bellboy hotel?
2. Berapa lama waktu kerja yang ideal bagi seorang bellboy dalam melakukan
aktivitas pekerjaannya berdasarkan kemampuan dan kapasitas kerjanya?
3. Berapa lama waktu istirahat yang dibutuhakan seorang bellboy setelah melakukan
pekerjaannya?
1.3 Tujuan
Berikut tujuan dari dilaksanakannya praktikum :
1. Mengetahui total energi yang dikeluarkan oleh pekerja saat melakukan aktivitas
2. Mengetahui berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan aktivitas
pekerjaannya berdasarkan kemampuan dan kapasitas kerja yang dimilikinya.

1
1
3. Mengetahui berapa lama waktu istirahat yang dibutuhkan pekerja setelah
mengerjakan suatu pekerjaan tertentu.

2
2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Aktivitas Manual Handling dan Analisis Beban Kerja


Aktivitas Manual Handling ditujukan pada serangkaian tugas fisik yang melibatkan
pengangkatan, pemindahan, pengangkutan, atau penanganan benda atau beban dengan
bantuan tenaga manusia. Hal ini termasuk dengan mengangkat kotak-kotak berat,
memindahkan peralatan, atau menangani barang-barang dalam berbagai lingkungan
kerja.
Analisis Beban Kerja adalah pendekatan sistematis untuk mengevaluasi aktivitas
manual handling. Hal ini melibatkan pemahaman mendalam tentang tugas yang
dilakukan, baik dalam hal beban fisik yang diangkat maupun aspek lain yang terkait
dengan pekerjaan. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko potensial yang
terkait dengan aktivitas tersebut, seperti beban berlebihan, postur tubuh yang tidak tepat,
atau frekuensi pengangkatan yang tinggi. Hasil analisis ini memberikan wawasan yang
lebih baik tentang bagaimana aktivitas manual handling dapat ditingkatkan untuk
mengurangi risiko cedera bagi pekerja.
Dengan demikian, Analisis Beban Kerja adalah alat penting dalam manajemen
risiko dan kesejahteraan pekerja. Dengan memahami dengan baik beban kerja yang
terlibat dalam aktivitas manual handling, perusahaan dan pekerja dapat mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan
kenyamanan dalam lingkungan kerja mereka. Hal ini melibatkan perancangan ulang
tugas, pelatihan yang sesuai, penggunaan alat bantu, dan kebijakan yang mendukung
kesejahteraan pekerja.
2.2 Perhitungan Energi Expenditure
Energi expenditure adalah jumlah energi yang digunakan seseorang untuk
mempertahankan fungsi penting tubuh (respirasi, sirkulasi, dan pencernaan) dan sebagai
hasil dari aktivitas fisik. Energi expenditure disebut juga konsumsi energi. Semakin tinggi
beban kerja, semakin besar pula konsumsi energi. Konsumsi energi hanya mengukur
tingkat upaya fisik yang digunakan sebagai ukuran perbandingan hanya untuk usaha fisik
yang berat dan bukan untuk mempelajari aktivitas mental atau pekerjaan terampil.

3
3
Energi expenditure berperan penting dalam penentuan waktu kerja dan waktu
istirahat dalam aktivitas manual handling. Perhitungan energi expenditure dapat
dilakukan apabila diketahui data berupa denyut nadi yang bisa didapatkan melalui
pengukuran saat pelaksanaan suatu aktivitas tertentu. Perhitungan tersebut dirumuskan
sebagai berikut:
Y = 1,80411 – 0,0229038 (X) + 4,71733(X2)(10-4)
Keterangan:
Y = energi yang dikeluarkan (kkal/menit)
X = kecepatan denyut nadi (denyut/menit)

2.3 Waktu Kerja


Pengukuran waktu kerja adalah pengukuran yang berkaitan dengan penetuan
lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakann suatu aktivitas atau kegiatan
seorang operator dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tujuan pengukuran waktu kerja
adalah untuk mendapatkan waktu standar.
Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk mengetahui berapa lama yang
dibutuhkan operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan wajar dan dalam
rancangan sistem kerja yang terbaik.Pengukuran kerja dituju untuk menetapkan metode-
meode pengkuran waktu kerja. Selain itu pengukuran waktu kerja bertujuan untuk
mengevaluasi dan mengoptimalkan suatu pekerjaan. Menurut Sritomo (2002:198) teknik
pengukuran waktu kerja dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Pengukuran waktu kerja secara langsung, yaitu pengukuran dilakukan secara
langsung di tempat dimana pekerjaan yang diukur sedang berlangsung;
2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung, pengukuran yang dilakukan tanpa
pengamat harus berada di tempat kerja yang diukur sedang berlangsung namun
pengamat harus memahami proses pekerjaan yang diukur.
Pemilihan pengukuran waktu kerja ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi yang berjalan, karena masing-masing pengukuran waktu kerja ini memiliki tujuan
dan karakteristik yang harus dimerngerti. Pemelihan metode yang kurang tepat dapat
menyebabkan kehilangan waktu, sehingga diperlukan pengukuran tambahan atau
pengukuran ulang dengan metode yang lebih tepat. Untuk mengukur waktu kerja dapat
digunakan rumus sebagai berikut :

4
4
25
𝑇𝑤 =
𝐾−5
Keterangan:
Tw : Waktu kerja fisik (menit)
K : Konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung (kkal/menitt)
(K-5) : Habisnya cadangan energi (kkal/menit)

2.4 Waktu Istirahat


Waktu istirahat adalah periode waktu yang dipakai oleh seseorang melalui aktivitas yang
dilakukan secara rutin terutama aktivitas fisik yang intens untuk istirahat dan memulihkan energi.
Pentingnya waktu istirahat terutama terkait dengan kemampuannya untuk meningkatkan
produktivitas dan konsentrasi. Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup, seseorang dapat
mengurangi kelelahan fisik dan mental, mengembalikan fokus dan energi, serta meningkatkan
kinerja secara keseluruhan.
Waktu istirahat dapat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, kebutuhan individu, dan
aturan atau kebijakan yang berlaku di lingkungan kerja tertentu. Hal ini juga terkait dengan faktor-
faktor seperti durasi dan intensitas aktivitas yang dilakukan serta kondisi kesehatan seseorang.
Dengan demikian, waktu istirahat berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara
aktivitas fisik dan mental, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesejahteraan dan kinerja yang
optimal. Untuk mengukur waktu istirahat maka digunakan rumus sebagai berikut:
T(K-S)
TR =
K-1,5
Keterangan:
TR : Waktu istirahat
T : Total waktu kerja
K : Konsumsi energi rata-rata (kkal/menit)
S : Pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (4 kkal/menit)

5
5
BAB III
ISI

3.1 Hasil dan Pembahasan Perhitungan Energi Expenditure


Bagian ini menjelaskan tentang perhitungan energi expenditure berdasarkan
analisis beban kerja yang telah dilakukan. Berikut merupakan pembahasan beserta
perhitungan energi expenditure:
Diketahui: Y = 1,80411 – 0,0229038 (X) + 4,71733(X2)(10-4)
Y = energi yang dikeluarkan (kkal/menit)
X = kecepatan denyut nadi (denyut/menit)
Ditanya : Energi Expenditure?
Jawab :
Mencari energi expenditure setiap menit lalu mencari total energi
expenditure dan rata-rata energi expenditure.
Menit X Y = 1,80411-0,0229038(X) + Y
4,71733(X2)(10-4)
1 101 Y = 1,80411-0,0229038(101) + 4,302974533
4,71733(1012)(10-4)
2 155 Y = 1,80411-0,0229038(155) + 9,587406325
4,71733(1552)(10-4)
3 161 Y = 1,80411-0,0229038(161) + 10,34438929
4,71733(1612)(10-4)
4 166 Y = 1,80411-0,0229038(166) + 11,00115375
4,71733(1662)(10-4)
5 166 Y = 1,80411-0,0229038(166) + 11,00115375
4,71733(1662)(10-4)
6 181 Y = 1,80411-0,0229038(181) + 13,11296701
4,71733(1812)(10-4)
7 183 Y = 1,80411-0,0229038(183) + 13,41058104
4,71733(1832)(10-4)
Total 72,7606257
Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat ditarik hasil total energi

6
6
expenditure adalah 72,7606257 kkal dalam waktu kerja 7 menit.
3.2 Hasil dan Pembahasan Perhitungan Waktu Kerja
Bagian ini menjelaskan tentang perhitungan waktu kerja berdasarkan analisis
beban kerja yang telah dilakukan.
Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Diketahui : ∑𝑛𝑖=0 𝑦 = 72,7606257
n =7
Ditanya : Tw ?
Jawab : Menghitung nilai K
∑ni=0 y
K = n
72,7606257
= 7

= 10,3943751
Perhitungan waktu kerja (Tw)
25
Tw = K-5
25
= 10,3943751 - 5

= 4,6345 menit
= 4 menit 38 detik
Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dan perhitungan berdasarkann rumus,
nilai waktu kerja yang dipelukan adalah 4 menit 38 detik.
3.3 Hasil dan Pembahasan Perhitungan Waktu Istirahat
Bagian ini menjelaskan tentang perhitungan waktu istirahat berdasarkan
analisis beban kerja yang telah dilakukan.
Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Diketahui : Tw = 4,6345 menit
K = 10,3943751 kkal/menit
S = 4 kkal/menit (rekomendasi)
Ditanya : TR?
𝑇𝑤 (𝐾−𝑆)
Jawab : 𝑇𝑅 = 𝐾−1,5

4,6345 (10,3943751 − 4)
𝑇𝑅 =
10,3943751 − 1,5
𝑇𝑅 = 3,3319 menit = 3 menit 20 detik

7
7
Jadi, berdasarkan data yang diperoleh dan perhitungan berdasarkan rumus,
nilai waktu istirahat yang diperlukan adalah 3 menit 20 detik.

8
8
BAB IV
ANALISIS

4.1 Analisis Hubungan Antara Energi Expenditure, Waktu Kerja, dan Waktu
Istirahat
Subbab ini menjelaskan mengenai analisis hubungan antara energi expenditure,
waktu kerja, dan waktu istirahat pada aktivitas manual handling mengangkat koper naik
dan turun tangga.
Percobaan ini dilakukan selama tujuh menit. Pada menit pertama didapatkan
denyut nadi sebesar 101 bpm. Pada menit kedua didapatkan denyut nadi sebesar 155 bpm.
Pada menit ketiga didapatkan denyut nadi sebesar 161 bpm. Pada menit keempat
didapatkan denyut nadi sebesar 166 bpm. Pada menit kelima didapatkan denyut nadi
sebesar 166 bpm. Pada menit keenam didapatkan denyut nadi sebesar 181 bpm. Pada
menit ketujuh didapatkan denyut nadi sebesar 183 bpm.
Pada percobaan ini dilakukan 3 macam perhitungan yaitu energi expenditure
dengan cara mencari energi expenditure setiap menitnya kemudian dijumlahkan dan
25
dicari rata-ratanya, waktu kerja dengan rumus Tw = dengan Tw adalah waktu kerja
K−5

fisik dan K adalah konsumsi energi selama pekerjaan berlangsung, dan waktu istirahat
𝑇(𝐾−𝑆)
dengan rumus 𝑇𝑅 = dengan TR adalah waktu istirahat, T adalah total waktu
𝑇−1,5

kerja, dan S adalah pengeluaran energi rata-rata yang direkomendasikan (4 kkal/menit).


Didapatkan nilai energi expenditure total sebesar 72,760657 kkal dalam waktu kerja 7
menit sehingga rata-rata energi expenditure adalah 10,3943751 kkal, waktu kerja yang
diperlukan sebesar 4 menit 38 detik, dan waktu istirahat yang diperlukan sebesar 3 menit
20 detik.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa energi expenditure, waktu
kerja, dan waktu istirahat saling berkaitan satu sama lain dalam mempengaruhi kesehatan
dan keselamatan kerja pada manual handling. Waktu kerja yang lama dapat menyebabkan
peningkatan energi expenditure yang artinya semakin banyak energi yang dikeluarkan
oleh tubuh sehingga akan mempengaruhi kesehatan pekerja, maka diperlukan waktu
istirahat yang cukup agar tubuh dapat memulihkan energi. Oleh karena itu, disarankan
agar waktu kerja dibatasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan waktu istirahat
diatur dengan baik agar pekerja tidak kelelahan dan terhindar dari cedera.

9
9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan percobaan manual handling pada aktivitas
mengangkat koper naik dan turun tangga seperti yang dilakukan bellboy:
1. Denyut nadi tertinggi yang pernah dicapai pekerja adalah 183 bpm yaitu pada
menit ke-8. Total energi expenditure yang dikeluarkan oleh pekerja saat
melakukan aktivitas mengangkat koper naik dan turun tangga 72,7606257 kkal
dalam waktu kerja 7 menit.
2. Berdasarkan kemampuan dan kapasitas kerja yang dimiliki oleh pekerja, lama
seorang pekerja dapat melakukan aktivitas mengangkat koper naik dan turun
tangga adalah 4 menit 38 detik.
3. Sesuai dengan konsumsi energi rata-rata pekerja dengan perhitungan waktu
istirahat kerja, dalam bekerja selama 7 menit, lama waktu istirahat yang
dibutuhkan setelah melakukan aktivitas mengangkat koper naik dan turun tangga
adalah 3 menit 20 detik.
5.2 Saran
Dalam percobaan manual handling yakni mengangkat koper turun dan tangga
terdapat beberapa saran yang perlu dipertimbangkan, yakni:
1. Pastikan koper tidak terlalu berat dan sesuaikan teknik pengangkatan dengan berat
koper tersebut yakni dengan melibatkan membungkuk lutut, menjaga punggung
lurus, dan menggunakan otot kaki untuk mengangkat beban. Penggunaan otot kaki
dan paha sangat penting untuk mengurangi risiko cedera punggung. Jika koper
terlalu berat, dorong atau tarik koper jika memungkinkan, atau minta bantuan
teman jika perlu. Posisi tubuh yang benar juga harus ditekankan, dengan hindari
membungkuk dan pastikan posisi kaki tepat.
2. Gunakan perlindungan tubuh yang sesuai seperti menggunakan sepatu.
3. Melakukan latihan percobaan terlebih dahulu sebelum memulai percobaan untuk
memastikan teknik yang digunakan saat percobaan nanti sudah tepat sehingga
dapat menghindari resiko cidera.

10
10
DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Deris Yusuf. (2016). Analisis Beban Kerja Fisiologis dan Postur Kerja Manual
Material Handling pada Pekerja Packaging PT Braja Mukti Cakra
https://www.neliti.com/publications/254950/analisis-beban-kerja-fisiologis-dan-postur-
kerja-manual-material-handling-pada-p

Annisa, Rizki Nur., dan Farihah, Tutik. (2017). Analisis Beban Kerja Fisik Sebagai Dasar
Penentuan Waktu Istirahat yang Optimal https://ejournal.uin-
suka.ac.id/pusat/integratedlab/article/download/1547/1250

Faizati, Zulfi. (2020). Analisis Pengukuran Kerja dalam Menentukan Waktu Standar
Dengan Metode Studi Waktu Guna Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada Shuttlecock
Pt. Garuda Budiono Putra http://repository.upstegal.ac.id/771/

Hadi, Wsinu., dan Putra, Roba Adi. (2015). Peranan Bellboy Dalam Menangani Barang
Bawaan Tamu di Hotel Grand Wahid Salatiga
https://onesearch.id/Record/IOS2122.article-206/TOC

Nurdin, Azhar Muhammad., Rusindiyanto, Rusindiyanto., dan Saifudin, Joumil Aidil.


(2020). Analisis Faktor Lingkungan Kerja Fisik dan Penentuan Waktu Istirahat Kerja Di
PT. XYZ http://juminten.upnjatim.ac.id/index.php/juminten

Wahyuning, Caecilia Sri., dan Laksemi, Diah Budi. (2021). Kajian Pengaruh Heat Stress
Terhadap Beban Kerja Fisik Berat Pada Kegiatan Lapangan
https://sentekmi.maranatha.edu/index.php/sentekmi2023/article/view/71/29

Heaney, Jennifer. (2013). Energy: Expenditure, Intake, Lack of


https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007/978-1-4419-1005-9_454

11
11
LAMPIRAN

Dokumentasi video percobaan

12
12

Anda mungkin juga menyukai