Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANENAN HASIL HUTAN


ACARA II
PENGAMATAN WAKTU KERJA

Oleh :

Nama : Rahma Ayu Nabila

NIM : 17/412533/KT/08532

Co.Ass : Vicky Reyyanda

Shift : Rabu, 15.30 WIB

LABORATORIUM PEMANENAN HASIL HUTAN


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
ACARA II
PENGAMATAN WAKTU KERJA

I. TUJUAN
Praktikum kali ini bertujuan :
1. Mempelajari cara-cara pengamatan waktu kerja (Time study)
2. Dapat melaksanakan pekerjaan pengamatan waktu kerja sehingga mendapatkan data-data
yang terukur dari suatu pekerjaan

II. DASAR TEORI


Pengamatan waktu kerja merupakan waktu kerja yang digunakan untuk menentukan
waktu yang dibutuhkan oleh orang berkualitas dan terlatih yang bekerja dikecepatan normal
untuk melakukan tugas tertentu. Waktu kerja digunakan untuk menganalisis proses spesifik
oleh pekerja yang memenuhi syarat dalam upaya untuk menemukan yang efisien dalam hal
waktu (Chandra, 2013). ILO menjelaskan waktu kerja sebagai teknik pengukuran kerja untuk
merekam waktu dan tingkat kerja untuk elemen pekerjaan tertentu dilakukan berdasarkan
kondisi, dan untuk menganalisis data sehingga memperoleh waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan di sebuah tingkat kinerja yang ditentukan (Hartanti, 2014).
Waktu kerja dibagi menjadi 2, yaitu waktu utama dan allowances. Allowances adalah
waktu khusus yang diperlukan untuk kebutuhan pribadi, istirahat, dan alasan lainnya yang
tidak inti. Sedangkan waktu standar dihitung menggunakan waktu normal yang
mempertimbangkan allowances berdasarkan kondisi pekerja. Waktu normal itu sendiri adalah
waktu yang diperlukan oleh operator yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan bekerja
dalam kondisi normal (Lukodono and Ulfa, 2017).
Prestasi kerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu (Sutrisno, 2009). Ada
dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor individu dan faktor lingkungan.
Faktor-faktor Individu yang dimaksud adalah :

A) Usaha (effort), yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang
digunakan dalam menyelenggarakan gerkan tugas.
B) Abilities, yaitu sifatsifat personal yang diperlukan untuk melaksankan suatu tugas.
C) Role /Tak Perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu oleh
individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Sedangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja adalah :


kondisi fisik, peralatan, waktu, material, pendidikan, supervise, desain organisasi, pelatihan,
dan keberuntungan (Rofi, 2012).

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Stopwatch
2. Blangko pengamatan
3. Alat tulis
4. Kalkulator
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Data sekunder penebangan
2. Data sekunder penyaradan
3. Data sekunder pengangkutan

IV. CARA KERJA

Elemen-elemen kerja dari sebuah sistem pekerjaan kegiatan pemungutan hasil disusun

Konsumsi waktu pekerjaan diukur

Hasil pengamatan dicatat pada blangko pengamatan

Prestasi kerja dari pekerja dalam melakukan pekerjaan yang dilaksanakan dihitung
Deskripsi:
Dalam kegiatan praktikum ini dilakukan perhitungan waktu kerja suatu kegiatan
pemanenan. Data yang digunakan berupa data sekunder penebangan, penyaradan, dan
pengangkutan. Perhitungan dilakukan menggunakan tabel derajat prestasi kerja (DPK)
dan Westinghouse table. Output dari praktikum ini berupa tabel sebaran elemen kerja dan
prestasi kerja per jam maupun per HOK.
VI. PEMBAHASAN
Pengamatan waktu kerja (time study) adalah suatu cara untuk menemukan waktu
yang dibutuhkan oleh pekerja yang terlatih dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
Selain digunakan untuk mengetahui prestasi kerja, Time study juga digunakan untuk
menentukan jadwal dan rencana kerja, menentukan standar upah/biaya, serta menentukan
efisiensi suatu alat atau mesin. Dalam penyusunan time study dipeelukan langkah- langkah
sebagai berikut pencatatan informasi, penyusunan langkah kerja, pengamatan waktu kerja,
perhitungan hasil kerja operator, dan perhitungan waktu standar.
Dalam kegiatan pemanenan hasil hutan terdapat elemen-elemen kerja yang dibagi
menjadi dua, yaitu elemen kerja utama dan allowances. Waktu utama merupakan kegiatan
yang selalu dilakukan setiap melakukan kegiatan. Elemen yang termasuk dalam waktu
utama adalah meliputi menuju pohon, persiapan tebangan, membuat takik rebah, membuat
takik balas, memotong pangkal. Allowances merupakan elemen kerja yang dilakukan di
luar bidang pekerjaan seperti istirahat dan perbaikan mesin.
Secara umum, ada dua faktor dalam pengamatan waktu, yaitu faktor individu dan
hukum alam dalam bekerja. Faktor individu dapat dijelaskan dengan perbandingan bahwa
seorang pekerja yang kurus, waspada, dan aktif hanya membutuhkan waktu allowance
yang kecil untuk berisitirahat daripada pekerja dengan postur besar dan berat. Sementara
itu faktor hukum alam dalam bekerja yaitu ketika seseorang melakukan pekerjaan yang
membutuhkan perhatian yang tinggi, kemampuan fisik yang lebih, atau pekerjaan yang
membutuhkan mental lebih. Selain itu kondisi dan kinerja alat ikut mempengaruhi dalam
perhitungan waktu kerja.
Leveling factor merupakan koefisien yang digunakan untuk mengubah rata-rata
waktu yang dipakai oleh orang ahli/kurang ahli menjadi waktu untuk orang normal. Fungsi
leveling factor adalah mengubah rata-rata waktu yang digunakan ahli atau kurang ahli
menjadi waktu orang normal. Pada leveling factor dengan Westinghouse ditambah dengan
angka 1 dan pada derajat prestasi kerja dikali angka 1. Indikator yang digunakan pada
leveling factor westinghouse dan prestasi kerja adalah perbedaan sehingga sangat subjektif
dan tidak dapat dibandingkan.
Hasil perhitungan time study berupa waktu standar, waktu normal, waktu rata- rata,
dan prestasi kerja. Waktu standar merupakan waktu yang dikonsumsi oleh orang normal,
dan dikoreksi oleh allowances. Waktu normal merupakan waktu rata- rata yang dikonsumsi
orang normal. Waktu rata- rata merupakan rata- rata konsumsi waktu pada masing- masing
elemen kerja. Kemudian, prestasi kerja didapat dari perhitungan waktu standar dan volume
rata- rata pekerjaan.
Pada praktikum ini digunakan data sekunder time study yang dilakukan pada petak
46 dengan alat Chainsaw STILL 070 AV. Operator yang diamati yaitu Arifin yang berasal
dari Getas dan berumur 40 tahun dengan pengalaman kerja selama 7 tahun. Berdasarkan
hasil perhitungan time study menggunakan dua leveling factor yaitu Westinghouse table
dan derajat prestasi pekerja diperoleh hasil yang berbeda. Lf Westinghouse table sebesar
1,05 sedangkan lf DPK sebesar 0,91. Perbedaan ini diakibatkan karena faktor yang
digunakan dalam perhitungan pada kedua leveling factor tersebut berbeda.
Tolak ukur dalam penentuan prestasi kerja adalah waktu rata-rata, waktu normal,
dan waktu standar. Waktu rata-rata adalah rata-rata konsumsi waktu pada masing-masing
elemen kerja. Nilai WR pada praktikum ini sebesar 16,77. Waktu normal adalah rata-rata
waktu yang dikonsumsi oleh orang normal dalam melaksanakan pekerjaan yang sama.
Nilai WN Westinghouse sebesar 17,60 sedangkan WN DPK 15,30. Waktu standar yaitu
rata-rata waktu yang dikonsumsi oleh orang-orang normal dan dikoreksi dengan
allowances. Nilai WS Westinghouse sebesar 21,07 sedangkan WS DPK 18,77.
Perbedaan nilai lf juga mempengaruhi nilai prestasi kerja. Ketika menggunakan
derajat Westinghouse table diperoleh nilai prestasi kerja sebesar 45,82 m3/jam dan nilai
prestasi kerja per HOK sebesar 320,796. Nilai prestasi kerja menggunakan derajat prestasi
kerja (DPK) yaitu 51,46 m3/jam dan nilai prestasi kerja per HOK sebesar 360,223. Volume
total log yang dihitung menggunakan persamaan Smallian sebesar 483,01 m3.

VII. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Pengamatan waktu kerja dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu Continous Timing
Method dengan mengukur konsumsi elemen kerja pertama sampai terakhir secara terus
menerus, Repetitive Timing Method dengan pencatatan konsumsi waktu pada masing-
masing elemen, dan Acumulative Timing Method dengan pencatatan waktu masing-
masing elemen dibaca langsung menggunakan dua 2 stopwatch yang dihubungkan.
2. Prestasi kerja dapat dihitung dengan mengetahui nilai waktu normal, allowance, waktu
standar, volume rata-rata pohon, dan leveling factor sehingga diperoleh nilai prestasi
kerja Westinghouse 45,82 m3/jam dan 320,792 m3 per HOK, nilai prestasi kerja DPK
51,46 m3/jam dan 360,223 m3 per HOK dengan total volume log sebesar 483,01 m3.

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, P.V. 2013. An Effort to Apply Work and Time Study Techniques in a Manufacturing
Unit for Enhancing Productivity. International Journal of Innovative
Research in Science, Engineering and Technology. 2(8):4050-4058.

Hartanti, L.P.S. 2016. Work Measurement Approach to Determine Standard Time in Assembly
Line. International Journal of Management and Applied Science.
2(10):192-195.

Lukodono, R.P., and Ulfa, S.K. 2017. Determination of Standard Time in Packaging Processing
Using Stopwatch Time Study to Find Output Standard. Journal of
Engineering and Management Industrial System. 5(2): 87-94.

Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Kencana Prenada Media Group.

Jakarta

Rofi, A. N. 2012. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap Prestasi Kerja
Karyawan pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang.
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. 3(1).

Anda mungkin juga menyukai