Anda di halaman 1dari 30

Laporan Praktikum

Anallisis Perancangan Kerja

“Pengukuran waktu kerja (perakitan mobil-mobilan) dengan metode secara


langsung / stop watch time study”

Oleh:

Ulul Azmi

14161004

Program Studi Teknik Industri


Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco
Subang
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran waktu kerja (Time Study) dikemukan oleh F.W. Taylor.
Taylor melakukan penelitian terhadap rendahnya produktivitas pekerjat-pekeja di
tempatnya bekerja. Dia melihat para pekerja menghasilkan produk di bawah hasil
sebenarnya yang mungkin dicapai. Anggapannya bahwa penyebab hal tersebut
adalah pengukuran jam henti yang tidak baik. F.W. Taylor juga mengemukakan
bahwa ada tiga faktor yang menyebabkan hal itu terjadi yaitu lamanya waktu
bekerja, lamanya waktu istirahat dan frekuensi istirahatnya. Dalam melakukan
penelitiannya dia menggunakan pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study).
Stopwatch Time Study merupakan studi gerakan-gerakan yang digunakan
pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Bagaimana pekerja dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif dan efisien sehingga mendapatkan
hasil yang maksimal. Untuk mengetahui apakah pekerjaan dari pekerja tersebut
berlangsung secara efektif atau tidak, maka diperlukan suatu metode untuk
mengamati pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut.
Gerakan-gerakan yang ada dalam setiap pekerjaan haruslah sesuai dengan
prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang ada agar selain bisa menghasilkan hasil
yang maksimal adalah memberi kenyamanan bagi pekerja tersebut. Adapun
tujuan pokok dari studi gerakan dan waktu kerja ini adalah untuk memperoleh
metode kerja yang lebih baik dan sederhana (memperbaiki pelaksanaan operasi
kerja dengan cara menghilangkan gerakan- gerakan kerja yang tidak efektif dan
tidak diperlukan, menyederhanakan gerakan-gerakan kerja, serta menetapkan
gerakan dan urutan langkah kerja yang paling efektif guna mencapai tingkat
efisiensi kerja yang optimal) dan mengukur dan menetapkan waktu baku untuk
penyelesaian pekerjaan tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan
Dari praktikum ini diharapkan para praktikan:
1. Dapat memahami dan menerapkan studi gerakan kerja menggunkan
Stopwatch Time Study
2. Mampu melakukan pengukuran waktu siklus secara langsung dari suatu
pekerjaan dengan menggunakan jam henti (stop watch) dan perhitunngan
waktu baku.
3. Mampu melakukan pengukuran waktu siklus, waktu normal, waktu baku
dari suatu pekerjaan.
4. Dapat menganalisis metode terbaik dari prinsip ekonomi gerakan dan studi
gerakan.
5. Dapat membandingkan pengaruh metode trhadap efisien geraka kerja
dalam upaya perbaikan cara kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Time Study


Time study merupakan suatu pengukuran waktu kerja yang
dikembangkan oleh F.W. Taylor untuk menentukan suatu sistem kerja yang
baik. Taylor sampai saat ini dipandang sebagai seorang yang mempunyai
saham besar dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya manajemen dengan
teknik industri. Ia bekerja di pabrik baja di Amerika di tahun 1991 sebagai
seorang pengawas. Disana ia melihat para pekerja tidak berprestasi
sebagaimana mestinya, yaitu dalam pandangannya Taylor berpendapat bahwa
pekerja – pekerja tersebut menghasilkan dibawah yang sebenarnya dapat
dihasilkan. Dari pengamatan – pengamatannya ia mempunyai dugaan kuat
bahwa yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut adalah pengaturan jam
kerja yang tidak baik. Setelah keyakinannya Taylor meminta izin kepada
pimpinannya, Taylor mendapat izin dan dana untuk melakukan penelitian
mengenai pendapatnya. Dan penelitian itu pun dilakukan.

Untuk itu Taylor menugaskan dua orang pekerja yang baik dan kuat
yang mendapat penjelasan bahwa tujuan penelitian bukanlah untuk mengukur
berapa kekuatan maksimal yang dapat dihasilkan seseorang selama hari kerja,
melainkan untuk mengetahui berapa besar tenaga seorang pekerja harus
dikeluarkan agar pekerja tersebut dapat memberi hasil sebanyak – banyaknya.
Hal ini dilakukan Taylor karena ia berpendapat bahwa dengan bekerja sekuat
– kuatnya, seorang pekerja memang dapat menghasilkan sangat banyak tetapi
ini akan cepat melelahkan dan tidak akan tahan lama. Sebaiknya jika bekerja
dengan tenaga sedikit memang akan tahan lama tetapi hanya sedikit pula yang
dihasilkan.

Dan diantara keduanya ada sejumlah tertentu tenaga yang bila


dikeluarkan akan memberi hasil maksimal. Melalui dua orang pekerja itu
Taylor mendapatkan bahwa hasil kerja sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu
bekerja, lamanya waktu istirahat dan frekuensi istirahat. Jadi bekerja 6 jam
dan istirahat 1 jam berbeda
hasil yang dicapai dengan bekerja 5 jam dengan istirahat 1 atau 2 jam.
Begitu pula akan lain hasilnya bila bekerja 6 jam dengan dua kali setengah
jam.
Sehubungan dengan penerapan hasil penemuannya ini, Taylor
melakukan pengukuran – pengukuran, waktu dengan menggunakan jam henti
(stop watch). Sejak itulah pengukuran waktu secara teliti dan ilmiah mulai
dilakukan, mulanya untuk keperluan – keperluan tadi kemudian berkembang
pada berbagai keperluan lain seperti untuk membandingkan waktu kerja dari
berbagai cara penyelesaian dalam rangka mencapai cara terbaik, dan untuk
menentukan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan. Dari pengukuran
waktu dengan jam henti inilah berkembang cara lain seperti data waktu
standar, data waktu gerakan, disamping tersebar luas penggunaan sampling
pekerjaan sebagai salah satu alternatif lain dalam pengukuran waktu. Karena
peranan penentuan waktu bagi suatu pekerjaan sangat besar didalam sistem
produksi seperti untuk sistem upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin,
pengaturan tata letak pabrik, penganggaran dan sebagainya. Maka pengukuran
waktu seperti yang diawali oleh Taylor dipandang sebagai karya yang besar.

Salah satu percobaan Taylor yang terkenal adalah percobaan menyekop


dan mengangkat bijih –bijih besi. Kepada dua orang pekerja yang lain Taylor
menugaskan untuk menyekop dan mengangkat bijih besi dengan berbagai
sekop mulai dari yang berkapasitas kecil sampai yang besar. Untuk setiap
ukuran sekop, diakhiri hari kerja hasil angkutnya dicatat. Ternyata sekop
dengan kapasitas 21,5 yang berhasil memindahkan bijih – bijih besi terbanyak
dalam satu harinya, artinya sekop – sekop yang berukuran lebih besar atau
lebih kecil tidak menghasilkan pemindahan sebanyak itu. Secara umum jika
dibagi pekerjaan sejenis itu dibuatkan grafik yang menunjukan hubunan
antara beban kerja, hasil kerja total.
Sebenarnya Taylor tidak hanya mengembangkan pengukuran waktu
pemindahan bijih besi mencari cara terbaik, ia pun memberikan banyak
sumbangan lain pada dunia ilmu pengetahuan dan industri seperti :
1. Pemikiran dan usaha – usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah
secara ilmiah sebagai pengganti dari cara coba – coba bahkan tanpa
cara sama sekali seperti yang banyak dilakukan kalangan industri saat
ini. Dalam hubungan ini Taylor menekankan juga pentingnya peranan
manusia dalam suatu sistem produksi, dan pentingnya masalah –
masalah yang berhubungan dengan manusia diselesaikan secara ilmiah.
Dikemudian hari gagasan ini dinamakan orang sebagai The Scientific
Management, atau management secara ilmiah.
2. mengembangkan bentuk organisasi fungsional yang menurut
pendapatnya membentuk suatu struktur yang sesuai untuk organisasi
sistem produksi atau yang sejenisnya dengan itu. Bentuk organisasi
merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk organisasi yang
banyak dikenal sekarang.
3. menyelidiki faktor – faktor yang mempengaruhi umur pahat yang
akhirnya sampai kepada suatu rumus yang sampai kini dikenal sebagai
rumus umur pahat Taylor.
Walaupun Taylor bukan seseorang yang berkecimpung didunia
perguruan tinggi atau dunia penelitian di lembaga – lembaga penelitian (ia
hanya seorang sarjana praktis) dengan penemuan – penemuannya yang tidak
sedikit dan sangat besar itu, ia dipandang sebagai salah seorang ilmuan besar.

Teknik pengukuran dalam time study terdiri dari dua cara yaitu :
 Teknik pengukuran langsung
Yaitu pengukuran waktu kerja yang dilakukan oleh peneliti secara
langsung berada ditengan – tengah objek peneliti. Dua metoda yang
dipakai dalam teknik langsung adalah jam henti dan work sampling.
 Teknik pengukuran tidak langsung
Yaitu pengukuran waktu kerja yang dilakukan melalui pendekatan
tabel waktu baku yang sudah dibuat sebelumnya, atau waktu baku dari
pendekatan gerakan – gerakan dasar.

Dalam time study harus dilakukan perhitungan penyesuaian dan


kelonggaran. Penyesuaian ini dilakukan untuk mengamati kewajaran operator
dalam bekerja pada saat dilakukan waktu kerja. Beberapa cara dalam
menentukan faktor penyesuaian ialah :
 Cara Persentase
 Cara Westinghouse
 Cara Objektif
 Cara Beauduk dan Sintesa.

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi,


menghilangkan rasa fatique dan hambatan-hambatan yang tak terhindarkan.
Ketiganya ini merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja
dan yang selama pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat maupun dihitung.
Langkah-langkah dalam menentukan time study :

 Hitung rata-rata dari harga rata-rata subgroup :


∑N
i=1 Xi
X̅ = k

Xi = harga rata-rata dari subgroup


k = banyak subgroup yang terbentuk
 Menghitung standard deviasi :
2
∑(X1−X̅)
σ=√ ; N > 30
N
2
∑(X1−X̅)
σ=√ ; N ≤ 30
N−1

N = jumlah data

 Tentukan batas kontrol atas dan bawah untuk uji keseragaman data :
BK = X̅ ± kσ
BKA = X̅ + kσ
BKB = X̅ - kσ

Lakukan test kecukupan data :


Data dikatakan cukup jika N’≤ N
K
√N(∑N X2) − (∑N X) 2
S i−1 i−1
N′ =
∑Ni−1 X
[ ]

 Menghitung waktu siklus :


Xi
Ws = ∑
N

 Menghitung waktu normal


WN = WS x P
P = faktor penyesuaian

 Menghitung waktu baku :


WB = WN + (WN x A)
A= Allowance
2.1 Gerakan Fundamental (Therblig’s)
Gerakan fundamental atau Therblig’s adalah suatu gambar yang
menunjukan simbol-simbol yang ditujukan untuk keadaan operator pada saat
melakukan pekerjaannya. Sebagian besar dari elemen-elemen dasar Therblig’s
merupakan gerakan tangan yang biasa terjadi apabila suatu pekerjaan sedang
dilaksanakan, dimana lebih sering bersifat manual. Terdapat gerakan-gerakan
dasar kerja kedalam 17 gerakan dasar therblig’s. Berikut ini masing-masing
therbilig;s tersebut di definisikan sebagai:

Gambar 2.1 Gerakan Fundamental

Elemen Therblig’s diklasifikasikan menjadi efektif dan inefektif:


 Effective Therblig
 Physical Basic Divisions
 Menjangkau (reach)
 Membawa (move)
 Melepas (release)
 Memegang (grasp)
 Mengarahkan awal (Pre-position)
 Objective Basic Divisions
 Memakai (use)
 Merakit (Assamble)
 Melepas rakitan (diassemble)
 Ineffective Therblig
 Mental atau Semi Mental Basic Divisions
 Mencari (search)
 Memilih (select)
 Mengarahkan (position)
 Memeriksa (inspect)
 Merencakan (plan)
 Delay
 Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay)
 Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)
 Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome
fatigue)
 Memegang untuk memakai (hold)
Secara garis besar masing-masing Therbligh tersebut dapat didefinisikan
sebagai berikut:
 Mencari (search)
Gerakan elemen pekerja untuk menentukan lokasi suatu objek
 Memilih (select)
Gerakan kerja untuk menemukan suatu objek diantara dua atau lebih
obbjek yang sama lainnya.
 Memegang (Grasp)
Elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan menutup jari-jari tangan
objek yang dikehendaki dalam suatu operasi kerja.
 Menjangkau / Membawa tanpa beban (Transport Empty)
Gerakan kerja tang yang menggambarkan berpindah posisi tanpa beban
atau hambatan
 Membawa dengan beban (Transport Loaded)
Gerakan perpindahan tangan dengan tangan bergerak dalam kondisi
membawa beban (obyek).
 Memegang untuk memakai (Hold)
Gerakan yang tangan memegang objeknya tetapi tangan tidak bergerak
 Melepas (release load)
Gerakan melepas yang terjadi pada tangan operator melepaskan kembali
terhadap obyek yang dipegang sebelumnya.
 Mengarahkan (Position)
Gerakan yang terdiri dari menempatkan obyek pada lokasi yang dituju
secara tepat
 Mengarahkan awal (Pre-Position)
Elemen kerja yang mengarahkan obyek pada suatu tempat sementara
sehingga pada saat kerja mengarahkan obyek benar-benar dilakukan maka
obyek tersebut degan mudah akan bisa dipegang dan dibawa kearah tujuan
yang diinginkan
 Memeriksa (Inspection)
Elemen yang langka yaitu untuk menjamin bahwa obyek telah memenuhi
syarat kualitas yang ditetapkan
 Merakit (assemble)
Elemen garakan untuk menghubungkan antara dua obyek atau lebih
menjadi satu kesatuan.
 Mengurai rakit (Dissembly)
Elemen gerak yang berupa kebalikan dari merakit (assemble)
 Memakai (use)
Elemen gerakan yang salah satu atau kedua tangan digunakan untuk
memakai suatu alat atau obyek untuk tujuan-tujuan tertentu selama kerja
berlangsung.
 Kelambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable Delay)
Kondisi keterlambatan kerja yang diakibatkan dnegan faktor diluar control
dari operator dan merupakan interupsi terhadap proses kerja yang sedang
berlangsung
 Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay)
Setiap waktu menganggur yang terjadi pada siklus kerja yang berlangsunb
merupakan tanggung jawab operator baik secara sengaja maupun tidak
disengaja.
 Merencanakan (plan)
Proses dimana operator berhenti sejenak bekerja dan memikir untuk
menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dikerjakan selanjutnya
 Istirahat untuk menghilangkan lelah (rest to overcome fatique)
Elemen ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja tetapi berlangsung secara
periodik.
(Wignjosoebroto, 1995)
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Peralatan Praktikum


Peralatan yang digunakan:
1. Stopwatch.
2. Alat tulis (bolpoin, buku).
3. Spare part mobil-mobilan.
4. Obeng
2.2 Metodologi Penelitian
A. Stopwatch Time Study
Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan
Frederick W. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan
pada pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive). Dari hasil
pengukuran akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus
pekerjaan yang akan dipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian
suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan
yang sama.
(Wignjosoebroto,2000)
B. Langkah – langkah pengukuran waktu
1. Uji Keseragaman data
BKA = x̅ + kσ
BKB = x̅ - kσ
Dimana nilai k bergantung pada tingkat keyakinan yang ditentukan
oleh pengukur, yaitu k = 1 untuk tingkat keyakinan 67%, k=2 untuk
tingkat keyakinan 95%, dan k = 3 untuk tingkat keyakinan 99%.

2. Uji Kecukupan data


Digunakan ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95% adalah sebagai
berikut (Barnes,1980)
k
√N(∑ x²−(∑ x)²)
N’ = [s
∑x

(Sutalaksana,1979)
3. Perhitungan Waktu Standar
a. Westinghouse System’s Rating
Di sini selain kecakapan (skill) dan usaha (effort) ditambahkan lagi
kondisi kerja ditambahkan lagi dengan kondisi kerja (working condition)
dan keajegan (consistency) dari operator di dalam melakukan
kerja.Pemberian performasi pekerja mengacu pada tabel westinghouse
system’s rating di buku Wignjosoebroto
(Wignjosoebroto,2000)
b. Penentuan WaktuNormal
Rating faktor yang telah diuraikan diaplikasikan untuk menormalkan
waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau
kecepatan kerja operator yang berubah – ubah.Untuk maksud ini,maka
waktu normal dapat diperoleh dari rumus berikut :
Rating Factor %
Waktu Normal = Waktu Pengamatan x 100%

(Wignjosoebroto,2000)

c. Penentuan Allowance (Kelonggaran)


Dalam menentukan allowance terdapat 4 macam allowance yaitu :
a. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi (Personal Allowance)
Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal – hal
seperti minum,ke kamar kecil,bercakap – cakap dengan teman
sekantor,
b. Kelonggaran untuk melepaskan lelah (Fatigue Allowance)
Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh beberapa penyebab
diantaranya adalah kerja yang membutuhkan pikiran banyak (lelah
mental) dan kerja fisik.

c. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan (Delay


Allowance)
Delay bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak bisa
dihindarkan (umumnya disebabkan oleh mesin, operator, dan hal-hal
lain diluar kontrol) dan faktor-faktor yang masih bisa dihindarkan.
Keterlambatan yang terlalu besar tidak dipertimbangkan dalam
menetapkan waktu.Penentuan allowance berdasarkan tabel allowance
di buku Sutalaksana.
(Sutalaksana,1979)
d. Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar
oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan
dalam sistem kerja terbaik pada saat itu.
Standart time = Normal Time + (Normal Time x % Allowance)
2.3 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah
Sebagai Berikut :
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data


4.1.1 Deskripsi Gerakan
Tabel Deskripsi Gerakan

No Langkah Kerja Elemen Therblig Simbol

Merencanakan langkah pertama


Pn
yang akan diambil

Mencari letak mesin


SH
dan alas mobil-mobilan pada layout.

Menjangkau mesin
RE
dan alas mobil-mobilan supaya bisa diambil.

Memegang bagian
H
Alas mobil-mobilan.
Memasang
1
Mesin Membawa mesin
M
untuk disassembly pada alas mobil-mobilan.

Mengarahkan mesin ke alas mobil-mobilan P

Merakit dan
A
memasang mesin pada alas mobil-mobilan

Melepas hasil assembly 1 yang telah selesai ke


RL
tempat assembly 2.
No Langkah Kerja Elemen Therblig Simbol
Merencanakan langkah pertama yang akan diambil. Pn
Menjangkau hasil assembly 1 dan roda 1 pada layout. RE
Memegang hasil assembly 1 dan roda 1 pada layout agar bisa
H
di bawa.
Membawa hasil assembly 1 dan roda 1 untuk disassembly M
Mengarahkan roda 1 ke mesin P
Merakit dan memasang roda 1 pada mesin A
Merencanakan langkah selanjutnya yang akan diambil Pn
Menjangkau roda 2 pada layout. RE
Memegang roda 2 pada layout agar bisa di bawa. H
Membawa roda 2 untuk disassembly dengan hasil assembly 1 M
Mengarahkan roda 2 ke mesin P
Merakit dan memasang roda 2 pada mesin A
2 Memasang roda Merencanakan langkah selanjutnya yang akan diambil Pn
Menjangkau roda 3 pada layout. RE
Memegang roda 3 pada layout agar bisa di bawa. H
Membawa roda 3 untuk disassembly dengan alas mobil M
Mengarahkan roda 3 ke alas mobil P
Merakit dan memasang roda 3 pada alas mobil A
Merencanakan langkah selanjutnya yang akan diambil Pn
Menjangkau roda 4 pada layout. RE
Memegang roda 4 pada layout agar bisa di bawa. H
Membawa roda 4 untuk disassembly dengan alas mobil M
Mengarahkan roda 4 ke alas mobil P
Merakit dan memasang roda 4 pada alas mobil A
Melepas hasil assembly 2 yang telah selesai ke tempat
RL
assembly 3.
No Langkah Kerja Elemen Therblig Simbol
Merencanakan langkah yang akan diambil selanjutnya. Pn
Menjangkau hasil assembly 2 dansetir pada layout RE
Memegang hasil assembly 2 dan setir agar bisa dibawa H
Membawa hasil assembly 2 dan setir menuju tempat
M
assembly.
Mengarahkan setir pada alas mobil P
Merakit dan memasang setir ke Alas mobil. A
Memasang stir Merencanakan langkah yang akan diambil selanjutnya. Pn
3
dan body Menjangkau hasil assembly 2 danbody pada layout RE
Memegang hasil assembly 2 dan body agar bisa dibawa H
Membawa hasil assembly 2 dan setir menuju tempat
M
assembly.
Mengarahkan body pada alas mobil P
Merakit dan memasang body ke Alas mobil. A
Melepas hasil assembly 3 yang telah selesai ke tempat
RL
assembly 4.

No Langkah Kerja Elemen Therblig Simbol

Merencanakan mana yang akan diambil pertama. Pn

Menjangkau hasil assembly 3 dan skrup 1 yang ada di layout RE


Memegang hasil assembly 3 dan sekrup 1. H

Mengarahkan sekrup 1 ke hasil assembly 3. P

Memasang sekrup 1 ke hasil assembly 3. A


4 Memasang skrup
Merencanakan langkah yang akan diambil selanjutnya. Pn

Menjangkau skrup 2 yang ada di layout RE

Memegang sekrup 2. H

Mengarahkan sekrup 2 ke hasil assembly 3. P

Memasang sekrup 2 ke hasil assembly 3. A

Melepas mobil-mobilan yang telah diassembly ke


RL
tempat assembly.
4.1.2 Part list benda
NO Nama Part Gambar Jumlah

1 Alas Mobil 1

2 Mesin 1

3 Roda 4

4 Setir 1

5 Body 1

6 Obeng 1
7 Skrup 2

4.1.3 Rekap data

Pengamatan ke
Elemen kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemasangan
2.80 3.30 2.87 2.58 2.71 2.67 2.39 2.27 2.23 2.18
Mesin
Pemasangan
13.87 16.62 11.72 07.87 12.37 10.32 11.86 11.40 12.41 12.76
roda
Pemasangan
11.14 7.41 8.26 8.28 5.92 5.79 4.48 4.38 5.70 6.43
setir dan body
Pemasangan
23 18.4 21.6 15.9 11.06 16.7 23.5 11.3 23.5 16.8
skrup

4.2 Pengujian data


4.2.1 Uji Keseragaman Data
 Langkah 1
∑ 𝒙𝒊 𝟐𝟔
x̅ = = 𝟏𝟎 = 2.6
𝒏
∑(𝒙𝒊−𝒙)𝟐 𝟏.𝟎𝟖𝟔𝟔
𝝈 = √ =√ = 0.3475
𝒏−𝟏 𝟗
BKA = 2.6 + (2 x 0.3475) = 3.2949
BKB = 2.6 - (2 x 0.3475) = 1.9050
Maka 3.30 dinyatakan data ekstrim
 Langkah 2
∑ 𝒙𝒊 𝟏𝟐𝟏.𝟐
x̅ = = = 12.12
𝒏 𝟏𝟎
∑(𝒙𝒊−𝒙)𝟐 𝟒𝟓.𝟗𝟏𝟕𝟐
𝝈 = √ =√ = 2.2587
𝒏−𝟏 𝟗
BKA = 12.12 + (2 x 2.2587) = 16.6374
BKB = 12.12 - (2 x 2.2587) = 7.6025
 Langkah 3
∑ 𝒙𝒊 𝟔𝟕.𝟕𝟗
x̅ = = = 6.779
𝒏 𝟏𝟎
∑(𝒙𝒊−𝒙)𝟐 𝟑𝟕.𝟗𝟎𝟓𝟒𝟗
𝝈 = √ =√ = 2.0522
𝒏−𝟏 𝟗
BKA = 6.779 + (2 x 2.0522) = 10.8835
BKB = 6.779 - (2 x 2.0522) = 2.6745
Maka 11.14 dinyatakan data ekstrim
 Langkah 4
∑ 𝒙𝒊 𝟏𝟖𝟏.𝟕𝟔
x̅ = = = 18.176
𝒏 𝟏𝟎
∑(𝒙𝒊−𝒙)𝟐 𝟏𝟗𝟖.𝟗𝟎𝟑𝟖
𝝈 = √ =√ = 4.7011
𝒏−𝟏 𝟗
BKA = 18.176 + (2 x 4.7011) = 27.5782
BKB = 18.176 - (2 x 4.7011) = 8.7738
4.2.2 Uji Kecukupan Data
Digunakan ketelitian (S) 5% dan tingkat keyakinan (K) 95%
Maka : K = 2 dan S = 0.05
 Langkah 1
𝒌
√𝑵(∑ 𝒙²−(∑ 𝒙)²) ² 𝟒𝟎√𝟗(𝟓𝟕.𝟕𝟗𝟔𝟔− 𝟓𝟏𝟓.𝟐𝟗) ²
N’ = [𝒔 ∑𝒙
] = [ ] = 15.1507
𝟐𝟐.𝟕

Karena N’>N maka perlu tambahan data sejumlah 15.1507 – 9


= 5.1507
 Langkah 2
𝒌
√𝑵(∑ 𝒙²−(∑ 𝒙)²) ² 𝟒𝟎√𝟏𝟎(𝟏𝟓𝟏𝟒.𝟖𝟔 − 𝟏𝟒𝟔𝟖𝟗.𝟒) ²
N’ = [𝒔 ∑𝒙
] = [ ] = 50.0138
𝟏𝟐𝟏.𝟐

Karena N’>N maka perlu tambahan data sejumlah 50.0138 – 10


= 40.0138
 Langkah 3
𝒌
√𝑵(∑ 𝒙²−(∑ 𝒙)²) ² 𝟒𝟎√𝟗(𝟑𝟕𝟑.𝟑𝟓𝟒𝟑 − 𝟑𝟐𝟎𝟗) ²
N’ = [𝒔 ∑
] = [ ] = 75.2662
𝒙 𝟓𝟔.𝟔𝟓

Karena N’>N maka perlu tambahan data sejumlah 75.2662 – 9


= 65.2662
 Langkah 4
𝒌
√𝑵(∑ 𝒙²−(∑ 𝒙)²) ² 𝟒𝟎√𝟏𝟎(𝟑𝟓𝟎𝟐.𝟓𝟕 − 𝟑𝟑𝟎𝟑𝟔.𝟕) ²
N’ = [𝒔 ∑𝒙
] = [ ] = 96.3311
𝟏𝟖𝟏.𝟕𝟔

Karena N’>N maka perlu tambahan data sejumlah 96.3311 – 10


= 86.3311
4.2.3 Penentuan Performance Rating
- Keterampilan : Excellent (B2) = + 0.075
- Usaha : Excellent (B2) = + 0.073
- Kondisi kerrja : Good = + 0.02
- Konsistensi : Good (C) = + 0.0244 +
Jumlah = + 0.1924
P = 1 + 0.1924 = 1.1924 = 119.24%
4.2.4 Penentuan Waktu Normal
Wn = Ws x P
Wn1 = 2.52 x 119% = 3.0075 Wn3 = 6.2944 x 119% = 7.5055
Wn2 = 12.12 x 119% = 14.4519 Wn4 = 18.176 x 119% = 21.673
∑ 𝑊𝑛 = 46.6379 detik

4.2.5 Penentuan allowance


Diasumsikan kerja 1 shift selama 8 jam kerja

NO Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat 3 Pengamat 4


1 2.3 4.20 3.25 2.6
2 3.1 5.52 2.7 2.7
3 3.4 2.95 2.99 2.1
4 3.9 3.67 2.53 4.7
5 4.2 2.56 3.18 3.9
6 3.0 3.5 3.34 3.6
7 3.9 2.86 2.25 3.2
8 3.4 2.98 3.27 3.4
9 2.2 2.5 3.33 1.9
10 4.1 1.96 4.74 5.7
∑ 31.2 ∑ 31.7 ∑ 38.23 ∑ 33.8

_ 31.2+31.7+38.23+33.8 106.93
X = = 4 = 26.73
4

26.73 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑋 100%


Allowane = = = 0.0928 %
8 𝑗𝑎𝑚 𝑋 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
4.2.6 Penentuan Waktu Baku
Wb = Wn + (Wn x allowance)
Wb = 46.6379+ (46.6379 x 0.000928)
= 46.6812 detik/unit
= 0.01297 jam/unit
4.2.7 Penentuan Output Standard
OS = 1 / Wb
= 1 / 0.01297
= 77.11873 Unit / jam
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pratikum 3 ini, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari pratikum stopwatch time study ini dapat memahami penerapan
prinsip ekonomi gerakan yang sangat dibutuhkan terutama dalam
melakukan suatu pekerjaan, contohnya yaitu tentang gerakan kerja
perakitan piala yang dilakukan oleh kelompok kita dalam melakukan
pengukuran waktu agar didapatkan metode yang lebih efisiensi dalam
melakukan gerakan kerja. Konsep stopwatch time study ini terutama dapat
diterapkan dalam lini assembly dalam suatu proses produksi.
2. Waktu Siklus adalah waktu pengerjaan satu unit produk dari bahan awal
sampai bahan tersebut diproses, dimana dilakukan secara langsung pada
suatu pekerjaan dengan menggunakan stopwatch. Waktu baku adalah
waktu yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan pekerjaan yang
dikerjakan dalam suatu sistem kerja atau metode terbaik pada saat itu. Dari
pratikum yang sudah dilakukan, waktu baku yang diperoleh sebesar
0.01297 jam/unit.
3. Pada pratikum ini dapat melakukan pengukuran waktu dari waktu siklus,
waktu normal, dan waktu baku dari suatu pekerjaan. Penentuan waktu
normal didapat dengan cara mengalikan waktu siklus dengan performance
rating yang sudah ditentukan sebelumnya secara objektif dan subjektif.
Waktu normal yang didapatkan yaitu 46.6379 detik. Waktu normal
tersebut yang nantinya akan digunakan untuk penentuan waktu baku.
Penentuan waktu baku yang didapat dengan cara menjumlahkan waktu
normal dengan waktu normal dikali allowance. Waktu baku yang
didapatkan sebesar 0.01297 jam/unit.
4. Output Standard adalah Output yang harus dihasilkan oleh operator.
Penentuan Output Standard didapat dengan cara 1 di bagi dengan waktu
baku. Output Standard yang didapatkan sebesar 77.11873 Unit / jam.
5. Pada pratikum ini kita dapat menganalisa metode terbaik dan prinsip
ekonomi gerakan. Dari hasil perhitungan waktu normal dan waktu baku
yang telah didapat, operator dapat menganalisa ekonomi gerakan agar bisa
mendapatkan hasil gerakan yang lebih efisien.
6. Metode efisien gerakan kerja tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti jarak , penggunaan penglihatan, berat beban, dan ketelitian. Kita
sangat memperhatikan faktor-faktor tersebut sehingga mendapakatkan
efisiensi ekonomi gerakan yang baik untuk perbaikan cara kerja.
PUSTAKA

https://sababjalal.wordpress.com/2011/11/04/contoh-metodologi-
penelitian/

https://media.neliti.com/media/publications/188550-ID-penentuan-
waktu-baku-dengan-metode-stopw.pdf

https://smallpdf.com/id/pdf-ke-word

http://www.academia.edu/15642399/Laporan_Praktikum_Perancanga
n_Sistem_Kerja_Dan_Ergonomi_Modul_3_Stopwatch_Time_Study_
Kelompok_1

https://id.scribd.com/doc/57043485/Praktikum-Stopwatch-Time-
Study-Teknik-Tata-Cara-Pengukuran-Kerja
LAMPIRAN
1. Tabel Pengamatan
 Nama Pengamat : silva Ihza Ardila

Pengamatan ke
Operatur Faktor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterampilan G E E E G E E G E A
Usaha G E G G G E E G E G
Gelar Kondisi
G G G G G G G G G G
Kerja
Konsistensi G G G G G G G G E G

Keterampilan E A A G G E G E G G
Usaha G G G G G G G E E G
Gunawan Kondisi
G G G G G G G G G G
Kerja
Konsistensi G G G G G G G E G G

Keterampilan E E G G G E E E E E
Usaha G E G G G G E E E E
Lega Kondisi
G G G G G G G G G G
Kerja
Konsistensi G G G G G G G E E E

Keterampilan G E E E E E A E A G
Usaha G E G E E E G E G G
Luky Kondisi
G G G G G G G G G G
Kerja
Konsistensi G G E E E E G E G G

Note : E = Excelent
G = Good
A = Average
 Nama Pengamat : Heri Murdiyono

Pengamatan ke
Operatur Faktor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterampilan E G A E G G G G G G
Usaha E E E G G E G G E G
Gelar
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi E G G G G G G E G G

Keterampilan G G G E G G E E E E
Usaha E G E G G G G G G G
Gunawan
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi E E E A E E G E G G

Keterampilan G E E G E G G G G G
Usaha G G G G G E G G G G
Lega
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi E G E G G G G G G G

Keterampilan G E G G E G A G G G
Usaha E G G G A G G G G G
Luky
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi G G G E E E E E G G

Note : E = Excelent
G = Good
A = Average
 Nama Pengamat : Yanto Suherlan

Pengamatan ke
Operatur Faktor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterampilan G E E E E E E S G G
Usaha E E E E E E E SE G E
GGGelar
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi G G G E E E E E A A

Keterampilan G E E E E E E S G G
Usaha E E E E E E E SE G E
Gunawan
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi G G G E E G E E E A

Keterampilan G E E E E E E S G G
Usaha E E E E E E E SE G E
Lega
Kondisi Kerja G G G G G G G G G G
Konsistensi G G G E E G E E E A

Keterampilan G E E E E E E S G G
Usaha E E E E E E E SE G E
Luky
Kondisi Kerja G G G G G G G E G G
Konsistensi G G G G E E E E E A

Note : S = Super Skill


SE = Excessive
E = Excelent
G = Good
A = Average

Berdasarkan tabel di atas, pengamat mengansumsikan :


1. Keterampilan :
𝐴1+𝐴2 0.15+0.13 0.28
- Super Skill = = = = 0.14
2 2 2
𝐵1+𝐵2 0.11+0.08 0.19
- Excelent = = = = 0.095
2 2 2
𝐶1+𝐶2 0.06+0.03 0.09
- Good = = = = 0.045
2 2 2
2. Keterampilan :
𝐴1+𝐴2 0.13+0.12 0.25
- Excessive = = = = 0.125
2 2 2
𝐵1+𝐵2 0.10+0.08 0.18
- Excelent = = = = 0.09
2 2 2
𝐶1+𝐶2 0.05+0.02 0.036
- Good = = = = 0.035
2 2 2
Maka didapat perhitungan dari ketiga pengukuran sebagai berikut :
1. Keterampilan : 0.075 Excellent (B2)
2. Usaha : 0.073 Excellent (B2)
3. Kondisi kerrja : 0.02 Good
4. Konsistensi : 0.0244 Good (C)

Waktu Longgar (Allowanc Delay)


Team pengamat : 1. Indriana 2. Ani Jaeni 3. M. Ilham 4. M. Hafidz Azhari
Diasumsikan kerja 1 shift selama 8 jam kerja, pengamatan waktu dalam satuan
detik
NO Pengamat 1 Pengamat 2 Pengamat 3 Pengamat 4
1 2.3 4.20 3.25 2.6
2 3.1 5.52 2.7 2.7
3 3.4 2.95 2.99 2.1
4 3.9 3.67 2.53 4.7
5 4.2 2.56 3.18 3.9
6 3.0 3.5 3.34 3.6
7 3.9 2.86 2.25 3.2
8 3.4 2.98 3.27 3.4
9 2.2 2.5 3.33 1.9
10 4.1 1.96 4.74 5.7
∑ 31.2 ∑ 31.7 ∑ 38.23 ∑ 33.8

_ 31.2+31.7+38.23+33.8 106.93
X = = 4 = 26.73
4
26.73 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑋 100%
Allowane = = 8 𝑗𝑎𝑚 𝑋 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 0.0928 %

Pengamatan 1
“Pemasangan Mesin”
Team pengamat
1. Sovia Nurwani
2. Mardani Lunjawon
Operator
1. Gelar Permana
Tabel Data Pengamatan (dalam detik)
Pengamatan ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.80 3.30 2.87 2.58 2.71 2.67 2.39 2.27 2.23 2.18

Pengamatan 2
“Pemasangan roda”
Team pengamat
1. Akhmad Fauzan
2. Wahyudin
3. Neng Fitri Yani
Operator
2. Gunawan
Tabel Data Pengamatan (dalam detik)
NAMA Pengamatan ke
NO
PENGAMAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Akhmad
1 14.2 12.4 12.3 11.4 12.1 13.9 10.4 12.8 12.5 12.5
Fauzan
2 Wahyudin 13.87 16.62 11.72 07.87 12.37 10.32 11.40 11.86 12.41 12.76
Ning Fitri
3 15.84 24.87 09.74 11.07 08.75 09.33 08.80 11.53 10.18 11.63
Yani
X̅ 14.63 17.96 11.25 10.11 11.07 11.18 9.96 12.06 11.96 12.29

Pengamatan 3
“Pemasangan Setir dan Body”
Team pengamat
1. Dimas Era Putra
2. Ulul Azmi
3. Nazilaturahmi
Operator
3. Lega Prasetya
Tabel Data Pengamatan (dalam detik)
NAMA Pengamatan ke
NO
PENGAMAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dimas Era Putra 10.39 5.65 8.85 9.2 5.81 5.14 4.08 4.31 6.03 6.07
2 Ulul Azmi 11.2 9.7 7.5 8.9 5.2 6.7 5.3 4.1 4.6 7.2
3 Nazilaturahmi 11.38 6.89 8.43 6.74 6.76 5.54 4.07 4.75 6.48 6.04
X̅ 11.14 7.41 8.26 8.28 5.92 5.79 4.48 4.38 5.70 6.43

Pengamatan 4
“Pemasangan Baut”
Team pengamat
1. Dera Bernadita
2. Ujang Gunawan
3. Herlan Suherlan
Operator
4. Lucky Maulana
Tabel Data Pengamatan (dalam detik)
NAMA Pengamatan ke
NO
PENGAMAT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dera
1 24 19.9 24.3 16.8 11.9 17.2 24.8 12 24 18.1
Bernadita
Ujang
2 23.8 18.9 23.8 17.1 11.8 17.4 24.3 12.5 24.6 17.9
Gunawan
Herlan
3 21.2 16.4 16.9 13.8 9.5 15.5 21.4 94 21.9 14.6
Suherlan
X̅ 23 18.4 21.6 15.9 11.06 16.7 23.5 11.3 23.5 16.8

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai