Anda di halaman 1dari 18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Perancangan Produk


Salah satu karakteristik manusia adalah selalu berusaha untuk menciptakan
sesuatu dalam membantu kehidupan ataupun kebutuhan dari manusia itu sendiri.
Untuk mewujudkan benda tersebut diperlukan suatu rancangan atau desain. Hal
itu tidak dilakukan oleh masyarakat tradisional, pada masa lalu, dapat dikatakan
tidak ada kegiatan menggambar ataupun pemodelan sebelum kegiatan suatu benda
dilakukan. Pada saat sekarang, pada saat sekarang, pada masyarakat industri
khususnya, kegiatan merancang dan pembuatan benda merupakan kegiatan yang
terpisah. Proses pembuatan tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan
perancangan selesai diselesaikan. Dari hasil perancangan akan diketahui deskripsi
dari benda yang akan dibuat. Hal ini akan sangat memudahkan proses
pembuatannya, maka dari itu, kegiatan perancangan adalah hal yang terpenting
dan mutlak digunakan sebelum proses produksi suatu benda.
Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia adalah hal
yang ingin dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan
perancangan dengan berorientasikan pada keinginan atau kebutuhan pelanggan.
Keinginan setiap manusia tersebut dibuat dalam perancangan produk melalui
pengembangan secara komputerisasi dan analisa teknik, yang dapat diproses
secara teratur, penentuan waktu untuk mengkonsumsinya, dan termasuk ke dalam
memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk ke dalam setiap
aspek teknik dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen
dalam pembuatan, perakitan, pelayanan sampai dengan kekurangannya.

2.2. Masalah Perancangan


Masalah perancangan umumnya dimulai dari bentuk pernyataan masalah
yang diberikan kepada perancang oleh seseorang, baik pelanggan maupun
managemen perusahaan. Pernyataan masalah ini (umumnya disebut laporan
singkat perancangan) dapat bervariasi dalam bentuk dan isinya. Masalah-masalah
perancangan bermula dari pernyataan masalah yang diberikan oleh seseorang

3
4

(klien, customer, atau manager perusahaan). Pernyataan yang diberikan bevariasi


dalam bentuk maupun isi dan meliputi adanya sasaran yang harus dicapai,
batasan-batasan, serta kriteria solusi terbaik yang diharapkan. Pada umumnya
masalah-masalah perancangan berada pada nilai yang ekstrim yaitu sasaran jelas
namu sarana sangat tidak jelas, dan ektrim yang lain, dimana sasaran sama dan
sumber daya yang tersedia sangat terbatas.
Masalah-masalah perancangan sering bervariasi antara well defined dan
illdefined. Well defined maksudnya sasaran jelas dan hanya terdapat satu solusi
atau jawaban yang benar serta aturan-aturan dan cara-cara untuk menghasilkan
solusi sudah diketahui. Sedangkan pada illdefined tidak terdapat formulasi
masalah yang denitifdan terdapat ketidak konsistenan dalam setiap formulasi
masalah, dan usulan-usulan solusi merupakan cara untuk memahami persoalan.

2.3. Aktifitas Perancangan


Salah satu dari krakteritik manusia yang paling dasar adalah bahwa
mereka membuat beragam alat-alat untuk disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Seiring dengan berubahnya kebutuhan tersebut, manusia bercermin dari produk
yang ada dan membuat perbaikan sehingga terbentuklah jenis produk yang baru.
Dengan demikian keinginan untuk merancang benda turun temurun dalam
kehidupan manusia dan merancang bukanlah sesuatu yang selalu dianggap orang
melakukan kemampuan tertentu.
Pada masyarakat tradisional, aktivitas merancang tidak dipisahkan dai
pembuatan, artinya bahwa tidak ada kegiatan menggambar ataupun memodelkan
terlebih dahulu sebelum kegiatan membuat produk. Sebagai contoh, seorang
pembuat barang-barang tembikar akan membuat sebuah pot dengan bekerja
langsung dan tanpa terlebih dahulu mambuat sketsa atau gambaran dari pot
tersebut.
Pada masyarakat modern, aktivitas perancangan dilakukan oleh orang
yang sama dengan pembuat produk sehingga dalam hal ini tidak diperlukan
model/gambar. Pada masyarakat modern, aktivitas perancangan tidak sama
dengan aktivitas pembuatan sehingga komunikasi sangat berperan penting. Esensi
aktivitas perancangan adalah deskripsi akhir yang dimengerti oleh pihak lain yang
5

membuat yang diwujudkan dalam gambar teknik (aturan-aturan, simbol-simbol,


dan konversi) Pada saat ini, proses pembuatan produk sudah menggunakan robot
dan terkomputerisasi dan bentuk komunikasi lain yang juga digunakan adalah
dalam bentuk program komputer.

2.3.1. Metode Perancangan Produk


Metode perancangan produk adalah tiap-tiap prosedur, teknik, dan alat
bantu tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas tertentu yang digunakan
oleh perancang dalam proses perancangan. Terdapat dua metode perancangan
produk yaitu metode kreatif dan metode rasional.

2.3.1.1.Metode Kreatif
Metode perancangan ini bertujuan untuk membantu menstimulasi
pemikiran kreatif dengan cara meningkatkan produksi gagasan, menyisihkan
hambatan mental terhadap kreativitas atau dengan cara memperluas area
pencarian solusi. Metode kreatif ini terdiri dari:
1. Brainstorming bertujuan untuk menstimulasi sekelompok orang untuk
menghasilkan sejumlah besar gagasan dengan cepat. Orang yang terlibat
sebaiknya tidak homogen dan mengenal persoalan.
2. Sinektik bertujuan untuk mengarahkan aktivitas spontan pemikiran ke arah
eksplorasi dan transformasi maslah-masalah perancangan. Sinektik adalah
suatu aktivitas kelompok yang mencoba membangun,
mengkomunikasikan dan mengembangkan gagasan untuk memberikan
solusi kreatif terhadap permasalahan perancangan.

2.3.1.2.Metode Rasional
Metode rasional menekankan pada pendekatan sistematik pada
perancangan. Metode ini memiliki kesamaan tujuan dengan metode kreatif
misalnya dalam memperluas ruang pencarian untuk memperoleh solusi-solusi
yang potensial dan mengupayakan kerja tim dan dalam hal pengambilan
keputusan secara kelompok. Salah satu metode yang paling sederhana dari
metode rasional adalah checklist. Checklist dapat mengeksternalisasikan apa yang
6

harus dilakukan sehingga kita tidak perlu menyimpan semua hal tertentu, namun
tidak kehilangan sesuatu. Selain Checklist juga terdapat beberapa metode
perancangan rasional lainnya, yang mencakup seluruh aspek perancangan proses
yang dimulai dari pengklarifikasian masalah sampai kepada rincian perancangan.
Perancangan produk Nigel Cross adalah langkah-langkah metode rasional
yang terdiri dari tujuh tahap (lihat pada Tabel 2.1). Model perancangan Nigel
Cross mengintegrasikan aspek-aspek prosedur perancangan dengan aspek-aspek
struktural perancangan. Aspek-aspek prosedur perancangan dipresentasikan oleh
ketujuah metode perancangan dalam langkah-langkah Nigel Cross. Sedangkan
aspek-aspek struktural dipresentasikan oleh anak panah yang menunjukan
hubungan komutatif (timbal balik) antara masalah dengan solusinya serta
hubungan hirarki antara problem/sub problem dan antara solusi/sub solusi.
Menurut Nigel Cross, dalam melakukan peracangan produk diperlukan
proses-proses perancangan produk seperti terlihat pada Gambar 2.1.

PROBLEM SOLUTION
SOLUTION

Klasifikasi
Klasifikasi Komunikasi
Komunikasi
Tujuan
Tujuan

Penetapan
Penetapan Evaluasi
Evaluasi
fungsi-fungsi
fungsi-fungsi Alternatif
Alternatif

Menyusun
Menyusun Menentukan
Menentukan
Kebutuhan
Kebutuhan Alternatif
Alternatif

Menentukan
Menentukan
karakteristik
karakteristik

SUB
SUB SUB
SUB
PROBLEM SOLUTION
SOLUTION

Gambar 2.1. Langkah-langkah Perancangan Produk

Tahapan-tahapan dalam proses perancangan dengan Nigel Cross dapat


dilihat pada Tabel 2.1.
7

Tabel 2.1. Tahap-tahap dalam Proses Perancangan Dengan Nigel Cross


Langkah Metode yang
No Tujuan
Perancangan Relevan
Mengklarifikasi tujuan dan sub tujuan
1 Karifikasi Tujuan Pohon Tujuan
perancangan, serta hubungan satu sama lain
Menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan
Analisis
2 Penetapan Fungsi dan batas-batas sistem rancangan produk
Fungsional
yang baru
Penetapan Performance Membuat spesifikasi kinerja yang akurat dari
3
Spesifikasi Specification suatu solusi rancangan yang diperlukan
Menetapkan target apa yang akan dicapai
Quality
Penentuan oleh karakteristik teknis produk sehingga
4 Function
Karakteristik dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan
Development
konsumen
Pembangkitan Morphologica Membangkitkan solusi-solusi rancangan
5
Alternatif l chart alternatif
Membandingkan nilai-nilai untilitas dari
Evaluasi Weighted
6 berbagai usulan alternatif berdasarkan
Alternatif Objectives
kinerjanya terhadap tujuan yang terbobot.
Komunikasi Meningkatkan atau mempertahankan nilai
Value
7 (Improving produk bagi para pembeli sementara
Engineering
Details) mengurangi biaya bagi pembuat (produsen)

2.3.2. Proses-Proses dalam Perancangan Produk Nigel Cross


Perancangan produk menurut Nigel Cross terbagi atas tujuh langkah yang
masing-masing mempunyai metode tersendiri. Ketujuh langkah tersebut diuraikan
pada sub-bab berikutnya.

2.3.2.1.Klasifikasi Tujuan
Klasifikasi tujuan (clarifying objectives) ini dilakukan untuk menentukan
tujuan perancangan. Metode yang digunakan adalah pohon tujuan (objectives
Trees). Dengan pohon tujuan, kita akan dapat mengidentifikasikan tujuan dan sub
tujuan dari perancangan suatu produk beserta hubungan antara keduanya yaitu
dalam bentuk diagram yang menunjukkan hubungan yang hierarki antara tujuan
8

dengan sub tujuannya. Percabangan pada pohon tujuan merupakan hubungan yang
menunjukkan cara untuk mencapai tujuan tertentu.
Titik awal sebuah rancangan adalah sebuah masalah atau sesuatu yang
masih kabur sangat jarang bagi perancang untuk memberikan pernyataan lengkap
dan jelas tentang objek yang harus dipenuhi. Langkah pertama dalam perencanaan
adalah mencoba mengklsrifikasikan tujuan perencanaan. Dalam kenyataannya,
akan sangat membantu pada semua tahap mencapai akhir yang diinginkan. Akhir
ini adalah rangkaian tujuan dimana benda yang dirancang harus dapat dipenuhi.
Metode pohon tujuan memberikan format yang jelas dan bermanfaat bagi
beberapa tujuan. Ini memperlihatkan tujuan dan cara umum untuk mencapainya
dan masih harus dipertimbangkan. Ini akan memeprlihatkan bentuk diagramatik
dimana tujuan yang berbeda akan saling berhubungan satu sama lain, dan pola
hirarki tujuan dan sub tuujuan. Prosedur untuk pencapaian pohon tujuan ini akan
membantu memperjelas tujuan dan mencapai kesepakatan di antara klien,
manajer, dan anggota tim desain.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap klarifikasi tujuan adalah
sebagai berikut:
1. Membuat daftar tujuan perancangan.
2. Susun daftar dalam urutan tujuan dari higher-Level kepada lower-level
3. Gambarkan sebuah diagram pohon tujuan, untuk menunjukkan hubungan-
hubungan yang hierarki.
Contoh pohon tujuan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
9

Menarik Merah
Warna
Asri Hijau

Penyangga Tinggi 100 cm

Ukuran Panjang 80 cm

Body Lebar 40 cm

Kuat Besi
Bahan
Ringan Plastik

Body Silinder
Bentuk
Tong
Sampah Tutup ½ Bola
Yang
Sesuai
Dengan Tidak Perlu
Keinginan
Konsumen Sampah
Pemisahan Organik
Sampah
Sampah
Perlu
Anorganik

Mudah
Model Tutup Fleksibel
Penggunaannya

Bahan
Kuat Besi
Penyangga

Mudah
Letak Trotoar
Ditemukan

How

Why

Gambar 2.2. Pohon Tujuan Pembuatan Tong Sampah

2.3.2.2.Penetapan Fungsi
Dari metode pohon tujuan kita melihat maksud permasalahan yang
mempunyai banyak tingkatan perbedaan yang umum maupun secara rinci.
Perancang selalu mungkin untuk menaikkan dan menurunkan tingkatan dalam
permasalahan dan juga dapat menurunkan beberapa tingkatan.
Penetapan fungsi-fungsi (Establishing Functions) ini bertujuan untuk
menentukan fungsi-fungsi yang terjadi dalam suatu rancangan. Metode yang
10

dipakai adalah Analisis Fungsional. Langkah-langkah yang dilalui adalah


pembuatan model system “black box” yaitu menyatakan fungsi keseluruhan dari
perancangan produk dalam bentuk konversi input menjadi output, kemudian
memecahkan fungsi keseluruhan ke dalam serangkaian sub-sub fungsi tersebut ke
dalam suatu diagram blok yang menunjukkan interaksi antara sub-sub fungsi
tersebut kedalam suatu diagram blok.
Tujuan dari metode analisis fungsi adalah untuk menetapkan fungsi-
fungsi yang diperlukan dan batas-batas sistem rancangan produk yang baru.
Untuk itu dengan menggunakan Metode Analisis Fungsi (Analysis Function
Method) maka kita dapat menggambarkan System input-output dari proses
pembuatan produk.
Adapun metode analisa fungsi menawarkan sejumlah pertimbangan fungsi
pokok dan Level dimana sebuah masalah dialamatkan. Fungsi pokok adalah
perlengkapan, produk atau sistem yang didesain harus memuaskan dan menjadi
kompenen fisik dari produk yang akan digunakan. Level masalah ditentukan
dengan menetapkan sub set fungsi yang secara logis.
Titik pangkal untuk metode ini adalah untuk rancangan masa proses
memusatkan pada apa yang diperoleh perubahan dari pemasukan kepada
rancangan baru dan tidak mementingkan bagaimana diperolehnya yang paling
sederhana dan cara yang sangat mendasar dari perancangan produk, yang
digambarkan secara sederhana dalam kotak hitam.

Input Black Box Output

Gambar 2.3. Black Box

Metode analisis fungsi bertujuan untuk menetapkan fungsi-fungsi yang


diharapkan dan batas sistem dari rancangan baru. Prosedurnya berupa:
1. Mengekspresikan keseluruhan fungsi.
2. Membagi keseluruhan fungsi menjadi sekumpulan sub-sub fungsi.
3. Gambar blok diagram yang menunjukkan interaksi antar sub-sub fungsi.
4. Menggambarkan batas sistem.
11

5. Batas sistem menyatakan batas-batas fungsional untuk produk


6. Penyelidikan untuk komponen yang cocok untuk menunjukkan sub-sub
fungsi
Berikut adalah prosedur dalam tahap penetapan fungsi:
1. Perincian Fungsi-Fungsi Keseluruhan Ke dalam Sekumpulan Sub-
Subfungsi.
Cara yang dilakukan adalah: pemeriksaan kedalam sub-sub fungsi dapat
bergantung pada faktor seperti jenis dari komponen, kepentingan alokasi
dari fungsi mesin, pengalaman desainer dan lain-lain. Setiap sub fungsi
mempunyai input sendiri dan kesesuaian antara input dan output harus
diperiksa. Disana mungkin ada sub fungsi pembantu yang harus
ditambahkan.
2. Menggambarkan sebuah diagram yang menunjukkan hubungan fungsi
antara sub-subfungsi.
Sebuah blok diagram terdiri dari semua sub fungsi yang secara terpisah
diidentifikasikan dengan melampirkan mereka dalam kotak-kotak dan
berhubungan satu sama lain dengan input dan output.

Sub fungsi Sub fungsi

Sub fungsi Sub fungsi

Gambar 2.4. Blok Diagram

3. Gambar sistem batas


Batasannya harus digambarkan mengelilingi kumpulan sub-sub dari fungsi
yang telah diidentifikasi dengan maksud untuk menegakkan sebuah produk
yang mudah. Jika sub fungsi telah cukup dijelaskan pada Level yang tepat,
kemudian itu seharusnya dapat diidentifikasi kesesuaian komponen untuk
setiap sub fungsinya
12

Pengidentifikasian komponen akan bergantung pada kealamian dari


produk. Metode fungsi analisa adalah bantuan yang sangat berguna dalam
keadaan itu karena ia berfokus pada fungsi-fungsi dan meninggalkan peralatan-
peralatan fisik dan pencapaian fungsi pada tingkat berikutnya dari proses
perancangan.

2.3.2.3.Penetapan Kebutuhan
Setelah penetapan fungsi, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan
kebutuhan. Langkah ini bertujuan untuk membuat spesifikasi pembuatan yang
akurat bagi desain atau rancangan.
Dalam menetapkan batasan-batasan tentang apa yang harus dicapai
seorang perancang, spesifikasi performansi membatasi luasnya solusi yang
mungkin diterima. Karena itu, maka seorang perancang harus membuat batasan
target yang akan dicapai, tetapi batasan tersebut sebaiknya tidak terlalu sempit. Di
lain pihak, spesifikasi yang terlalu luas, dapat memberikan perancang sedikit ide
yang sesuai dengan tujuannya. Spesifikasi yang terlalu luas akan mengarah
kepada solusi yang tidak tepat.
Performansi suatu metode spesifikasi dimaksudkan untuk membantu
dalam mendefinisikan suatu masalah disain, meninggalkan kesesuaian sejumlah
kebebasan sehingga perancang mempunyai ruang untuk mengarahkan melewati
jalan itu dan berarti pencapaian dari keberhasilan suatu solusi disain yang
memuaskan. Spesifikasi berarti suatu performansi yang diperlukan, dan bukan
produk yang diperlukan. Oleh karena itu, metode ini menekankan pencapaian
performansi suatu solusi disain, dan bukan komponen fisik tertentu manapun
dimana itu mungkin berarti menuju pencapaian keberhasilan itu.
Adapun prosedur dari penentuan performansi yang akurat dari suatu
spesifikasi produk adalah:
1. Pertimbangkan perbedaan tingkatan-tingkatan dari keadaan umum suatu
solusi yang dapat diterapkan pertimbangkan perbedaan tingkatan-tingkatan
dari keadaan umum suatu solusi yang dapat diterapkan itu penting karena
suatu spesifikasi menunjukkan suatu tingkatan keadaan umum yang sesuai
untuk jenis solusi yang akan dipertimbangkan. Suatu spesifikasi pada
13

tingkatan keadaan umum yang terlalu tinggi mengijinkan solusi yang tidak
sesuai untuk diusulkan, sedangkan pada tingkatan yang terlalu rendah
(suatu spesifikasi yang terlalu spesifik) dapat menghabiskan hampir semua
kebebasan perancang itu untuk menghasilkan suatu solusi yang bisa
diterima. Jadi, langkah pertamanya adalah untuk mempertimbangkan
tingkatan-tingkatan keadaan umum yang berbeda. Suatu klasifikasi dari
jenis-jenis tingkatan yang sederhana, dari yang paling umum hingga ke
yang paling sedikit, untuk suatu produk adalah karena:
a. Produk yang alternatif.
b. Produk yang berjenis.
c. Produk yang khusus.
2. Menentukan Tingkatan dari Keadaan Umum yang Akan Dioperasikan.
Pertimbangkan perbedaan tingkatan-tingkatan umum yang mungkin
mendorong perluasan ke arah manapun atau suatu pembatasan konsep
produk awal atau meringkas dalam suatu disain. Langkah kedua dari
metoda itu adalah untuk membuat suatu keputusan pada tingkatan yang
sesuai. Tingkatan keadaan umum yang lebih tinggi yang memungkinkan
untuk dipertimbangkan, perancang akan lebih bebas dalam memiliki
bagian yang berkaitan dengan cakupan dari solusi yang dapat diterima.
Tentu saja, tingkatan yang lebih tinggi juga menggolongkan spesifikasi
tingkatan yang lebih rendah yaitu, spesifikasi dari jenis-jenis yang menjadi
bagian dari spesifikasi alternatif.
3. Identitas dari Pencapaian Performansi Atribut. Sesekali ketika tingkatan
dimana perancangan yang akan diproses telah mencapai keputusan,
pekerjaan dapat mulai dikerjakan pada pencapaian suatu spesifikasi yang
sesuai. Baik produk maupun mesin manapun akan mempunyai satu set
atribut dan ini adalah yang ditetapkan dalam pencapaian suatu spesifikasi.
Atribut- Atribut itu meliputi hal-hal seperti menghibur, portabilitas dan
ketahanan, dan sebagai corak yang menonjolkan seperti kecepatan, biaya,
dan keselamatan.
Performansi atribut pada umumnya serupa untuk, atau diperoleh dari
sasaran hasil disain dan fungsi-fungsinya. Jika kita sudah mempersiapkan suatu
14

sasaran hasil pohon atau suatu analisa fungsi, maka ini merupakan sumber awal
daftar performansi atribut.
Suatu aspek paling utama untuk diingat ketika mendaftar performansi
atribut adalah bahwa mereka harus dinyatakan dengan cara yang mana tidak
terikat pada solusi tertentu manapun. Pernyataan atribut dibuat oleh pelanggan
atau klien adalah sering diletakkan dalam kaitan dengan solusi, sebab mereka
menghargai beberapa aspek performansi yang mana memiliki bagian di dalam
solusi tetapi mereka belum memisahkan atribut dari perwujudan tertentu .
Solution-Based seperti itu, dibanding/bukannya performanced-based, statement
pada umumnya untuk yang bersifat membatasi konsep solusi. Contoh penetapan
kebutuhan dapat dilihat pada Tebel 2.2 sebagai berikut.
Tabel 2.2. Penetapan Kebutuhan

2.3.2.4.Penentuan Karakteristik
QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa
dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungannya dengan
ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap
pembuatan barang dan jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu (Quality
Function Deployment) adalah alat perencanaan yang dibutuhkan untuk membantu
bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika
menyusun spesifikasi desain dan fabrikasi.
15

Manfaat-manfaat utama QFD sebagai berikut:


1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan.
Memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dpahami dan proses desain
didorong oleh kebutuhan pelanggan yang objektif dan teknologi.
2. Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. Hal ini memastkan bahwa
proses desain dipusatkan pada kebutuhan pelanggan yang paling berarti.
3. Menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan utama.
4. Dengan menfokuskan pada upaya perancangan, hal tersebut akan
mengurangi lamanya waktu yang diperlukan untuk daur ulang rancangan
secara keseluruhan sehingga dapat mengurangi waktu untuk memasarkan
produk-produk baru.
5. Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan
memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perancangan.
6. Mendorong terselenggarakannya tim kerja dan menghancurkan rintangan
antar bagian dengan melibatkan pemasaran, rencana teknik, dan fabrikasi
sejak awal proyek.
7. Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan
menyediakan suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan
rancangan.
Penentuan karakteristik bertujuan untuk mengetahui selera konsumen
terhadap produk. Hal ini dapat dilakukan dengan metode (Quality Function
Deployment), yaitu menterjemahkan selera konsumen dalam bentuk atribut-atribut
produk yang sesuai dengan karakteristik teknis. QFD adalah suatu matriks yang
sistematis, menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merancang produk
yang berkualitas. Dasar dari QFD adalah filosofi TQM (Total Quality
Management). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut sebagai
House of Quality, dimana matriks ini dapat menterjemahkan keinginan konsumen
ke dalam karakteriatik desain.
Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prosedur
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk
16

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen
terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya
mengenai suatu produk di dalam atribut-atribut yang sangat umum,
sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi
pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan
interpretasi.
2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut
Penentuan peringat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot
persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala
prioritas.
3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing
Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut
diprioritaskan pesaing dikaji.
4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk denan karakteristik.
Atribut-atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis
pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, dimana atribut
diletakkan horizontal ada tepi atas. Karakteristik yang dipilih harus nyata
dan dapat diukur.
5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk.
Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan
atribut, biasanya menggunakan skor, dimana skor yang tertinggi
menyatakan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk
mengidentifikasi karakteristik teknis ynag paling berpengaruh pada
kepuasan konsumen dan sebaliknya.
6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis
Dalam House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja
dnegan mariks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa
interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.
7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis.
Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai dalam
karakteristik teknis.
Contoh dari House of Quality dapat dilihat pada gambar 2.5.
17

Gambar 2.5. House of Quality

2.3.2.5.Pembangkitan Alternatif
Pembangkitan alternatif adalah suatu proses perancangan yang berguna
untuk membangkitkan alternatif yang dapat mencapai solusi terhadap
permasalahan perancangan. Metode yang dipakai adalah morphological chart.
Morphological chart adalah suatu daftar atau ringkasan dari analisis
perubahan bentuk secara sistematis untuk mengetahui bagaimana bentuk suatu
produk dibuat. Di dalam chart ini dibuat kombinasi dari berbagai kemungkinan
solusi untuk membentuk produk-produk yang berbeda atau bervariasi. Kombinasi
18

yang berbeda dari sub solusi dapat dipilih dari chart mungkin dapat menuju solusi
baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Morphological chart berisi elemen-
elemen, komponen, atau sub solusi yang lengkap yang dapat dikombinasikan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Mendaftar/membuat daftar yang penting bagi sebuah produk. Daftar
tersebut haruslah meliputi seluruh fungsi pada tingkat generalisasi yang
tepat.
2. Daftar setiap fungsi yang dapat dicapai yang menentukan komponen apa
saja untuk mencapai fungsi. Daftar tersebut meliputi gagasan baru
sebagaimana komponen-komponen yang ada dari bagian solusi.
3. Menggambar dan membuat sebuah chart untuk mencantumkan semua
kemungkinan-kemungkinan sub solusi.
4. Identifikasi kelayakan gabungan/kombinasi sub-sub solusi. Jumlah total
dari kombinasi tersebut mungkin sangat banyak sehingga pencarian
strategis mungkin harus berpedoman ada konstrain atau kriteria.
Langkah-langkah metode Morphological chart:
1. Buat dalam daftar/tabel ciri atau fungsi yang perlu dari suatu produk.
Maksudnya adalah untuk mencoba membangun aspek-aspek yang perlu
yang harus digabungkan ke dalam suatu produk dimana hal tersebut
mungkin untuk dilakukan.
2. Membuat daftar dari ciri-ciri atau fungsi yang mungkin akan dicapai.
Daftar yang kedua merupakan sub solusi yang dilakukan secara individual
yang mana saat menggabungkan satu dari daftar/tabel maka ciri tersebut
akan membentuk suaut solusi rancangan secara menyeluruh.
3. Menggambar grafik yang memuat semua sub fungsi yang mungkin
Grafik morfologi ini disusun dari daftar sebelumnya. Pertama adalah
jaringan dalam bentuk bujur sangkar kosong yang sederhana. Ke sebelah
sisi kiri adalah daftar ciri-ciri fungsi yang perlu dimana daftarnya sudah
dibuat terlebih dahulu. Kemudian di seberang tiap baris grafik dimasukan
daftar kedua yang sesuai dengan sub solusi dengan maksud untuk
mencapai fungsi kedua, dan tujuan yang dapat dicapai padfa fungsi ketiga
dan seterusnya.
19

4. Mengidentifikasi kelayakan ombinasi suatu sub solusi


Untuk setiap produk, jelasnya setiap tingkatan yang tepat dari kombinasi
yang mungkin terbentuk dapat berupa angka yang sangat besar. Beberapa
di antara kombinasi ini mungkin juga angka kecil yang dapat dipakai dan
beberapa di antaranya juga kemungkinan terdapat angka yang cukup bagus
namun merupakan solusi yang tidak mungkin untuk alasan atau karena
pasangan sub solusi yang bertentangan.
Contoh dari pembangkit alternatif dapat dilihat pada gambar 2.6 sebagi
berikut.
Tabel 2.3. Morphological Chart

2.3.2.6.Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif merupakan suatu proses penentua alternatif terbaik dari
berbagai macam alternatif yang muncul, sehingga diperoleh suatu rancangan yang
baik dan dapat memenuhi keinginan konsumen.
Langkah-langkah evaluasi alternatif adalah:
1. Membuat daftar tujuan perancangan. Daftar ini merupakan modifikasi dari
daftar awal. Pohon tujuan juga dapat digunakan untuk maksud ini.
2. Menyusun sebuah daftar tujuan dan sub tujuan dari tingkatan yang tinggi
ke tingkatan yang rendah. Metode yang digunakan adalah weighted
objectives.
20

3. Membuat bobot relatif dari setiap tujuan. Pemberian bobot juga bisa
menggunakan perbedaan nilai dari setiap pohon tujuan sehingga jumlah
total bobot bernilai 1.
4. Menciptakan parameter pelaksanaan/nilai kegunaan untuk masing-masing
tujuan. Baik tujuan kualitatif maupun kuantitatif sebaiknya dibuat dalam
skala yang lebih sederhana.
5. Menghitung dan membandingkan nilai relatif dari setiap alternatif
perancangan. Perkalian setiap skor parameter dengan bobot nilainya.
Alternatif terbaik memiliki jumlah nilai terbesar. Perbandingan dan
analisis profil nilai mungkin akan lebih baik dalam perancangan dari pada
hanya sekedar memilih nilai terbesar.

2.3.2.7.Komunikasi
Banyak pekerjaan perancangan dalam praktek tidak dikaitkan dengan
kreasi atas konsep perancangan baru yang radikal, tetapi pembuatan modifikasi
untuk mewujudkan rancangan produk. Modifikasi ini berusaha mengembangkan
suatu produk, meningkatkan penampilannya, mengurangi berat, menurunkan
biaya, dan mempertinggi daya tariknya. Semua bentuk modifikasi biasanya dapat
dibagi ke dalam dua tipe, yaitu modifikasi yang bertujuan meningkatkan nilai
produk untuk pembeli dan mengurangi biaya bagi produsen.
Langkah pengembangan rancangan ini menggunakan metode teknik nilai.
Metode teknik nilai ini bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai
produk bagi pembeli dan mengurangi biaya bagi produsen.
Prosedur pelaksanaan metode ini adalah:
1. Membuat daftar komponen suatu produk dan mengidentifikasi fungsi dari
tiap komponen.
2. Menentukan nilai dari fungsi yang diidentifikasi. Nilai inilah yang
diperhatikan oleh pelanggan.
3. Menentukan biaya komponen, setelah diselesaikan dan dipasang.
4. Mencari cara mengurangi biaya tanpa menurunkan nilai, atau menambah
nilai tanpa memperbesar biaya.
5. Mengevaluasi alternatif dan menyeleksi pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai