Anda di halaman 1dari 9

Jawaban TP1

1. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa metode penentuan luas lantai:


a. Production Centered Method – PCM:
Metode ini biasanya digunakan untuk menentukan luas lantai untuk
bangunan industri atau pabrik. Metode ini didasarkan pada kebutuhan
produksi dari suatu bangunan. Luas lantai yang dibutuhkan dihitung
berdasarkan kebutuhan alat produksi, mesin, bahan baku, dan juga
jumlah karyawan yang diperlukan.
b. Converting Method – CM:
Metode ini sering digunakan untuk menentukan luas lantai untuk
bangunan komersial seperti kantor atau toko. Metode ini didasarkan pada
konversi dari luas bangunan ke dalam luas lantai. Dalam metode ini, luas
bangunan diperkirakan terlebih dahulu dan kemudian diubah menjadi
luas lantai berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti tinggi langit-langit
dan luas gang.
c. Roughed Out Layout Method – ROLM:
Metode ini sering digunakan untuk menentukan luas lantai untuk
bangunan rumah atau apartemen. Metode ini didasarkan pada konsep
layout kasar atau sketsa awal. Dalam metode ini, luas lantai diperkirakan
berdasarkan sketsa kasar yang dibuat oleh arsitek atau pengembang
properti.
d. Space Standards Method – SSM:
Metode ini sering digunakan untuk menentukan luas lantai untuk
bangunan komersial seperti kantor atau sekolah. Metode ini didasarkan
pada standar ruang yang diperlukan untuk fungsi tertentu. Luas lantai
yang dibutuhkan dihitung berdasarkan jumlah orang yang akan
menggunakan ruang, peralatan dan perabotan yang diperlukan, dan juga
faktor-faktor lain seperti kebutuhan aksesibilitas.
e. Ratio Trend and Projection Method – RTPM:
Metode ini sering digunakan untuk menentukan luas lantai untuk
bangunan komersial atau perumahan. Metode ini didasarkan pada tren
dan proyeksi perubahan luas lantai yang terjadi di masa lalu. Luas lantai
yang dibutuhkan dihitung berdasarkan rasio antara luas lantai dan jumlah
kamar atau unit perumahan, serta proyeksi untuk pertumbuhan masa
depan.

2. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa ukuran jarak:


a. Euclidean: Ukuran jarak Euclidean adalah jarak langsung atau garis lurus
antara dua titik. Ini dihitung dengan menggunakan Teorema Pythagoras
dalam dua dimensi dan Teorema Pythagoras umum dalam tiga dimensi.
Dalam konteks analisis data, ukuran jarak Euclidean sering digunakan
dalam clustering dan analisis multivariat.
b. Squared Euclidean: Ukuran jarak Squared Euclidean adalah kuadrat jarak
Euclidean antara dua titik. Ini dihitung dengan cara yang sama seperti
jarak Euclidean, namun hasilnya dikuadratkan. Ukuran jarak ini sering
digunakan dalam algoritma clustering seperti k-means karena
perhitungan jaraknya lebih efisien daripada jarak Euclidean.
c. Rectilinear: Ukuran jarak Rectilinear, juga dikenal sebagai jarak
Manhattan atau jarak kota, adalah jarak antara dua titik di mana jarak
horizontal dan vertikal dihitung secara terpisah dan kemudian
dijumlahkan. Ini mirip dengan perjalanan di kota, di mana jaraknya
diukur berdasarkan jumlah blok yang harus dilalui.
d. Aisle Distance: Ukuran jarak Aisle Distance digunakan dalam
perencanaan tata letak toko atau gudang, terutama dalam hal menentukan
jarak antara rak-rak. Ukuran jarak ini adalah jarak antara dua rak atau
bagian dari rak yang diukur melalui lorong antara rak-rak tersebut, dan
bukan jarak langsung antara dua titik.
e. Adjacency: Ukuran jarak Adjacency adalah ukuran jarak yang digunakan
dalam analisis jaringan atau graf. Ini mengacu pada hubungan antara
simpul atau titik dalam graf, di mana simpul yang terhubung dengan
simpul lainnya dianggap memiliki jarak yang lebih dekat daripada simpul
yang tidak terhubung. Ini sering digunakan dalam analisis jaringan sosial
dan perencanaan rute.
https://slideplayer.info/slide/13963997/

3. Beberapa aturan dan/atau ketentuan yang perlu diperhatikan dalam


melakukan perancangan pada Luas Lantai Gudang Bahan Jadi antara lain:
a. Menentukan jumlah barang yang akan disimpan di dalam gudang untuk
menentukan luas lantai yang dibutuhkan.
b. Memperhitungkan ruang untuk jalur evakuasi dan keamanan.
c. Memperhitungkan ruang untuk perlengkapan dan peralatan yang
diperlukan, seperti lift, forklift, atau tangga.
d. Menentukan ukuran pintu dan jarak antar kolom yang cukup besar untuk
memudahkan akses dan pengangkutan barang.
e. Memperhatikan kebutuhan penyimpanan berdasarkan jenis barang,
misalnya suhu yang diperlukan, tumpukan barang, atau penggunaan rak
khusus.
f. Memperhitungkan tinggi gudang dan kapasitas tumpukan barang.
Dalam teori perancangan gudang, ada beberapa ahli yang berbeda
dalam pendekatan mereka. Salah satunya adalah Ahli perancangan gudang
Edward J. Husher yang menekankan pentingnya mengenal produk yang
disimpan di dalam gudang dan mengatur penempatannya berdasarkan
kebutuhan untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan meminimalkan
biaya. Sementara itu, Ahli lainnya yaitu A. Michael Knemeyer menekankan
pentingnya mendesain gudang berdasarkan aliran material, dengan
memperhatikan masuk dan keluarnya barang serta jarak dan waktu yang
diperlukan untuk mengangkut barang.
Dari kedua teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa perancangan
gudang yang efektif harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti jenis
produk yang disimpan, aliran material, ruang untuk jalur evakuasi dan
peralatan, serta ketersediaan ruang untuk penyimpanan. Selain itu,
perancangan yang baik harus mampu memaksimalkan penggunaan ruang dan
meminimalkan biaya, sambil tetap memperhatikan keamanan dan
kenyamanan para pekerja.
4. Jlljl

5. Dalam melakukan perancangan pada Luas Lantai Perkantoran, perlu


diketahui beberapa bagian dari perkantoran dan pelayanan pabrik/perusahaan,
antara lain:
a. Ruang Kerja (Office Space)
Ruang kerja adalah bagian yang paling utama dari sebuah
perkantoran, tempat di mana karyawan bekerja dan melakukan tugas-
tugas mereka. Ruang kerja terdiri dari meja, kursi, dan perlengkapan lain
yang dibutuhkan untuk bekerja. Fungsi ruang kerja adalah sebagai tempat
untuk melakukan tugas administratif dan kegiatan rutin lainnya. Contoh
ruang kerja adalah ruang kantor pimpinan, ruang administrasi, ruang
meeting, dan ruang kerja bagi karyawan.
b. Ruang Penerima Tamu (Reception Area)
Ruang penerima tamu adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat
menyambut tamu yang datang ke perusahaan. Ruang ini harus dirancang
dengan tampilan yang menarik dan menyenangkan, serta memperlihatkan
citra yang baik dari perusahaan. Fungsi ruang penerima tamu adalah
sebagai tempat untuk menyambut dan melayani tamu. Contoh ruang
penerima tamu adalah ruang lobby, meja resepsionis, dan ruang tunggu.
c. Ruang Makan (Cafeteria)
Ruang makan adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat
karyawan untuk makan dan minum. Ruang makan harus dirancang
dengan nyaman dan mudah diakses oleh semua karyawan. Fungsi ruang
makan adalah sebagai tempat untuk karyawan mengambil istirahat
sejenak dan menyantap makanan. Contoh ruang makan adalah kafetaria
atau kantin.
d. Ruang Penyimpanan (Storage Area)
Ruang penyimpanan adalah ruang yang berfungsi untuk
menyimpan berbagai macam barang seperti dokumen, peralatan, dan
bahan-bahan. Ruang penyimpanan harus dirancang dengan baik dan
mudah diakses oleh karyawan. Fungsi ruang penyimpanan adalah untuk
menjaga keamanan dan kerapihan dari barang-barang perusahaan.
Contoh ruang penyimpanan adalah ruang arsip, ruang gudang, dan ruang
penyimpanan bahan-bahan.

Peta aliran yang menghubungkan bagian-bagian perkantoran dan


pelayanan pabrik/perusahaan di atas dapat dibuat dengan cara membuat
diagram alir yang menggambarkan hubungan antar bagian tersebut. Misalnya,
peta aliran bisa mencakup diagram yang menunjukkan hubungan antara ruang
kerja dan ruang penerima tamu, atau antara ruang kerja dan ruang makan.
Dengan demikian, peta aliran tersebut dapat membantu dalam merancang
Luas Lantai Perkantoran yang efektif dan efisien.
Namun, karena saya hanya dapat memberikan jawaban dalam bentuk
teks, saya tidak dapat menyertakan gambar peta aliran dalam jawaban saya.
Jawaban TP2

1. Ringkasan Eksekutif Perusahaan adalah dokumen yang berisi ringkasan


singkat dari informasi penting tentang perusahaan. Tujuannya adalah untuk
memberikan gambaran yang jelas dan mudah dipahami tentang tujuan, visi,
dan strategi bisnis perusahaan kepada pembaca, seperti investor, calon klien,
dan mitra bisnis.
Fungsi dari Ringkasan Eksekutif Perusahaan adalah untuk memberikan
gambaran singkat namun komprehensif tentang perusahaan, termasuk
informasi tentang produk atau layanan yang ditawarkan, pasar yang dilayani,
persaingan, strategi bisnis, dan kinerja keuangan terakhir. Dokumen ini juga
dapat membantu perusahaan dalam menjelaskan bisnis mereka secara efektif
kepada pemangku kepentingan.
Contoh Ringkasan Eksekutif Perusahaan dapat berupa dokumen
presentasi singkat yang berisi informasi tentang perusahaan, seperti nama
perusahaan, latar belakang perusahaan, misi, visi, dan nilai-nilai inti, produk
atau layanan yang ditawarkan, target pasar, persaingan, dan kinerja keuangan
terakhir. Dokumen ini biasanya ditujukan untuk investor atau calon investor,
namun juga dapat digunakan untuk tujuan lain, seperti untuk mempromosikan
perusahaan kepada calon klien atau mitra bisnis potensial.
Ringkasan Eksekutif Perusahaan ini dibuat untuk memberikan
gambaran singkat dan jelas tentang tujuan, visi, strategi bisnis, pasar,
persaingan, dan kinerja keuangan terakhir SevenBoys Group kepada
pembaca, seperti investor, calon klien, dan mitra bisnis.

2. Landasan dalam merencanakan visi, misi, dan tujuan perusahaan adalah


pemahaman yang jelas tentang identitas dan tujuan perusahaan. Ini termasuk
pemahaman tentang nilai-nilai inti perusahaan, visi jangka panjang
perusahaan, tujuan jangka pendek perusahaan, serta lingkungan internal dan
eksternal perusahaan. Dengan pemahaman yang kuat tentang identitas dan
tujuan perusahaan, perusahaan dapat merencanakan strategi yang efektif dan
bertanggung jawab secara sosial.
Perbedaan antara visi, misi, dan tujuan perusahaan dapat dijelaskan oleh
teori manajemen SMART Goals. SMART Goals merupakan singkatan dari
Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound. Dalam teori
ini, visi merupakan gambaran besar dan inspiratif tentang tujuan jangka
panjang perusahaan. Visi biasanya tidak dapat diukur dengan metrik tertentu,
tetapi memotivasi perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.
Misi adalah pernyataan yang lebih spesifik tentang tujuan jangka
pendek perusahaan. Misi harus terukur dan relevan dengan tujuan jangka
panjang perusahaan. Misi perusahaan biasanya diarahkan untuk mencapai
tujuan jangka panjang perusahaan.
Tujuan adalah pernyataan yang lebih spesifik tentang tujuan jangka
pendek yang harus dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan
harus dapat diukur dengan metrik tertentu dan harus relevan dengan tujuan
jangka panjang dan misi perusahaan.
Dalam teori SMART Goals, perbedaan antara visi, misi, dan tujuan
perusahaan dapat diringkas sebagai berikut:
 Visi adalah gambaran besar dan inspiratif tentang tujuan jangka panjang
perusahaan.
 Misi adalah pernyataan yang lebih spesifik tentang tujuan jangka pendek
perusahaan, yang relevan dengan tujuan jangka panjang perusahaan.
 Tujuan adalah pernyataan yang lebih spesifik tentang tujuan jangka
pendek yang harus dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu, yang
terukur dan relevan dengan tujuan jangka panjang dan misi perusahaan.
Teori SMART Goals ini dikemukakan oleh George T. Doran dalam
artikelnya yang berjudul "There's a S.M.A.R.T. way to write management's
goals and objectives". Teori ini telah banyak digunakan dalam praktik
manajemen untuk membantu perusahaan dalam merencanakan visi, misi, dan
tujuan yang jelas dan terukur.

3. Aturan Pemerintah dan/atau Kementerian Perindustrian Republik Indonesia


saat ini mengatur berbagai jenis bidang usaha yang termasuk dalam sektor
industri. Beberapa jenis bidang usaha yang termasuk dalam aturan ini antara
lain:
Industri Makanan dan Minuman
Bidang usaha ini meliputi produksi makanan, minuman, dan bahan-
bahan tambahannya. Contoh dari bidang usaha ini adalah pabrik mie, pabrik
susu, pabrik minuman ringan, dan sebagainya.
Industri Tekstil dan Pakaian
Bidang usaha ini mencakup produksi kain, pakaian jadi, alas kaki, dan
aksesoris fashion. Contoh dari bidang usaha ini adalah pabrik kain, pabrik
baju, toko pakaian, dan sebagainya.
Industri Elektronik dan Komputer
Bidang usaha ini mencakup produksi perangkat elektronik, komputer,
dan aksesorisnya. Contoh dari bidang usaha ini adalah pabrik handphone,
pabrik komputer, toko elektronik, dan sebagainya.
Industri Kimia dan Farmasi
Bidang usaha ini meliputi produksi bahan kimia, obat-obatan, kosmetik,
dan produk-produk pembersih. Contoh dari bidang usaha ini adalah pabrik
obat, pabrik kosmetik, toko bahan kimia, dan sebagainya.
Industri Otomotif dan Mesin
Bidang usaha ini mencakup produksi kendaraan bermotor, suku cadang,
dan mesin-mesin industri. Contoh dari bidang usaha ini adalah pabrik mobil,
bengkel mobil, toko suku cadang, dan sebagainya.
Contoh 2 nama bidang usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Industri Makanan dan Minuman, misalnya pabrik mie instan, pabrik
minuman soda, atau kedai kopi
 Industri Otomotif dan Mesin, misalnya bengkel mobil, dealer mobil, atau
toko suku cadang mobil.

4. Aturan Pemerintah dan/atau Kementerian Perindustrian Republik Indonesia


saat ini mengatur beberapa jenis badan hukum usaha yang dapat didirikan
untuk menjalankan kegiatan usaha di Indonesia. Berikut adalah beberapa
jenis badan hukum usaha yang termasuk dalam aturan tersebut:
Perusahaan perseorangan atau usaha perorangan (Sole Proprietorship)
Jenis badan hukum usaha ini dimiliki dan dikelola oleh satu orang saja,
dan tidak memerlukan proses pembentukan badan hukum yang formal.
Contoh dari usaha perorangan adalah warung makan atau toko kelontong.
Perseroan Terbatas (PT)
Jenis badan hukum usaha ini dimiliki oleh dua orang atau lebih, dan
memiliki bentuk badan hukum yang terpisah dari pemiliknya. PT harus
didirikan berdasarkan akta notaris dan terdaftar di Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Contoh dari PT adalah perusahaan
manufaktur, perusahaan jasa, atau perusahaan perdagangan.
Koperasi
Jenis badan hukum usaha ini dimiliki oleh sekelompok orang yang
memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam mencapai kesejahteraan
ekonomi bersama. Koperasi didirikan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
dan terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM setempat. Contoh dari koperasi
adalah koperasi simpan pinjam, koperasi serba usaha, atau koperasi petani.
CV (Commanditaire Vennootschap)
Jenis badan hukum usaha ini adalah gabungan antara dua jenis pemilik
usaha, yaitu pemilik aktif dan pemilik pasif. Pemilik aktif terlibat langsung
dalam pengelolaan usaha, sedangkan pemilik pasif hanya memberikan modal.
CV didirikan berdasarkan perjanjian kerjasama dan tidak terdaftar di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Contoh
dari CV adalah usaha kontraktor atau usaha konsultan.
Contoh 2 nama badan hukum usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Perusahaan perseorangan atau usaha perorangan, misalnya warung
makan, toko kelontong, atau salon kecantikan.
 Perseroan Terbatas (PT), misalnya perusahaan manufaktur, perusahaan
jasa, atau perusahaan perdagangan seperti pabrik makanan atau toko
retail.

5. www

Anda mungkin juga menyukai